top of page
  • Youtube
Search
  • Zenitha Zahra Aliya Djunaedi
  • Aug 13, 2023
  • 7 min read

Updated: Aug 13, 2023

Narasi Perjuangan


Perkenalkan, nama saya Zenitha Zahra Aliya Djunaedi dengan nama panggilan yaitu Zenitha dari Fakultas Kedokteran, Program Studi Pendidikan Dokter. Saya berasal dari Sekolah SMA Islam Al Azhar 1 Jakarta. Saya merupakan mahasiswi reguler Universitas Indonesia tahun ajaran 2023 melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes yang diadakan pada tanggal 13 Juni 2023.


Universitas Indonesia memiliki program studi yang sangat beragam dan sudah terbukti kualitasnya, salah satunya adalah Pendidikan Dokter yang menyandang nama Sekolah Kedokteran Pertama di Indonesia dan dahulu dikenal sebagai STOVIA. Menghasilkan alumni yang sukses dalam menjalankan kewajibannya sebagai dokter dan prestasi yang didapat oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan salah satu alasan mengapa saya ingin menjadi salah satu mahasiswi disini. Program yang disediakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga menjadi minat saya nanti saat di perkuliahan ini. Menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga merupakan wadah saya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam segala aspek dari waktu, tugas, cara bekoordinasi dengan teman seperjuangan, berpikir kritis, dan berdiskusi tentang masalah yang akan dihadapi.


Selama masa SMP dan SMA, saya masih mencari apa kemauan saya untuk pendidikan saya selanjutnya di masa perkuliahan nanti. Saat SMP, saya menyukai pelajaran Biologi daripada pelajaran lainnya hingga akhirnya saya memilih untuk mengambil jurusan IPA di jenjang SMA. Pada masa awal-awal saya memasuki jenjang SMA, saya memiliki kesulitan dalam beradaptasi, mulai dari tugasnya yang lebih sulit, pembelajaran yang berbobot, dan time management yang harus dibiasakan. Masa-masa covid-19 juga menjadi kendala bagi saya karena pembelajaran harus dilakukan secara online tetapi tipe belajar saya adalah pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka. Namun, hal itu tidak membuat saya menurunkan semangat belajar untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Nilai saya dari kelas 10 hingga kelas 12 selalu meningkat karena saya sadar akan pentingnya nilai, apalagi di kelas 12 kemarin adalah masa-masa krusial untuk masuk ke perguruan tinggi. Saya juga mendaftar ke bimbingan belajar saat kelas 12 untuk membantu saya dalam proses belajar menuju perguruan tinggi negeri.


Dengan nilai rapot dari semester 1 sampai semester 5, Saya mendapatkan kuota Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi dan memilih Universitas Indonesia sebagai pilihan pertama. Selagi masa pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, saya juga mendaftarkan diri ke jalur masuk lain Universitas Indonesia yaitu Talent Scouting. Membagi waktu untuk membuat essai selagi belajar untuk ujian sekolah menurut saya agak sulit untuk dilakukan. Banyak hal yang harus dikorbankan seperti jam tidur dan belajar yang tidak maksimal untuk ujian kedepannya karena mengerjakan essai. Saya mengikuti work shop cara membuat esai yang bagus dari acara sekolah dan bertanya tentang esai yang saya buat ke teman-teman dan guru bimbingan belajar. Sampai akhirnya waktu pengumuman Seleksi tiba di saat hari terakhir ujian sekolah di jam 3 sore, saya sangat merasa khawatir dengan hasilnya karena ini merupakan pengumuman hasil perguruan tinggi negeri pertama saya. Tidak menunggu lagi, Saya langsung membuka hasil seleksinya dan ternyata tidak lolos. Di saat itu, tentu saja saya merasa sedih tetapi saya berpikir bahwa masih ada jalur lain yang bisa dicoba. Selang sekitar seminggu kemudian, pengumuman Talent Scouting akhirnya tiba. Saya sangat menantikan hasil dari pengumuman kali ini tetapi hasilnya juga sama saja, yakni tidak lolos. Dibalik penolakan dari kedua jalur tersebut, saya meyakini bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.


