top of page
  • Youtube
Search
  • Oliver Matthew Immanuel
  • Aug 13, 2023
  • 11 min read

Narasi Perjuangan - Oliver Matthew Immanuel

Oliver Matthew Immanuel, itulah nama yang dipilih oleh orang tuaku dari puluhan juta pilihan nama yang ada. Orang tua saya mempercayai bahwa nama merupakan manifestasi untuk kehidupan seorang anak kedepannya.

Nama "Oliver" memiliki asal bahasa Latin yang berarti "olive tree" atau "pohon zaitun". Zaitun dalam budaya Mediterania sering kali melambangkan perdamaian, kebijaksanaan, dan kekekalan. Sedangkan, nama "Matthew" berasal dari nama dalam Alkitab, yakni Matius, salah satu rasul dalam Perjanjian Baru. Nama ini berasal dari bahasa Ibrani "Matityahu" yang berarti "hadiah dari Yahweh" atau "hadiah dari Tuhan". Sementara itu, nama "Immanuel" juga berasal dari bahasa Ibrani dan memiliki arti "Allah beserta kita" atau "Allah bersama kita". Nama ini memiliki makna spiritual dan sering dihubungkan dengan keberuntungan atau anugerah. Gabungan dari tiga nama ini bisa diartikan sebagai "pohon zaitun yang membawa anugerah dan kehadiran Tuhan." Sulit bagiku untuk memilih nama panggilan ketika dibekali dengan nama yang begitu unik dan spesial. Seiring dengan berjalannya waktu, saya sudah terbiasa untuk dipanggil Oliver.

Pada 21 November 2005, di sebuah rumah sakit di Menteng, Jakarta Pusat, Rumah Sakit PGI CIKINI, lahirlah bayi dengan nama tersebut. Suara tangisan pun keluar dari bayi dengan nama yang penuh harapan dan makna, siap untuk mengarungi dunia yang begitu luas.

Ketertarikan saya pada kedokteran berasal dari praktik yang mengakar dalam menggabungkan perawatan yang berpusat pada pasien dan sains berbasis bukti. Kerumitan pengobatan membuat saya bingung, tetapi yang menggelitik rasa ingin tahu saya adalah menyaksikan bagaimana tubuh manusia bekerja dan bagaimana pengaruhnya terhadap individu manusia. Selain berada di sana untuk orang-orang selama masa-masa yang paling rentan, dokter juga diberdayakan oleh ilmu pengetahuan untuk membantu mereka. Saya tertarik dengan perpaduan antara melakukan perbuatan baik dan kesempatan untuk belajar seumur hidup, dan saat itulah saya tahu kedokteran merupakan panggilan hidup saya.

Saya merasa sejak sekolah menengah bahwa saya ingin menghabiskan hidup saya untuk kebaikan umat manusia yang lebih besar. Bagi saya, ingin menjadi dokter lebih dari sekedar karir. Saya sangat antusias tentang sains. Semakin saya mempelajarinya di sekolah menengah, semakin saya menjadi bersemangat tentangnya, yang membuat saya memutuskan untuk mengabdikan hidup saya belajar kedokteran dan berkontribusi secara berarti di lapangan. Saya selalu siap menghadapi tantangan, terutama dengan hasil yang solid. Demikianlah apa yang dimaksud dengan kedokteran. Meskipun ini adalah profesi yang menantang untuk diarungi, harus belajar kedokteran dan didorong setiap hari adalah sesuatu yang akan saya siap untuk lakukan selama hidup saya. Saya menyukai keterkaitan yang ditemukan dalam kedokteran dan bagaimana apa yang Anda pelajari di satu bidang dapat membantu Anda memecahkan masalah lain.

Saya juga ingin memaksimalkan dampak yang dapat saya berikan. Kata "dokter" secara harfiah diterjemahkan sebagai guru. Saya berencana untuk merawat pasien dalam pengaturan klinis dan menjadi akademisi melalui studi penerbitan, menciptakan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menjadi agen perubahan.

