top of page
  • Youtube
Search
  • Nazwa Eka Ayuningtyas
  • Aug 13, 2023
  • 6 min read

Updated: Aug 14, 2023

Narasi Perjuangan

Sebelum memulai Narasi Perjuangan kali ini saya ingin memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT berkat Karunia dan Rahmat-Nya sehingga saya bisa berada di titik saat ini yang sangat saya syukuri. Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih untuk kedua orang tua saya karena telah senantiasa mendukung serta mendoakan saya.


Pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Halo semuanya! Nama saya Nazwa Eka Ayuningtyas biasa dipanggil Nazwa, bisa juga dipanggil Eka. Asal sekolahku dari SMAN 1 Tangerang. Saat ini saya berada di kelas S1 reguler FKUI 2023. Saya dinyatakan menjadi mahasiswa FKUI pada tanggal 28 Maret 2023 saat pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Tidak ada kata yang bisa mendeskripsikan rasa senang dan haru pada saat pengumuman SNBP.


Selama saya memiliki cita-cita berkuliah di FKUI aku memiliki pandangan terhadap FKUI yaitu faktanya bahwa FKUI adalah Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia, dan sudah menghasilkan lulusan-lulusan yang terbaik. Saya merasa bahwa FKUI bisa menjadi wadah bagi saya untuk berkembang dan belajar. Saya juga merasa bahwa lingkungan FKUI sangat berpengaruh untuk menambah wawasan dan juga relasi. Serta menurut saya ketika saya berada di lingkungan yang pendidikannya sangat baik juga bisa mengubah pola pikir saya. Dan itu membuat saya termotivasi untuk melanjutkan pendidikan saya di FKUI.


Selain itu motivasi saya masuk FKUI adalah saya merasa sangat terkesan dengan pengabdian seorang dokter terhadap masyarakat. Karena dokter bekerja bukan hanya terhadap pasien yang sedang sakit saja, namun banyak sekali mengedukasi masyarakat terkait penyakit ataupun berbagai informasi tentang pentingnya kesehatan. FKUI harus bangga karena mempunyai orang-orang hebat seperti mahasiswa/i FKUI yang saat ini sedang berjuang maupun yang sudah mengabdi.


Di atas sudah sedikit dibahas tentang diterimanya saya di FKUI dan motivasi saya untuk melanjutkan pendidikan saya di FKUI. Sekarang saya akan bercerita mundur sedikit tentang perjalanan saya dari semasa SMP hingga berada di titik saat ini yaitu berkuliah di Universitas Indonesia. Saya bersekolah di SMPN 1 Tangerang. SMP terbaik di Tangerang. Saat awal-awal masuk SMP masih terasa sangat santai karena belum merasakan yang namanya banyak tugas, saya lebih banyak melakukan kegiatan non akademiknya. Namun saat kelas 9 mulai rutin pengayaan untuk persiapan Ujian Nasional (UN). Saat itu saya semangat sekali untuk mengikuti pengayaan walaupun di hari libur, karena merasa Ujian Nasional ini sebagai Ujian Nasional terakhir saya sebagai pelajar dan pastinya terasa sangat menyenangkan ketika belajar bareng bersama teman-teman. Dan ternyata karena ada pandemi COVID-19, Ujian Nasional ditiadakan.


Kemudian saat SMA semua awal kegiatan dilakukan secara daring. Dan itu adalah pengalaman pertama kali untuk belajar tanpa tatap muka dalam jangka waktu kurang lebih hampir 1,5 tahun. Belajar secara mandiri di rumah dari yang biasanya belajar bersama dalam satu ruangan dan bisa berkomunikasi dan belajar secara langsung bagi saya lumayan berat, dan pada saat awal-awal belajar saya merasa kesulitan dan membuat belajar saya menjadi terhambat. Namun saya merasa bahwa ketika saya tidak mengatasi masalah dalam cara belajar saya, saya akan tertinggal banyak untuk mengejar kesempatan mendapatkan nilai yang baik. Dan saya juga mengikuti bimbel untuk memaksimalkan saya dalam belajar. Karena saat mulai masuk SMA saya merasa bahwa persaingan masuk universitas sangat ketat, terlebih saya sangat ingin sekali berkuliah di universitas terbaik di Indonesia yang sangat bergengsi yaitu Universitas Indonesia.


