- Jessica Louise Audrey
- Aug 13, 2023
- 8 min read
Narasi Perjuangan
Halo semua, Perkenalkan saya Jessica Louise Audrey, orang-orang biasa memanggil saya Jessica atau Jes. Jujur, saya tidak pernah menyangka bisa menjadi seorang mahasiswa Kedokteran di kampus terbaik di Indonesia terlebih lagi bisa menulis narasi ini. Salah satu alasan mengapa saya tidak berharap banyak bisa diterima di Universitas Indonesia adalah karena saya berasal dari sekolah yang biasa saja yaitu SMAK Tunas Bangsa Greenville. Terlebih lagi, seleksi masuk Universitas Indonesia bisa dibilang sangat ketat karena saya harus bisa bersaing dan beradu nilai dengan siswa-siswi dari seluruh Indonesia.
Pada tanggal pengumuman SNBP yaitu 28 Maret 2023 pun saya tidak berekspektasi akan mendapat kata “ SELAMAT “ dari pihak Universitas Indonesia, namun disinilah saya sekarang menjadi bagian dari FKUI 2023. Dan inilah kisah perjuangan saya masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kelas reguler melalui jalur SNBP ( seleksi nasional berdasarkan prestasi ) atau biasa dikenal sebagai jalur undangan.
Aktif, itulah satu kata yang menempel pada diri saya sejak kecil. Saat saya berusia 2 tahun, saya merupakan anak yang sangat aktif dirumah dan keaktifan saya pun akhirnya mengganggu kakek saya yang sedang sakit. Melihat situasi tersebut, akhirnya orang tua saya terpaksa memasukkan saya ke suatu les bimbel dan les mandarin di dekat rumah saya dengan harapan agar waktu saya berada dirumah semakin berkurang. Jika dipikirkan kembali, memang konyol dan aneh namun, hal tersebut lah yang menjadi awal mula mengapa saya bisa lompat kelas.
Dengan bantuan les bimbel dan les mandarin yang saya ikuti sejak 2 tahun, saya bisa menguasai materi-materi pembelajaran di kelas saya bahkan materi kelas di atas saya. Dan karena keaktifan saya, saya tetap rusuh dan mengganggu teman-teman satu kelas saya karena saya sudah menyelesaikan tugas saya terlebih dahulu. Merasa tidak enak dengan yang lain, orang tua saya akhirnya meminta izin kepada pihak kepala sekolah agar saya bisa langsung masuk ke kelas diatas saya. Awalnya, tentu kepala sekolah tersebut menolak, namun akhirnya beliau membolehkan saya naik kelas dengan syarat saya harus bisa lulus tes masuk ke kelas diatas saya, mendengar hal itu, tentu orang tua saya menyetujuinya. Singkat cerita saya lulus dan bisa langsung naik kelas.
Menjadi murid termuda di kelas sejak kecil merupakan julukan yang selalu saya terima setiap tahunnya. Selama duduk di sekolah dasar pun saya selalu menjadi murid yang cukup berprestasi dan masuk lima besar sampai saya berada di kelas 8. Pada saat itu, PUBG merupakan game yang sedang hangat dibicarakan dan semua orang memainkan game tersebut, termasuk saya. Tanpa mengenal waktu, saya pun meninggalkan kewajiban saya untuk belajar sehingga nilai saya sangat turun. Syok, satu kesan yang saya berikan kepada keluarga saya saat mereka melihat nilai saya. Singkat cerita saya sadar dan akhirnya nilai saya pun balik normal.
Hingga SMP, saya pun masih belum tahu jurusan apa yang ingin saya ambil. Belajar bukanlah kegiatan yang saya nikmati dan tentu, merupakan kegiatan yang paling saya tidak sukai. Secara akademik, tidak ada prestasi yang saya miliki bahkan satu piala pun tidak pernah saya menangi selain kejuaraan non-akademik yang saya ikuti sejak kelas 7. Lomba atletik merupakan satu-satunya wadah dimana saya bisa merasakan yang namanya “JUARA”. Karena saya tidak mementingkan akademik selama SMP, ketika orang tua saya ingin memasukkan saya ke SMA yang terkenal bagus yaitu SMAK 1, tentu saya menolak tawaran tersebut karena saya merasa saya tidak layak dan tidak akan bisa bertahan di sekolah tersebut. Alhasil, saya melanjutkan pendidikan SMA saya disekolah yang sama.