Saya langsung mendaftarkan diri untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes dan mendapatkan jadwal di hari ke-5 gelombang pertama. Saya menekuni untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh bimbingan belajar setiap hari, datang ke tempat bimbingan belajar dari pagi hingga sore, dan menahan diri untuk tidak melakukan hal yang kurang penting. Saya merasa bahwa Seleksi inilah yang terpenting bagi saya karena saya ingin seleksi ini menjadi seleksi terakhir saya untuk masuk ke perguruan tinggi. Awalnya saya kurang merasa percaya diri dengan pilihan saya tetapi Ayah saya meyakini saya untuk tetap memilih Universitas Indonesia dengan program studi Pendidikan Dokter sebagai pilihan pertama. Hingga waktu seleksi tiba, saya sangat gugup dan tidak berhenti untuk berdoa agar diberikan hasil terbaik. Setelah selesai mengerjakan, saya langsung merasa lega karena satu beban sudah selesai dikerjakan walaupun masih ada tugas lainnya yang menanti. Saya langsung belajar untuk materi ujian mandiri lainnya untuk berbagai universitas sebagai plan B kalau seleksi yang baru saja saya lakukan tidak sesuai ekspektasi hasilnya dan langsung mendaftar ke perguruan tinggi lainnya sambil menunggu waktu pengumuman. Walaupun terasa cape, tapi rasa itu tidak lebih besar dari rasa ingin berjuang karena saya melakukan ini bersama dengan teman-teman saya yang lain yang pada saat itu juga masih berusaha untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Jujur saja, pada saat-saat setelah saya melakukan ujian Seleksi Nasional Berbasis Tes, Saya sudah merasa burn out karena belum mendapat universitas manapun tetapi walaupun begitu, saya yakin bahwa rencana Tuhan lebih baik walaupun harus menunggu agak lebih lama. Dan pada tanggal 20 Juni 2023, yaitu pengumuman Seleksi Nasional Berbasis Tes, saya akhirnya mendapatkan kata selamat dari SNPMB BPPP dan sudah diterima menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada awalnya, saya tidak ingin membuka pengumuman karena rasa takut atas ketidaklolosan saya di jalur sebelumnya. Namun, tiba-tiba wali kelas bimbingan belajar saya memberi kabar kalau saya lolos dan itu membuat saya lebih bersemangat lagi untuk belajar lebih giat di masa perkuliahan nanti. Saya tidak akan bisa sampai di versi saya yang sekarang ini tanpa teman-teman, guru, dan orangtua yang selalu menyemangati saya. Dan tentu saja, selain dari usaha belajar, ada faktor jalur langit dari Tuhan dalam penerimaan saya kali ini.


Selama menjalani hari-hari setelah penerimaan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya mengikuti rangkaian pengenalan kampus dan fakultas. Kedua kegiatan pengenalan tersebut sangat bermanfaat dan seru untuk diikuti. Sebelum saya diterima di Universitas Indonesia sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran, saya masih menjadi pribadi yang masih kurang peduli dengan kedisiplinan dan tanggung jawab, seperti datang tidak tepat waktu ke tempat yang sudah dijanjikan, masih menganggap sepele akan waktu yang terus berjalan, dan sering untuk tidak melakukan kegiatan tidak sesuai jadwal yang sudah diagendakan. Setelah diterima di Universitas Indonesia, saya sadar bahwa hal-hal tersebut harus saya ubah dan perbaiki. Melewati pengenalan Fakultas Kedokteran dari zoom, saya belajar bahwa ketepatan waktu datang bahkan datang sebelum jadwal walaupun online itu tetap sangat penting. Memahami bahwa ada saja kendali yang ada diluar jangkauan kita juga menjadi salah satu pembelajaran yang saya ambil dari Pengenalan Fakultas Kedokteran sehingga saya harus bisa memperhitungkan apa saja kemungkinan yang bisa saja terjadi di masa yang akan datang. Disiplin dalam berpakaian juga menjadi hal yang harus diperhatikan karena pembelajaran dilakukan di area kampus dimana ada peraturan tentang adab berpakaian.


Dengan diterimanya saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya berharap bisa mengembangkan diri saya lebih baik daripada sebelumnya. Menekuni pembelajaran di Universitas Indonesia merupakan suatu kehormatan yang harus saya jaga dengan belajar dengan sungguh-sungguh disini. Saya juga berharap semoga Angkatan 2023 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjadi Angkatan yang solid dalam segala hal-hal yang baik dan bisa lulus bersama di tahun yang sudah ditetapkan. Semoga di masa yang akan datang, saya bisa menjadi dokter yang bisa membantu semua orang yang sedang dalam kesulitan, tidak hanya dalam hal Kesehatan, tetapi juga dalam segala aspek budi pekerti. Saya juga berharap semoga Angkatan 2023 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan nama Gelora bisa menjadi Angkatan yang penuh akan prestasi, menjadi salah satu Angkatan terbaik di Fakultas Kedokteran, dan bisa menjadi dokter ideal yang penuh tanggung jawab.


Dokter yang ideal adalah dokter yang mementingkan keselamatan pasiennya dengan prosedur yang benar dan sesuai aturan. Idealisme dari seorang dokter itu sangat penting dalam lingkup praktik sebagai bentuk profesionalisme. Menjadi dokter yang ideal tentu saja menjadi dokter yang baik yang meliputi beberapa hal, yaitu general interpersonal qualities, communication and patient involvement, medical competence, ethics, medical management, teaching, research, and continuous education. Pasien lebih mementingkan aspek komukasi tetapi dokter lebih fokus kepada kemampuannya dalam medis. Tentu saja, sebagai dokter yang ideal, kita harus bisa mengimbangi semua aspek dengan baik. Seorang dokter pasti harus diajarkan dan harus bisa menjadi dokter yang ideal untuk membantu dan berkontribusi ke masyarakat dalam bentuk pengobatan dengan kemampuannya dalam bertanggung jawab, membuat keputusan, dan sikapnya kepada pasien.


