top of page
  • Youtube
Search
  • Nawfalino Hilmi Utomo Kisworo
  • Aug 12, 2023
  • 8 min read

Narasi Perjuangan


Halo semua! Perkenalkan nama saya Nawfalino Hilmi Utomo Kisworo. Saya biasa dipanggil Nawfal. Saya berasal dari SMA Negeri 1 Bogor. Pada tahun 2023 ini, alhamdulillah saya masuk ke dalam program kelas reguler melalui jalur PPKB S-1 reguler. Saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran terbaik di Indonesia.


Dalam pandangan saya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah tempat menimba ilmu yang sangat keren, bagus, dan dapat melahirkan dokter-dokter yang profesional di bidangnya masing-masing. FKUI terkenal sebagai salah satu fakultas yang berhasil meraih banyak sekali penghargaan oleh civitas academica-nya, mulai dari para mahasiswa, dosen, peneliti, profesor, hingga guru besar dalam keluarga besar FKUI. Contohnya yaitu prestasi dalam kompetisi non akademik melalui ajang UI Merchandise Design Competition 2018 yang diadakan oleh Direktorat Pengelolaan dan Pengembangan Unit-unit Usaha Universitas Indonesia (DPPU UI) dan diraih oleh lima mahasiswa FKUI [1], prestasi Juara Umum Diktendik Award UI 2019 [2], dan masih banyak lainnya yang tidak kalah hebatnya.


Motivasi saya menjadi bagian dari FKUI adalah mewujudkan cita-cita saya sejak kecil menjadi dokter dan membanggakan keluarga, khususnya kedua orang tua. Saya ingin menjadi seorang dokter yang bermanfaat bagi orang lain. Saya merasa senang apabila dapat menolong orang lain dan menjadi orang yang bermanfaat. Selain itu, saya memilih program studi Pendidikan Dokter di Universitas Indonesia ini karena prestasi civitas academia-nya yang gemilang. Lulusan FKUI juga tidak kalah hebatnya. FKUI memiliki puluhan ribu alumni yang tersebar ke daerah-daerah di Indonesia hingga ke luar negeri. Banyak alumni FKUI yang melanjutkan karier di luar negeri sebagai peneliti dan pengajar di banyak universitas asing. Mereka, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bisa berkarir sebagai periset, pengajar, klinisi, dan pimpinan di institusi pemerintahan ataupun swasta [3].


Perjuangan saya menjadi bagian dari FKUI tidaklah mudah. Sejak SD, saya sudah berjuang untuk melanjutkan pendidikan ke SMP yang bagus dan terbaik di Bogor, yaitu SMP Negeri 1 Bogor. Saat kelas 6 SD, saya belajar giat untuk Ujian Nasional (UN). Demi memperoleh SMP yang saya impikan, saya termotivasi untuk belajar lebih serius dan berikhtiar untuk mendapatkan nilai UN yang bagus. Karena nilai Ujian Nasional saya saat itu tidak tinggi, saya khawatir dan mendaftar di akhir waktu sembari memantau kondisi PPDB SMP Negeri di Kota Bogor. Alhasil, saya berhasil diterima menjadi siswa SMP Negeri 1 Bogor dengan nilai yang tidak tinggi pada detik-detik terakhir sebelum PPDB ditutup.


Setelah menjadi siswa SMP Negeri 1 Bogor, saya giat belajar agar memperoleh nilai yang baik demi melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Bogor. Selama menjadi siswa SMP, saya belajar dengan tekun dan rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Alhamdulillah saat kelulusan kelas 9, saya mendapat peringkat kedua paralel dan dapat mendaftar ke SMA Negeri 1 Bogor melalui jalur rapor dengan rasa percaya diri yang tinggi.


