- Jazmine Salsabila Pangeran
- Aug 12, 2023
- 7 min read
Updated: Aug 13, 2023
Narasi Perjuangan
Halo, Perkenalkan nama saya Jazmine Salsabila Pangeran, biasa dipanggil Jazmine. Saya merupakan mahasiswi kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2023. Saya lahir di Jakarta pada tanggal 24 September 2005. Sebelumnya, saya bersekolah di SMA Islam Al azhar 1. Alhamdulillah pada tanggal 31 maret 2022 lalu, saya diterima di fakultas kedokteran Universitas Indonesia kelas khusus internasional dan diterima melalui jalur talent scouting. Talent scouting adalah jalur seleksi mahasiswa oleh Universitas Indonesia untuk program kelas internasional (KKI). Seleksi dilakukan dengan menggunakan nilai rapor serta mencantumkan prestasi akademik lainnya. Untuk talent scouting kedokteran terdapat tes MMI (Multi Mini Interviews) dan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Pada jalur ini saya mempersiapkan tes selama 3 bulan, dari mulai mempersiapkan TOEFL hingga pembuatan esai atau yang disebut motivation letter.
Dari sebelum saya mendaftar di fkui kki, saya memang ingin kuliah diluar negri, tetapi juga ingin kuliah di Indonesia.. Lalu, universitas indonesia memiliki program kelas khusus internasional. Saya yakin ini universitas indonesia adalah kampus yang tepat dan program kelas khusus internasional adalah program yang tepat untuk saya. Orang tua saya tinggal di jakarta, jadi dengan memilih Universitas Indonesia memungkinkan saya tetap bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain itu, dengan mendaftar di kelas internasional juga akan memperluas pengetahuan saya. Dengan menggabungkan apa yang saya pelajari di Universitas Indonesia dan memperluas ke perspektif global. Juga dapat memberikan ruang yang lebih bagi kedokteran di Indonesia untuk berkembang. Dukungan koneksi yang dengan universitas lainnya juga sangat baik ,seperti University of Melbourne, Monash University di Australia, dan University of Newcastle Upon Tyne di Inggris.
Saya selalu mengimpikan untuk masuk ke Universitas Indonesia. Menurut saya universitas indonesia adalah kampus yang banyak sekali orang inginkan juga merupakan universitas terbaik se-Indonesia. Banyak siswa mulai dari teman-teman saya di sekolah, hingga satu indonesia yang ingin memasuki ui apalagi pada Fakultas Kedokteran. Hal ini mengakibatkan persaingan masuk semakin ketat dan membuat saya termotivasi untuk belajar lebih giat selama bersekolah.
Universitas Indonesia memiliki kedokteran terbaik dan tertua. Mengingat banyaknya minat siswa seluruh indonesia yang ingin masuk ke universitas indonesia, alhasil saya selalu belajar dengan sangat giat.
Saya juga selalu berfikir apabila saya masuk universitas indonesia akan menjadi suatu kebanggaan untuk orang tua maupun diri saya sendiri. Guru bimbel saya pernah berkata “udah, kamu realistis aja” “daftar di fakultas kedokteran lain aja selain universitas indonesia, sulit”, tetapi saya tetap mendaftar di Universitas Indonesia. Saya tetap daftar, yakin kepada diri saya sendiri, dan mengupayakan apapun untuk dapat diterima di FKUI.
Sejak sekolah dasar, saya tahu bahwa saya ingin menjadi dokter. saya penasaran bagaimana seorang dokter bekerja. Bermula dengan saya sangat tertarik dan penasaran, bagaimana dokter dapat mendiagnosis suatu penyakit yang dialami pasien dan bagaimana mereka selalu menghadapi masalah baru serta memberi solusi terhadap masalah tersebut.
Saat SMP saya bersekolah di SMA Islam Alazhar 1. Disini saya banyak mengikuti kegiatan seperti aktif mengikuti OSIS dan menjadi ketua tari tradisional sekolah saya, hingga mengikuti misi budaya di Turki. Di SMA, sejak semester 1 saya sudah meniatkan FKUI. Sampai guru saya yang bernama Pak Agus, beliau memanggil saya dengan panggilan “dr jazmine” agar perkataan tersebut menjadi doa nantinya. Jadi setiap pelajaran saya selalu teingat akan mimpi saya yaitu menjadi dokter. Saya tidak melupakan itu, karena pada akhirnya doa tersebut terwujudkan. Giat belajar dari kelas 10 hingga kelas 12.