Saya memilih Universitas Indonesia karena saya percaya bahwa Universitas Indonesia, sebagai lembaga pendidikan tinggi terbaik seantero Indonesia memiliki lingkungan dan fasilitas yang dapat mendukung saya menjadi pribadi yang memiliki tekad untuk menciptakan perubahan, bermanfaat bagi banyak orang, dan mengantarkan saya menuju karir saya untuk melayani umat manusia . Selain itu, mengingat panggilan hidup saya untuk melakukan kebaikan yaitu menolong orang sembari belajar seumur hidup dan menjadi agen perubahan, saya percaya bahwa dengan bekal prestasi yang saya miliki, saya dapat menerapkan dan memberikan kontribusi yang signifikan dan berharga untuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tidak mudah untuk saya bisa sampai di titik ini. Rintangan dan hambatan saya lewati. Saya terus berbenah dan mengasah kemampuan saya selama saya bersekolah.

Dimulai pada saat saya masih duduk di bangku SMP, dimana saya masih tidak tahu arah tujuan hidup saya. Hari demi hari saya lewati dengan penuh canda tawa tanpa ada sepercik beban pikiran terlewat terkait pertanyaan "besar mau jadi apa?".

Tak pernah terpikirkan bahwa pertanyaan tersebut akan terngiang-ngiang dalam pikiran saya. Tanpa adanya gambaran jelas terkait cita-cita dan profesi impian saya. Namun, momen-momen realisasi kemana arah hidup yang akan saya pilih merupakan rentang waktu yang fundamental untuk menentukan langkah saya kedepannya. Terdapat satu nilai hidup yang ingin saya terapkan, yaitu pengabdian. Berangkat dari nilai itu, saya akhirnya memutuskan untuk memilih profesi yang paling mampu mewujudkannya, yaitu ilmu kedokteran.

Pada saat SMP di Unity School, saya tidak banyak mengikuti kegiatan di sekolah. Saya hanya mempertahankan prestasi akademis saya seperti pada kelas 7 meraih Ranking Nomor 1 Se-angkatan. Di tahun-tahun berikutnya, prestasi saya menurun karena saya tidak menganggap serius pendidikan. Namun, ketertarikan saya pada sains membuat ayah saya, seorang dokter di bagian ICU, menunjukkan kepada saya atmosfer dan lapangan kerja beliau. Prosedur menyelamatkan nyawa dan kehangatan antara pasien dan dokter membuat saya terpukau, sehingga saya secara berkala bersinggah untuk belajar dari waktu ke waktu.

Menginjak SMA, saya memilih untuk masuk ke SMA Global Prestasi School. Saya ditawarkan dua jalur yaitu reguler dan nasional. Awalnya saya ingin memilih kelas reguler, namun orang tua saya memaksa untuk mendaftarkan saya di kelas internasional. Keputusan tersebut awalnya sangat tidak saya sukai, namun kemudian menjadi pilihan yang paling saya syukuri dalam hidup saya.

Dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab saya sebagai seorang siswa untuk belajar dan juga penaruhan harapan dari orang tua, saya terus mempertahankan prestasi akademis saya selama di sekolah. Saya selalu memaksimalkan kesempatan belajar yang ada dan mengerjakan seluruh tugas tepat deadline dan sesuai ketentuan.


Saya mempertahankan rekor akademik tinggi yang menunjukkan tekad saya untuk menyesuaikan diri dengan keunggulan akademik Universitas Indonesia. Saya secara konsisten berprestasi baik dalam studi saya dan telah mendapatkan beberapa penghargaan dan penghargaan atas prestasi akademik saya, seperti menjadi Peraih Nilai Tertinggi untuk Agama Katolik dari Kelas X hingga Kelas XII. Saya juga telah menyelesaikan penulisan Research Paper and Oral Defense di Kelas 10 Program Cambridge dan Karya Tulis Ilmiah dan Sidang Karya Tulis Ilmiah di Kelas XII dengan Predikat A. Saya berusaha untuk mempertahankan nilai rapot saya agar grafik saya terus meningkat.


