top of page
  • Youtube
Search
  • Rafie Akmal Adi Putra
  • Aug 12, 2023
  • 8 min read

Halo salam kenal semuanya! Perkenalkan nama saya Rafie Akmal Adi Putra, akrab dipanggil dengan nama Rafi oleh teman-teman dan keluarga saya. Sebelumnya saya adalah siswa lulusan dari SMA Negeri 2 Madiun yang berada di Provinsi Jawa Timur. SMA terbaik yang berada di kota saya berasal. Senin, 3 Juli 2023 adalah hari yang tak akan pernah terlupakan sepanjang hidup saya. Hari di mana saya menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Saya berhasil diterima di FKUI program Kelas Reguler melalui jalur PPKB, yaitu sebuah jalur mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI) melalui penilaian rapor, prestasi, dan track record alumni sebelumnya. Sungguh kebanggaan besar bagi saya dapat diterima di FKUI.


“Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia”, ketika mendengar namanya selalui terlintas perasaan bangga dan kagum di benak saya. Bagaimana tidak? Fakultas Kedokteran pertama dan tertua di sepanjang sejarah Indonesia serta menjadi patokan atau tolak ukur berdirinya Fakultas Kedokteran lain di Indonesia (1). FKUI adalah jurusan impian yang sangat didambakan oleh banyak orang dengan segudang prestasinya. FKUI memiliki program kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menciptakan dokter berkelas dunia. FKUI selalu berhasil dalam mencetak prestasi gemilang baik di tingkat nasional hingga internasional. Lulusan Universitas Indonesia adalah lulusan yang diakui memiliki kompetensi sangat baik, khususnya untuk lulusan fakultas kedokteran. Hal ini menguatkan tekad saya untuk terlibat dalam lingkungan belajar kolaboratif yang ditawarkan FKUI guna mengembangkan keterampilan dalam berpikir kritis, problem solving, dan komunikasi efektif serta menjadi pembuka jalan bagi adik-adik dan saudara sekalian agar dapat menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Indonesia.


Melihat banyak sekali orang yang menderita karena penyakit mematikan menggugah hati saya untuk ikut berkontribusi dalam penanganan medis bagi masyarakat. Orangtua saya selalu menekankan bahwa kesehatan adalah kunci utama dalam hidup. Tanpa adanya kesehatan yang baik maka seluruh aktivitas termasuk beribadah kepada Tuhan Yang Mahakuasa akan terganggu. Saya sendiri pernah mengalami sakit yang membuat saya izin dari sekolah selama satu minggu dan berdampak pada kegiatan akademik. Setelah satu minggu izin, sakit saya tidak kunjung membaik dan harus berkali-kali pergi ke Surabaya dari Madiun. Tentunya saya menyadari bahwa tidak semua lapisan masyarakat dapat mengakses hak istimewa ini. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki tingkat kesehatan dan keadaan ekonomi rendah (2). Oleh karena itu, saya sangat termotivasi untuk memasuki Fakultas Kedokteran dengan harapan kedepannya saya dapat menjadi pribadi yang lebih berguna dan diperlukan bagi banyak orang.


Ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar, selalu terucap pertanyaan dari guru saya “ingin menjadi apa kamu di esok hari?” Jawaban saya selalu berubah setiap kali ada yang bertanya. Kadang ingin menjadi astronot, menjadi koki, guru, hingga dokter. Sampai pada waktunya saya mengikuti Olimpiade IPA dan tertarik dengan sains. Memulai belajar sedikit demi sedikit hingga hari Ujian Nasional pun tiba dan saya mendapat hasil yang memuaskan. Ranking 27 sekota Madiun merupakan capaian terbesar saya kala itu. Setelahnya, saya berencana untuk memasuki SMP terbaik di kota saya.


