top of page
  • Youtube
Search
  • Reave Devon Hamdani
  • Aug 13, 2023
  • 6 min read

Narasi Perjuangan


Saya Reave Devon Hamdani yang dapat dibaca maupun dipanggil Rif, berasal dari sekolah swasta Dian Harapan Holland Village yang berdomisili Manado. Saya memiliki latar belakang memasuki FKUI Angkatan 2023 dengan cara mendaftar ke kelas regular FKUI melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau singkatnya SNBP. Pada awalnya saya hanya memandang Universitas Indonesia sebagai universitas untuk menampung orang-orang terpintar di Indonesia, dikarenakan banyaknya popularitas atau ketenaran yang dimilikinya. Hal ini bisa didapatkan karena semua fasilitas yang disediakan sudahlah yang terbaik dan tentu saja yang terkenal akan betapa sulitnya orang memasuki universitas bergengsi ini. Dengan beranggapan begitu, sudah sepatutnya saya sebagai salah seorang pelajar ingin memasuki salah satu universitas bergengsi yang mampu dicapainya.


Saya dari kecil memiliki sifat yang selalu ingin menjadi yang terbaik, yang akhirnya membangun karakter kompetitif yang saya miliki saat ini. Dari hal ini, saya telah melatih diri saya untuk selalu mendapatkan nilai 100 di setiap pelajaran entah dari metode belajar, kebiasaan, maupun pergaulan saya. Hal ini membuat saya dikatakan sebagai anak berprestasi disekolah sehingga saya diperbolehkan mengikuti berbagai lomba-lomba. Akan tetapi, pada saat Covid-19 melanda Indonesia, Kemdikbud mengeluarkan kebijakan bahwa setiap kegiatan pembelajaran sekarang diharuskan melalui online learning[1]. Hal ini tentu membuat saya kesusahan dikarenakan metode lama yang biasa saya gunakan belum tentu akan berguna dalam mengejar nilai.


Saya pun berusaha lebih keras pada saat memasuki kelas 10 dikarenakan perubahan yang saya alami masih baru. Walau nilai yang saya dapatkan bukanlah yang terbaik, saya tetap berusaha untuk selalu menjadi yang tertinggi pararel. Pada saat memasuki kelas 11, saya sudah memiliki berbagai bekal pengetahuan dari kelas 10 yang membuatku bisa mendapatkan nilai yang lebih baik. Melihat hal ini guru-guru saya melihat potensi di dalam diriku dan mempercayaiku mengikuti lomba-lomba kecil yang ada. Hal yang sama pun kulakukan pada saat kelas 12, sehingga membuatku menjadi eligible untuk mengikuti jalur SNBP.


Pada saat itu memasuki pilihan “Universitas Indonesia – Pendidikan Dokter” di pilihan pertama SNBP saya mungkin hanyalah untuk memuaskan diri saya, karena tidak ada ruginya pikirku. Saya pun sempat bergumul mengenai apakah pilihanku adalah hanya diriku yang halu, dikarenakan saya dari kecil memiliki Impian untuk menjadi seorang dokter walau tanpa alasan yang jelas maupun kuat. Pada saat itu saya juga dapat melihat teman sejawat saya yang gelisah akan hasil yang akan diberikan, dan hal ini membuat saya lebih tertekan. Pada saat hari pengumuman saya melihat berbagai banyak teman saya yang tumbang dari jalur SNBP, akan tetapi pengumuman penerimaan SNBP ini menghapuskan segala kekhawatiran dan membangun ulang fondasi tujuan saya dalam menjadi seorang dokter. Saya pun berkomitmen untuk dapat menjadi dokter yang berjasa bagi masyarakat.


Saya berharap perjuangan saya di FKUI ini masih dapat dilewati tanpa banyak hambatan yang mampu menghentikan saya. Oleh karena itu saya akan berusaha agar dapat dekat dengan seluruh Angkatan FKUI 2023 dikarenakan kita semua menjalani dan memikul usaha ini bersama-sama, sehingga pada akhirnya kita semua dapat menjadi dokter yang berkualitas. Dalam penelitian yang dilakukan Sutjiato M, G. D. Kandou, dan A. A. T. Tucunan, mereka melihat bahwa teman perkuliahan di FK memiliki pengaruh yang besar terhadap tingkat stress mahasiswa, yang tentu saja dapat berpengaruh ke nilai. Akan tetapi pengaruh yang diberikan tergantung kepada jenis teman yang mempengaruhi, seperti halnya jika mahasiswa terpengaruhi oleh teman sebaya yang kurang baik, maka mereka akan cenderung mengalami stress berat sebanyak 6,9 kali dibandingkan dengan yang memiliki pengaruh teman baik[2]. Dengan itu, saya juga berencana untuk menyeleksi pilihan teman saya, sehingga teman-teman yang saya dapatkan di perjalanan tidak malah memberikan pengaruh negatif kepadaku.