Pada tahun 2020, saya mulai memasuki masa SMA. Sejak kelas 10 SMA, saya sudah berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan nilai rapor agar mendapat kesempatan mengikuti jalur undangan ke Universitas Indonesia, khususnya FKUI. Saat duduk di kelas 10, saya berfokus pada pelajaran sekolah dan kegiatan yang dapat menambah pengalaman saya. Meskipun di tengah kondisi merebaknya Covid-19 saat itu, saya berusaha keras dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring dan mengikuti semi-organisasi Bahasa Inggris untuk menambah pengalaman. walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Untuk menghindari rasa lelah dan bosan pada pembelajaran daring, saya membentuk kelompok belajar untuk saling membantu satu sama lain perihal materi dan tugas sekolah.


Saat naik ke kelas 11, pembelajaran mulai dilakukan secara hybrid. Saya sangat senang karena bisa bertemu kembali dengan teman-teman secara tatap muka meskipun dengan protokol kesehatan yang ketat. Sungguh banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan. Belajar di kelas, melakukan praktikum di laboratorium sekolah, praktik menyanyi di ruang musik, kegiatan memasak di sekolah, dan masih banyak yang lainnya. Masuk ke kelas 12, saya mengikuti bimbingan belajar untuk mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri. Sejak pertama saya masuk, saya sudah menargetkan FKUI. Dalam perjalanannya, tentu tidak selalu berjalan mulus. Nilai tryout yang tidak stabil, padatnya jadwal sekolah dan les, sulitnya memahami materi yang diajarkan, hingga merasa kelelahan sering pulang malam hari turut saya alami di masa pengujung SMA ini.


Di semester akhir, pengumuman eligible sudah diumumkan dan saya termasuk ke dalam daftar siswa-siswa eligible. Saya memberanikan diri untuk memilih program studi Pendidikan Dokter di Universitas Indonesia pada pilihan pertama Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Selama menunggu pengumuman SNBP, saya juga mempersiapkan diri dengan mengerjakan latihan soal SNBT. Setelah kegiatan pembelajaran di sekolah sudah selesai, saya mengisi hari dengan mengerjakan soal SNBT dan berdiskusi dengan teman-teman serta guru di tempat les. Pengumuman SNBP tiba dan ternyata aku dinyatakan tidak lolos pada seleksi tersebut. Tentu rasanya sedih mengetahui hal tersebut. Akan tetapi, saya tidak sedih berlarut-larut dan mempersiapkan diri lebih matang untuk menghadapi Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).


Pada hari-H, saya datang di lokasi ujian lebih awal sekitar 30 menit dan berdoa agar dilancarkan dalam mengerjakan soal-soalnya. Saya pun masuk ke dalam ruangan dan mengerjakannya dengan semaksimal mungkin. Setelah keluar ruangan, perasaan saya campur aduk. Ada rasa percaya diri, khawatir, lega, hingga cemas. Walaupun begitu, yang dapat saya lakukan hanyalah berdoa dengan penuh harap kepada Allah Swt. sembari mempersiapkan diri dengan kembali belajar materi Tes Kompetensi Akademik (TKA) Saintek untuk ujian mandiri. Tidaklah mudah untuk memahami dan menghafal materi-materi TKA dalam waktu yang cukup singkat karena saya sudah terbiasa dengan pola baru SNBT yang hanya berupa penalaran tanpa adanya campur tangan materi IPA ataupun IPS mulai dari Maret—Mei.


Suatu ketika, saya diberi kabar oleh teman saya bahwa seleksi jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) Universitas Indonesia tersedia untuk program studi Pendidikan Dokter. Saya cukup terkejut dan awalnya menganggap itu hanya gurauan semata. Setelah mengecek kebenarannya, ternyata memang benar adanya. PPKB UI tahun ini pun sudah beralih dari kelas paralel saja menjadi kelas reguler, nonreguler, dan vokasi. Mengetahui hal tersebut, saya segera mencari info lebih lanjut ke guru bimbingan konseling di sekolah dan memberi tahu kedua orang tua. Kedua orang tua setuju dan saya mempersiapkan hal-hal terkait PPKB, termasuk esai. Saya dan ayah saya mencoba mencari contoh esai dari internet ataupun esai kakak kelas SMA. Selama tiga hari, kami menyusun bersama esai yang akan diajukan melalui Microsoft Word terlebih dahulu. Setelah sudah fix, saya mulai menuliskannya di kertas folio bergaris dengan baik menggunakan bolpoin bertinta hitam.


