top of page
  • Youtube
Search
  • Jihan Lutfiah Yashmine Sholehuddin
  • Aug 11, 2023
  • 6 min read

Updated: Aug 13, 2023

LIKA-LIKU DIRIKU DALAM MENERPA CITAKU


Kehidupan sehat dan sejahtera merupakan salah satu ambisi suatu negara yang tercakup dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) termasuk didalamnya yaitu Indonesia, hal tersebut ditujukan untuk mencapai poin nomor tiga pada Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan spesifik pembangunan berkelanjutan di poin ke tiga adalah menjamin kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh penduduk di semua tingkat usia salah satunya melalui perbaikan kesehatan ibu dan anak. Target prioritas yang dilakukan adalah pada tahun 2030 seluruh negara akan berusaha menurunkan angka kematian. Berdasarkan pengumpulan data oleh Badan Pusat Statistik Indonesia per tahun 2020-2021, negara kita memiliki populasi >250 juta jiwa dengan catatan jumlah tenaga medis di Indonesia hanya sebanyak >2,5 juta[2]. Hal tersebut mendorong niat saya selaku Agen Perubahan Bangsa yang sangat berambisi bahwa suatu saat saya dapat ikut berkontribusi dan ikut andil sebagai tenaga medis di Indonesia. Oleh karena itu, saya sangat berharap dapat menjadi salah satu mahasiswa pada Fakultas Kedokteran di Indonesia.


Saya Jihan Lutfiah Yashmine Sholehuddin dan orang di sekitar kerap memanggil saya Yashmine, saya merupakan lulusan dari SMA Insan Cendekia Al Kausar Boarding School pada tahun 2022. Pengalaman bersekolah dengan basis asrama menuntut saya untuk terbiasa bersosial setiap hari. Hal tersebut mengajari saya untuk memiliki sense of belonging terhadap orang-orang di sekitar saya. Saya rasa dengan lingkungan seperti ini, dapat melatih saya untuk peka terhadap lingkungan. Orang-orang di sekitar saya menilai diri saya sebagai orang yang humble, nyaman diajak berbicara, dan tidak butuh waktu lama untuk menjadi saling akrab. Mereka juga menilai bahwa saya adalah pendengar yang baik, bahkan membantu memberikan solusi dan saran yang membangun dalam suatu masalah yang ada. Saya yakin hal tersebut dikarenakan saya memiliki kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah dengan baik. Namun sangat disayangkan aku harus gagal ditahun pertama ku. Kegagalan tersebut tidak mematahkan semangatku, aku tetap berusaha menggapai makara hijau yang aku impikan. Hal tersebut dikarenakan teman-teman yang ada dilingkunganku selalu membangkitkan aku ketika aku gagal. Aku semakin gigih untuk belajar dari pagi hingga pagi lagi, Sampai pada akhirnya, semua berakhir bahagia. Semua orang bangga aku pun bangga terhadap diriku sendiri. Ini bukan akhir namun ini adalah awalan baru dari hidupku untuk menggapai cita-cita ku sebenarnya untuk menjadi dokter.


Saat ini saya telah menjadi Mahasiswi Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Saya diterima melalui jalur penerimaan mahasiswa baru SIMAK KKI. Berangkat dari keinginan dan keyakinan akan kapabilitas yang saya miliki, menjadikan saya untuk mencoba peluang untuk mendaftar program penerimaan Kelas Khusus Internasional (KKI) yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI), saya yakin dapat membuktikan bahwa saya mampu beradaptasi pada kelas internasional.


Alasan saya memilih Universitas Indonesia adalah dikarenakan Universitas Indonesia merupakan perguruan tinggi dengan reputasi sangat baik, khususnya dalam bidang kedokteran. Fasilitas kampus yang lengkap dan dosen yang mumpuni di bidangnya tentu akan mendukung proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berkualitas sebagai wujud tri dharma perguruan tinggi. Dengan hal-hal tersebut, Universitas Indonesia dapat mencetak profil lulusan yang kompeten dalam karier medis dan ilmu kesehatan yang pada akhirnya dapat membuka peluang yang baik untuk kesuksesan dan dapat terus berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.


