- Shayla Nafisa Hafiz
- Aug 12, 2023
- 7 min read
Halo semua! Nama saya Shayla Nafisa Hafiz, biasa dipanggil Shayla. Sebelumnya saya menempuh pendidikan menengah atas di MAN 4 Jakarta. Saya resmi diterima sebagai mahasiswa baru Universitas Indonesia pada tanggal 31 Maret 2023 di Fakultas Kedokteran Kelas Khusus Internasional melalui jalur Talent Scouting.
Setiap saya mendengar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, selalu terbesit di pikiran saya bahwa fakultas ini terbangun oleh orang-orang pilihan dari seluruh Indonesia yang tangguh dan berkomitmen dalam mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. Makara hijau menjadi hal yang didambakan individu-individu yang siap untuk berjuang dan terus mencoba semua kesempatan yang ada. Maka tidaklah heran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah melahirkan banyak sekali dokter-dokter hebat yang besar kontribusinya bagi negara kita ini. Sebagai fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, orang tua saya sendiri pun sering menyarankan saya untuk masuk ke dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dukungan mereka saya jadikan sebagai salah satu motivasi utama saya. Namun, perjuangan saya dalam mencapai Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bukan hanya karena keinginan orangtua saya. Masa-masa pembelajaran saat SMP dan SMA membuat saya lebih mengenal diri saya sendiri, terutama saat masa SMA kelas 12. Hal ini membuat saya menyadari banyak hal tentang diri saya, termasuk keinginan kuat saya untuk menjadi seorang dokter.
Saat saya SMP, saya sama sekali belum terpikir akan pilihan fakultas dan jurusan. Namun, saya sudah sangat yakin bahwa saya ingin menjadikan Universitas Indonesia sebagai kampus pilihan saya. Alasan utama saya memilih Universitas Indonesia adalah paman saya yang sudah menginspirasi saya sedari kecil untuk memilih kampus ini. Keyakinan beliau akan kemampuan saya untuk menjadi bagian dari Universitas Indonesia selalu saya jadikan motivasi. Setiap ada teman yang menanyakan ingin masuk kampus apa, saya pasti akan menjawab Universitas Indonesia.
Awal masuk SMA, saya memilih IPA sebagai jurusan saya. Pilihan ini saya lakukan karena orang tua saya yang mendorong saya untuk memilih jurusan tersebut. Ini adalah kesalahan saya yang pertama, yakni kurang mencari tau dan hanya mengikuti kata orang lain saja. Walaupun sekarang saya bersyukur saya telah memilih jurusan IPA, tetapi saya sempat merasa menyesal karena pilihan tersebut bukan keputusan saya sendiri. Kelas 10 dan 11 berlalu, dan saya masih belum dapat menentukan jurusan apa yang akan saya pilih di kuliah nantinya. Sempat terbesit di pikiran saya untuk lintas jurusan ke IPS, karena saya tertarik pada beberapa jurusan yang berbasis IPS, seperti sastra Inggris. Saya mengemukakan ide saya tersebut ke ayah, dan beliau pun membolehkan. Namun, beliau mengatakan suatu kalimat yang sampai sekarang teringat oleh saya, “Kakak ingin masuk sastra Inggris karena emang benar ada cita-cita yang kakak kejar di jurusan itu kan?” Dari sini saya tersadar bahwa saya belum memiliki cita-cita yang ingin saya kejar, belum ada cita-cita yang ingin saya perjuangkan mati-matian.
Pada pertengahan kelas 12, saya memilih untuk mengejar jurusan ilmu komputer. Hal ini saya lakukan berdasarkan latar belakang saya yang sangat menyukai matematika sedari kecil dan ketertarikan saya di bidang informasi dan teknologi. Saat SNBP pun, saya memilih ilmu komputer sebagai pilihan pertama dan sistem informasi sebagai pilihan kedua. Namun, lagi-lagi saya teringat perkataan ayah. Adakah cita-cita yang saya kejar di jurusan ini? Walaupun hati saya masih penuh dengan keraguan, saya mencoba berpegang teguh dengan pilihan yang sudah saya ambil.
Ketika saya pertama kali mendengar tentang Kelas Khusus Internasional Universitas Indonesia, saya sangatlah tertarik. Di kelas ini, saya bisa menggabungkan minat saya dalam berbahasa Inggris dengan minat saya di bidang lain. Alhasil, KKI UI saya jadikan tujuan utama saya. Saya ingat bagaimana semangatnya saya untuk mendaftarkan diri saya di jalur talent scouting. Seringkali saya mengunjungi ruang bimbingan konseling sekolah hanya untuk menanyakan kapan jalur ini dibuka.
