top of page
  • Youtube
Search
  • Jeremy Aditya Napitupulu
  • Aug 13, 2023
  • 6 min read

Narasi Perjuangan Jeremy Aditya

Perkenalkan nama saya, Jeremy Aditya Napitupulu, panggilan saya adalah Jeremy. Saya dari sekolah international school of kuala lumpur. Saya adalah bagian dari kelas khusus international dengan jalur masuk simak KKI. Universitas Indonesia sudah memiliki reputasi menciptakan lulusan-lulusan yang susses dan berkualitas. Menurut saya universitas Indonesia adalah institusi kedokteran terbaik di seluruh indonesia. Berdasarkan QS ranking, Universitas Indonesia adalh universitas nomor satu di indonesia dan berdiri pada peringkan 237 di dunia [3]. Saya tidak saja menilai suatu universitas berdasarkan kompetensi akademik, melainkan, saya juga menilai faktor-faktor non akademik. Universitas memiliki keunggulan dalam kedua hal tersebut. Terdapat banyak fasilitas dan prasarana berkualitas yang dapat diakses oleh mahasiswa UI, seperti perpustakaan, RSUI, dan pusat penelitian IMERI. Selain itu, universitas indonesia memiliki banyak organisasi-organisasi yang berkualitas. Hal ini ditambah dengan budaya universitas indonesia yang modern dan mendorong setiap mahasiswa untuk maju. Karena itu, saya yakin bahwa Universitas Indonesia dapat mendukung saya dalam perjalanan saya untuk menjadi dokter yang kompeten dan berjasa pada masyarakat.

Keinginan untuk menjadi seorang dokter sudah ada sejak dini. .Proses untuk mencapai perguruin tinggi di Universitas Indonesia bukanlah hal yang sepele. Karena itu dibutuhkan semangat dan motivasi yang kuat. Motivasi saya berasal dari keinginan saya untuk menjadi seorang yang berjasa dan dihormati. Menjadi seorang dokter adalah salahsatu cara terbaik untuk meraih hal tersebut. Sangat banyak tantangan dalam perjuagan saya untuk menjadi dokter lulusan UI. Salah satu rintangan terberat saya adalah ujian SIMAK KKI. Sekedar penjelasan singkat, SIMAK KKI terdiri dari 4 subyek yaitu matematika, fisika, biologi, dan kimia. Sayangnya di SMA, saya tidak mendapat pelajaran físika, sehingga saya harus memulai lagi dari nol. Untuk saya física adalah salah satu mata pelajaran yang sulit, karina saya tidak terbiasa tengan konsep-konsepnya. Walau demikian, denken keinginan kuat untuk menjadi seorang pemenang, saya mendorong diri saya untuk belajar setiap harinya. Selama sebulan penuh saya mengerucutkan fokus saya untuk menghadapi SIMAK KKI yang mendatang. Selama durasi tersebut yang terbenah dalam pikiran saya adalah hanya untuk maguk kedalam perguruan tinggi Universitas Indonesia. Walaupun sering kali merasa muak dan putus asa saat belalar, saya selalu mendorong diri saya untuk terus maju. Sejak dini saya selalu ingin menjadi orang yang maju dan berdampak. Saya takut menjadi orang yang biasa bias saja. Hal tersebut selalu mendorong saya untuk berjuang untuk menjadi lebih dari rata-rata.

Komitmen saya adalah menjadi versi terbaik diri saya. Saya selalu berjanji pada diri saya untuk berjuang melebihi rata-rata. Saya santa ingin untuk berpartisipasi dalam organisasi-organisasi yang dapat dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar saya. Saya berkomitmen untuk menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi dan damat memberi dampak positive terhadap UI. Saya juga berkomitmen untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi agar di masa depan saya dapat menjadi dokter yang kompeten. Sebagai bagian dari facultas kedokteran Universitas Indonesia tahun 2023 gelora, saya berharap untuk bisa kompak dan bangkit bersinergi bersama teman-teman saya. Saya berjanji untuk menjaga kekompakan dalam angkatan saya karena kekompakan sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan. Di dalam fakultas kedokteran kesuksesan hanya bisa dicapai persama, bukan sendiri.