Memasuki SMP terbaik di kota saya, yakni SMP Negeri 1 Madiun memberikan wawasan baru bagi saya. Dengan fasilitas yang berbeda jauh dari bangku Sekolah Dasar, nyatanya sangat menunjang aktivitas saya di sana. Namun, wabah COVID-19 menyerang dan menghambat proses belajar mengajar di kelas. Saya harus membiasakan diri untuk mengikuti pembelajaran secara online. Perbedaan cara mengajar ini mempengaruhi aktivitas akademik saya. Dengan memanfaatkan teknologi dan kemudahan akses informasi, saya sangat terbantu dalam mencetak prestasi dan mempertahankan nilai akademik. Saya sempat mengikuti Science Olympiad yang diadakan oleh SMA impian saya, yakni SMA Negeri 2 Madiun dan berhasil meraih Juara 3 se-Karesidenan Kota Madiun. Ini menjadi awal bekal saya untuk menempuh kehidupan di jenjang SMA nantinya.


Ketika di SMA, saya memasuki kelas percepatan atau sering disebut sebagai PD2 yang merupakan singkatan dari Peserta Didik 2 Tahun. Satu kata yang dapat saya deskripsikan dari program ini, yaitu “Hectic”. Ujian setiap minggu adalah makanan sehari-hari bagi saya dan teman-teman. Di tengah pandemi COVID-19 yang semakin mewabah, kami tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar secara offline untuk menuntut ilmu secara maksimal. Tak jarang beberapa dari kami sakit, seperti batuk pilek hingga demam. Namun, ini adalah konsekuensi dari keputusan yang kami ambil. Selain itu, ketika di SMA, saya juga aktif mengikuti lomba. Walau tidak semua menang, tetapi sangat menambah pengalaman baru. Terutama lomba-lomba dalam bidang medis seperti MEDSPIN Unair, BIOSCOPE Unpad, PHARMANOVA ITB, dan OZON UGM. Saya berkesempatan untuk mengikuti sebuah kompetisi. Di dalamnya, saya menganalisis interaksi antara sel, hormon, organ dan bagian integral lain dari fisiologi makhluk hidup mulai dari hal yang sederhana seperti lab skills pembedahan katak hingga mempelajari hasil percobaan denyut jantung katak yang menunjukkan adanya automasi jantung akibat dari potensial aksi sinus venosus. Banyak tantangan yang saya hadapi seperti ketakutan saat pertama kali membedah rongga dada katak atau specimen lain. Akan tetapi, setiap kali tantangan tersebut berhasil saya lalui, saya menjadi semakin yakin dan tertarik untuk mempelajari fisiologi makhluk hidup, serta berbagai bidang ilmu lain yang tidak terpisahkan dari dunia kedokteran seperti anatomi, histologi, dan parasitologi. Tentunya hal ini juga diiringi dengan nilai akademik yang stabil.


Tibalah saatnya pendaftaran SNBP dan alhamdulillahnya saya menjadi bagian dari salah satu siswa eligible dengan perolehan peringkat 4. Guru BK saya selalu memberikan nasihat, terutama untuk menjadi yang pertama dalam membuka jalan bagi adik-adik kelas kedepannya. Saya mengikuti saran tersebut dan memberanikan diri untuk mendaftar pada FK UGM. Selasa, 28 Maret 2023 adalah awal dari perjuangan saya hingga dapat sampai di titik ini untuk menulis narasi perjuangan 2023. Sesuai dugaan, “merah adalah warna cinta”. Saya tidak lolos dalam seleksi SNBP dan segera mencari bimbingan belajar eksternal untuk persiapan SNBT. Setiap harinya saya belajar bersama teman-teman dan menguatkan kembali materi-materi yang saya rasa kurang hingga akhirnya memberanikan diri untuk mendaftar di FK Unair. Hari-H SNBT selesai dan masih tersisa banyak waktu untuk mempersiapkan mandiri. Saya mulai mencari bimbingan belajar secara online dan menemukan SIMAKARA. Melihat program belajarnya yang bagus, saya menjadi tertarik dan akhirnya mendaftar. Hari demi hari berjalan, tibalah saat pengumuman SNBT. Memang benar mendapatkan warna biru, tetapi warna biru tersebut bukanlah apa yang saya inginkan. Benar sekali, saya belum ditakdiran lolos pada jalur ini. Harapan terakhir saya hanyalah pada jalur mandiri. Semua jalur mandiri saya ikuti hingga mendaftar di mana-mana.