Kesempatan akan program ini akan membawa saya untuk mempelajari kedokteran pada negara lain. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi saya untuk mengetahui budaya, inovasi serta cara belajar Fakultas Kedokteran yang ada pada negara lain sehingga dapat di implementasikan pada pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia. Didukung dengan cara saya bersosial, saya merupakan orang yang mudah berbaur dalam lingkungan yang baru, saya selalu mengerti akan peran yang saya miliki dalam lingkungan baru tersebut. Selain itu, saya merupakan pribadi yang mampu belajar dengan cepat dan sangat tertarik untuk menghadapi tantangan baru dalam hidup saya. Didukung dengan basic leaderships skills yang saya miliki seperti analytical thinking, project management, problem solving, dan public speaking saya dapat dengan mudah beradaptasi pada lingkungan baru nantinya khususnya dalam bidang kedokteran. Saya bertekad belajar untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran. Jika saya memiliki kesempatan, saya ingin menantang diri saya sendiri untuk melakukan penelitian dan bekerja sama dengan universitas di Indonesia hingga universitas asing.


Semua berawal dari ketertarikan saya terhadap dunia kedokteran yang hadir sejak saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Berbagai aktifitas yang berkaitan dengan dunia kedokteran kerap kali saya ikuti, seperti hal nya yaitu kegiatan Dokter Kecil. Kegiatan tersebut mencakup sebuah simulasi menjadi seorang dokter. Ketertarikan tersebut juga didorong oleh latar belakang yang saya miliki, ibu saya merupakan seorang dokter di RSUD Kota Tangerang Selatan sebagai dokter ruangan dan penanggung jawab program HIV/AIDS.


Dari kecil saya selalu diperlihatkan betapa mulianya pekerjaan seorang dokter oleh ibu saya, mulai dari cara beradaptasi hingga berkomunikasi dengan baik dengan orang baru di sekitar kita. Hal tersebut dikarenakan saat berusia 6 tahun saya tinggal di rumah dinas dan kerap kali diajak menemani ibu saya di Puskesmas. Ketika ibu saya sedang bekerja, saya melihat bagaimana cara ibu saya berkomunikasi hingga cara berdistraksi dengan seorang pasien. Ia yakin secara minat dan bakat saya telah siap untuk bersaing menjadi Mahasiswi Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) untuk mengemban Ilmu Pendidikan Dokter di Indonesia.


Ayah saya juga merekomendasikan saya untuk memilih kedokteran dengan program yang berbasis internasional, ayah saya mengatakan bahwa saya cukup fasih untuk berkomunikasi menggunakan bahasa inggris. Hal tersebut dikarenakan dalam keseharian saya, terkadang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi dirumah dengan keluarga dan teman- teman yang ada disekitar saya.


Saya juga memiliki banyak kerabat yang turut memberikan dukungan penuh bagi saya untuk mengikuti SIMAK KKI Universitas Indonesia dengan program studi pilihan Kedokteran. Mereka yakin secara softskills dan hardskills yang saya miliki, saya dapat mengejar impian saya sebagai Tenaga Dokter di Indonesia. Melalui dukungan moral yang saya miliki, saya termotivasi untuk mendaftar program ini. Kegiatan saya dalam pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia juga dapat saya ambil melalui berbagai macam kegiatan saat menjadi mahasiswa kedokteran nantinya. Adapun rencana saya untuk turut berpartisipasi dalam organisasi intra maupun ekstra kampus dalam lingkup kedokteran di Indonesia salah satunya yaitu, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).


Dalam hal keilmuan, sejauh ini saya tertarik dengan subyek Kardiorespiratori dalam Pendidikan dokter. Sistem Kardiorespirasi merupakan salah satu studi yang saya minati. Besar harapan saya agar dapat terus berinovasi guna mengembangkan studi tersebut di Indonesia. Ketertarikan ini didasari oleh keresahan yang sedang terjadi di dunia, dilansir berdasarkan pernyataan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dikatakan bahwa penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Data World Health Organization (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah[3]. Langkah yang sangat baik apabila saya juga mempelajari studi ini melalui negara lain guna mengetahui perkembangan keilmuan terkait dengan kardiorespirasi termasuk didalamnya yaitu, memahami inovasi terkait aspek farmakologi obat-obat pada bidang kardiorespirasi.


