- Sarah Angelica Malt
- Aug 13, 2023
- 6 min read
Narasi Perjuangan
Halo semua perkenalkan nama saya Sarah Angelica Malt dan biasa disapa oleh panggilan Sarah. Asal sekolah saya dari Bina Bangsa School Bandung dan sebelumnya di Stamford School. Saya diterima di fakultas kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur SIMAK Kelas Khusus Internasional dan oleh karena itu saya mengambil jurusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kelas Khusus Internasional 2023. Saya salah satu anak dari tiga bersaudara dan dalam tulisan ini saya akan menceritakan bagaimana perjuangan saya masuk fakultas kedokteran Universitas Indonesia 2023. Dari awal pandangan saya terhadap fakultas kedokteran Universitas Indonesia itu khususnya merupakan fakultas kedokteran terbaik di Indonesia dengan setiap tahunnya terdapat ratusan hingga puluhan ribu siswa yang mendaftar di Universitas Indonesia.(5) Universitas Indonesia terutama fakultas kedokterannya merupakan mimpi setiap anak Indonesia yang ingin melanjutkan menuntut ilmu. Dimana hanya mahasiswa/siswi terbaik tanah air yang bisa menuntut ilmu disini. Saya sudah lama percaya bahwa mahasiswa/siswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mempunyai mahasiswa/siswi yang pandai, bekerja keras, cerdas, mempunyai potensi belajar yang sangat tinggi dan tidak cepat menyerah. Saya percaya bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dapat membantu siapapun menjadi dokter yang rendah hati, berpotensi, jujur, dan teliti saat belajar dengan giat. Selain itu, saya percaya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah lingkungan yang tepat bagi saya untuk tumbuh sebagai pribadi yang lebih berprestasi dalam segala hal sehari-hari. Saya juga jelas tahu bahwa masuk ke perguruan tinggi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia akan selalu sulit dan akan menggunakan banyak waktu, perjuangan, dan yang pasti kerja keras yang jauh lebih besar. Oleh karena itu saya berinisiatif untuk menerima tantangan dan bertarung dengan ribuan orang yang juga ingin masuk ke perguruan tinggi Universitas Indonesia.
Motivasi saya untuk masuk fakultas kedokteran Universitas Indonesia adalah yang pertama, dengan adanya dukungan besar dari orang tua saya dan seluruh orang di sekitar saya seperti teman, guru dan lain-lainnya. Kedua, cita-cita saya yang sangat tinggi dari dulu kala untuk menjadi dokter hingga bisa membantu orang dalam bentuk perobatan dan rasa peduli di lingkungan saya. Pastinya juga kepandaian saya yang meyakinkan saya bahwa saya bisa melaju ke perguruan kedokteran di Universitas Indonesia. Sedikit cerita saat saya SMP nilai saya itu sangat pas2an dan sulit di percaya orang seperti saya dengan nilai seperti itu mempunyai potensi untuk lolos masuk kedokteran tetapi dengan berjalannya waktu saat saya SMA banyak hal seperti adanya pertambahan umur yang menginjak dewasa atau kepribadian saya yang lebih memikirkan masa depan saya dari pada hanya ingin bermain, nilai saya menambah dan kerja keras saya untuk mendapatkan nilai bagus meningkat drastis. Di masa-masa SMA itulah dimana saya dan orang disekitar saya mempercayai bahwa saya pantas dan layak masuk ke perguruan kedokteran. Salah satu pribadi yang harus selalu saya bawa itu kepercayaan saya kepada seorang diri. Dengan saya percaya diri apapun yang ingin dicapai dengan kerja keras pasti akan tercapai. Pastinya rasa dimana saya tidak yakin ada seperti pada hasil seleksi masing-masing tapi semua merasakan yang sama. Saya juga sempat ragu apakah saya akan diterima oleh fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Tetapi karena perjuangan saya yang sudah maksimal mulai dari meninggalkan salah satu universitas karena adanya jadwal interview yang sama hingga meninggalkan rumah untuk pertama kalinya karena harus menjalankan ujian dan interview di Universitas Indonesia yang membuat saya yakin bahwa hasil yang saya raih itu tidak mungkin mengecewakan perjuangan saya. Tidak hanya perjuangan sebelum diterima oleh fakultas kedokteran Universitas Indonesia tetapi sesudah diterima pun banyak sekali komitmen perubahan yang saya alami seperti adanya perpindahan kota tinggal yang dulu di tempat dimana ramai di rumah, cuaca yang dingin dan yang sudah saya terbiasa dengan dalam jangka waktu lama. Sampai akhirnya harus pindah ke kota baru yang suasana nya berlawanan dengan yang biasa saya rasakan. Tinggal di apartemen sendiri, tidak ada orang tua, harus berani dan melakukan apapun dengan mandiri. Diatas semua komitmen itu pasti ada kepuasan tersendiri dan apapun itu akan membuat saya terus mau bekerja keras untuk kedepanya. Sama dengan harapan saya yang selalu saya ingat-ingat yaitu ingin membahagiakan orang tua saya yang sudah bekerja keras untuk saya dan untuk membuat mereka senang melihat anaknya yang sudah dewasa bisa mengurus diri dan bisa menjadi pribadi yang sukses agar bisa membuat orangtua tenang akan mereka tahu bahwa kelak suatu saat nanti kita bisa menjalani hidup seperti yang mereka bayangkan. Saya berharap keluarga saya akan tetap ada di sana untuk mendoakan dan mendukung setiap langkah saya ke depannya. Saya juga berharap masyarakat di sekitar saya dapat menerima saya dengan baik dan membantu saya dalam mengembangkan diri saya menjadi pribadi yang lebih baik.
