- Mutiara Tiurma Nauli Sitorus
- Aug 13, 2023
- 7 min read
Narasi Perjuangan
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.” - Matius 7:7-8. Inilah salah satu ayat yang menguatkan saya saat memperjuangkan cita-cita dan universitas impian saya.
Perkenalkan nama saya Mutiara Tiurma Nauli Sitorus biasa dipanggil Muti atau Ara, saya lahir di Jakarta dan berumur 18 tahun saat ini. Saya berasal dari SMAK 3 PENABUR Jakarta dan ini adalah perjalanan saya sejak dibangku SD hingga dinyatakan menjadi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2023.
Tepat pada tanggal 5 Juli 2023, saya merasakan hari paling bahagia dalam hidup saya, hari dimana saya mendapat kata “Selamat” dari Universitas Indonesia muncul pada layar laptop saya, akhirnya segala usaha, jerih payah, dan doa saya terbayarkan, cita cita saya sejak kecil akhirnya bisa dimulai. Saya diterima Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kelas Khusus Internasional (KKI) melalui SIMAK KKI. Hari itu saya dan keluarga meneteskan air mata bahagia, haru, dan rasa syukur yang teramat.
Saya merasakan ketertarikan dan minat yang kuat terhadap kedokteran sejak saya masih di sekolah dasar. Saya adalah seorang siswi SD pada umumnya yang suka bermain, namun saya memang suka bermain dokter-dokteran sejak kecil dengan merawat pasien menggunakan stetoskop mainan yang dibelikan oleh orang tua. Saat dibangku Sekolah Dasar saya pernah menjadi dokter kecil yang diadakan pemerintah, semenjak itu ketertarikan saya pada dunia kedokteran semakin besar. Awalnya, rasa ingin tahu saya tentang ilmu kedokteran dimulai sejak mendiang ibu saya sakit saat saya di bangku SD. Beliau menderita kanker dan sayalah yang selalu menemani ibu saya ke rumah sakit untuk pengobatan. Seorang anak perempuan kecil yang menghabiskan harinya di rumah sakit setelah pulang sekolah membuat saya terbiasa berada di sekitar orang sakit dan memahami ketidakberdayaan dalam situasi mereka. Karena rutinitas ini, saya juga mengamati bagaimana para dokter melakukan tindakan medis, berkomunikasi dan menunjukkan empati kepada pasiennya. Saya sangat menghormati para dokter dan perawat, bahwa meskipun memiliki tanggung jawab yang besar, mereka tetap bisa melayani dan merawat pasiennya dengan kasih sayang. Pengalaman itu membuat saya semakin mengagumi para dokter dan menanamkan pemikiran bahwa saya juga ingin terjun untuk melayani, memberi harapan, dan memperlakukan orang lain seperti yang dilakukan para dokter itu.
Belakangan, karena ibu saya harus berobat ke luar negeri, saya melihat berbagai pengobatan dan penemuan-penemuan terbaru di bidang kedokteran yang belum berkembang dan belum diterapkan di Indonesia. Saya belajar tentang berbagai perspektif, budaya, dan banyak hal baru. Masih banyak hal yang bisa dieksplorasi dalam dunia kedokteran dan saya ingin terlibat dalam proses eksplorasi dan penemuan penemuan medis baru untuk membantu lebih banyak orang yang berada dalam situasi yang sama seperti ibu saya. Masa Sekolah dasar saya diakhiri dengan UN dan saya mendapat nilai UN tertinggi di sekolah saya, walaupun sedikit sedih karena ibu tidak dapat datang karena masih menjalani pengobatan namun keluarga saya datang dan saya yakin ibu saya pasti bangga.