Selama covid, keadaan saya pun semakin memburuk, tidak ada satu hal produktif pun yang saya lakukan. Namun, semua itu berubah saat saya masuk kelas 10. Berbeda dengan yang lain, saat covid dan sekolah online, saya malah semakin semangat sekolah dan mengejar prestasi akademik. Belajar kemudian menjadi suatu kegiatan yang sangat saya nikmati. Entah apa yang merubahkan saya, saya menjadi sangat ambisius dan sangat berapi-api mengejar nilai yang terbaik. Saya juga mengikuti beberapa olimpiade sains nasional selama sma meskipun saya belum bisa memenangkan medali apapun.
Saya belajar dengan sungguh-sungguh setiap harinya. Tentu, banyak pengorbanan yang saya berikan, mulai dari menolak ajakan teman untuk pergi hangout, begadang mengerjakan tugas serta belajar untuk ulangan, review pembelajaran hari itu dan belajar setiap harinya meskipun tidak ada ulangan maupun tugas, dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat saya selalu menyelesaikan tugas sekolah lebih cepat dari deadline yang telah diberikan. Tidak hanya itu, saya juga selalu belajar untuk ulangan minimal seminggu sebelum hari H. Memang, selama masa-masa itu pastinya saya merasa FOMO ( fear of missing out ). Terkadang saya merasa “tertinggal” dari teman-teman saya yang lainnya. Namun, saya kembali ingat kepada fokus dan tujuan saya untuk tetap mempertahankan dan mendapatkan nilai yang bagus.
Nilai saya pun meningkat setiap semesternya dengan hasil belajar saya sendiri tanpa bimbel. Saat berada di kelas 10 ini, jujur saya belum kepikiran untuk mengambil kedokteran, saya justru tertarik untuk mengambil biomedical science dan mengejar perguruan luar negeri yaitu NUS. Saat ini, orangtua saya tidak setuju dengan pilihan saya untuk mengambil jurusan biomedical science karena satu dan lain hal. Namun, saya pun sadar bahwa memang ketertarikan saya adalah di jurusan “ science “ yang berhubungan dengan ilmu medis. Hingga akhirnya kelas 10 semester 2 saya pun terpikir untuk mengambil kedokteran.
Perjalanan saya setelah itu tidaklah mudah, perjalanan saya seperti roller coaster dimana orang tua saya mengizinkan saya mengambil kedokteran , namun tiba-tiba tidak mengizinkan saya lalu mengizinkan saya lagi lalu tidak mengizinkan saya lagi dan begitu seterusnya. Tidak mendapat izin untuk mengambil kedokteran dan biomedical science pun membuat saya stress, bingung dan tidak tau jurusan apa yang harus saya ambil. Orang tua saya menyarankan saya mengambil finance di luar negeri namun saya tau minat saya bukan finance. Pada saat ini, saya tetap terus mencari sekolah kedokteran di Jerman, Indonesia, Australia hingga Singapura. Selangkah sebelum saya mendaftarkan diri saya di jurusan finance karena dipaksa, tiba-tiba ayah saya mengizinkan saya untuk mengambil Kedokteran pada saat kenaikan kelas dari kelas 11 ke kelas 12. Jujur saya kaget dan ga menyangka akan diizinkan oleh kedua orang tua saya untuk menempuh pendidikan dokter.
Saya dan orang tua saya kemudian setuju untuk mengambil S-1 kedokteran di Indonesia terlebih dahulu. Kami pun mencari universitas swasta terbaik untuk kedokteran di Indonesia bukan PTN terlebih lagi Universitas Indonesia karena saya merasa Universitas Indonesia sangatlah sulit dan mustahul untuk saya raih. Pendaftaran di Atma Jaya dan UNTAR pun membuahkan hasil yang baik, saya diterima melalui jalur prestasi bahkan mendapatkan beasiswa. Tiba saatnya pendaftaran SNBP dibuka, kepala sekolah saya menawarkan kami untuk mencoba masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur tersebut. Awalnya saya tidak ingin mendaftar ke Universitas Indonesia karena saya merasa tidak mampu, namun saya belajar dari kesalahan saya di SMP ketika saya menolak masuk ke SMAK 1 dan menyesal tidak menerima tawaran itu, saya pun memberanikan diri untuk mendaftarkan diri saya di Universitas Indonesia jurusan pendidikan dokter. Tidak berharap banyak, saya dan kepala sekolah pun mulai menginput nilai ke sistem, memilih jurusan dan universitas. Hari pengumuman tiba dan singkat cerita saya diterima menjadi bagian dari FKUI 2023.