Saya juga mengambil bagian dalam organisasi, komunitas, dan kegiatan, seperti menjadi Ketua Divisi 5 Student Union, berpartisipasi sebagai paduan suara dalam prosesi Ekaristi dan menjadi sukarelawan dalam kegiatan bakti sosial seperti mengadakan acara amal yang diadakan menuju berbagai penyebab seperti panti asuhan sementara juga memperbaiki komitmen saya terhadap keadilan sosial. Selain itu, saya juga berada di Divisi Acara Ajang Pentas Seni Fortals Performing Arts 2022 Global Prestasi School. Di tim ini, saya bertanggung jawab untuk memastikan acara berjalan seperti jarum jam yang membuat saya belajar bagaimana menjaga lingkungan kerja yang efektif dan mengevaluasi hasil setelahnya. Saya juga menjadi kameramen untuk produksi drama teatrikal kelas 11 saya “Sanchita Karma Phala” oleh @anuradhatheatre yang dipamerkan di Global Prestasi School Theater pada April 2022.


Kegiatan terkait lainnya adalah saya telah mengikuti berbagai kompetisi olimpiade nasional, memenangkan beberapa penghargaan medali emas dan menerima predikat A+. Secara berurutan, saya telah memenangkan Medali Emas Olimpiade Bahasa Inggris Nasional yang diselenggarakan oleh Olimpiade Indonesia, Medali Emas Lomba Biologi Dirgantara yang diselenggarakan oleh Olimpiade Indonesia, Medali Emas Lomba Bahasa Inggris Nasional yang diadakan oleh Liga Olimpiade, Medali Perak Lomba Biologi Garuda yang diselenggarakan oleh Olimpiade Indonesia, Medali Emas Kompetisi Kedokteran Dasar Nasional yang diselenggarakan Olimpiade Indonesia dan FK UNDIP, Medali Emas Olimpiade Bahasa Inggris Cendrawasih yang diselenggarakan oleh Olimpiade Indonesia, Medali Emas Kompetisi Biologi Indonesia yang diselenggarakan oleh Pelajar Cerdas, Medali Perak pada Kompetisi Nasional Fespa #2 2022 Bidang Biologi yang diselenggarakan oleh CV BEE DIGITAL NUSANTARA, dan Medali Emas pada Olimpiade Sains Sigma Nasional yang diselenggarakan oleh Sigma Sains Indonesia untuk Biologi, Fisika, dan Kimia.


Selain prestasi akademik saya, saya mendapatkan pengalaman medis yang berharga melalui pekerjaan sukarela. Saya telah menjadi sukarelawan sebagai tenaga medis di turnamen olahraga sekolah saya dan kegiatan pertemuan kelas, di mana saya memiliki kesempatan untuk belajar tentang berbagai peran dan tanggung jawab di lapangan. Selain itu, saya juga sempat merasakan sekilas tentang fakultas kedokteran melalui campus immersion and sit-in, program sekolah saya yang diadakan pada tanggal 13-16 Maret 2023. Saya mengikuti perkuliahan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara selama tiga hari. Berbagai materi yang saya pelajari antara lain mengikuti praktikum biokimia dan biologi molekuler, menentukan anatomi sistem muskuloskeletal, mengamati sel-sel urogenital di bawah mikroskop di kelas histologi, belajar menjahit, melakukan pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal, mengamati tuberkulosis bakteri, dan terlibat dalam diskusi pembelajaran berbasis masalah tentang penyakit urogenital.

Hingga tiba pada semester 2, saat dimana saya harus menentukan keputusan yang dapat mengubah hidup saya. Yaitu memilih universitas dan mencoba jalur masuk menuju perguruan tinggi negeri. Pada saat itu, saya sudah mengikuti open house yang diadakan oleh kelas khusus internasional Universitas Indonesia pada Tahun 2022. Beranjak dari hari itu, saya langsung menyiapkan seluruh berkas yang diperlukan, termasuk untuk ujian profisiensi Bahasa inggris yaitu IELTS. Saya terus mengasah kemampuan saya dalam berbahasa inggris dan seringkali melatih diri saya sendiri dengan cara berbicara ke depan cermin, mendengarkan mock-test di platform belajar internet, dan juga meminta waktu kepada guru asing saya untuk mengadakan sesi simulasi tes tersebut. Dengan jerih payah dan segala persiapan yang telah saya lakukan, saya berhasil meraih Band 8 pada Tes IELTS saya.


