top of page
  • Youtube
Search
  • Matthew Andrianto
  • Aug 12, 2023
  • 7 min read

Updated: Aug 13, 2023

Narasi Perjuangan


Kehidupan saya merupakan pembelajaran yang tiada hentinya, seperti halnya dengan menjadi seorang dokter yang merupakan “long-life learner”. Nama saya adalah Matthew Andrianto, namun orang-orang di sekitarku biasa memanggilku dengan Matthew yang merupakan nama depan saya. Saya merupakan lulusan dari SMA Kolese Gonzaga yang sekarang merupakan kenangan masa SMA yang indah. Saya tinggal di Jakarta atau lebih tepatnya di Jakarta Selatan. Jakarta merupakan kota kelahiran saya pada tanggal 10 Juni 2005. Sekarang, saya sangat bersyukur karena saya merupakan salah satu orang beruntung yang bisa melanjutkan langkah saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam program studi Kedokteran KKI (Kelas Khusus Internasional). Saya berhasil masuk ke Universitas Indonesia yang merupakan Universitas Impian saya sejak dahulu melalui jalur SIMAK KKI.

Sejak dahulu, FKUI selalu saya pandang sebagai impian saya. Hal ini bukan tanpa alasan, saya selalu bermimpi untuk bisa masuk ke FKUI karena FKUI merupakan universitas kedokteran pertama dan nomor satu di Indonesia. Saya juga banyak melihat dokter lulusan FKUI yang tidak hanya profesional dalam melakukan pekerjaannya, namun juga berpengaruh dalam perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia atau bahkan di dunia. FKUI juga memiliki segala fasilitas memadai yang saya anggap dapat mendukung mahasiswa untuk berkembang menuju sesuatu yang mereka selalu impikan. Bagi saya, FKUI adalah “golden standard” dari segala fakultas kedokteran di Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak pelajar dari seluruh Indonesia mendambakan FKUI dan memilih FKUI sebagai tempat mereka untuk melanjutkan pendidikan dengan harapan menjadi dokter lulusan FKUI yang dapat menciptakan perubahan dalam dunia kesehatan di masa depan serta mengabdi kepada pelayanan masyarakat.

Pandangan saya terhadap FKUI tersebut merupakan motivasi utama saya untuk masuk ke FKUI. Menjadi dokter merupakan impian saya sejak dahulu. Dilahirkan dalam keluarga dengan latar belakang praktisi kesehatan, mulai dari kakek dan nenek, serta saudara saya yang menjadi dokter gigi sampai dokter spesialis menginspirasi saya untuk menjadi pelayan dalam dunia kesehatan. Banyak juga cerita dan berita yang telah saya baca terkait kondisi pelayanan kesehatan di Indonesia, salah satu berita yang menggerakkan saya adalah berbagai permasalahan BPJS yang timbul akibat kurangnya jumlah dokter di Indonesia, terutama dokter spesialis. Masalah tersebut merupakan masalah yang serius karena setiap orang berhak atas pelayanan kesehatan yang baik. Itu semua memotivasi saya untuk menempuh jalan menjadi seorang dokter dalam suatu institusi yang tentunya dapat mendukung harapan saya, yaitu FKUI.

Perjuangan masuk ke Universitas Indonesia merupakan perjuangan yang tidak singkat, banyak hal yang telah saya lalui untuk bisa sampai ke titik saat ini. Perjuangan dimulai sejak saya menempuh pendidikan, baik SD, SMP, dan SMA. Sepanjang SD dan SMP, saya selalu berusaha untuk meningkatkan nilai saya untuk bisa menjadi salah satu yang terbaik. Banyak hal yang perlu dipahami dan banyak pula malam yang telah kuhabiskan untuk menyiapkan masa depanku. Pada saat SMA lah, perjuanganku mulai mencapai titik yang sangat menentukan.

Pada kelas 1 SMA, saya berusaha sekeras mungkin untuk beradaptasi. Terlebih pada saat itu wabah Covid-19 dalam tahap yang sangat mengkhawatirkan. Dalam pembelajaran jarak jauh tersebut, saya mulai melakukan usaha awal untuk menyiapkan nilai rapor yang bisa membantu saya dalam jalur masuk SNBP. Saya yakin bahwa untuk bisa menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia, seorang siswa harus menunjukkan potensi yang maksimal dan diatas rata-rata. Karenanya, saya mengandalkan konsistensi untuk melakukan semua pekerjaan saya dengan maksimal. Sepanjang kelas dua sampai ke kelas tiga, dalam pembelajaran saya selalu melakukan yang terbaik. Saya beruntung karena berkat usaha saya tersebut, saya berhasil menempati posisi tiga teratas dalam angkatan selama tiga tahun berturut-turut di SMA saya. Meskipun begitu, saya belum dapat lolos dalam jalur SNBP untuk program studi kedokteran di Universitas Indonesia. Saya tetap berpikir positif dan menyadarkan diri saya bahwa kuota yang terbuka adalah 50 dibandingkan dengan 1242 pendaftar. Saya juga mencoba jalur Talent Scouting. Dalam jalur ini, saya berhasil lulus mencapai tahap wawancara. Kesalahan saya pada saat itu adalah kurangnya persiapan sehingga saya belum dapat lulus melalui jalur tersebut.