Memasuki dan mengikuti pengenalan mahasiswa baru FKUI angkatan 2023 adalah pengalaman yang seru dan tiada duanya dikarenakan dari situ saya mempelajari berbagai banyak hal, seperti halnya kode etika dokter, komitmen, perbedaan budaya, dan banyak hal lainnya. Hal ini membuat saya semangat untuk memasuki keluarga besar FKUI.Setelah memasuki FKUI saya pun sadar bahwa dokter memiliki tugas utama untuk melayani Masyarakat tanpa mengharapkan imbalan apapun, dikarenakan salah satu kebanggaan dokter yang paling utama ialah bisa melayani pasiennya hingga akhir.


Dokter yang ideal bermacam-macam bagi setiap orangnya, menurut Afandi D dokter yang ideal memiliki sifat-sifat yang dibagi 2 yakni, Altruisme dan idealism profesi yang termasuk ke dalam nilai luhur dan juga responsibilitas, akuntabilitas, dan integritas yang termasuk ke dalam nilai umum yang harus dimiliki dokter[3]. Akan tetapi menurut saya dokter yang ideal adalah dokter yang selalu mengutamakan pasiennya dalam situasi apapun dan yang akan merawatnya sampai problematika yang dimiliki pasien tersebut selesai. Dokter yang ideal pun harus memiliki nilai moral yang tinggi, seperti bekerja keras secara sukarela, selalu memberikan usaha yang terbaik, dan juga selalu rendah hati, sehingga apapun yang dilakukannya dapat maksimal bagi masyarakat. Itulah nilai-nilai yang ingin saya kembangkan dalam diri saya, untuk menjadi versi diri saya yang terbaik dalam berprofesi sebagai dokter. Saya juga berencana untuk dapat melayani secara sukarela di daerah-daerah yang kesulitan dan kekurangan dokter, karena saya memandang setiap nyawa manusia itu berharga.


Selama masa preklinik di FKUI ini saya berencana untuk dapat mengerti seluruh pembelajaran yang ada ,dan berusaha mendapatkan IPK tinggi untuk dapat menjadi lulusan terbaik (cumlaude). Dengan cumlaude saya berharap dapat membuka banyak peluang menyekolahkan saya ke perguruan tinggi yang lebih baik dengan ajaran berkualitas dengan tujuan menjadi dokter yang terbaik dalam bidangnya. Dalam masa preklinik ini pun saya berharap sudah menemukan passion saya dalam bidang medis agar tidak menyesal menekuninya di kemudian hari.


Demi mencapai semua hal ini, saya mau selalu mengumpulkan tugas-tugas dengan sempurna dan melakukan semua ini tanpa mengalami burnout maupun stress yang berlebihan. Dalam penelitian yang dilakukan Putri B. V. F. M, Amalia E dan Sari D. P, mereka mengusulkan bahwa kurangnya kualitas hidup seorang mahasiswa dapat meningkatkan resiko burnout dan bahkan dapat dikorelasikan dengan prestasi akademik yang rendah[4]. Dengan begitu saya akan membangun lebih banyak kebiasaan-kebiasaan yang positif kedepannya, dan tidak juga lupa untuk merelaksasikan diri agar tidak menumpuk stress yang berlebihan.


Selama menjadi seorang dokter saya berencana untuk memiliki jaringan hubungan yang luas serta meningkatkan kepercayaan tiap pasien. Saya berusaha mencapai ini dengan cara selalu dapat memahami pasien sepenuhnya dan memberikan respon yang sesuai dengan keadaannya serta selalu membantu pasien dengan tulus. Adapula berusaha keras untuk mencari solusi yang menyembuhkan atau menyelesaikan permasalahan pasien. Apabila juga jika boleh saya ingin menjadi sebuah bagian dalam Doctors Without Borders yang merupakan organisasi sukarela di bidang medis yang mengutus dokter ke tempat-tempat yang sedang menghadapi konflik ataupun tempat yang telah menghadapi krisis.