Sebuah kejutan bagi saya bahwa saya masuk dalam daftar eligible untuk SNBP, meskipun tidak pada posisi yang cukup tinggi. Setelah berkonsultasi dengan banyak orang seperti Guru BK, orang tua, dan teman-teman, saya memberanikan diri untuk mendaftar pada jalur SNBP dengan FKUI sebagai salah satu pilihannya. Saya tidak banyak menaruh harapan pada jalur ini, sehingga saya berjaga-jaga dengan mengikuti bimbingan belajar setiap minggu dan mengerjakan tryout secara rutin dengan grafik nilai yang meningkat.


Saat itu saya pesimis sebab sekolah saya sedikit telat menerima undangan dan kuota untuk kelas khusus internasional jalur Talent Scouting. Hingga pada suatu hari, tepat satu minggu sebelum penutupan pendaftaran, Guru BK saya menginformasikan untuk segera mengupload berkas yang diperlukan untuk Talent Scouting.


Di hari itu juga saya mulai menulis motivation letter. Di motivation letter tersebut saya menuangkan seluruh isi dan curahan hati saya dan saya perlakukan seperti surat cinta saya untuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Berbekal rapot yang grafik nilainya terus meningkat setiap semesternya, prestasi akademis dalam kegiatan Olimpiade, sertifikat organisasi, dan sertifikat profisiensi bahasa inggris saja tentu tidak cukup untuk membuat saya percaya diri. Namun, di tengah semua itu, saya memiliki satu teman setia: doa. Di hari itu juga, hati saya langsung tergerak untuk memulai Doa Novena Tiga Salam Maria.


Semua ini tak terlepas dari peran doa Novena Tiga Salam Maria yang membawa saya hingga ke titik ini. Saya memutuskan untuk melakukan Novena Tiga Salam Maria sebagai bentuk dukungan spiritual dan refleksi selama sembilan hari menjelang pengumuman hasil seleksi. Setiap hari, saya mengulang doa dengan tulus dan penuh harapan, menghubungkan diri saya dengan kekuatan yang lebih tinggi. Sambil mempersiapkan diri, doa-doa itu memberi saya ketenangan dalam menghadapi tekanan dan kecemasan.


Di tengah pengumuman SNBP saya yang berwarna merah, saya tetap teguh menaruh iman saya. Sebab saya percaya pada salah satu firman pegangan saya, Yeremia 29:11-14 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”.


Ketika akhirnya pemberitahuan diterima, saya merasakan perasaan campuran antara tegang dan harapan. Rasanya seperti waktu berhenti sejenak. Saat saya membuka website yang berisi kabar hasil seleksi, saya menemukan bahwa saya telah diterima dalam posisi yang saya impikan. Rasanya seperti beban berat telah diangkat dari pundak saya, dan saya merasa sangat bersyukur.


Doa Novena Tiga Salam Maria membantu saya untuk tetap kuat dalam momen-momen yang sulit dan merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri. Saya percaya bahwa dukungan spiritual ini memberikan energi positif yang sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan. Penerimaan saya di FKUI adalah bukti bahwa ketika kita memiliki iman dan mempersiapkan diri dengan baik, hasil yang diimpikan dapat tercapai.

Sebelum diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), komitmen perubahan saya sudah tercermin dalam upaya memahami isu-isu kesehatan masyarakat dan mendukungnya dengan aksi-aksi kecil seperti mengikuti kampanye kesehatan dan berpartisipasi dalam kegiatan sukarela. Namun, setelah diterima di FKUI, komitmen ini berkembang menjadi lebih serius. Saya ingin terlibat dalam berbagai proyek riset dan komunitas yang fokus pada penyuluhan kesehatan, peningkatan akses pelayanan medis di daerah terpencil, serta upaya pencegahan penyakit.