Semester 1 angkatan saya sedang covid, tetapi saya tetap mengikuti organisasi seperti OSIS untuk mengembangkan soft skill saya. Alhamdulilah saya aktif osis untuk 2 periode berturut-turut. Dari menjadi anggota divisi hingga menjadi ketua divisi. Saat kelas 11, saya mengikuti pelatihan PASKIBRAKA Jakarta Selatan tahun 2022 selama 5 bulan. Sertifikat PASKIBRAKA dapat digunakan untuk perguruan tinggi apalagi jika saya sampai tahap nasional. Tetapi pada saat itu saya kelas 11 sehingga saya tidak bisa seleksi untuk provinsi maupun nasional. Lalu saya tetap bekomitmen dan mengikuti latihan, sekarang saya telah mengibarkan bendera pada 17 Agustus serta menjadi pembawa baki sore PASKIBRAKA Jakarta Selatan angkatan 2022.
Di bidang akademik, selama 3 tahun saya merupakan 1 dari 3 orang yang menjadi tim olimpiade biologi sekolah saya. Pelatihan berbulan-bulan saya lalui hingga puncak kompetisi olimpiade biologi. Prestasi ini yang banyak membantu saya ketika mendaftar talent scouting. Dikarenakan 3 sertifikat yang saya cantumkan saat pendaftaran ialah semua olimpiade biologi. Saya juga menjadi ketua Tari Tradisional di sekolah saya karena saya gemar menari sejak kecil. Lalu saya disibukkan berbagai lomba tari dan mewakili sekolah saya pada acara tertentu. Di bidang olahraga lainnya, saya senang berkuda. Namun sayangnya saya harus berhenti berkuda pada Januari 2021. Karena saat itu terlalu beresiko untuk saya yang menjadi calon PASKIBRAKA. Diluar itu juga saya hobi dan les piano setiap minggu. Saya bermain piano klasik sejak umur 4 tahun.
Tidak mudah untuk menstabilkan nilai. Tidak mudah juga untuk beradaptasi dengan 1,5 tahun online dan 1,5 tahun offline. Untuk memasuki FKUI, saya juga mengikuti hingga 4 bimbingan belajar. Masuk UI tentu banyak tantangannya. Pada salah satu bimbel, ada guru yang berkata kepada saya untuk lebih realistis memilih universitas. Saya semakin tertantang dan tidak terpengaruh. Lalu saya tetap mendaftar pendidikan dokter di universitas indonesia. Hal yang penting bagi saya adalah lakukan dan berikan yang terbaik. Banyak energi, usaha, waktu yang telah saya keluarkan untuk meraih fakultas kedokteran Universitas Indonesia tetapi saya senang melaluinya. Juga, Saya tetap mengimbangi dengan kegiatan sosial bermain dengan teman-teman sekolah saya.
Walaupun jadwal saya padat, apapun saya lakukan demi memudahkan saya memasuki perguruan tinggi. Saya juga selalu belajar untuk bisa membagi waktu saya dengan baik. Rencana untuk di fkui saya mendapatkan ilmu yang banyak lalu keluar menjadi seseorang yang berhasil nantinya.
Selama Preklinik, Saya ingin membagi waktu saya dengan baik, mengerjakan tugas tepat pada waktunya. Bertanggung jawab atas kewajiban tugas-tugas saya. Tidak menunda tugas yang telah diberikan. Mencatat segala materi yang diberikan oleh dosen. Bertukar ilmu dan saling membantu antar teman apabila ada kesulitan. Karena bagaimanapun kita pintar jika telah mengajarkan teman kita. Bertanya hal yang tidak dimengerti. Berperilaku sopan. Saya juga ingin tetap berolahraga seperti untuk menjaga kesehatan tubuh saya dan tetap melakukan hobi saya.
Selama tahap klinik nanti, saya ingin mencari pengalaman sebanyak banyak nya agar bisa menjadi dokter yang terampil dan profesional. Fakultas kedokteran merupakan ilmu yang selalu berubah dan diperbarui. Saya ingin mempertahankan motivasi saya agar bisa mencapai tujuan. Untuk menjadi seorang dokter yang benar-benar kompeten ketika saya akhirnya praktek kedokteran, saya ingin mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Pelajari cara merawat pasien dengan sabar. Selain itu, karena biaya pengobatan diketahui mahal, saya juga ingin memahami apa artinya berbagi dengan membantu orang lain yang rentan secara finansial namun membutuhkan perawatan medis.
Saya pribadi dapat dengan mudah berempati dengan hal-hal yang terjadi di sekitar saya. Ketika melihat orang lain senang saya juga senang, sehingga saya juga gemar membantu orang lain. Dokter yang baik adalah dokter yang melakukan profesinya tanpa pamrih. Dokter yang profesional adalah dokter yang lebih mengutamakan kepentingan pasiennya. Sebagaimana tertulis pada diktum profesi kedokteran yaitu: “kepentingan pasien merupakan hal yang terpenting bagi dokter”. Mendapatkan imbalan tidak menjadi motivasi utama. Seorang dokter harus selalu mementingkan yang dilayani. Yang dibutuhkan seorang dokter adalah kesediaan dan keinginan untuk melayani, membantu berdasarkan keahlian yang dimiliki seorang dokter.