Tanggal 20 Juni pun tiba. Hasil jalur SNBT akan diumumkan pada tanggal tersebut pada pukul 4 sore. Saya memutuskan untuk menunggu ayah saya pulang dan membukanya bersama bertiga, saya dan kedua orang tua. Setelah menanti cukup lama, portal pengumuman SNBT dibuka dengan tangan ibu saya. Ternyata, saya lolos di pilihan kedua yang bukan FKUI. Saya cukup sedih sekaligus sedikit tenang karena ada pilihan cadangan. Walaupun sudah diterima pilihan kedua SNBT, saya putuskan untuk tetap mencoba jalur PPKB UI S-1 Reguler program studi Pendidikan Dokter bermodalkan nilai rapor, esai, dan beberapa piagam penghargaan yang pernah saya dapatkan semasa menjadi siswa SMA.


Hari demi hari berlalu, tibalah tanggal 3 Juli 2023, tanggal hasil seleksi PPKB diumumkan. Pada tanggal yang bersamaan, saya sedang mengikuti ujian tulis UGM di Yogyakarta pada siang hari dan kembali ke Jakarta pada malam hari menggunakan pesawat. Saya ingin membukanya setibanya di Bogor bersama kedua orang tua. Akan tetapi, teman-teman dekat saya sudah memberi kabar bahwa saya diterima melalui jalur PPKB. Saya yang belum membuka pengumuman merasa sedikit shock dan bertanya-tanya apakah benar berita yang mereka sampaikan. Sesampainya di rumah, tanpa berlama-lama lagi, saya dan kedua orang tua membuka pengumuman PPKB dengan penuh harap akan berita baik yang tersebar itu. Alhamdulillah, kabar itu bukanlah sebuah kebohongan. Saya benar-benar berhasil diterima menjadi bagian dari FKUI melalui jalur PPKB Reguler. Saya merasa sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang hebat yang selalu mendukung saya dari awal.


Setelah berhasil diterima di FKUI, saya berkomitmen untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya berencana untuk membagi waktu dengan benar dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang ada. Selain itu, saya juga berencana untuk mengikuti pembelajaran dalam dunia perkuliahan dengan sungguh-sungguh. Selain itu, saya akan meningkatkan sifat mandiri saya karena menjadi seorang mahasiswa diperlukan kemandirian yang tinggi.


Saya mempunyai beberapa harapan untuk diri sendiri dan angkatan 2023 ke depannya. Saya berharap dapat berkontribusi dan bermanfaat pada setiap kegiatan-kegiatan dalam perkuliahan. Saya juga berharap angkatan 2023 dapat mempunyai sifat kekeluargaan yang kuat dan saling menolong satu sama lain dalam segala hal, baik yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan ataupun tidak sehingga akhirnya semua lulus menjadi dokter yang kompeten dengan bersama-sama.


Seorang dokter yang baik dan ideal secara bersamaan terpelajar, jujur, baik hati, rendah hati, antusias, optimis, dan efisien [4]. Dokter yang ideal pun menjunjung tinggi kode etik profesi yaitu Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) [5] yang diatur oleh badan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Seorang dokter yang ideal turut menjunjung tinggi nilai luhur, di antaranya mengutamakan keselamatan pasien, menghormati hak otonomi pasien, dan melarang tindakan yang mungkin memperburuk kondisi pasien [6]. Menurut pandangan saya sendiri, dokter yang ideal adalah dokter yang memiliki profesionalisme yang tinggi dan mampu memotivasi pasien untuk memiliki semangat sembuh. Pada kondisi tertentu, seorang dokter dapat berkontribusi kepada masyarakat melalui berbagai cara, seperti memberikan pendidikan tentang suatu penyakit, menjadi relawan medis, mengadakan pengobatan massal, dan lain-lain.