Harapan saya untuk angkatan FKUI 2023 adalah semoga kita semua teman sejawat mampu menjadi agen perubahan dan pembangunan positif dalam dunia kesehatan Indonesia. Kami ingin melampaui batas-batas konvensional dalam pendidikan medis, terlibat dalam inovasi teknologi kesehatan, serta membangun kolaborasi lintas disiplin untuk menghadapi tantangan kompleks dalam sistem kesehatan.

Untuk tujuan pribadi, saya ingin menjadi dokter yang diharapkan oleh masyarakat luas, dalam arti kata lain ideal. Dokter ideal adalah seorang profesional medis yang memiliki pengetahuan dan keterampilan medis yang tinggi, serta kemampuan untuk menjalin hubungan empati dengan pasien dan lingkungan sekitarnya. Pandangan terkait dokter ideal menekankan bahwa seorang dokter tidak hanya berfokus pada aspek medis semata, tetapi juga memahami dan merespons kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan spiritual pasien. Dokter ideal dianggap sebagai mitra dalam perawatan kesehatan pasien, yang mengedepankan komunikasi terbuka, rasa hormat, dan kerjasama antara dokter, pasien, dan tim medis. [1]


Dokter ideal menghayati nilai-nilai luhur dalam praktik medis, termasuk etika, integritas, empati, dan komitmen terhadap pasien dan masyarakat. Mereka memegang teguh prinsip etika dalam memberikan perawatan, menjunjung tinggi kejujuran dalam komunikasi, serta menjaga rahasia medis pasien. Selain itu, dokter ideal juga berkomitmen untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan medis guna memberikan perawatan berkualitas tinggi. Itulah kualitas dokter yang saya manifestasikan. [2]

Saya ingin menjadi dokter ideal yang memiliki peran sentral dalam memajukan kesehatan masyarakat. Saya ingin menyediakan pelayanan medis berkualitas dan merata kepada semua lapisan masyarakat, mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit dan pola hidup sehat, terlibat dalam kampanye vaksinasi dan program kesehatan masyarakat, menjadi advokat dalam upaya perbaikan sistem kesehatan dan perubahan kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. [3] Hal ini semua saya dasarkan sebab masyarakat menginginkan dokter yang tidak hanya memiliki kompetensi medis yang kuat, tetapi juga mampu berkomunikasi dengan baik, empatik, dan memahami konteks sosial serta budaya pasien. Dokter juga dituntut untuk mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan penjelasan yang jelas, dan melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan terkait perawatan. Selain itu, dokter yang transparan, jujur, dan memiliki komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas juga sangat dihargai oleh masyarakat. [4]

Perjalanan saya untuk bisa diterima di FKUI memang sudah berakhir, namun sejatinya perjalanan saya di FKUI baru dimulai. Oleh karena itu, sebagai rencana saya kedepan, selama periode preklinik fokus saya akan terutama pada membangun dasar pengetahuan yang kuat dalam ilmu medis dan pemahaman mendalam tentang anatomi, fisiologi, patologi, dan dasar-dasar kedokteran lainnya. Saya akan mencapainya dengan terlibat secara aktif dalam setiap pelajaran dan kuliah, mencatat dengan teliti, dan berusaha memahami konsep-konsep dasar dengan mendalam.

Selain dari itu, saya akan aktif dalam diskusi kelas dan kelompok belajar, berinteraksi dengan teman sekelas untuk mendiskusikan materi dan memecahkan masalah bersama. Saya akan merencanakan jadwal belajar yang teratur dan konsisten untuk memastikan bahwa saya meluangkan waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran. Saya juga akan mengembangkan teknik memorisasi seperti pengulangan, mind mapping, dan membuat catatan ringkas untuk membantu mengingat informasi penting.

