top of page
  • Youtube
Search
  • Stephen Dario Syofyan
  • Aug 13, 2023
  • 9 min read

Narasi Perjuangan


“Life is not worth living unless it is lived for others” Mother Teresa. Halo!!!! Nama saya adalah Stephen Dario Syofyan, saya biasanya dipanggil Stephen. Saya adalah seseorang Mahasiswa kedokteran umum internasional Universitas Indonesia tahun 2023. Saya berasal dari SMA Kolese Kanisius Jakarta yang terletak di Menteng Jakarta Pusat. Saya diterima ke dalam keluarga kedokteran umum internasional Universitas Indonesia melalui jalur Talent Scouting pada akhir bulan Maret.


Universitas Indonesia bagi saya merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang terbaik, hal ini dapat terlihat dari ranking QS World University ranking dimana di Indonesia Universitas Indonesia berada di peringkat teratas[1] dibandingkan universitas-universitas lainnya. Juga, reputasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sangatlah harum di kancah dunia Kesehatan dimana banyak lulusan-lulusannya yang berperan secara aktif di dalam dunia Kesehatan Indonesia dalam berbagai bidang, salah satunya adalah dr. Erick Wonggokusuma, SpOT (K) yang merupakan lulusan FKUI. Dia melayani saya ketika saya mengalami cedera pada kaki saya setelah bermain bola basket, dia memberikan saya masukan-masukan, menceritakan tentang mengapa dia ingin menjadi seorang dokter, dan mengajarkan saya tentang apa saja yang harus saya persiapkan untuk menjadi seorang dokter. Dari pengalaman saya dilayani oleh dia saya dapat merasakan profesionalisme, rasa kepedulian dia terhadap pasien-pasiennya, dan cara berpikir kritis dia terhadap penyakit pasien-pasiennya. Secara tidak langsung dia mengajarkan saya atau memberikan saya role model tentang bagaimana seorang dokter itu harusnya bekerja dan melayani pasien-pasiennya. Motivasi saya untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah karena saya melihat bahwa selain nama baiknya saya dapat melihat bahwa di dalam nama baik tersebut terkandung dokter-dokter yang sangat profesional, berprestasi, dan berpengaruh. Saya sangat terinspirasi karena dokter-dokter tersebut sehingga saya mendapatkan motivasi yang mendorong saya untuk menjadi seorang dokter dengan karakter yang sama dengan mereka atau bahkan melampaui mereka.


Pada saat saya sedang duduk di kelas TK A dan TK B, saya ditanya oleh guru-guru saya tentang cita-cita saya. Namun, saya tidak mengetahui banyak pekerjaan yang ada di saat itu sehingga saya tidak dapat menjawab. Guru saya menunjukkan berbagai gambar pekerjaan-pekerjaan yang ada di masyarakat seperti guru, polisi, pemadam kebakaran, dokter, dan pilot. Di saat itu saya yang masih bingung tentang pekerjaan-pekerjaan itu saya memilih ingin menjadi pilot karena pada gambarnya seorang pilot terlihat sangat keren dengan seragamnya dan pesawat besar yang Ia kendarai. Kemudian, saya pulang dan saya bertanya ke ibu saya apakah pekerjaan atau cita-cita yang saya inginkan di masa depan. Ibu saya kemudian menjawab bahwa nanti ketika saya sudah beranjak umurnya saya akan dapat memilih sendiri dan dia menyanyikan lagu “Que sera, sera” kepada saya dan saya terlupa untuk beberapa lama tentang apa cita-cita saya. Ketika saya beranjak ke kelas 2 sd saya sering mengalami sakit perut berhubungan dengan acid reflux, yang mengakibatkan saya bertemu dengan dr. FX. Pridady, Sp.PD, KGEH yang dengan ramah mencoba untuk menyembuhkan penyakit saya. Saya masih ingat sekali dengan pengalaman itu hingga hari ini, pada saat saya bertemu dengan dia saya bertanya “dokter itu kerjaannya ngapain sih?” setelah itu Ia menjawab bahwa tugas seorang dokter adalah melayani pasien yang sakit dan memberikan kembali senyum pada orang-orang sakit yang telah sembuh. Setelah saya mendengar jawaban tersebut saya akhirnya memilih untuk menjadi seorang dokter.