Harapan kedepannya, saya ingin menjadi seorang dokter yang profesional, berjiwa sosial yang tinggi, bertanggung jawab, dan berguna bagi orang lain. Untuk mencapai hal tersebut, saya perlu untuk menempuh pendidikan preklinik dan klinik.


Rencana jangka pendek saya selama preklinik di antaranya berusaha memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang baik dengan belajar sungguh-sungguh, memperluas relasi pertemanan, dan melatih soft skills maupun hard skills saya dalam dunia perkuliahan. Untuk rencana jangka panjang selama klinik, saya akan berusaha serius dalam menjalani kegiatan dan mengumpulkan banyak ilmu baru pada tiap stase/poliklinik.


Setelah menyelesaikan program dokter saya, saya berencana meneruskan studi ke program pendidikan dokter spesialis. Dalam benak saya sejauh ini, spesialis yang ingin saya ambil di antara Spesialis THT, Spesialis Penyakit Dalam, dan Spesialis Anak. Sebelum melanjutkan PPDS, saya ingin menambah pengalaman bekerja dengan mengabdi sebagai dokter umum di suatu rumah sakit selama 1—2 tahun. Setelah itu, saya juga mulai mencari pasangan hidup. Selanjutnya, saya akan terus mengabdi menjadi dokter hingga tua renta.


Harapan untuk masyarakat ke depannya, semoga semua elemen seperti masyarakat khususnya di Indonesia agar lebih berpikir kritis dalam pemecahan masalah pelayanan kesehatan yang terjadi saat ini dan tidak skeptis dalam kemajuan pelayanan kesehatan. Berpikir kritis dalam perubahan zaman sekarang dapat memberi kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Selain itu, saya berharap agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dengan lebih baik pada masa depan, seperti tidak merokok, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, dan masih banyak lagi.


Untuk adik kelas yang ingin melanjutkan pendidikan dan menjadi bagian dari keluarga FKUI, jangan patah semangat. Terdapat banyak jalur seleksi yang tersedia untuk menuju FKUI, mulai dari jalur rapor, tes UTBK/SNBT, hingga SIMAK UI. Berusahalah dengan sportif dan jangan lupa berdoa agar hasil yang dicapai bisa mendapatkan berkah. Yakinlah terhadap kemampuan kalian sendiri dan tanamkan pikiran yang positif. Insya Allah jika memang sudah rezekinya dan ditakdirkan, Allah akan memudahkan jalan para hamba-Nya untuk memperolehnya.




Daftar Pustaka


[1] Mahasiswa FKUI juarai lomba desain antar sivitas akademika UI – Faculty of Medicine Universitas Indonesia [Internet]. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2018 [cited 2023 Aug 8]. Available from: https://fk.ui.ac.id/berita/mahasiswa-fkui-juarai-lomba-desain-antar-sivitas-akademika-ui.html

[2] FKUI kembali raih juara umum ajang diktendik award UI–faculty of medicine universitas indonesia [Internet]. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2019 [cited 2023 Aug 9]. Available from: https://fk.ui.ac.id/berita/fkui-kembali-raih-juara-umum-ajang-diktendik-award-ui.html

[3] Alumni–faculty of medicine universitas indonesia [Internet]. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. [cited 2023 Aug 8]. Available from: https://fk.ui.ac.id/alumni.html

[4] Rizo CA, Jadad AR, Enkin M. What’s a good doctor and how do you make one? doctors should be good companions for people. BMJ (Clinical research ed) [Internet]. 2002;325(7366):711; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1124230/

[5] Darwin E. Etika Profesi Kesehatan [Internet]. 1st ed. Hardisman, editor. Vol. 1. Yogyakarta: Deepublish; 2014 [cited 2023 Aug 8]. Available from: https://www.researchgate.net/publication/337445917_Falsafah_dan_Kode_Etik_Kedokteran

[6] Johansyah AB. Tanggung jawab profesional dokter dalam pelayanan kesehatan [thesis]. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945. 2020


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page