Saat menentukan jurusan talent scouting, saya sempat tertarik untuk memilih jurusan pendidikan dokter. Setelah berdiskusi dengan orang tua, mereka seratus persen mendukung perubahan jurusan saya. Kerabat-kerabat yang lain pun ikut senang ketika mendengar hal tersebut, sehingga menambah kepercayaan diri saya untuk memilih jurusan ini. Sedari kecil, mereka sering menyarankan saya untuk masuk ke dalam dunia medis. Nama saya yang diambil dari nama rumah sakit tempat saya lahir pun sempat terpikir oleh saya sebagai sebuah pertanda untuk mengejar jurusan ini. Tapi tidaklah mungkin saya mengejar suatu jurusan semata-mata karena nama yang diberikan oleh orang tua saya. Saya lama kelamaan menyadari bahwa saya ingin sekali menjadi dokter. Sebelumnya, saya tidak mencantumkan kedokteran sebagai salah satu pilihan jurusan saya karena saya lebih memilih matematika. Namun, saya melupakan bahwa saya juga sangat suka ilmu biologi yang berkaitan dengan manusia. Saya merasa tidak mempunyai cita-cita dan tujuan yang jelas di jurusan-jurusan yang saya inginkan sebelumnya. Satu-satunya profesi yang ingin saya kejar adalah dokter.
Akhirnya, saat talent scouting saya mempunyai tekad yang bulat untuk memilih fakultas kedokteran. Ini pertama kalinya saya merasa yakin dan percaya diri terhadap keputusan saya. TOEFL ITP saya siapkan dari jauh-jauh hari dan motivation letter saya kerjakan dengan semaksimal mungkin. Saya masih ingat sekali perasaan bahagia yang saya rasakan ketika mendapat informasi bahwa saya lolos ke tahap wawancara. Perasaan ini terus berlanjut hingga proses wawancara selesai sehingga saya menikmati sekali prosesnya, saya merasa beruntung dapat merasakan salah satu jalur masuk FK UI. Selesai wawancara, saya berikhtiar dan berserah diri kepada Allah SWT dan berdoa untuk mendapat hasil yang terbaik menurut-Nya, baik itu gagal maupun berhasil.
Saat pengumuman SNBP, saya sama sekali tidak tegang dan saya lagi-lagi berharap akan hasil yang terbaik. Alhasil, laman SNBP menunjukkan warna merah. Pada titik itu, saya tidak tahu harus merasa senang atau sedih. Saya hanya berharap pada tanggal 31 Maret 2023, saya akan dibanjiri tangisan bahagia dan ucapan selamat dari orang-orang terdekat. Atas izin Allah SWT, harapan saya menjadi sebuah kenyataan. Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang telah saya dapat ini, dan saya akan menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Dukungan teman dan keluarga ketika saya berjuang untuk masuk ke fakultas ini akan selalu saya ingat, saya merasa sangat beruntung memiliki orang-orang seperti mereka di sekitar saya.
Berdasarkan pengalaman saya selama ini, saya adalah pribadi yang takut menghadapi perubahan. Saya sadar bahwa sikap saya yang suka menghindari hal-hal yang berada di luar zona nyaman saya, lama kelamaan akan menghambat pertumbuhan saya sebagai seorang mahasiswa. Mulai masa perkuliahan ini, saya bersedia untuk keluar dari zona nyaman dan untuk berani dalam menghadapi semua hal yang membuat saya khawatir. Perasaan gelisah yang seringkali saya rasakan akan saya lawan sehingga saya bisa menjadi mahasiswa yang berani dan siap untuk menghadapi segala perubahan dan situasi. Selain menjadi pribadi yang lebih berani, saya juga berharap bahwa saya dapat menjadi seorang mahasiswa kedokteran yang aktif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan saya ini ingin saya capai dengan seluruh teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2023 juga. Saya harap kita dapat mencapai semua cita-cita dan tujuannya masing-masing, serta menjadi calon-calon dokter yang beretika dan berwawasan tinggi. Saya yakin kita dapat bersama-sama mengembangkan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjadi lebih baik lagi, dan dalam kurun waktu 3,5 tahun insyaAllah kita semua akan lulus bersama.