Setelah lulus SD saya masuk ke SMPK 1 Penabur Jakarta, di fase inilah saya belajar banyak hal karena sudah semakin dewasa dan dipaksa dewasa dengan kepergian ibu saya sehingga saya harus lebih mandiri dan berjuang untuk diri saya sendiri. Cita-cita saya saat SMP masih belum berubah bahkan semakin yakin bahwa saya ingin menjadi dokter. Kepergian ibu saya sempat membuat saya sedih dan merasa putus asa, namun saya bersyukur karena keluarga SAYA selalu saling menguatkan agar kita bangkit bersama dan terus menjalani hidup. Saya menjalani masa SMP dan terus belajar dengan giat, mengikuti berbagai organisasi seperti OSIS dan terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS. Berbekal ilmu dan pengalaman akhirnya saya masuk ke kelas sembilan dimana pada tahun tersebut seharusnya diadakan Ujian Nasional. Saya mengikuti bimbel untuk mempersiapkan UN namun ternyata wabah Covid-19 melanda dan memaksa kita untuk memulai kelas daring. Ujian Nasional ditiadakan dan PPBD berubah, hal tersebut sangat mempengaruhi saya karena harus beradaptasi. Saya sempat mendaftar SMA negeri favorit namun karena umur saya yang kurang maka saya tidak diterima dan masuk ke SMAK 3 Penabur Jakarta. Pada saat itu saya sedih karena merasa kesempatan saya untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri akan lebih besar jika saya berada di SMA Negeri, namun saya yakin dimana saja kita menimba ilmu pasti akan bermanfaat jika diri kita sendiri fokus dan bekerja keras.
Saat SMA semua orang sudah memberi tahu untuk bekerja keras dan menabung nilai untuk SNBT, maka dari itu saya semakin giat belajar, berorganisasi, dan mengikuti lomba-lomba. Saat SMA saya semakin yakin bahwa saya ingin masuk fakultas kedokteran dan saya mencari tahu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia dan ternyata posisi itu dipegang oleh Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) adalah fakultas kedokteran tertua dan salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. [1]
Perjuangan sudah dimulai sembari belajar untuk semester lima, saya juga bimbel untuk mempersiapkan SNBT, saya fokus untuk latihan soal, tryout, dan berdoa. Pengumuman SNBP pun tiba tepat di hari ulang tahun saya yaitu 28 Maret, saya mengira hari itu akan menjadi hadiah ulang tahun terbaik untuk saya namun kenyataannya tidak seperti itu, saya mendapat warna merah. Sedih, sudah pasti tapi saya tahu saya harus segera bangkit dan mempersiapkan diri untuk tes selanjutnya. Setelah kegiatan sekolah usai, saya mengikuti bimbel intensif untuk SNBT. Saya sudah mencurahkan segala usaha saya namun saat pengumuman saya masih belum lolos. Saya beruntung mempunyai keluarga yang selalu mendukung, menguatkan, dan tidak pernah menjatuhkan saya.
Pendaftaran SIMAK KKI dibuka dan kali ini saya benar benar berserah dan berusaha semaksimal mungkin. Saya mempersiapkan TOEFL dan berkas berkas lainnya. Pada saat ini saya belajar dari kesalahan dan mencari cara belajar yang paling efektif. Hari-H ujian pun tiba saya sungguh sungguh berdoa dan berserah, saya menjawab dengan yakin beberapa soal dan untuk soal yang kurang yakin saya biarkan kosong. Sembari menunggu hasil tes tahap pertama saya mengikuti ujian mandiri lain dan pergi ke Surabaya. Saat baru saja mendarat di Surabaya saya mendapat undangan untuk tes tahap selanjutnya yaitu MMPI dan MMI. Saya sangat senang namun saya khawatir karena saya tahu ini bukan akhir dari perjuangan saya, di malam itu juga saya langsung membeli tiket pulang kembali ke Jakarta. Saya mempersiapkan wawancara MMI dengan berlatih bahasa inggris dan berlatih ekspresi di depan kaca selama satu minggu. Saya sangat berharap besar pada SIMAK KKI kali ini karena ini adalah kesempatan terakhir saya untuk bisa menjadi mahasiswa FKUI. Puji Tuhan akhirnya pada tanggal 5 Juli saya diterima dan dinyatakan sebagai mahasiswa baru FKUI 2023. Saya tahu ini bukan akhir dari perjuangan namun ini adalah awal perjuangan saya dan perjalanan masih sangat panjang.
Saya sangat termotivasi untuk belajar kedokteran terkhusus di Universitas Indonesia karena Universitas Indonesia dikenal luas berhasil menghasilkan individu-individu yang mampu beradaptasi dan berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional, oleh karena itu saya yakin Universitas Indonesia sangat berkompeten untuk membentuk saya menjadi seorang dokter yang terhormat bagi dunia. Saya percaya bahwa Kelas Khusus Internasional Universitas Indonesia adalah kesempatan yang saya tunggu-tunggu untuk mengisi diri dengan pengetahuan medis. Melalui program ini, saya berharap dapat memperluas dan memperdalam pemahaman saya tentang kedokteran sehingga saya dapat menjadi dokter yang handal di masa depan. Saya percaya paparan internasional yang berasal dari program Kelas Khusus Internasional ini diperlukan bagi saya untuk memperluas pandangan saya terkait masalah kesehatan dunia. Tujuan saya adalah menjadi dokter yang berkomitmen untuk semua orang, dimanapun saya berada dan siapapun pasien yang saya rawat.