Namun kesuksesan dalam Fakultas kedokteran tidak hanya dipandang dari nilai dan kelulusan nya namun juga tentang kepribadian yang patut diraih agar bisa seluruhnya menjadi dokter yang baik dan ideal dimata orang lain dan pasien. Dari sisi saya dokter yang ideal itu dokter yang mempunyai kepribadian rendah hati kepada siapapun itu. Tidak hanya itu "Mereka harus menjawab pertanyaan dengan bahasa yang jelas tanpa menggunakan terlalu banyak terminologi medis," kata Dr. Lisa Doggett (2), seorang dokter keluarga. Dengan berkomunikasi dengan benar dokter harus jujur, tetapi mereka juga harus memberikan harapan, bahkan ketika keadaan sedang sulit dan mereka harus memberdayakan pasien mereka untuk memperbaiki kesehatan mereka sendiri.(2) Mampu berkomunikasi secara efektif sangat penting tidak hanya untuk bekerja dengan pasien tetapi juga untuk mentransfer informasi di seluruh sistem perawatan kesehatan.(2) Seorang dokter harus memahami bahwa dia bukanlah sebuah mesin untuk melakukan tugas tertentu hanya untuk menyelesaikannya. Kehadiran dan kesabaran adalah kunci untuk menangani pasien.(1) Kehadiran pikiran sangat penting dalam memahami perawatan pasien. Seorang dokter harus berkonsentrasi pada apa yang dikatakan pasien (tanda verbal & non-verbal) daripada memikirkan bagaimana Anda akan menanggapinya.(1) Seseorang harus memahami bahwa hanya mengenakan jas putih tidak mendapatkan rasa hormat, melainkan diperoleh. Ketika seorang pasien puas dan tidak merasa diabaikan, dia cenderung tidak mencari perawatan dari dokter lain. Bekerja dengan obat-obatan bisa sangat menegangkan dan untuk mengatasi tekanan ini, seorang dokter harus kuat secara emosional. Orang yang stabil secara emosional dapat secara memadai menangani situasi darurat dan penderitaan manusia secara teratur. Salah satu ciri kepribadian penting yang harus dimiliki seorang dokter adalah etos kerja yang kuat. Ini menunjukkan betapa berkomitmen dan seriusnya seseorang terhadap pekerjaannya, terlepas dari betapa lelahnya dia atau betapa sulitnya kehidupan pribadinya.(4) Seorang profesional medis harus menjadi ahli di bidangnya dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang subjek tersebut. Seorang dokter harus dapat mengingat pengetahuan medis ensiklopedis dengan mudah. profesional.(4) Menghormati orang lain tidak dapat diajarkan kepada siapa pun, itu datang dari dalam. Seorang dokter memiliki karakteristik ini secara default. Jika Kemanusiaan hilang dalam profesional medis mana pun, dia tidak dapat berhasil dalam kariernya.(4) Dengan itu saya ingin meraih kesuksesan yang di garis bawahi dengan panggilan dokter ideal.(3) Dokter yang jujur, mengerti akan pasien dan keluarga, pandai, tidak pantang menyerah, berkomunikasi dengan efektif dan pastinya pekerja keras.(3) Salah satu cara saya bisa menepati keinginanku akan aku belajar dengan giat dan semaksimal mungkin, mempunyai time management yang baik dan selalu ingin melangkah kedepan.(3) Ini juga sebaiknya dilakukan dengan teman-teman yang tepat dan yang bisa mendorong kami dan mereka sendiri untuk menjadi individual yang lebih baik lagi. Saya juga mempunyai mimpi ingin menjadi seorang dokter dermatology atau mungkin obgyn tapi itu hanya pikiran saya saat ini mungkin dengan berjalanya waktu dalam kedokteran pandangan saya tentang impian saya bisa berubah dan menjadi dokter dengan profesi berbeda. Menjadi mahasiswa pendidikan dokter bukanlah tujuan dan akhir dari segalanya, tapi saya jadikan sebagai titik awal upaya yang lebih keras untuk memberikan manfaat lebih kepada banyak orang.