Penting bagi dokter dari bidang spesialisasi yang berbeda untuk dapat bekerja sama sesama dokter lainnya. Pemilihan kata juga sangat diperlukan karena dokter menjelaskan suatu penyakit kepada orang awam dan dapat mengurangi kecemasan pada pasien. Seorang dokter perlu menyalurkan informasi dengan jelas. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik bagi seorang dokter. Kesan pertama penting, bukan hanya apa yang dokter katakan tetapi bagaimana cara dokter mengatakannya. Pasien juga akan lebih patuh saat menjalani pengobatan.
Selain itu, Penting bagi seorang dokter memiliki sifat baik dan bisa berempati. dokter yang kurang baik dan tidak berempati tidak akan dapat memahami apa yang dialami pasien. Tanpa kebaikan dan empati yang tinggi, seorang dokter tidak akan bisa membangun hubungan yang kuat dan memberikan perhatian penuh terhadap pasien tersebut. Kedua sifat tersebut memiliki keterkaitan agar menjadi seorang dokter yang baik. Empati didefinisikan sebagai rasa memahami keadaan orang lain, seperti kesedihan ,penderitaan pasien, dan hal yang berhubungan dengan orang tersebut. Sedangkan, Kebaikan mungkin bisa ditentukan oleh genetik, bisa juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Apa yang seseorang serap dari didikan dan ajaran orang tua dari kecil juga berpengaruh terhadap kebaikan dalam diri mereka Maka dokter yang baik adalah para dokter yang memiliki kebaikan dan empati yang tinggi terhadap pasiennya. Hal ini berguna saat bekerja dengan pasien yang sulit, keras dan menantang.
Bagaimanapun, pasien dapat dengan mudah mengungkapkan sesuatu ketika memiliki kepercayaan kepada dokter. Pasien akan dengan mudah memberitahu sesuatu dengan dokter yang mereka kenal. Hal ini dapat memudahkan dokter mendiagnosa penyakit karena memungkinkan mereka untuk berbagi gejala, emosi, dan harapan pribadi mereka secara lebih terbuka. Saya ingin menjadi dokter yang berdedikasi untuk melayani masyarakat, terampil dalam mengobati bagi mereka yang membutuhkan. Terakhir, Seorang dokter juga harus sopan dan mempunyai rasa hormat kepada pasien.
Saat menjadi dokter nanti saya ingin selalu memberikan kebaikan kepada orang lain, berintegritas, profesional dalam bekerja dan berdedikasi tingi untuk melayani. Saya juga berharap FKUI angkatan 2023 menjadi angkatan yang saling membantu, kompak, dan dapat lulus bersama-sama. Saya sangat bersyukur telah diterima di universitas yang luar biasa ini. Saya harap Universitas Indonesia dapat membantu saya belajar dengan baik dan mencapai kesuksesan.
Pesan untuk adik-adik yang ingin diterima di FKUI. Cari prestasi sebanyak banyak nya. Tidak ada usaha yang sia-sia. Apapun itu yang terpenting adalah sudah mencoba. Jangan biarkan orang lain patahkan mimpimu. Belajar dengan giat, jika ingin mendapatkan hasil yang memuaskan. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. jika ingin mendapatkan keberhasilan, harus berani bersusah payah terlebih dahulu. Pantang menyerah dan terus berdoa. Percaya dengan diri sendiri dan upayakan segalanya semaksimal mungkin.
Daftar referensi :
Gosal VH, Manampiring AE, Waha C. Perilaku Profesional Tenaga Medis terhadap Tanggung Jawab Etik dan Transaksi Terapeutik dalam Menjalankan Kewenangan : Klinis Medical Scope Journal 2022 [cited 2023 Aug 11] 4(1):1-9 Available from :https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/msj/article/view/41689
Alpert JS, Frishman WH. The most important qualities for the good doctor. Am J Med. Nov 11 2020 [cited 2023 Aug 11] (134)7 Available from : https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2020.11.002
Kee JWY, Khoo HS, I Lim, MYH Koh Communication skills in patient-doctor interactions: learning from patient complaints Health Professions Education 4 (2018) [cited 2023 Aug 11] 97–106. Available from : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2452301116301225
Muddiman et al. Disciplinary boundaries and integrating care: using Q-methodology to understand trainee views on being a good doctor BMC Medical Education (2019) 19:59. [cited 2023 Aug 11] Available from : https://bmcmededuc.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12909-019-1493-2
Derksen FA. The human encounter, attention, and equality: the value of doctor–patient contact., Tim Olde Hartman and Toine Lagro-Janssen. British Journal of General Practice. May 2020 [cited 2023 Aug 11] 70 (694): 254-255. Available from : https://bjgp.org/content/bjgp/70/694/254.full.pdf
Comentários