top of page
  • Youtube
Search
  • Mohammad Arsa Bayanaka Andrianto
  • Aug 12, 2023
  • 7 min read

Updated: Aug 13, 2023

Narasi Perjuangan


Perkenalkan nama saya Mohammad Arsa Bayanaka Andrianto, Putra dari seorang pegawai BUMN dan seorang Ibu Rumah Tangga. Puji syukur Hidup saya dikelilingi oleh keluarga yang supportive. Sebagai cucu pertama dari keluarga ibu, tentu saja saya memegang beban berat untuk membanggakan keluarga saya dengan menjadi orang yang sukses. Terlebih lagi kakek saya adalah seorang engineer di suatu perusahaan swasta membuat saya lebih bersemangat dalam memegang beban keluarga saya.

Perjuangan saya dimulai dari Sekolah Menengah Pertama. Pada saat awal secara resmi menjadi murid kelas 7, wali kelas saya bertanya kepada setiap murid asuh beliau satu persatu tentang impian dimasa depan. Tibalah giliran saya yang ditanya, saya dengan bangganya menjawab ingin menjadi seorang pilot dimasa depan. Mungkin Arsa dimasa sekarang akan tertawa mendengar jawaban Arsa di masa lampau. Tetapi, begitulah kenyataannya. Diri saya saat SMP memang masih sangat naif.

Pada saat berada di tingkat SMP, bidang akademis saya memang tidak terlalu menonjol. Meskipun saya bukanlah seorang yang sangat pintar, saya juga tidak termasuk dalam kategori yang bodoh. Saat itu, semangat belajar saya memang belum sepenuhnya terbentuk karena saya masih berusia belia dan cenderung memiliki kecenderungan untuk malas belajar. Meskipun begitu, saya berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan nilai di atas 85, walaupun pada beberapa mata pelajaran, terkadang saya mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Salah satu alasan mengapa daya juang saya dalam hal akademis saat SMP tidak terlalu besar adalah karena saya juga merangkap sebagai seorang atlet. Aktivitas atletik yang saya tekuni mengharuskan saya meluangkan banyak waktu dan energi untuk berlatih dan mengikuti berbagai kompetisi. Meskipun olahraga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan dan pengembangan diri, namun pada saat yang sama, hal itu juga membagi perhatian dan waktu saya di sekolah.

Meskipun saya berusaha semaksimal mungkin untuk mengimbangi kedua hal ini, kadang-kadang saya merasa berat untuk mengatur waktu dengan baik antara tugas akademis dan latihan olahraga. Namun, pengalaman ini juga mengajarkan saya banyak hal, seperti kedisiplinan, kerja keras, dan tanggung jawab. Saya belajar untuk tetap fokus dan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalani kedua aspek kehidupan saya, meskipun kadang terasa melelahkan.

Meskipun saat itu mungkin ada kekurangan dalam prestasi akademis saya, tetapi saya memaknai bahwa menjadi seorang atlet juga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan potensi diri dan membentuk karakter. Seiring berjalannya waktu, saya berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja akademis saya tanpa mengabaikan dedikasi saya dalam olahraga. Saya percaya bahwa dengan semangat dan tekad yang kuat, saya dapat mencapai hasil yang lebih baik baik dalam bidang akademis maupun olahraga di masa depan.

SMP adalah waktu dimana saya aktif menjadi atlit memanah. Saya memenangkan beberapa piala provinsi maupun nasional pada kala itu. Walaupun bisa mendapatkan prestasi dibidang tersebut, harus ada beberapa hal yang dikorbankan seperti layaknya nilai akademis dan waktu belajar. Mulai dari situ saya mulai belajar apabila ingin menggapai sesuatu harus ada hal yang dikorbankan guna mendapatkan hal yang ingin digapai.

Kelas 9 pun tiba, yang tadinya saya tidak terlalu peduli pada nilai pelajaran menjadi lebih tergerak untuk belajar sedikit demi sedikit. SMA yang saya jadikan sebagai garis finish adalah SMA Islam AL Azhar 1 Jakarta Selatan. Hal yang membuat saya memilih sekolah tersebut karena itu adalah salah satu sekolah yang masuk peringkat 100 ter-atas berdasarkan nilai UTBK(1). Masuk ke sekolah tersebut buknalah hal yang mudah. Butuh dedikasi dan kerja keras agar bisa lolos seleksi penerimaan murid sekolah tersbut. Dari awal saya kelas 9 saya sudah mulai “curi start” materi ujian tulis Al Azhar 1 agar tidak ketimpangan dengan materi Ujian Sekolah. Sebagai usaha saya mengikuti tes tulis Al Azhar 1 saya mencoba mengikuti les privat dengan giat. Walaupun les privat tidak membantu saya dengan maksimal tetapi,tentu membantu dalam mengurangi stress dalam akademik sekolah(2)