Serangkaian pelajaran tersebut membuat semangat saya semakin terdorong untuk melakukan yang maksimal dalam SNBT. Saya mengikuti program bimbingan belajar di dekat sekolah saya dan setiap minggu atau bahkan hampir setiap hari saya datang ke sana untuk bisa berlatih menyiapkan SNBT. Hal tersebut bukanlah hal yang mudah, apalagi pada saat itu, sekolah saya juga disibukkan dengan berbagai acara kepanitiaan yang saya juga ikut terlibat di dalamnya. Pengelolaan waktu adalah hal yang cukup menantang di saat-saat tersebut. Setelah semua rangkaian kegiatan acara di sekolah saya selesai, saya bersyukur karena bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam ujian sekolah saya. Menjelang waktu SNBT, melihat banyaknya pendaftar untuk program studi Kedokteran Universitas Indonesia, saya menjadi khawatir akan pilihan saya. Itu merupakan salah satu kesalahan yang saya lakukan karena setelah nilai SNBT keluar, saya sadar bahwa nilai yang saya dapat lebih dari cukup untuk bisa masuk ke dalam Universitas Indonesia di program studi Kedokteran yang saya inginkan. Harapan terakhir saya adalah melalui SIMAK, lebih tepatnya saya mencoba SIMAK KKI. Dalam jalur ini lah, saya sangat bersyukur karena impian saya setelah sekian lama pada akhirnya terwujud. Saya akhirnya menjadi mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia.

Selama saya menempuh perjalanan di Universitas Indonesia, saya memerlukan komitmen. Komitmen saya yang utama adalah mempertahankan semangat saya sepanjang pendidikan primer dan membawanya ke perguruan tinggi. Saya merasa kegigihan adalah suatu nilai yang selalu saya pegang sepanjang kehidupan saya dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi pun memerlukan nilai tersebut. Komitmen yang saya pegang bukanlah sebuah perubahan, namun lebih menekankan pada konsistensi perjuangan. Setelah saya diterima di FKUI, saya berkomitmen untuk menjaga nama baik almamater dan menjadi seorang mahasiswa unggul berprestasi yang tidak hanya berguna bagi diri saya sendiri, tetapi juga bagi orang di sekitar saya.

Banyak harapan yang muncul dalam diri saya sebagai seorang mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia. Saya berharap agar saya dapat mengikuti segala rangkaian kegiatan yang ditawarkan FKUI sehingga pada ujungnya, saya bisa menggunakan pengetahuan yang saya dapat untuk menciptakan sebuah sistem pelayanan kesehatan yang unggul di Indonesia. Sebagai satu angkatan mahasiswa FKUI 2023, saya juga berharap agar sebagai mahasiswa, kita dapat saling bahu-membahu dalam memberikan pengabdian yang penuh kepada masyarakat yang kelak akan memerlukan bantuan seorang dokter dan bersatu dalam kesejawatan untuk memberikan pengetahuan terkait kondisi medis guna menciptakan suatu kondisi masyarakat yang sehat.

Dokter yang ideal menurut saya adalah seorang dokter yang memiliki kompetensi tinggi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Kompetensi tinggi tersebut terlihat dari bagaimana seorang dokter bisa mengatasi situasi dan mencari jalan keluar suatu permasalahan dengan cepat dan tepat. Dokter yang ideal merupakan suatu dokter dengan jiwa kemanusiaan yang tinggi. Dengan begitu, dokter ideal merupakan komponen penyusun utama suatu sistem pelayanan kesehatan yang juga ideal. Karenanya, menurut Standar Kompetensi Kedokteran Unpas, “untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat”.

Nilai-nilai penting yang harus dianut seorang dokter adalah nilai yang disebutkan dalam seven stars doctor. Nilai yang dimaksud adalah seorang dokter merupakan seorang caregiver, decision maker, community leader, communicator, manager, researcher, faithful piety. Nilai-nilai tersebut harus dipegang secara erat untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Kesatuan dari semua nilai tersebutlah yang membentuk pribadi seorang dokter. Semua itulah yang merupakan landasan awal terbentuk suatu jiwa dokter.

Seorang dokter yang ideal dapat memberikan kontribusi besar kepada masyarakat. Kontribusi utama seorang dokter dalam masyarakat adalah melakukan tugasnya sebagai dokter untuk sesama demi masyarakat yang sehat. Selain itu, seorang dokter juga merupakan suatu penggerak untuk menciptakan masyarakat ideal yang sadar akan pentingnya kesehatan. Untuk meningkatkan kesadaran, seorang dokter dapat melakukan penyuluhan dan juga penelitian. Melalui semua itu, seorang dokter yang ideal dapat memberikan pengaruh pada kegiatan pembelajaran dan perkembangan dunia medis di masyarakat.