Setelah itu, saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Kolese Kanisius Jakarta. Pada bangku SMP kelas 7 tersebut sekali lagi saya dihadapkan dengan pertanyaan tentang kemana saya ingin berkuliah. Di saat itu saya memberitahukan kepada guru BK saya bahwa saya ingin masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kemudian Ia memberikan saya masukan bahwa berdasarkan nilai-nilai saya menurut dia saya cukup cocok untuk masuk ke Fakultas Kedokteran karena pada saat itu nilai biologi saya cukup tinggi dibandingkan pelajaran lainnya. Namun, dia menasehati saya bahwa saya belum memaksimalkan potensi saya, sehingga Ia menjelaskan tentang cara belajar mencicil minimal 2 hari sebelum sebuah ujian. Di masa itu metode pembelajaran saya adalah sistem kebut semalam dan menurut guru BK saya sistem itu tidak membuat saya dapat mencapai potensi saya. Setelah itu, saya mencoba menerapkan cara belajar mencicil tersebut, kemudian nilai ujian saya perlahan meningkat. Peningkatan nilai ini mengakibatkan saya untuk selalu menerapkan metode mencicil untuk semua ulangan saya. Pada saat kelas 9 pandemi Covid-19 terjadi dan sekolah terpaksa untuk dilakukan secara daring dari rumah. Pada saat saya kelas 9 tersebut saya merasa senang awalnya tetapi saya mulai merasa bosan pada akhir-akhir kelas 9 karena saya tidak dapat bertemu dengan teman-teman saya.


Pada saat saya beranjak ke kelas 10 dan 11, pembelajaran dilakukan secara online secara total. Dimana saya harus beradaptasi kembali dengan belajar online menggunakan google meet dan zoom, tidak bertemu dengan teman-teman tidak dapat bermain bersama teman-teman. Namun, saya tetap tekun untuk belajar. Pada saat kelas 10 dan 11 minat belajar saya untuk anatomi dan fisiologi manusia semakin meningkat dan hal itu semakin meyakinkan saya untuk keinginan saya menjadi seorang dokter. Pada kelas 10 dan 11 ini juga saya menemukan minat baru saya yaitu perfilman atau filmografi sehingga saya mengikuti ekstrakurikuler canimatografi dimana saya diajarkan oleh guru saya untuk menganalisis film-film dan menangkap makna yang ingin disampaikan oleh sebuah film. Pada masa ini juga saya membuat beberapa film-film pendek bersama dengan teman-teman saya.


Pada kelas 11 semester 2 itulah hari pertama dimana saya dapat kembali masuk ke sekolah bersama dengan teman-teman saya. Saya dapat mengingat sekali kebahagiaan saya ketika bertemu dengan teman-teman yang biasanya hanya dapat saya temui melalui layar saja. Saya dapat mengingat bahwa mulai dari hari itu saya dapat semakin mengenali teman-teman saya. Pada saat itu saya mendengarkan cerita-cerita hidup mereka dan apa saja yang telah mereka lalui dan hal itu menyentuh hati saya dan mendorong saya untuk menjadi semakin lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pada kelas 11 semester 2 ini juga saya melalui ekskursi kebugaran pergi ke kebun teh di kertasari, saya belajar tentang memetik teh, jenis-jenis teh, dan pemrosesan teh. Pada saat saya berada disana saya menemukan sebuah semangat hidup yang baru, saya melihat bahwa para ibu-ibu yang memetik teh saja bekerja dengan senyum dari pagi hingga sore dalam pekerjaan yang sangat menguras tenaga sehingga saya yang merupakan seorang pelajar saja tidak boleh bersungut-sungut dan harus bersyukur dan lebih bersemangat.