Apabila suatu saat saya telah menjadi seorang dokter, saya akan menetapkan tiga prinsip untuk menjadi seorang dokter yang baik didasari oleh tiga poin yang harus ditekankan, yaitu daya tahan, keseimbangan, dan ketekunan. “Daya tahan” yang dimaksud yaitu menjadi dokter berarti tidak kenal lelah. Walaupun lelah saya tidak mengutamakan rasa lelah diatas tanggung jawab saya kepada orang lain. Yang kedua yaitu “Keseimbangan”, dimana saya memiliki keseimbangan dalam memanajemen waktu, menjaga kesehatan tubuh, menjaga emosional. “Ketekunan” berkaitan dengan pantang menyerah dan dapat bertahan pada segala kondisi meskipun didalam tekanan sekalipun dan juga bertanggung jawab terhadap suatu hal.


Dokter yang baik adalah dokter yang memposisikan dirinya dengan sederhana agar menuntut kesetaraan terhadap seorang pasien[1]. Adapun kode etik yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang dokter yang baik menurut Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang dikeluarkan sebagai lampiran dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 434 (1983). Termasuk didalamnya yaitu, sesama dokter tidak diperbolehkan menarik imbalan dari keluarga sejawat dokter, tidak diperbolehkan memuji diri sendiri di depan pasien, tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran berkesinambungan, mengabaikan kesehatannya sendiri sebagai seorang dokter, pelayanan kedokteran di bawah standar, dan menerbitkan surat keterangan palsu. Peraturan tersebut tentunya dilandasi dengan mempertimbangkan International Code of Medichal Ethics dengan landasan idiil Pancasila dan landasan struktural UUD 1945. Adapun sanksi apabila seorang dokter melanggar ketentuan tersebut yaitu diantaranya, teguran atau tuntutan secara lisan, penundaan kenaikan gaji atau pangkat, penurunan gaji dan pangkat, dicabut izin praktek dokter untuk sementara atau selamanya[4]. Pada Pasal 8 KODEKI tentang Profesionalisme seorang dokter, dikatakan bahwa “Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara berkompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia[5].


Pesan untuk adik-adik yang ingin bergabung menjadi salah satu Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, jangan pernah menyerah dalam berjuang, gagal bukan berarti kalah, melainkan suatu awal dari kemenangan. Percaya prosesnya, karena gagal juga merupakan bagian dari proses. Perjalanan mu masih panjang dan penuh dedikasi, jangan pernah ragu untuk menggapai mimpi besarmu. Pahami motivasi dalam dirimu ”Mengapa kamu ingin menjadi seorang dokter?”, hal tersebut ditujukan untuk terus memberikanmu daya tahan untuk terus berjuang. Terakhir yaitu, percaya lah selalu dengan dirimu, yakinilah bahwa dirimu memiliki potensi untuk meraihnya, jangan pernah mengeluh dengan porsi belajarmu. Tidak apa jarang tidur, tapi kamu punya banyak mimpi. Salam dari saya Jihan Lutfiah Yashmine Sholehuddin, FK UI KKI 2023 pelajar gapyear yang juga sempat berada pada fase tersebut. Saya tunggu di kampus kuning ya!



DAFTAR PUSTAKA


1. Al Husain AH. Komunikasi kesehatan dokter dan pasien berbasis kearifan lokal Sipakatau di masa pandemi. Jurnal Ilmu Komunikasi. 2020 Aug 31;18(2):126-41.


2. Amalia L. Analisis kesiapan pencapaian target SDG’s pilar sosial di kawasan teluk tomini. Penelitian Kebijakan Kelembagaan [Internet]. 2021 Mar 11 [cited 2023 Aug 11];1(4709). Available from: https://repository.ung.ac.id/en/riset/show/1/4709/analisis-kesiapan-pencapaian-target-sdgs-pilar-sosial-di-kawasan-teluk-tomini.html


3. Arsani NL, Wahyuni NP, Agustini NN, Budiawan M. Deteksi dini dan pencegahan penyakit kardiovaskuler [Internet]. Proceeding Senadimas Undiksha. 2022 [cited 2023 Aug 11]:663. Available from: https://lppm.undiksha.ac.id/senadimas2022/prosiding/file/87.pdf


4. Herniawati, Siregar RA, Kusumaningrum AE, et al. Etika dan etika profesi. In: Jaelani E. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung; 2020 Mar.


5. Rozaliyani A, Widjaja HT, Prawiroharjo P, Sukarya W. Kajian etik pendidikan jarak jauh dalam pendidikan kedokteran di Indonesia. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia. 2020 Sep 4;4(2):57-62.


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Opmerkingen


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page