Di masa yang akan datang, saya ingin menjadi dokter yang penuh dengan rasa empati. Seorang dokter yang bisa melihat keadaan orang lain melalui kacamata orang tersebut. Dengan begitu, saya bisa memberikan pelayanan yang profesional dan optimal terhadap setiap pasien yang membutuhkan bantuan saya. Saya juga ingin menjadi seorang dokter yang memberikan pengaruh bagi perkembangan dunia media melalui riset yang saya lakukan. Saya ingin menjadi penemu dan pengembang yang saya harap dapat memberikan dampak tidak hanya untuk nasional, tetapi juga global.

Selama masa preklinik, hal utama yang hendak saya lakukan adalah beradaptasi dengan kondisi lingkungan FKUI. Selanjutnya, saya akan mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran dengan maksimal dan berusaha berkenalan dengan sebanyak mungkin teman untuk dapat saling mengembangkan. Saya akan menetapkan cara manajemen waktu yang baik untuk dapat melakukan pembelajaran yang maksimal. Berdasarkan Atkinson (1994), beberapa cara untuk menggunakan waktu secara efektif adalah dengan menetapkan tujuan, menyusun prioritas, menyusun jadwal, bersikap asertif, bersikap tegas, menghindari penundaan, dan meminimalkan waktu yang terbuang. Saya akan berusaha menerapkan semuanya itu untuk berjuang dalam FKUI.

Dalam jangka panjang, saya berencana untuk menjadi dokter spesialis. Ada beberapa pilihan yang ada di benak saya, tetapi saya hendak berpikir seiring dengan waktu. Sepanjang jalan, saya berniat untuk menemukan cara belajar yang tepat bagi saya dan menemukan apa yang saya minati. Itulah yang akan menjadi dasar saya untuk langkah kedepannya. Untuk mencapai hal tersebut, saya berkehendak untuk mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman saya. Keluar dari zona nyaman menurut detik.com akan membentuk diri kita menjadi lebih dewasa karena dihadapkan pada pengalaman, tantangan, dan resiko baru.

Bercermin dari rencana jangka panjang saya terhadap tugas seorang dokter yang ideal, masyarakat merupakan tujuan utama dari pelayanan. Saya berharap agar di masa yang akan datang, kita sebagai mahasiswa kedokteran FKUI 2023 dapat menyebarkan pengetahuan untuk menciptakan masyarakat yang waspada akan kesehatan. Melalui hal tersebut, besar harapan saya agar kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia atau lebih kecilnya lingkup masyarakat di sekitar saya bisa mencapai titik yang meyakinkan.

Bagi kalian yang mau masuk ke FKUI, yakinlah akan kemampuan diri kalian. Perjuangan untuk bisa masuk ke FKUI bukanlah perjuangan yang mudah, namun satu hal yang saya tahu adalah keberhasilan kalian akan terasa sangat menyenangkan. Nikmati proses yang sedang kalian jalani dan ingat untuk mengambil waktu sejenak untuk beberapa waktu. Konsistensi adalah hal yang penting dalam perjalanan menuju impian kita. Melalui keyakinan, saya yakin bahwa kalian bisa mendapat apa saja yang kalian impikan. Tetap semangat dan panjatlah tangga menuju impian!


Daftar referensi:

  1. Yulianti C. Daya Tampung prodi ui tertinggi-terendah di SNBP 2023, Cek Yuk! [Internet]. detik; 2023 [cited 2023 Aug 6]. Available from: https://www.detik.com/edu/seleksi-masuk-pt/d-6565739/daya-tampung-prodi-ui-tertinggi-terendah-di-snbp-2023-cek-yuk

  2. Ghaznawie M, Savitri T, Santoso SS, Yusuf I, Wiyanto M. Standar nasional pendidikan profesi dokter Indonesia. 2019 Jul; doi:https://kedokteran.unpas.ac.id/standar-kompetensi-dokter-indonesia/

  3. Supiyanti I, Muhardi. Seven stars moslem doctor sebagai aplikasi internalisasi nilai-nilai islam dalam nilai kerja tenaga medis di Indonesia. Paradigma Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Pascasarjana. 2020;1(1). doi:https://journal.ugm.ac.id/paradigma/article/view/59573/pdf

  4. Syelviani M, Pentingnya manajemen waktu dalam mencapai efektivitas bagi mahasiswa (studi kasus mahasiswa program studi manajemen Unisi). Unisi. 2020 Jan 1;6(1).

  5. Riadi M. Manajemen waktu [Internet]. kajianpustaka; 2019 [cited 2023 Aug 6]. Available from: https://www.kajianpustaka.com/2019/02/manajemen-waktu.html#google_vignette

  6. Zulfikar F. Penting atau tidak keluar dari zona nyaman? Ini jawaban psikolog [Internet]. detik; 2023 [cited 2023 Aug 6]. Available from: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6558839/penting-atau-tidak-keluar-dari-zona-nyaman-ini-jawaban-psikolog











 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page