Ketika saya mencari informasi pendaftaran FK di UI, muncullah pembukaan pendaftaran PPKB UI 2023 yang membuka prodi Pendidikan Dokter di tahun ini. Melihat syaratnya, membuat saya ragu. Pasalnya, salah satu aspek penilaian adalah memiliki alumni di sana. Sekolah saya dalam beberapa tahun terakhir ini belum ada yang di terima di FKUI. Namun, hal itu tidak mengurungkan niat saya untuk mendaftar di FKUI melalui PPKB. Saya yakin bahwa rezeki tidak akan tertukar. Besar harapan saya untuk diterima menjadi bagian dari keluarga besar FKUI. Dengan mengandalkan jalur langit, ternyata saya ditakdirkan untuk lolos melalui jalur PPKB ini. Sujud syukur dan bahagia tak terbayangkan perasaan saya saat itu. Saya yang berasal dari kota kecil dan sama sekali tidak memiliki gambaran serta keberanian untuk mendaftar di Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia, akhirnya dapat diterima dan melanjutkan pendidikan di sana. Sungguh saya sangat percaya bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik dan terindah.


Sedikit mengenalkan diri saya sendiri, bahwasannya saya adalah tipikal orang yang introvert dan cenderung menutup diri pada orang baru. Namun, saya menyadari dengan menjadi dokter dan utamanya ketika saya berkarir dalam bidang klinisi, kedepannya saya akan bertemu dengan banyak orang dan memberikan pelayanan yang terbaik secara profesional. Oleh karena itu, saya akan berusaha untuk menjadi lebih terbuka dan peka terhadap sesama dan menjadi lebih baik setelah diterima di FKUI. Saya sangat berharap kedepannya, kehidupan perkuliahan hingga jenjang karir saya dapat berjalan lancar, dapat berprestasi mulai dari nasional hingga kancah internasional, dan menjadi mahasiswa yang aktif baik dalam UKM, organisasi, maupun beasiswa. Harapan saya untuk Angkatan FKUI 2023, semoga mulai dari saat ini hingga kedepannya kami dapat merangkul satu sama lain, saling membantu dalam senang maupun sedih, dapat saling menguatkan serta dapat berjuang bersama hingga akhirnya lulus dan berprofesi menjadi dokter. Dengan demikian, jargon “bangkit bersinergi, setia mengabdi, FKUI 2023 Gelora” dapat terwujud.


Dokter ideal bagi saya adalah dokter yang dapat membangun hubungan yang bermakna dengan pasiennya. Menjadi seorang dokter, bagi saya adalah sebuah profesi dengan rasa moralitas yang melekat kuat di dalamnya, bukan hanya soal pengetahuan serta keterampilan, tetapi juga bagaimana membangun hubungan yang bermakna dengan pasien dan menjadi pendukung dalam perjuangan mereka menuju kesembuhan bersama dengan nilai luhur kemanusiaan dan jiwa sosial yang tinggi di dalamnya. Melalui pemahaman tersebut, saya bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan medis dan kesiapan emosional pasien, serta membangun suatu lingkungan sosial di mana pasien dapat menemukan rasa nyaman dan percaya. Saya sangat menyadari perbedaan yang ada dalam sistem kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia, di mana akses terhadap layanan kesehatan masih belum merata dan dianggap sebagai sebuah kemewahan bagi lapisan masyarakat tertentu (3). Sebagai seorang dokter, saya ingin menjadikan loyalitas sebagai dasar integritas saya dalam berkarir dan bermaksud untuk mempersempit kesenjangan tersebut dengan melayani di daerah yang kurang terlayani, menerapkan program penjangkauan masyarakat, dan mengadvokasi kebijakan perawatan kesehatan yang adil. Melalui kontribusi aktif pada penyelesaian kunci masalah yang mempengaruhi pemerataan layanan kesehatan, saya bercita-cita untuk membuat perbedaan nyata dalam kehidupan mereka yang paling membutuhkan serta membina masyarakat untuk menjadi lebih sehat dan berdaya.