Pada saat saya naik kelas ke kelas 12, pertanyaan klasik tentang ingin kuliah kemana atau jurusan apa sudah dapat saya lewati dan dapat saya jawab dengan yakin bahwa saya ingin berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia karena pada saat saya melakukan refleksi saya dapat melihat bahwa dari umur yang muda Tuhan telah membimbing saya kepada tujuan hidup saya dalam setiap langkah yang saya ambil. Pada kelas 12 saya mulai mengikuti bimbingan belajar untuk persiapan ujian masuk universitas, selain itu saya mengikuti organisasi RHAI (Rumah Hebat Anak Indonesia). Organisasi tersebut bertujuan untuk mengajarkan anak-anak dengan orangtua yang kurang mampu dan mencoba untuk memfasilitasi perkembangan mereka mulai dari mengajarkan pelajaran sekolah kepada mereka, mengajak mereka bermain, dan membantu tugas-tugas sekolah. Pada saat saya mengikuti kegiatan organisasi tersebut saya melihat bahwa saya memiliki sebuah kegemaran dalam mengajarkan orang-orang terutama mereka yang kurang mampu sehingga saya mengikuti sebuah organisasi lain bernama Educare yang memiliki tujuan yang sama tetapi, mengalami kekurangan tenaga pengajar. Di sana setiap minggu saya mengajarkan anak-anak yang kurang mampu dan saya merasa semakin tergerak untuk mengajar mereka setelah melihat senyum mereka saat mereka mengerti pelajaran yang mereka bingung.


Pada pertengahan semester 1 kelas 12 sekolah saya mengadakan sebuah edufair dan Universitas Indonesia juga merupakan salah satu pemapar tentang kampus mereka. Di saat itu saya melihat persentase penerimaan mahasiswa untuk fakultas kedokteran, jujur saya awalnya merasa sangat terkejut dan khawatir “Apakah saya dapat masuk ke kampus tersebut?”, “Apakah saya memiliki kemampuan yang diperlukan untuk masuk ke kampus tersebut?”, “Apa sebaiknya saya daftar ke universitas swasta saja yah?” pertanyaan-pertanyaan tersebut sering sekali muncul di pikiran saya pada hari-hari itu. Namun, harapan saya semakin meningkat setelah guru bk saya menginformasikan saya bahwa ada jalur lain selain fakultas kedokteran universitas indonesia program reguler yaitu program internasional dimana persentase penerimaannya lebih tinggi. Saya merasa lebih tenang setelah mengetahui bahwa ada program internasional dengan kemungkinan penerimaan yang lebih tinggi, kemudian saya lanjut mempersiapkan untuk tes masuk perguruan tinggi.


Pada semester 2 saya ingat bahwa guru bk saya memberikan survei final perguruan tinggi, di saat itu saya mengisi bahwa saya ingin mencoba kedua jalur tersebut yaitu jalur SNBP dan Talent Scouting. Setelah itu, saya diberikan data-data yang harus diisi untuk SNBP dan Talent Scouting oleh guru bk saya. Saya mengisi data-data untuk SNBP, sementara itu saya membuat juga motivation letter untuk Talent Scouting saya. Pada saat saya mengisi data untuk Talent Scouting pada websitenya, saya dapat melihat jumlah pendaftarnya dan di saat itu saya merasa lebih tenang karena saya melihat bahwa pendaftarnya tidak terlalu banyak sehingga kemungkinan diterima saya lebih besar. Kemudian terbitlah pengumuman Talent Scouting tahap 1 dimana saya dipanggil untuk melakukan interview. Saya merasa sangat takut dan khawatir awalnya karena saya tidak tahu apakah yang akan ditanyakan atau bentuk interviewnya. Sebelum saya masuk ke dalam ruang-ruang interview tersebut saya merasa sangat takut dan khawatir tetapi, saya tetap mencoba untuk optimis dan menjalani semua interview tersebut. Setelah interview tersebut saya merasa sangat tegang dan takut karena saya merasa bahwa saya tidak melakukan interview tersebut secara maksimal. Namun, saya sadar bahwa segala sesuatu sudah ditentukan oleh Tuhan sehingga saya berlapang dada dan menunggu untuk pengumuman hasil SNBP dan Talent Scouting tersebut.