Hari demi hari saya lalui sebagai anak kelas 9, tidak terasa bahwa sebentar lagi saya akan menghadapai tes tulis. Saya mengerjakan tes tersebut dengan seksama. Walaupun sedikit susah tapi saya percaya diri bisa lolos tes tersebut. Hari demi hari terlewati hingga akhirnya pengumunan seleksi ujian tulis Al Azhar 1. Teriakan gembira keluar dari mulut saya sontak ketika melihat nama saya terpampang sebagai nama anak yang lolos ujian tulis Al Azhar 1.

Tidak lama kemudian, wabah COVID-19 menyerang tanah air kita. Pemerintah akhirnya membuat kebijakan yaitu PPKM(3). Segala fasilitas umum terpaksa dibatasi dan ditutup seperti halnya transportasi umum, perkantoran hingga sekolah. Saya yang masih bersekolah tentu terkena dampaknya, sekolah terpaksa menggunakan sistem daring agar bisa tetap mendapatkan pelajaran jarak jauh. Sisa kehidupan SMP saya habis dengan pelajaran daring hingga lulus sebagai siswa dengan predikat profil terbaik di SMP Islam Al Azhar 25 Tangerang Selatan.

3 bulan libur sudah terlewati hingga akhirnya saya masuk ke jenjang SMA. Walaupun masih secara daring tapi rasa semangat saya dalam belajar di SMA sangat membara. Sama seperti saat masuk SMP dulu, Walas saya bertanya kepada seluruh murid di kelas saya. Beliau akhirnya menanyakan saya dihadapan seluruh murid kelas X IPA3, “Arsa, apa impian kamu dimasa depan”, dengan tegas saya menjawab saya ingin menjadi pengusaha. dahulu saya memang orang yang money oriented sehingga saya memilih untuk merubah impian saya.

Selang beberapa waktu saya mulai dihadapi oleh materi yang cukup rumit. Dengan metode belajar daring, saya kurang paham dengan materi yang diberikan oleh guru saya. Ditambah lagi karena kebebasan waktu saya ketika daring saya jadi sulit untuk mengatur waktu saya dalam berbagai hal, sehingga nilai saya mulai berantakan. Hingga ada peristiwa yang membuat hati saya tergerak.

Pada saat saya bangun pagi hari untuk belajar, saya diberikan kabar bahwa Kakek saya telah meninggal diakibatkan diabetes melitus. Beliau sudah terjangkit penyakit tersebut selama lebih dari 5 tahun. Saya yang saat itu hanya bisa terdiam dan meratapi betapa tidak berdayanya Saya. Saya menyadari dengan ilmu dan pengetahuan yang saya punya pada saat itu membuat saya tersadar bahwa saya ingin membuat perubahan pada keluarga saya. Mulai dari kejadian itu saya berpegang teguh untuk memulai perjalanan saya sebagai seorang dokter. Terlebih lagi, dari keluarga besar saya, tidak ada seorangpun yang berprofesi sebagai dokter. Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi di keluarga saya. Saya pun akhirnya menginjam kelas 12. Seperti biasanya, Walas saya bertanya kepada saya. “Arsa, kamu ingin jadi apa dimasa depan?”. Dengan lantang dan tegas saya menjawab “saya ingin menjadi seorang dokter pak!”.

Kelas 12 adalah fase penentuan masa depan setiap murid SMA. Sebagai penunjang pembelajaran saya untuk masuk peguruan tinggi, saya mengikuti bimbel setiap pulang sekolah. Saya mulai memperbaiki nilai-nilai mata pelajaran yang kurang. Walaupun sudah berusaha untuk merubah diri sendiri, masih ada satu hal yang kurang dari diri saya yaitu time management. Akibatnya, saya sering sekali tidak mengikuti try out karena banyaknya tugas yang menumpuk. Tetapi saya tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki kekurangan saya tersebut

Jalur masuk FKUI pertama saya adalah Talent Scouting. Saya tidak berharap banyak kepada jalur ini karena memang banyaknya persaingan di fakultas tersebut. Saya berusaha membuat essay semaksimal mungkin tetapi pada akhirnya saya gagal di percobaan tersebut. Walaupun saya gagal dalam jalur tersebut, saya tetap belajar untuk percobaan berikutnya yaitu jalur SNBT. Saya memiliki harapan yang cukup tinggi dalam jalur ini, karena saya memiliki nilai yang mencukupi di try out sebelumnya. Pada saat SNBT saya lumayan percaya diri dalam mengerjakan soalnya. Setelah beberapa waktu pengumuman SNBT pun tiba, dengan cepat saya pun langsung membuka laman pemberitahuan SNBT. Dan ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi. Tangis sedih keluar dari diri saya, tidak kuat diri ini untuk menerima fakta bahwa saya tidak lolos SNBT.