Saya juga berharap kedepannya masyarakat dapat lebih mengerti pentingnya berobat kepada seorang dokter, dikarenakan nyawa jauh lebih berharga daripada harta. Dikarenakan berdasarkan data yang diberikan BPS 2019 mendaftarkan bahwa sebanyak 65% penduduk Indonesia yang tidak berobat jalan walau sakit beralasan bahwa mereka mampu mengobati penyakit mereka sendiri. Adapula sisanya merasa tidak perlu untuk berobat[5].


Adapula keinginan saya agar kualitas kesehatan Indonesia yang dapat lebih berkembang kedepannya, dikarenakan Indonesia masih terkebelakang dalam hal layanan kesehatannya dibandingkan negara-negara tetangga kita. Berdasarkan data Health Security Index yang didapatkan dari GHS mendatakan Indonesia sebagai peringkat 45 dari 195 negara dengan skor 50.4, sedangkan Malaysia dan Singapura negara tetangga kita menempati posisi ke 27 dan 24 berturutan[6]. Sehingga dari FK KMK UGM menemukan bahwa belakangan ini muncul fenomena dimana orang Indonesia lebih memilih untuk berobat ke luar negeri dikarenakan pelayanan dan hasil yang diberikan dikatakan lebih baik daripada yang ada di Indonesia[7].


Melihat ini saya menjadi gigih untuk mau merubah nasib Indonesia ini kearah yang lebih baik, dan membuktikan bahwa Indonesia juga memiliki tenaga kesehatan yang baik atau bahkan yang terbaik. Untuk mencapai hal ini saya perlu selalu bekerja keras dan pintar dalam menghadapi tantangan saya kedepannya.


Bagiku memasuki FKUI bukanlah hal yang mudah, semua orang pasti memiliki perjuangan mereka masing-masing, yang dapat saya katakan untuk kaum-kaum muda yang ingin juga memasuki FKUI adalah untuk selalu semangat dan lakukanlah yang terbaik dalam segala hal yang dilakukanmu. Dengan kebiasaan melakukan yang terbaik, kamu akan segera memasuki deretan orang-orang sukses di masa depan nanti. Karena saya percaya bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil.


Juga bagi angkatan yang akan datang kedepannya saya mendoakan kalian yang terbaik dan saya berharap kalian juga dapat berusaha keras untuk dapat survive dalam FKUI ini, dan sama-sama menjadi lulusan dokter yang berkualitas, dokter yang dapat melayani masyarakat, dan juga dokter yang dapat mengharumkan nama Indonesia.




DAFTAR PUSTAKA

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Mendikbud Terbitkan SE Tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19 [Internet]. 2020 [diakses pada 6 Agustus 2023]. Tersedia dari: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-tentang-pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-darurat-covid19

  2. Wahyuni SI, Karamoy P. Factors Affecting the Academic Performance of Nursing Students in North Sulawesi, Indonesia. Jurnal Ilmiah Keperawatan Muhammadiyah. 2020; 5(2): 85-94. DOI: 10.32493/jikmu.v5i2.7176

  3. Afandi D. Nilai-Nilai Luhur dalam Profesi Kedokteran: Suatu Refleksi Etika Medis. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia. 2016; 7(2): 95-101. Tersedia dari: https://www.semanticscholar.org/paper/Nilai-Nilai-Luhur-dalam-Profesi-Kedokteran%3A-Suatu-Afandi/2016f1eca124aa26e8588fc8bb176e1f3c4a09c7

  4. Pratama D, Lestari AP, Wirasatriya AA. The Effect of E-Learning Media on Learning Achievement in Organic Chemistry Lecture. Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa. 2019; 3: 123-129. DOI: 10.1016/j.prosdic.2019.04.043

  5. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. Penduduk yang Sakit Tetapi Tidak Berobat Jalan Menurut Alasan Utama Tidak Berobat Jalan [Internet]. Tahun [diakses pada 6 Agustus 2023]. Tersedia dari: https://banyuasinkab.bps.go.id/indicator/30/217/2/penduduk-yang-sakit-tetapi-tidak-berobat-jalan-menurut-alasan-utama-tidak-berobat-jalan.html

  6. Global Health Security Index. Building Collective Action and Accountability. [Internet]. Tahun [diakses pada 6 Agustus 2023]. Tersedia dari: https://www.ghsindex.org/

  7. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Fenomena Berobat ke Luar Negeri: Studi Kualitatif Fenomenologis pada Masyarakat Indonesia [Internet]. Tahun [diakses pada 6 Agustus 2023]. Tersedia dari: https://fkkmk.ugm.ac.id/fenomena-berobat-ke-luar-negeri-masyarakat-indonesia/



 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comentários


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page