Setelah masuk ke tahap klinik dan menjadi seorang dokter, fokus saya akan bergeser pada penerapan ilmu kedokteran dalam praktek klinis dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Saya akan memastikan bahwa selama masa klinik, saya menjalani rotasi di berbagai departemen klinis untuk mendapatkan pengalaman yang luas dan memahami berbagai aspek pengobatan. Terlebih dari itu, saya akan mencari mentor dan dokter spesialis yang bisa memberikan panduan dan nasihat berharga dalam mengembangkan keterampilan klinis dan menghadapi tantangan medis. Saya juga akan berusaha meningkatkan keterampilan komunikasi dengan pasien, keluarga, dan rekan sekerja, karena aspek ini penting dalam memberikan dukungan dan informasi yang jelas.

Sebagai seorang dokter, saya akan terus mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang medis melalui konferensi, seminar, jurnal ilmiah, dan pelatihan berkelanjutan. Saya akan selalu mengutamakan etika dan integritas dalam praktek medis saya, memastikan bahwa setiap keputusan yang saya ambil didasarkan pada kepentingan pasien. Selain fokus pada aspek medis, saya akan berupaya untuk memberikan perawatan yang holistik dengan mempertimbangkan aspek psikososial dan kesejahteraan umum pasien. [5]

Dengan mengikuti rencana-rencana ini, saya berharap bisa membangun dasar yang kuat selama preklinik dan mengembangkan diri menjadi dokter yang berkualitas dan berdedikasi selama periode klinik dan praktek medis.


Harapan saya adalah dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan pengalaman dan pengetahuan medis yang saya perolehi, saya ingin berperan dalam penyuluhan penyakit yang dapat dicegah, mengadvokasi akses pelayanan kesehatan yang merata, dan terlibat dalam kegiatan kesehatan masyarakat yang bermanfaat dan menggunakan kekuatan saya untuk memberikan perawatan dan membuat perbedaan nyata dalam hidup mereka dengan mematuhi standar profesional dan berlandaskan belas kasih.

Untuk adik kelas dan calon teman sejawat saya yang berencana menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ingatlah bahwa perjalanan ini akan penuh tantangan dan pengorbanan, tetapi juga peluang besar untuk membentuk masa depan kesehatan Indonesia. Tetaplah tekun dalam belajar, jaga semangat untuk terus berkembang, dan jangan ragu untuk terlibat dalam kegiatan di sekolah. Jadilah pribadi yang berintegritas tinggi, berempati, dan selalu siap belajar dari pengalaman. Dengan komitmen dan usaha, Anda bisa menjadi bagian dari generasi dokter yang berdampak besar dalam masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

1. Carbone RA, Fredericks J, Basdeo A, Davis K, Lujan J. What makes a good doctor: a qualitative study of patient perspectives. Healthcare (Basel) [Internet]. 2021 January; San Antonio, TX [cited 2023 Aug 9]. Available from: https://www.researchgate.net/publication/348899293_What_Makes_a_Good_Doctor_A_Qualitative_Study_of_Patient_Perspectives

2. World Medical Association. Declaration of Geneva. Adopted by the 2nd General Assembly of the World Medical Association, Geneva, Switzerland, September 1948. Available from: https://www.wma.net/policies-post/wma-declaration-of-geneva/

3. Setlhare V, Sphiwe M. Doctor attributes that patients desire during consultation: the perspectives of doctors and patients in primary health care in botswana.” Healthcare (Basel, Switzerland) [Internet]. 2023 Mar 13 [cited 2023 Aug 10]; vol. 11,6 840. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36981497/

4. Borracci RA, Alvarez Gallesio JM, Ciambrone G, Matayoshi C, Rossi F, Cabrera S. What patients consider to be a "good" doctor, and what doctors consider to be a "good" patient. Revista Medica De Chile [Internet]. 2020 Jul 1 [cited 2023 Aug 10];148(7) :930-8. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33399677/

5. Zota D, Diamantis VD, Katsas K, Karnaki P, Tsiampalis T, Sakowski P, et al. Essential skills for health communication, barriers, facilitators and the need for training: perceptions of healthcare professionals from seven european countries. Healthcare (Basel, Switzerland) [Internet]. 2023 Jul 18 [cited 2023 Aug 10]; vol. 11,14; 2058. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10379454/


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page