Sedikit pesan untuk adik-adik sekalian yang ingin masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia maupun Fakultas lainya jangan pernah mengira sesuatu itu tidak mungkin. Saat aku mengerjakan SIMAK KKI yang sangat amat sulit di mata saya, saya sudah berpikir bahwa saya tidak akan lolos masuk. Tetapi saat saya mendapatkan WA dari panitia saya pada awalnya gembira sekali tetapi di dalam kegembiraan itu saya bingung. Dalam hati saya berkata “Demi apa padahal waktu SIMAK kan aku bingung banget, susah banget, kok bisa lolos sih, tapi Alhamdulillah” dengan air mata menurun dari pipiku. Oleh karena itu saya langsung lari dan memberitahu orang tua saya bahwa saya lulus ujian simak test pertama. Saat memberi tahu kepada orang tua saya, saya melihat reaksi mereka yang tidak dan susah kali dideskripsikan. Bercampur antara rasa bangga, menahan tangis karena bahagia dan juga sedih karena akan ditinggal mengejar mimpi saya. Tetapi saya melihat bahwa mereka merasa puas akan mereka sudah berhasil mendidik anak perempuan satu-satunya dengan baik dan penuh dedikasi. Lalu setelah tes tersebut baru ada tes MMPI (Psychometric test) yang isinya itu ratusan pertanyaan tentang diri kalian sendiri. Jadi saat ini yang perlu dilakukan itu membaca dan menjawab selayaknya kepribadian kalian. Kemungkinan kalau kalian tidak jujur menjadi diri kalian sendiri mungkin saat itu lah kalian tidak akan diterima. Sama seperti saat MMI (Multiple Mini Interview) semua dokter yang akan menginterview kalian akan melihat kalau kalian itu jujur dan sedang menjadi diri kalian sendiri saat menjawab pertanyaan mereka. Jadi sebenarnya kalian tidak harus panik atau pun stress dengan belajar untuk interview dan tes MMPI karena itu sepenuhnya test yang ingin melihat kepribadian kalian semuanya. Yang mungkin harus kalian pelajari itu untuk SIMAK Kelas Khusus Internasional tes tersebut.
Selalu bekerja keras tapi juga harus mempunyai waktu main sebentar dan pastinya waktu istirahat yang cukup.
Reference:
Dr. Lisa Doggett. What Makes a Good Doctor? 7 Surprisingly Useful Skills for Physicians. St. George’s University c/o University Support Services, LLC The North American Correspondent. March 11 2023 https://www.sgu.edu/medical/what-makes-a-good-doctor/
Carlos A Rizo. What's a good doctor and how do you make one? Doctors should be good companions for people. Centre for Global eHealth Innovation, University Health Network, Toronto, Canada M5G 2C4. Sep 28 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1124230/
By John Murphy, MDLinx et Yasmine S. Ali, MD, MSCI, FACC, FACP. 9 Personal attributes a doctor should have. London. July 8 2019 https://mtg.in/9-personality-traits-a-doctor-should-have/
Medical school council from selection alliance. What makes a good doctor?. UK, NHS medical care London. July 2019. https://www.medschools.ac.uk/media/2368/msc-infosheet-good-doctor.pdf
Humas FKUI. FKUI Raih 2 Penghargaan pada Konsinyering THE World University Rankings 2024. Jakarta Pusat Salemba. 2022. https://fk.ui.ac.id/berita/fkui-raih-2-penghargaan-pada-konsinyering-the-world-university-rankings-2024.html
Comments