Banyak sekali hal-hal yang ingin saya capai kedepannya. Rencana-rencana ini telah tersusun rapi menjadi rencana jangka pendek dan panjang. Saya berencana pada masa preklinik untuk mengembangkan soft skill dan hard skill, menambah relasi dan wawasan, serta menambah pengalaman. Saya akan memaksimalkan kesempatan tersebut untuk mencari ilmu secara aktif melalui kegiatan UKM, student center (AMSA/CIMSA) dan/atau mengikuti kompetisi baik akademik maupun nonakademik hingga kancah internasional guna mendukung tujuan dan cita-cita saya kedepannya. Saya akan mengimplementasikan ilmu tersebut dengan sebaik-baiknya dan berkontribusi dalam upaya pemberdayaan masyarakat dengan mengikuti berbagai kegiatan volunteer juga dengan belajar giat agar mendapat IPK yang memuaskan dan mengikuti berbagai pelatihan dasar untuk mengembangkan skill.


Menumbuhkan integritas adalah hal yang mudah, tetapi menjaga integritas adalah hal yang tidak semua orang dapat lakukan. Pembentukan integritas dokter melalui penanaman karakter sejak dini merupakan upaya yang patut di junjung tinggi (4). Dengan harapan yang besar, saya berencana jangka panjang untuk dapat mengenyam pendidikan di FKUI hingga mendapat gelar dokter. Dilanjutkan dengan mengambil spesialis hingga gelar professor doctor. Saya juga ingin mendedikasikan diri saya pada almamater tempat saya berjuang selama ini, yakni di FKUI dengan menjadi dosen sekaligus menjadi klinisi di kota tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, saya akan memantaskan dan meningkatkan kualitas diri saya untuk meraihnya. Tidak lupa selalu berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan Yang Mahakuasa untuk mendapatkan karunia-Nya.


Semoga dengan mengabdinya profesi saya kepada masyarakat dapat memberikan manfaat yang baik bagi sekitar. Harapan saya untuk masyarakat Indonesia adalah agar menjadi masyarakat yang teredukasi dan peduli terhadap kesehatan. Kesehatan adalah pilar utama hidup, tanpa adanya kesehatan yang memadai akan mengganggu keberlangsungan aktivitas sehari-hari. Ketahuilah bahwa kondisi kesehatan seseorang akan sangat mempengaruhi kualitas hidupnya (5). Semoga setiap lapisan masyarakat dapat mengakses dan mendapat hak atau perlakuan yang sama di seluruh layanan kesehatan di Indonesia secara merata.


Terdapat pesan yang ingin disampaikan setelah Saudara/i sekalian membaca narasi perjuangan ini. Untuk adik-adik yang ingin memasuki FKUI, belajar dengan giat dan konsisten saja tidak cukup, senantiasalah untuk memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Tuhan. FKUI bukanlah jurusan yang mudah untuk dimasuki. Banyak orang berkata bahwa FKUI adalah mustahil untuk dicapai. Namun, nyatanya saya bisa berada di sini untuk menuliskan narasi perjuangan FKUI 2023 diiringi dengan menguatkan jalur langit. Setiap ada kemauan pasti ada jalan, maka percayalah bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik. Satu kalimat yang sangat saya sukai adalah “mustahil Tuhan membawamu sejauh ini hanya untuk gagal”.



DAFTAR PUSTAKA


1. Altamira MB, Rusfian E. Komunikasi Organisasi dalam Proses Pembentukan Budaya Organisasi (Studi Nilai Budaya Organisasi I’VE CARE pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora Terapan [Internet]. 2019 Des 25 [cited 2023 Aug 4];2(1):51-9. Available from: https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/vol2/iss1/5

2. Soewondo P, Johar M, Pujisubekti R. Akses Pelayanan Kesehatan Keluarga Berstatus Ekonomi Rendah di Era JKN. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia [Internet]. 2021 Jan [cited 2023 Aug 4];21(1):108–24. Available from: https://scholarhub.ui.ac.id/jepi/vol21/iss1/9/

3. Putri RN. Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara Maju. Jurnal Ilmiah. 2019 Feb;19(1):139-46.

4. Permatananda PA. Membangun Karakter Mahasiswa Kedokteran Universitas Warmadewa Melalui “Sapta Bayu” Spirit Sri Kesari Warmadewa. Jurnal Education and Development. 2022 May;10(2):1–5.

5. Hasnidar, Tasnim, Sitorus S, Hidayati W, Mustar, Fhirawati, et al. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Medan: Yayasan Kita Menulis; 2020 Oct.




 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Komentarze


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page