Pada saat pengumuman hasil SNBP saya sedang berada di rumah dan dengan khawatir menunggu hingga waktunya. Pada saat jam 15:00 saya mencoba untuk membuka websitenya dan melihat hasil penerimaan tersebut, di depan mata saya dapat terlihat dengan besar warna merah dengan tulisan tetap semangat. Sedangkan di saat itu banyak teman-teman dari sekolah saya yang diterima melalui jalur SNBP, saya merasa cukup syok dan sedih karena saya mengira bahwa dengan nilai saya yang cukup bagus saya seharusnya dapat diterima. Namun, saya mencoba untuk berpikir positif dan menunggu hasil pengumuman Talent Scouting saya. Selang beberapa hari, saya berada di rumah lagi dan menunggu hingga jam 16:00 di depan layar komputer. Saya masih ingat sekali hati saya berdebar dengan sangat kencang menunggu hasil Talent Scouting tersebut. Kemudian, pada saat saya membaca pengumumannya saya dapat melihat bahwa saya diterima melalui jalur Talent Scouting. Saya merasa sangat terharu dan bahagia sekali, saya kemudian berpikir bahwa kerja keras saya selama ini telah terbayar sepenuhnya dengan saya diterima di universitas dan fakultas impian saya.


Komitmen yang saya buat sebelum saya diterima di FKUI adalah untuk saya mengurangi waktu menunda saya dalam mengerjakan tugas saya juga saya ingin agar nilai-nilai karakter luhur yang telah terkandung di dalam diri saya tetap ada dan tidak luntur. Sedangkan komitmen saya setelah saya diterima di FKUI adalah saya ingin berperan lebih aktif dalam mengikuti acara-acara dan kepanitiaan.


Harapan yang saya miliki dalam diri saya sendiri adalah saya ingin menjadi seorang dokter yang memiliki semangat juang yang tinggi, membantu masyarakat yang membutuhkan, karakter yang luhur, dan seseorang yang dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat. Harapan yang saya miliki untuk Angkatan FKUI 2023 ini adalah agar Angkatan ini dapat berperan secara pro-aktif dalam segala bidang, menolong teman yang membutuhkan, dan mendorong untuk semakin berkembang.


Dokter, hal pertama yang muncul di pikiran orang pada saat mendengar kata tersebut adalah seseorang yang bekerja di rumah sakit dan menggunakan jas putih atau merupakan seseorang yang menyembuhkan penyakit-penyakit. Definisi tersebut tidaklah sepenuhnya keliru tetapi, seorang dokter memiliki peran lebih dari itu. Menurut KBBI[2], seorang dokter adalah seseorang yang terampil dan pintar dalam memahami, mengenal, dan mengobati pasien-pasiennya. Berdasarkan definisi tersebut seorang dokter memiliki tugas yang berhubungan erat dengan penyakit pasien-pasiennya mulai dari menentukan jenis penyakitnya hingga mengobatinya. Menurut NHS[3] (National Health Service), karir seorang dokter tidak hanya terbatas pada mengobati pasien saja di rumah sakit para lulusan dokter selain dapat mengambil jalur menjadi seorang spesialis dapat bekerja di bagian penelitian, manajemen, membuat peraturan, dan masih banyak lagi.


Dokter yang ideal menurut saya adalah seseorang yang memiliki nilai-nilai yang mulia, seperti dermawan, kasih sayang, komitmen, dan kompetensi. Salah satu dokter yang menurut saya memiliki nilai-nilai tersebut adalah dr. Lie Dharmawan. Dia merupakan seorang dokter yang mencetuskan untuk membuat rumah sakit apung[4] untuk membantu mengobati pasien-pasiennya yang berada di daerah yang di luar jangkauan rumah sakit konvensional. Di rumah sakit apung dia, Ia dapat melakukan operasi mayor dan minor yang seringkali dibutuhkan oleh orang-orang di daerah pelosok. Selain itu, Ia juga tidak memungut biaya[5] untuk melakukan pelayanan Kesehatan yang dia lakukan. Menurut saya, nilai dermawan yang dimilikinya dapat terlihat dari Ia menabung penghasilan5 dia untuk membangun rumah sakit apung pertama, nilai kasih sayang Ia dapat terlihat dari membantu orang yang sungguh membutuhkan pelayanan Kesehatan, nilai komitmennya dapat terlihat dari penambahan jumlah rumah sakit apung dan beliau yang tetap memberikan pelayanan Kesehatan secara terus menerus, dan nilai kompetensinya dapat dilihat dari dia yang kompeten dalam memberikan pelayanan Kesehatan. Menurut saya seorang dokter ideal selain memiliki nilai-nilai tersebut Ia harus memiliki sebuah semangat untuk selalu belajar karena ilmu penyakit dan ilmu tubuh manusia itu selalu berkembang. Saya secara pribadi ingin menjadi seorang dokter yang memiliki nilai-nilai mulia tersebut, dapat bertindak dengan hati nurani yang tulus, dan menjadi seorang pemimpin yang baik.