Banyak yang mengatakan bahwa dokter yang sukses adalah dia yang memiliki pasien yang banyak atau membangun rumah sakit mewah. Sering kali kekayaan menjadi indikator bahwa seorang dokter telah mencapai kesuksesan. Namun menurut saya, seorang dokter ideal sebaiknya tidak mengejar materi, melainkan berusaha agar dirinya dapat bermanfaat bagi sekitarnya. Dokter memiliki peran yang jauh lebih mulia daripada hanya menghasilkan uang. Dokter adalah suatu profesi yang memiliki dampak besar bagi orang lain. Dokter sering kali menjadi pemisah antara hidup dan mati seseorang. Bahkan, Felix Marti pernah mengatakan bahwa “menjadi seorang dokter adalah menjadi penghubung antara manusia dan Tuhan [5]. Karena itu seorang dokter haruslah mapan dalam hal kompetensi da n karakter. Dalam hal kompetensi, seorang dokter sebaiknya bertingkah laku layaknya seorang detektif [5]. Dokter haruslah memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi, mudah berdiskusi, cepat dalam mengambil keputusan, dan teliti [5]. Sifat-sifat tersebut penting dimiliki seorang dokter karena banya skenario sangatlah tidak menentu dan dokter haruslah bisa beradaptasi. Dokter juga harus memiliki pengetahuan yang dalam karena dokter adalah sumber pengetahuan bagi pasiennya. Untuk menjadi dokter yang kompeten, pengetahuan mendalam sangat dibutuhkan agar dokter dapat mengambil keputusan yang benar. Secara karakter, Seorang dokter haruslah memiliki rasa empati terhadap orang lain. Namun tidak hanya empati, tetapi juga keberanian dalam mengambil tindakan. Selain itu seorang dokter juga harus menjalankan tugasnya dengan beretika. Salah satu etika penting untuk dipegang seorang dokter adalah empat pilar etika kedokteran, yang terdiri dari autonomy, beneficience, non-maleficience, dan justice. Saat berinteraksi dengan pasien, seorang dokter harus menjadi pendengar yang baik agar dapat membantu pasien tersebut lebih baik lagi. Terakhir, seorang dokter haruslah memiliki kemampuan interpersonal yang tinggi. Tiap harinya, seorang dokter akan berinteraksi dengan banyak orang, baik sesama dokter, perawat maupun pasien. Kemampuan interpersonal yang baik dibutuhkan agar seorang dokter dapat berkomunikasi dengan efektif dan juga membangun relasi. Seorang dokter haruslah dapat bekerja dalam suatu tim dan mengutarakan pendapatnya dengan baik. Menjadi seorang dokter tidak dapat dilakukan sendiri melainkan harus melibatkan orang lain. Sehingga, kemampuan interpersonal sangatlah penting.

Untuk menjadi dokter yang ideal, saya memang harus meningkatkan diri saya. Ada beberapa hal yang harus saya asah untuk menjadi dokter yang lebing kompeten. Salah-satunya adalah kemampuan interpersonal saya. Saya harus lebih baik lagi dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih kosakata yang baik saat berbicara, dan menganalisa waktu dan tempat sebelum berbicara.Selain itu saya juga ingin belajar untuk dapat mengutarakan pendapat saya dengan lebih efisien. Saya merasa terkadang saya mengulangi hal yang saya sudah sampaikan. Sayang ingin agar saya dapat mencetuskan ide-ide brilian dengan cepat walaupun dibawah tekanan. Dengan cara demikian saya dapat menjadi dokter yang lebih ideal.