Setelah sekian hari bersedih saya sudah harus mulai untuk mencari alternatif lain untuk masuk ke FKUI. Ada dua jalur yang terbuka didepan mata. Yang pertama adalah PPKB dan yang kedua adalah jalur SIMAK KKI. Setelah mendaftar kedua jalur tersebut sayua langsung belajar dan membuat essay PPKB. Tidak lupa saya mengikuti les privat tambahan untuk tampil maksimal dalam ujian SIMAK KKI. Hari demi hari saya bercucuran keringat untuk belajar tes tulis dan wawancara untuk SIMAK KKI. Tidak terasa bahwa pengumuman PPKB keluar. Seperti biasanya, saya tidak berharap banyak dijalur nilai rapot seperti PPKB. Saya sudah ber ekspektasi bahwa saya akan gagal di PPKB dan ternyata ekspektasi saya benar. Saya tidak terlalu sedih karena pengumuman selanjutnya adalah SIMAK KKI. Dua hari setelah pengumuman PPKB terdapat pengumuman SIMAK KKI. Dua hari pun lewat dan saya langsung membuka pengumuman SIMAK KKI. Dan siapa sangka, anak yang dahulu yang nilai akademisnya tidak terlalu bagus dan sering bermalas-malasan menjadi Mahasiswa FKUI KKI 2023. Rasa gembira yang keluar dari hati saya menggelora dimana-mana.

Setelah euphoria kemenangan saya selesai, saya langsung ingin merubah pola pikir saya untuk kedepan sebagai Mahasiswa FKUI, saya akan memperbaiki cara saya mengatur waktu agar mendapoatkan Pendidikan yang maksimal di masa perkuliahan nanti. Saya ingin bisa mendapatkan nilai yang tinggi dan bisa membantu teman Angkatan saya apabila ada kesulitan memahami suatu materi. Sebagai Mahasiswa yang berpandang ke masa yang akan datang. Saya akan belajar semaksimal mungkin untuk menjadi dokter spesialis anestesi. Alasan mengapa saya ingin mengambil PPDS anestesi adalah karena dokter anastesi bertanggung jawab dalam segala prosedur tindakan di ruang operasi maupun diluar ruang operasi(4). Dengan itu saya berharap saya bisa mengabdi pada negeri ini dengan mengikuti setiap Tindakan medis sebagai dokter spesialis anestesi. Tapi, sebelum masuk tahap klinik, saya akan berjuang semaksimal mungkin dalam belajar guna mendapatkan IP yang tinggi agar mendapatkan pondasi yang kuat(5). Pesan saya untuk adik kelas yang ingin masuk ke FKUI adalah, terus mencoba kapanpun kau gagal. Ingat bahwa jalan menuju China ada 1000.






















DAFTAR PUSTAKA

(1). Top 1000 sekolah Tahun 2022 Berdasarkan Nilai UTBK[Internet]. LEMBAGA TES MASUK PERGURUAN TINGGI (LTMPT);2022[cited 2023 Aug 10]. Available from:https://top-1000-sekolah.ltmpt.ac.id/


(2). Guill K, Lüdtke O, Köller O. Assessing the instructional quality of private tutoring and its effects on student outcomes: Analyses from the German National Educational Panel Study. Br J Educ Psychol [Internet]. 2019 Apr 19 [cited 2023 Aug 10]; 90(2):282–300. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7317363/


(3). Kurniawan A. Pelaksanaan PPKM dalam Penanganan Kasus COVID-19 dan Evaluasinya [Internet]. Kemenkeu RI; 2021 Okt 14 [cited 2023 Aug 10]. Available from: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/14314/Pelaksanaan-PPKM-dalam-Penanganan-Kasus-COVID-19-dan-Evaluasinya.html


(4). Attri J, Verma R, Mohan B, Chatrath V, Bala A, Singh M. Anesthesiologist: The Silent Force Behind the scene. Anesthesia: Essays and Researches [Internet]. 2015 Sep-Dec [cited 2023 Aug 10];9(3):293-297. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4683484/ doi:10.4103/0259-1162.159775


(5). Khabibi A. IPK Atau Softskill Yang Lebih penting [Internet]. FAB UINSAID; 2023 Apr 14 [cited 2023 Aug 10]. Available from: https://fab.uinsaid.ac.id/ipk-atau-softskill-yang-lebih-penting/







 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comentários


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page