Rencana jangka pendek saya selama preklinik adalah saya ingin mendapatkan ipk 3,8. Hal ini akan saya capai dengan cara mencicil dalam belajar dan menjaga kesehatan saya karena saya mengetahui apabila tubuh saya tidak sehat, saya tidak dapat berperforma secara maksimal. Rencana kedua saya adalah untuk mengikuti lebih banyak kegiatan-kegiatan kampus dan organisasi-organisasi. Untuk melakukan hal ini saya akan melakukan pengaturan waktu yang efektif agar dapat mencapai prestasi akademik dan mengikuti kegiatan-kegiatan/organisasi.


Rencana jangka Panjang saya adalah saya ingin mengambil program dokter spesialis untuk dapat semakin mempelajari ilmu kedokteran secara lebih mendalam dan spesifik. Hal yang akan saya lakukan untuk mencapainya adalah dengan belajar dengan baik dan rajin agar bisa mendapatkan program dokter spesialis. Setelah saya mendapatkan program dokter spesialis saya ingin mendapatkan pengalaman bekerja mengobati pasien dimanapun itu dan melakukan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat.


Harapan saya kepada masyarakat adalah agar masyarakat semakin sadar bahwa gaya hidup sehari-hari mereka bisa memberikan dampak yang besar bagi kehidupan mereka sekarang atau di masa depan. Saya berharap masyarakat yang sudah mengetahui pola-pola hidup yang negatif dan merugikan dapat mencoba untuk merubah gaya hidup tersebut untuk memperbaiki atau menjaga kesehatan mereka.


Pesan yang saya miliki untuk adik kelas yang berminat untuk masuk ke FKUI adalah untuk mencoba, tidak ada salahnya dalam mencoba. Berproseslah dengan sungguh-sungguh di SMA, berkembanglah semaksimal mungkin dalam segala bidang. “If there is a will, there is a way” Angela Merkel.



Sumber:

1. Caesaria, SD. 20 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2024, UI Nomor 1 Halaman all [Internet]. KOMPAS.com. 2023. Available from: https://www.kompas.com/edu/read/2023/06/28/150500271/20-perguruan-tinggi-terbaik-indonesia-versi-qs-wur-2024-ui-nomor-1?page=all

‌2. KBBI Daring.Jakarta: KBBI Daring; [Internet]. Dokter; [cited 2023 Aug 6]. Available from: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/konten.

3. NHS.Career opportunities for doctors [Internet]. NHS; 2022 [cited 2023 Aug 6]. Available from: https://www.healthcareers.nhs.uk/explore-roles/doctors/career-opportunities-doctors

4. Program Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan [Internet]. doctorSHARE. Available from: https://www.doctorshare.org/program-jangka-pendek/rs-apung-dr-lie-dharmawan

‌5. Wibawa, SW. 10 Tahun DoctorShare, “Dokter Gila” Lie Dharmawan Kisahkan Awal RS Apung Halaman all [Internet]. KOMPAS.com. 2019 [cited 2023 Aug 7]. Available from: https://sains.kompas.com/read/2019/12/11/190400523/10-tahun-doctorshare-dokter-gila-lie-dharmawan-kisahkan-awal-rs-apung?page=all


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page