Selama SMA saya ingin mulai memfokuskan untuk fokus ke akademik saja, terutama di bidang Biologi dan Kimia. Kemudian saya ditawarkan oleh wali kelas saya untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang Biologi, awalnya saya menolak karena saya tidak ada persiapan yang cukup, karena jangka waktunya pendaftaran dan testnya terbilang cukup singkat. Namun saya merasa jika ini adalah kesempatan saya untuk coba mengikuti OSN untuk pertama kalinya. Dan alasan lainnya adalah saya berusaha untuk bisa lolos dan mendapatkan sertifikat yang bisa saya gunakan untuk mendaftar kuliah nanti, yang saya yakin bisa menjadi nilai plus untuk diterimanya di suatu universitas. Namun Allah berkata lain, saya tidak lolos ke tahap selanjutnya. Awalnya saya merasa sedih karena tidak bisa mencapai sesuatu yang saya anggap sebagai batu loncatan untuk mendaftar ke FKUI. Itu membuat saya tidak percaya diri untuk mendaftar ke FKUI. Namun setelah itu saya berusaha menghilangkan rasa sedih saya dan bangkit kembali. Saya juga berpikir bahwa jika saya tidak mencoba daftar ke universitas dan fakultas impian saya pada saat itu akan membuat saya menyesal karena tidak mencobanya. Dan saat pendaftaran SNBP pun saya bertanya-tanya apakah pilihan saya tepat dan tidak akan membuat saya menyesal nantinya?, dan ternyata dorongan nekat saya untuk mendaftar FKUI berujung sesuai dengan mimpi saya yang sangat ingin memiliki jaket kuning dengan makara hijau.


Saya memiliki komitmen sebelum diterima di FKUI adalah belajar dengan sungguh-sungguh untuk mempertahankan/meningkatkan nilai dari kelas 10 hingga kelas 12 dengan nilai yang konsisten. Dan selalu berusaha untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dan komitmen saya selama menempuh pendidikan menjadi mahasiswa FKUI yaitu dengan cara belajar untuk bertanggung jawab, bisa selalu produktif, melakukan hal-hal positif dan bermanfaat. Dan saya ingin menjadi mahasiswa yang aktif baik di bidang akademik maupun non-akademik. Saya juga ingin menjadi pribadi yang selalu mau berkembang dan selalu melakukan yang terbaik, baik bagi diri sendiri dan orang lain.


Harapan saya untuk FKUI semoga tetap menjadi yang terbaik dan selalu memberikan sarana yang terbaik untuk calon-calon dokter hebat yang ingin mencari, memperluas pengetahuannya di bidang kedokteran dan untuk FKUI tetaplah menjadi kebanggaan salah satu fakultas di Universitas Indonesia dan menjadi tempat dimana saya bisa menimba ilmu lebih dalam tentang Ilmu Kedokteran yang kelak dapat membantu lebih banyak individu dan menjaga nama baik FKUI di kalangan masyarakat luas. Dan harapan saya untuk teman-teman FKUI angkatan 2023 ini semoga kita selalu saling rangkul-merangkul, saling membantu, berjuang bersama, pastinya selalu berhubungan baik dalam jangka waktu panjang, dan semoga FKUI 23 bisa menjadi dokter yang hebat dan berkompeten di kemudian hari.


Dari sudut pandang pasien, seorang dokter 'ideal' dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kualitas pribadi untuk hubungan interpersonal, keterampilan teknis dan niat baik.[1]


Definisi dokter ideal menurut pandangan saya adalah memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, baik dalam berkomunikasi, menjelaskan informasi dengan baik dan benar, serta bertutur kata yang baik dan bersikap sopan.


Dokter disebut sebagai profesi luhur karena profesionalisme-nya berhubungan dengan manusia. Seorang mahasiswa kedokteran yang merupakan calon dokter tidak hanya mendapat keilmuan tentang pendidikan kedokteran saja, namun juga pembelajaran tentang etika, moral, norma, serta nilai-nilai profesional dokter. Nilai-nilai profesional dokter tersebut sudah diajarkan sedari dini meskipun belum menjadi dokter. Mahasiswa kedokteran yang beretika akan menghasilkan dokter yang beretika dan memiliki keteladanan dalam profesionalisme-nya (Nadeak, 2015).[2]


Ketika kita memiliki komunikasi yang lancar dan dekat dengan pasien, kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Komunikasi dokter-pasien yang buruk berkontribusi pada meningkatnya konflik, tercermin pada keluhan, tuntutan, dan praktik buruk. Wawancara pasien dokter menentukan jenis hubungan yang Anda bangun, karena ketika Anda mendapatkan kepercayaan dari pasien, hubungan itu kuat dan efisien. Tujuan dari hubungan dokter pasien adalah untuk meningkatkan kesehatan pasien dan perhatian medis.[3]