Dalam pandangan saya, seorang dokter ideal adalah dokter yang seimbang. Seimbang dalam artian seorang dokter yang mempunyai kemampuan akademis yang hebat, namun tetap memiliki etika dan rasa empati. Dokter yang mau mendengarkan pasiennya akan menumbuhkan rasa kepercayaan pasien kepada dokter sehingga dapat membangun hubungan pasien-dokter yang baik [1],[2]. Kepercayaan diri dan profesionalisme juga merupakan salah satu nilai yang saya anggap penting untuk dimiliki seorang dokter. Cara seorang dokter membawa dirinya dan berinteraksi dengan orang lain akan membuat pasien semakin percaya dan yakin terhadap dokter tersebut [3],[4]. Selain membangun hubungan yang baik dengan pasien, seorang dokter ideal harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada rekan sejawatnya dan juga kepada tenaga kesehatan lainnya [5].
Di masa pre-klinik yang akan saya hadapi sebentar lagi, saya ingin belajar dengan tekun sehingga bisa menjadi mahasiswa kedokteran yang berwawasan luas dan mampu berpikir kritis dalam semua keadaan. Saya ingin terus belajar dari dosen-dosen saya, dan juga dari kakak-kakak tingkat serta teman-teman angkatan saya. Selain kemampuan akademis, banyak sekali kepanitiaan dan organisasi yang nantinya ingin saya ikuti untuk mengasah kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan orang banyak. Kemampuan ini pastinya akan sangat berguna kelak nantinya ketika menghadapi pasien dan ketika berinteraksi dengan rekan-rekan sejawat saya. Saya bertekad untuk mengembangkan diri saya dalam aspek akademik maupun sosial, hingga saya bisa menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat.
Sedari sekarang, saya sangat menjunjung tinggi rasa empati dan tenggang rasa, sehingga saya ingin mengimplementasikannya ketika saya menjadi seorang dokter. Saya ingin menjadi dokter yang selalu bisa memberi pengertian yang cukup terhadap pasien dan profesional, terlepas dari kondisinya ataupun sikapnya terhadap saya. Selain itu, saya ingin menjadi dokter yang berpengaruh di bidang keilmuan, yaitu dengan mengembangkan berbagai ilmu kedokteran yang sudah ada. Sehingga saya berharap kelak masyarakat dapat semakin teredukasi terkait isu-isu kesehatan, dan saya ingin berkontribusi langsung terhadap pengedukasian tersebut di masa yang akan datang. Saya juga ingin melihat layanan kesehatan yang bisa mencakup seluruh warga Indonesia, maupun yang tinggal di daerah-daerah terpencil.
Terakhir, untuk adik-adik yang ingin memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai fakultas tujuannya, saya yakin kamu adalah seseorang yang rajin dan tekun dalam mencapai cita-citamu sebagai seorang dokter. Belajar semaksimal mungkin dan jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan. Tapi menurut saya, hal yang terpenting adalah percaya dirilah dalam memegang keputusanmu itu dan pantang menyerahlah dalam menggapainya. Jika fakultas dan universitas ini adalah jalan terbaik untukmu, pastinya Tuhan akan membukakan jalan agar kamu sampai di sini. Semangat!
REFERENSI
Alpert JS, Frishman WH. The most important qualities for the good doctor. The American Journal of Medicine [Internet]. 2021 Jul [cited 2023 Aug 8];134(7):825-826. Available from: https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2020.11.002
Borracci RA, Gallesio JM, Ciambrone G, Matayoshi C, Rossi F, S Cabrera. What patients consider to be a ‘good’ doctor and what doctors consider to be a ‘good’ patient. Rev Med Chile [Internet]. 2020 Jul [cited 2023 Aug 8];148:930-938. Available from: http://dx.doi.org/10.4067/S0034-98872020000700930
Grundnig JS, Steiner-Hofbauer V, Drexier V, Holzinger A. You are exactly my type! The traits of a good doctor: a factor analysis study on public's perspectives. BMC [Internet]. 2022 Jul 8 [cited 2023 Aug 11];22(1):886. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35804373/
Grundnig JS, Steiner-Hofbauer V, Katz H, Holzinger A. ‘Good’ and ‘bad’ doctors - a qualitative study of the Austrian public on the elements of professional medical identity. Medical Education Online [Internet]. 2022 Dec [cited 2023 Aug 11];27(1):2114133. Available from: https://doi.org/10.1080/10872981.2022.2114133
Minicuci N, Giorato C, Rocco I, Lloyd-Sherlock P, Avruscio G, Cardin F. Survey of doctors’ perception of professional values. PLoS One [Internet]. 2020 [cited 2023 Aug 11];15(12):e0244303. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7769469/
Comments