Selama preklinik di FKUI, rencana jangka pendek saya adalah meraih pemahaman mendalam tentang dasar ilmu kedokteran melalui partisipasi aktif dalam pembelajaran dan studi mandiri. Saya juga berencana untuk terlibat dalam organisasi kesehatan dan kegiatan sosial yang memberikan wawasan tentang tantangan kesehatan masyarakat. Contoh organisasi yang ingin saya ikuti adalah AMSA, STUNICA, FKUI peduli dan club basket. Saya ingin menjadi mahasiswa yang aktif and berkontribusi terhadap UI. Pada tahap klinik dan menjadi seorang dokter, rencana jangka panjang saya adalah mengkhususkan diri dalam bidang yang saya minati, seperti penyakit kardiovaskular. Saya ingin aktif dalam penelitian dan pelatihan untuk terus memperbarui pengetahuan medis saya dan memberikan perawatan berkualitas kepada pasien. Secara akademis, saya ingin mejadi top 20 dalam kelas saya. Hal ini dikarenakan saya ingin mengejar impian saya untuk mendapat master’s degree di university of newcastle di inggris. Namun saya ingin dapat membagi waktu dengan baik. Saya mengakui bahwa kesuksesan tidaklah dinilai secara akademis saja tapi juga secara kehidupan saya secara keseluruhan.

Rencana saya jangka panjang adalah untuk bisa berkoneksi dengan banyak dokter dokter lain. Saya ingin menjadi dokter yang brilian dan juga mempunya jiwa mengabdi yang kuat. Saya sering terinspirasi oleh Ibu saya yang seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. Saya ingin menjadi dokter yang memberikan dampak positif bagi masyarakat indonesia. Saya bermimpi untuk membantu memperbaiki ketidakseimbangan rasio antara pasien dan dokter di indonesia. Hal ini disebabkan karena di tahun 2022, rata-rata, hanya ada 1 dokter bagi 1000 pasien di indonesia [2]. Angka tersebut sangatlah mengharuhkan karena saya mengetahui banyak sekali masyarakat indonesia yang tidak mendapat akses terhadap tindakan medis. Kesehatan adalah hak dasar semua orang dan seharusnya semua warga indonesia dapat menikmatinya. Sebagai seorang calon dokter saya bervisi untuk meningkatakn akses kesehatan untuk masyarakat.

Saya berharap lebih banya masyarakat indonesia bisa menjunjung nilai nilai kesehatan, sehingga kualitas hidup masyarakat indonesia bisa meningkat. Tingkat edukasi di indonesi masih kurang dibandingkan negara-negara lain. Menurut Unicef, masih ada 4.3 juta remaja yang tidak bersekolah karena faktor kemiskinan [1]. Edukasi memiliki peranan yang amat penting dalam menjaga tingkat kesehatan. Dengan adanya edukasi, masyarakat menjadi sadar akan berbagai penyakit dan cara penyembuhannya. Saya harap masyarakat indonesia dapat memprioritaskan edukasi. Dengan meningkatnya edukasi akan diikuti oleh peningkatan kesehatan dalam masyarakat.

Pesan saya bagi mahasiswa baru adalah untuk tidak menyerah dan terus berharap. Memang untuk mencapai kesuksesan, kita haruslah untuk berjuang karena suatu yang mudah adalah sesuatu yang tidak berarti. Saya berharap angkatan dibawah saya bisa menghadapi kesulitan untuk masuk FKUI, karena pada akhirnya semua kerja keras mereka akan berbuah. Memang kemenangan itu tidak pernah dijanjikan namun, jika kita tidak mencoba dan berusaha pastilah kita kalah.






Citation


  1. Unicef. Education and Adolescents [Internet]. Unicef.org. 2015 [cited 2023 Aug 11]. Available from: https://www.unicef.org/indonesia/education-and-adolescents

  2. PUTRA ST. Dealing with Shortage of Medical Doctors in Indonesia [Internet]. kompas.id. 2022 [cited 2023 Aug 11]. Available from: https://www.kompas.id/baca/english/2022/07/20/dealing-with-shortage-of-medical-doctors-in-indonesia

  3. topuniversities.com. Universitas Indonesia [Internet]. Top Universities. 2023 [cited 2023 Aug 11]. Available from: https://www.topuniversities.com/universities/universitas-indonesia

  4. Nisselle P. Essential learning: Law and ethics [Internet]. Medical Protection. 2015 [cited 2023 Aug 11]. Available from: https://www.medicalprotection.org/uk/articles/essential-learning-law-and-ethics

  5. Rizo CA, Jadad AR, Enkin M. What’s a good doctor and how do you make one? Doctors should be good companions for people. BMJ (Clinical research ed) [Internet]. 2002 [cited 2023 Aug 11];325(7366):711; author reply 711. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1124230/


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page