Bagi saya, kata “ SELAMAT ” dari Universitas Indonesia merupakan momen terbaik dalam hidup saya. Saya pun sampai sekarang masih tidak menyangka bisa diterima di “ Universitas Indonesia “ terlebih lagi di Fakultas Kedokteran. Tentu, ini merupakan pencapaian terbesar yang pernah saya raih seumur hidup saya. Namun, diterimanya saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bukan merupakan akhir dari perjuangan saya melainkan awal lembaran baru dalam kehidupan saya.
Sebagai bagian dari FKUI 2023, Saya harus bisa lebih bertanggung jawab, disiplin, berintegritas dan tentunya lebih sopan dan ramah terhadap sesama3,5-6. Saya harus bisa belajar dari kesalahan saya selama smp hingga sma sehingga saya tidak jatuh ke lubang yang sama lagi. Saya akan memaksimalkan diri saya sehingga saya bisa belajar lebih giat lagi sehingga saya bisa mendapatkan IPK yang bagus dan dengan hasil yang maksimal. Saya harus bisa membagi waktu saya untuk belajar, main, teman dan waktu untuk keluarga. Tentunya, saya harus berperilaku lebih baik lagi di depan umum karena julukan mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia sudah menempel pada diri saya sehingga saya harus bisa mengharumkan dan membanggakan nama almamater FKUI6.
Menjadi seorang dokter bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menurut saya untuk menjadi dokter yang hebat, ideal dan profesional bukan hanya bisa menyembuhkan dan menolong pasien, namun bisa memberikan pelayanan yang terbaik dengan memiliki sikap yang jujur, bisa menghandle emosi dan stressnya dengan baik, mengatur waktu dengan baik, menolong orang lain tanpa pamrih, peduli terhadap sesama, bertanggung jawab, dan memiliki karakter yang baik dan sopan3,5-6 . Saya berharap saya bisa menganut karakter-karakter dokter tersebut. Saya harus belajar dari sekarang yaitu semenjak masa pre-clinic ini agar saya bisa memiliki karakter tersebut dimasa yang akan mendatang.
Selain itu, saya juga berharap saya bisa menjadi dokter yang mengikuti etika kedokteran dengan baik. Saya ingin menganut kalimat “ DO NO HARM “ dimana apapun situasi yang sedang saya alami, saya tidak boleh melakukan kekerasan apapun, saya juga harus memiliki prinsip justice yang berarti berlaku adil kepada setiap pasien1-2,3,5 . Etika kedokteran juga mengutamakan prinsip “AUTONOMY” dimana saya harus menghargai dan menerima jika pasien menolak tindakan yang ingin saya lakukan1-2,4. Seperti yang kita semua tau, saya sebagai dokter juga harus bisa melindungi pasien dengan menjaga privasi dari pasien tersebut dan merahasiakan segala hal yang saya ketahui tentang diri pasien1-5. Dan tentunya sebagai seorang dokter nanti, saya juga harus bisa menjaga kesehatan saya sendiri dengan memiliki kondisi fisik dan mental yang baik sehingga saya bisa memberikan contoh yang baik kepada pasien-pasien saya dan tidak menularkan penyakit bagi pasien saya3,5 .
Rencana saya selama masa pre-clinic adalah untuk bisa belajar dengan lebih sungguh-sungguh dan bisa beradaptasi di dunia perkuliahan FKUI yang tentunya sangat berbeda dengan dunia SMA, dan tentu harus bisa lebih kuat fisik maupun mental3. Selain itu, saya akan berusaha untuk mendapatkan IPK sebagus mungkin dan bukan hanya nilai, namun juga saya harus bisa membiasakan diri untuk bersikap sopan terhadap semua orang termasuk dosen, kakak tingkat, teman angkatan maupun masyarakat umum3.