Dalam menjalani praktik nanti, dokter harus menganut prinsip etik do no harm dan do good for the patients. Menjadi seorang dokter merupakan hal yang sangat mulia, beserta juga dengan nilai-nilai luhurnya. Seorang dokter harus memiliki rasa kemanusiaan, kerendahan hati, kejujuran, mengedepankan orang lain, ketuhanan, kemurnian hati, kesungguhan kerja, keluhuran budi, integritas ilmiah, dan sosial.


Seorang dokter untuk menjaga profesionalisme dalam bekerja harus mematuhi dan memenuhi standar profesi yang sudah dibentuk menjadi hukum otonom bagi dokter. Pelayanan medis yang dilakukan dokter akan diawasi dan dilakukan pembinaan oleh Komite Etik yang ada di Rumah Sakit dan Ikatan Dokter Indonesia.Tujuan dari mematuhi aturan dan ketentuan dari pelaksanaan praktik kedokteran adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat, mempertahankan dan meningkatkan mutu kesehatan, dan menjaga kehormatan profesi.


Dalam menjalankan tugasnya, kebanyakan orang berpikir bahwa dokter hanya mengobati saja. Sebagai dokter ideal, dokter mengobati pasiennya dengan mendapatkan kepercayaan dari pasiennya untuk meningkatkan proses pemulihan pasien. Jika pasien tidak memercayai dokter yang sedang mengobatinya, pasien akan terus mengganti dokter dan proses penyembuhan akan terhambat. Selain itu, dokter juga memberikan edukasi terkait penyakit dan faktor-faktor yang dapat memicu penyakit pasien, memberi tahu apa yang harus dilakukan, dan pendekatan dengan keluarga pasien.


Rencana saya dekat-dekat ini saat sudah mulai preklinik di Universitas Indonesia adalah saya ingin mendapatkan nilai yang baik di setiap mata kuliah, bersosialisasi dengan teman-teman sefakultas di masa-masa awal kuliah, mengikuti beberapa organisasi di kampus, menjadi pribadi yang lebih aktif dalam berdiskusi dan belajar di kelas. Untuk rencana jangka panjang saat saya sudah menjadi dokter adalah saya ingin menjadi dokter yang berkontribusi kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan di aturan, memberikan edukasi lewat media sosial agar orang-orang bisa meningkatkan kepedulian terhadap penyakit, menjadi dokter yang bisa membuat orang-orang nyaman dan percaya kepada saya selama pengobatan, dan menjadi dokter yang mampu bekerja dengan segala aspek etika dalam profesi kedokteran.


Semoga harapan yang saya tulis dapat terealisasikan dan saya akan berusaha menjadi dokter yang baik di Indonesia untuk mewujudkan hal-hal yang saya harapkan. Semoga masyarakat Indonesia bisa menjadi masyarakat yang sehat mulai dari mental hingga fisiknya dengan lingkungan yang jauh lebih baik dari sekarang.


Untuk calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2024, semoga apa yang diinginkan dan dicita-citakan segera tercapai. Tidak ada yang tidak mungkin untuk persoalan menggapai cita-cita. Selain berusaha dengan belajar, berdoa juga sama pentingnya dengan hal tersebut. Kegagalan juga bukan akhir dari segalanya, kegagalan bisa membuat kita lebih semangat dalam mencapai apa yang kita inginkan.



Referensi

  1. Steiner-Hofbauer V, Schrank B, Holzinger A. What is a good doctor? [Internet]. Wien Med Wochenschr. 2018 Nov [cited on 2023 11 Aug];168(15-16):398-405. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28905272/

  2. Darwin E, Hardisman. Etika profesi Kesehatan [Internet]. Yogyakarta: Deepublish; 2014 Mar [cited on 2023 Aug 10]. Available from: https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=b_c4CQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR12&dq=nilai+nilai+luhur+profesi+kedokteran&ots=ySU8GGpfs1&sig=812KgnR3VFVpY-ac-miQh9iFOr4&redir_esc=y#v=onepage&q=nilai%20nilai%20luhur%20profesi%20kedokteran&f=false

  3. Humas FHUI. Kuliah dosen tamu hukum kesehatan: peranan hukum, disiplin, dan etika dalam mewujudkan profesionalitas dokter [Internet]. Fakultas Hukum Universitas Indonesia; 2022 Oct 17 [cited on 2023 Aug 11]. Available from: https://law.ui.ac.id/kuliah-dosen-tamu-hukum-kesehatan-peranan-hukum-disiplin-dan-etika-dalam-mewujudkan-profesionalitas-dokter/

  4. Firmanda D. Disiplin profesi kedokteran [Internet]. Jakarta; 2018 May 16 [cited on 2023 Aug 11]. Available from: https://kki.go.id/uploads/media/1683709514_c8205b65fd824e01f2f6.pdf

  5. Harbishettar V, Krishna KR, Srinivasa P, Gowda M. The enigma of doctor-patient relationship [Internet]. Indian J Psychiatry. 2019 Apr [cited on 2023 Aug 11];61(4):776-781. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31040473/


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page