Profesionalisme di bidang kesehatan berupaya untuk meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dimaksud belum cukup bila tidak didukung dengan penerapan nilai-nilai moral dan etika profesional yang tinggi serta pelaksanaan nilai-nilai luhur profesi yaitu etika kedokteran yang harus dilakukan oleh setiap dokter tanpa terkecuali, dalam menjalankan profesinya sehari-hari.[4]


Peran dokter yang diketahui masyarakat adalah sebagai profesi yang memberikan pengobatan. Dokter adalah seseorang yang memberikan pelayanan kesehatan dengan dibantu tenaga medis lainnya seperti perawat dan apoteker. Dokter juga dapat melakukan prakteknya di berbagai tempat seperti rumah sakit, klinik, puskesmas maupun membuka praktek sendiri sesuai aturan yang berlaku dalam hukum.[5]


Dengan begitu saya pun ingin menjadi dokter yang menjunjung tinggi atas sumpah dokter, menjadi dokter yang kompeten dalam memberikan informasi dan melakukan segala tindakan secara bijak, mempunyai etika dan menjadi dokter yang saling menghargai dan jujur, baik dengan pasien maupun dengan sejawat. Serta rencana saya ketika sudah menjadi dokter adalah bisa mengedukasi kepada masyarakat tentang kesehatan, memberikan pelayanan yang terbaik.


Rencana saya selama preklinik yaitu beradaptasi dengan lingkungan baru di FKUI dan menambah relasi, mencari ilmu sebanyak dan sebaik-baiknya, mencari berbagai pengalaman yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, mendapatkan nilai yang memuaskan serta belajar dengan sungguh-sungguh untuk membuahkan hasil yang bagus untuk masa depan.


Rencana saya selama menjadi dokter yaitu selalu memberikan edukasi ataupun informasi tentang segala sesuatu dalam bidang kedokteran kepada masyarakat, memberikan pelayanan yang terbaik. Tentunya untuk mewujudkan rencana saya adalah saya harus paham dan belajar mendalam tentang bidang kedokteran. Namun bukan hanya belajar tentang akademik dalam sebuah materi saja, namun belajar juga untuk beretika sopan santun.


Serta harapan saya untuk masyarakat untuk selalu peduli dengan kesehatan tubuh serta batin dan masyarakat mudah untuk diberikan edukasi oleh pekerja di bidang kesehatan.


Ada sedikit pesan saya untuk teman-teman ataupun adik tingkat yang ingin melanjutkan pendidikannya di FKUI yaitu belajarlah sungguh-sungguh, tingkatkan kemampuan yang kalian miliki baik akademik maupun non akademik, selalu mempertahankan dan meningkatkan nilai, memiliki motivasi yang tinggi untuk mengejar FKUI, serta memiliki semangat juang yang tinggi juga, dan jangan lupa untuk selalu berdoa.


Tak terasa sudah di akhir cerita perjuangan saya yang bisa saya bagikan. Semoga dari cerita saya ada nilai positif yang bisa diambil bagi teman-teman semua. Semangat untuk kalian yang memiliki cita-cita untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Saya selipkan doa untuk kalian yang ingin kuliah di FKUI agar bisa terwujud dan saya ingin meminta doa dari kalian semua agar saya bisa menjadi dokter yang kompeten di kemudian hari. Terima kasih semuanya. And see you!.




Referensi:

1. Borrachi RA, Gallesio JM, Ciambrone G, Matayoshi C, Rossi F, Cabrera S. What patients consider to be a 'good' doctor, and what doctors consider to be a 'good' patient. Pdt Med Chill [Internet]. 2020 July [cited 2023 Aug 6];148(7):930-938. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33399677/.


2. Permatananda PA. Membangun karakter mahasiswa kedokteran universitas warmadewa melalui "sapta bayu" spirit sri kesari warmadewa. Education and development. 2022 May;10(2):2.


3. Hurtado CV. Importance of doctor-patient communication strategies. Rev Med Inst Mex Seguro Soc [Internet]. 2020 April 13 [cited 2023 Aug 6];58(2):197-201. Available from:


4. Rifalisanto. Etika kedokteran [Internet]. Jakarta: Perdosri Jaya; 2021 February 05 [cited 2023 August 10]. Available from: https://perdosrijaya.org/article/etika-kedokteran.4


5. Wiria E. Peran dokter dalam pelayanan kesehatan multidisipliner berkelanjutan [Internet]. Jakarta: kavacare; 2022 Sept 29 [cited 2023 Aug 6]. Available from:



 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page