Selanjutnya untuk rencana saya selama masa clinic adalah untuk bisa lebih berintegritas dan bertanggung jawab sehingga saya bisa mulai merepresentasikan wujud seorang “dokter” yang baik. Saya juga harus memiliki semangat juang yang lebih lagi karena tentunya masa clinic akan jauh lebih melelahkan dari pada masa pre-clinic. dengan segala rencana yang sudah saya rencanakan saya yakin dan percaya kelak nanti saya bisa menjadi dokter yang hebat, berintegritas tinggi, profesional dan bertanggung jawab.
Harapan saya bagi masyarakat umum, Saya berharap dengan proses kerja keras saya sekarang ini, 10 tahun kedepan saya bisa membantu dan menyembuhkan mereka yang sakit. Saya berharap apa yang saya lakukan sekarang ini akan membuahkan hasil yang baik kedepannya. Meskipun kita “calon dokter “ bertugas untuk menyembuhkan kalian semua, tetapi tetap kalian harus melakukan langkah-langkah preventif lainnya agar bisa terhindar dari penyakit. Tetaplah jaga kesehatan, olahraga dan tidur yang cukup, konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan minumlah air putih yang cukup setiap harinya7. Saya berharap kedepannya ketika saya sudah menjadi seorang dokter, saya bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat dan membawa dampak positif bagi masyarakat umum tanpa memandang bulu.
Harapan saya bagi adik-adik kelas saya yang juga ingin masuk FKUI, semangat terus di SMA, tetap rajin belajar dengan sungguh-sungguh dan jangan putus asa karena perjuangan kalian masih panjang. Ingat, jangan lupakan Tuhan karena selain belajar, itulah faktor terpenting dalam hidup kalian. Percayalah, perjuangan dan hasil kerja kalian sekarang ini akan membuahkan hasil yang terbaik karena apapun yang kalian lakukan sekarang ini pasti akan memberikan dampak dalam kehidupan kalian entah itu dampak baik maupun buruk, tergantung apa yang kalian tanamkan di hidup kalian. Tetap semangat kalian !!
Kemudian, harapan saya bagi teman-teman FKUI 2023, Kita semua masuk FKUI ini bersama-sama, dan saya harap kita juga bisa berjuang bersama-sama, jatuh bangun bersama-sama, saling tolong menolong sebagai satu keluarga, menghadapi suka dan duka bersama-sama sehingga kita bisa lulus sebagai dokter bersama-sama sebagai satu angkatan GELORA !
Referensi
1 Encyclopedia N. Medical ethics [Internet]. United States: New world encyclopedia; 2022 Nov 8 [Cited 2023 Aug 7]. Available from: https://www.newworldencyclopedia.org/entry/Medical_ethics
2 Varkey B. Principles of clinical ethics and their application to practice [Internet]. United States: National library of medicine; 2020 Jun 4 [Updated 2021 Feb; Cited 2023 Aug 7];30(1):17–28. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov
3 Darwin E, Hardisman. Etika profesi kesehatan. Yogyakarta: Deepublish; 2014 Mar.
4 Adeyan A, Mappaware N, Madya F, Diana A, Hamsa M. Kematian janin dalam rahim ditinjau dari aspek medis, kaidah dasar bioetik, dan keutamaannya dalam tinjauan islam. Umi Medical Journal [Internet]. 2019 Dec 31 [Cited 2023 Aug 7]. Available from: http://repo.unand.ac.id/28951/1/Buku Etika Hardisman-Chapter-1.pdf
5 Fhui H. Kode Etik Kedokteran Indonesia sebagai Penjaga Profesionalitas Dokter Oleh Wahyu Andrianto. Universitas Indonesia [Internet]. 2022 Dec 5 [Cited 2023 Aug 7]. Available from: https://law.ui.ac.id/kode-etik-kedokteran-indonesia-sebagai-penjaga-profesionalitas-dokter-oleh-wahyu-andrianto/
6 Indonesia U. Visi Misi [Internet]. Jakarta: Fakultas kedokteran universitas Indonesia; [Cited 2023 Aug 7]. Available from: https://fk.ui.ac.id/visi-misi.html
7 Siregar R. 5 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh [Internet]. Riau: Kementerian keuangan republik Indonesia; 2022 Jun 30 [Cited 2023 Aug 7]. Available from: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-rsk/baca-artikel/15192/5-Tips-Menjaga-Kesehatan-Tubuh.html
Comentarios