Harapan saya juga setelah masuk FKUI adalah saya dapat memaksimalkan potensi saya dan menjadi siswa yang unggul. Memiliki gaya hidup yang lebih teratur, mulai dari makan, tidur, belajar, dll. Karena untuk dapat meningkatkan kualitas hidup orang lain tentunya harus dimulai dari diri sendiri. Selama tiga tahun ke depan, saya berharap dapat mempertahankan apa yang telah saya pelajari dan dapat menyelesaikan satu tahun studi di Newcastle. Lima tahun ke depan saya akan kembali ke Indonesia dan menjalani fase klinis atau koas, semoga saat itu S.Ked dan MRes sudah ada di belakang nama saya. Dalam tujuh tahun kedepan, saya berharap semua rencana saya berjalan lancar untuk menyelesaikan pendidikan saya. Harapan saya selanjutnya saya akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, baik nanti dalam bidang akademik yaitu melanjutkan untuk meraih gelar doktor atau profesi kedokteran.
Saya berharap dapat menjadi dokter yang ideal dan memiliki nilai luhur yang baik. Dokter yang ideal dan kompeten antara lain : dalam melaksanakan pekerjaan seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi, tidak melakukan perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri, menerima imbalan, harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi makhluk hidup insani.[2] Saya harus menjadi dokter yang beretika dengan mengutamakan kepentingan/keselamatan dari pasien dan upaya maksimal serta mengabdikan seluruh hidupnya demi kepentingan pasien. [3] Tugas tenaga kesehatan-khususnya Dokter, tidak hanya mengobati, tetapi bertugas sebagai advokat di bidang kesehatan bagi pasien. Dokter menjadi pendamping bagi pasien, memberikan edukasi, menjelaskan dengan detail apa saja yang akan dilakukan oleh dokter terhadap pasien sampai pasien paham, memberikan informasi, support, pendekatan kepada pasien, dan keluarga pasien. [4] Seorang dokter yang ideal salah satunya harus mampu berlaku sebagai komunikator persuasi kepada individu, keluarga, dan masyarakat untuk melaksanakan gaya hidup yang sehat dan menjadi mitra dalam program kesehatan. [5]
Perjalanan hingga tahap ini memang tidak mudah tapi pasti akan mendapatkan hasil yang sepadan. Perjalanan masih panjang dan baru dimulai, perjalanan tidak akan selalu mulus dan kegagalan adalah hal yang wajar. Kita harus melewati segala tantangan dan berjuang demi masa depan kita sendiri. Kita semua pasti sedang berjuang untuk mimpi kita, mari kita jalani dengan penuh semangat, kerja keras, doa, dan doa restu dari orangtua. Perjalanan masih panjang, apakah kita berani memulai melakukan usaha untuk mengejar mimpi tersebut dan menjadikanya sebagai sebuah kenyataan atau terus kita bicarakan namun dibiarkan menjadi sebuah mimpi dan angan-angan. Sampai bertemu di Universitas Indonesia, Vivat Academia FKUI!
Referensi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia [Internet]. Wikipedia. 2023 [cited 2023 Aug 12].
Otonom, Proses Perkembangan Norma H, Diketahui, Dipahami, Dihargai D. 2014.
Peran Dokter Layanan Primer, Menyehatkan Penduduk Indonesia – FK-KMK UGM [Internet]. 2017.
Peran Komunikasi Dalam Menjalankan Profesi Dokter yang Berkualitas di Masyarakat [Internet].
Sebelas Maret University Library. 2016. Available from: https://library.uns.ac.id/peran-komunikasi-dalam-menjalankan-profesi-dokter-yang-berkualitas-di-masyarakat/
Afandi, Dedi. (2017). Nilai-Nilai Luhur dalam Profesi Kedokteran: Suatu Studi Kualitatif. Jurnal Kesehatan Melayu. 1. 25. 10.26891/jkm.v1i1.22.25-28.
コメント