- Jason Raphael Hamonangan Sihite
- Aug 13, 2023
- 10 min read
Updated: Aug 13, 2023
Narasi Perjuangan
Halo semuanya, perkenalkan saya Jason Raphael Hamonangan Sihite, saya biasa dipangil Jason. Saya lahir dan besar di kota Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah. Saat ini saya adalah bagian dari keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2023. Saya adalah mahasiswa kedokteran Kelas Khusus Internasional, yang masuk melalui jalur SIMAK KKI UI. Menurut saya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah tempat terbaik untuk mengenyam pendidikan sebagai seorang dokter, berdasarkan QS World University Ranking by subject: Medicine dimana Universitas Indonesia menempati peringkat pertama di Indonesia dan peringkat ke-201-251 di dunia dan berada di posisi 6-7 di ASEAN. Dikarenakan reputasi yang dimiliki FKUI bahkan di kancah dunia, meyakinkan diri saya untuk berusaha menjadi bagian dari keluarga FKUI. Saya adalah anak ke-2 dari dua bersaudara. Saya juga berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang sebagai pelayan masyarakat. Ayah saya adalah seorang Pendeta dan ibu saya adalah seorang Notaris/PPAT. Walau memiliki berbagai kesibukan, kedua orang tua saya selalu mampu memberi sebagian besar waktunya kepada keluarga dan jemaat.
Sebagai seorang anak yang tumbuh besar di lingkungan pastoral, saya selalu ditanamkan nilai-nilai yang berkaitan dengan pelayanan, sebagaimana pelayanan merupakan salah satu esensi dari kehidupan itu sendiri, dimana bentuk pengorbanan tertinggi seorang manusia adalah kemampuannya untuk dapat melayani orang lain dengan rela. Sejak kecil saya selalu memiliki pengalaman yang berbeda dibanding anak-anak lainnya. Pada saat anak-anak pada umumnya menghabiskan waktu dengan bermain saja, saya dan kakak saya diajarkan mengenai nilai-nilai pendewasaan yang selalu membicarakan tentang kemampuan pribadi untuk dapat memberi dampak pada orang lain, walau terkadang hal-hal yang saya lakukan terasa kecil, tetapi saya selalu diberi pengertin bahwa segala bentuk pelayanan yang kita berikan itu berarti. Misalnya saat saya kecil saya diajarkan untuk dapat mengambil bagian dalam pelayanan gereja. Karena pada saat itu gereja kami mengalami kekurangan sumber daya dalam bidang pelayanan musik, saya dan kakak saya berinisiatif untuk belajar bermain musik dalam rangka membantu pelayanan yang dipegang oleh Ayah saya. Walau tujuan awal daripada pembelajaran ini adalah agar saya mengerti dan memahami tanggung jawab secara utuh, ternyata hal tersebut membuahkan kemampuan yang saya dapat utilisasi ketika saya beranjak dewasa.
Selama mempelajari nilai-nilai itu saya menyadari bahwa saya harus bisa menjadi orang yang berguna dan mampu melayani orang lain melalui profesi yang akan saya emban. Saya mulai memikirkan profesi apa yang dapat terus membantu orang banyak dan memiliki nilai pelayanan di dalamnya, hingga pada suatu saat ketika saya sedang bersama ayah saya dalam perjalanan ke desa di daerah pedalaman Kalimantan Tengah dalam rangka pelayanan gereja, saya melihat keadaan warga dan jemaat yang mengalami sukacita dalam kehidupan yang sederhana dan diberkati, tetapi tidak dapat merasakan fasilitas kesehatan seperti orang-orang di kota besar. Mereka harus menempuh waktu yang sangat lama dan medan yang sangat berat untuk dapat mengakses fasilitas kesehatan yang memadai di ibukota kabupaten setempat. Menjadi mimpi saya suatu hari nanti dapat membangun fasilitas kesehatan di daerah yang memenuhi standar pelayanan yang promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif. Saya semakin meyakini cita-cita saya sebagai seorang dokter setelah mendengar doa yang ditanamkan kedua orang tua saya melalui nama yang saya miliki. Jason adalah kata yang berasal dari bahasa yunani yang berarti penyembuh dan Raphael adalah istilah yang ditemukan dalam alkitab yang memiliki arti Allah telah menyembuhkan. Walaupun saya bukanlah orang yang paling pintar atau yang paling mampu dalam kelas baik itu saat SD, SMP, maupun SMA, saya tetap mengukuhkan cita-cita saya sebagai dokter karena saya ingin bisa hidup sebagai instrumen Tuhan dalam menghadirkan keselamatan bagi orang-orang.
Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar saya melanjutkan studi saya di SMP Katolik St Paulus di kota yang sama. Saya mulai belajar berorganisasi di lingkungan SMP dengan mengikuti OSIS dan ekstrakurikuler pramuka. Pada saat SMP saya belajar bahwa segala sesuatu tidak selalu harus mengikuti kehendak diri. Saya melihat dan mengerti bahwa isi pikiran dan cara pandang setiap orang berbeda-beda dan perbedaan itu membuat kita belajar untuk menemukan suatu titik terang yang dapat diterima semua orang. Keterbukaan pikiran adalah salah satu atribut yang saya dapatkan ketika saya berada di lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Kemudian saya kembali berjuang dalam perjalanan saya dalam menempuh pendidikan, kali ini pada tahap SMA atau Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan rekomendasi dari kedua orang tua saya, saya memutuskan untuk masuk ke dalam lingkungan yang jauh lebih heterogen dibandingkan dengan lingkungan yang sebelumnya, yaitu untuk masuk ke sekolah negeri. Saya menjadi siswa SMA Negeri 2 Palangka Raya tepat pada tahun 2019. Saya menemukan lebih banyak variasi individu pada fase SMA ini dan saya bertemu dengan orang-orang yang sudah mengatur tujuan jangka panjang mereka, tidak hanya untuk masuk dunia perkuliahan tetapi juga sampai pada dunia pekerjaan. Pada saat SMA saya memiliki kecendrungan yang sangat berbeda dalam hal berkomunikasi dibandingkan saat SD ataupun SMP. Saya lebih terbuka dalam menyuarakan cita-cita saya yaitu seorang dokter dan selalu menyebut-nyebut nama kampus-kampus ternama dan menyatakan bahwa itu akan menjadi tempat saya berkuliah dan menjalani studi kedokteran suatu saat nanti. Saya juga mulai mempelajari mekanisme penerimaan mahasiswa ke universitas melalui beberapa metode, salah satunya adalah SNMPTN yang menjadikan nilai rapor dan prestasi sebagai tolak ukur penerimaan, sehingga saya mulai memupuk keinginan untuk belajar dengan giat. Sayangnya di semester kedua tahun ajaran 2019/2020 pembelajaran harus di alihkan menjadi pembelajaran jarak jauh dikarenakan meningkatnya kasus Covid-19 sejak kasus pertama di bulan Maret dan mengalami lonjakan hingga 1790 kasus di bulan April. Seketika semangat belajar saya yang sudah saya bangun sejak kelas sepuluh sedikit demi sedikit tergerus oleh karena kurangnya interaksi akademis yang saya alami secara nyata.
Tepat saat memasuki tahun ajaran baru, saya menyadari bahwa saya harus kembali pada tekad saya di awal agar saya dapat mendapat nilai yang bagus agar saya dapat diterima di perguruan tinggi yang baik di negeri ini. Saya harus melewati beberapa penyesuaian pembelajaran, dimulai dari metode daring, metode luring, dan metode hybrid atau campuran, sehingga saya terkadang mengalami kesulitan dalam eksekusi pembelajaran tersebut. Begitu memasuki kelas 12 saya mulai kembali pada rutinitas yang awal yaitu pertemuan belajar mengajar secara tatap muka. Saya terus menerus mengasah keaktifan saya dalam pembelajaran. Hingga tiba saat pengumuman siswa yang eligible untuk mengikut SNMPTN 2022. Sayangnya saya tidak menjadi salah satu diantara banyaknya nama yang memiliki kesempatan untuk mengikuti SNMPTN 2022. Saya merasakan kekecewaan mendalam bahkan terkadang memiliki kecendrungan untuk menyalahkan orang lain dalam kegagalan yang saya alami. Kemudian saya mencoba untuk bangkit kembali dan lebih berfokus pada jalur lain yaitu SBMPTN. Saya merasa bahwa saya memiliki kesempatan yang lebih besar untuk lolos dikarenakan kebanyakan anak menaruhkan harapannya pada jalur SNMPTN sehingga membuat mereka terlena untuk bersiap-siap dalam menghadapi SBMPTN. Ternyata perkiraan saya juga tidak sesuai kenyataan di lapangan. Banyak dari antara teman saya yang mengikuti SNMPTN lebih gencar dalam menyiapkan segala atribut dan materi untuk SBMPTN. Pada awalnya saya beranggapan bahwa SBMPTN akan sangat mudah untuk dilalui sehingga saya tidak benar-benar belajar di tahun itu, sedangkan banyak orang lebih siap dalam menghadapi ujian dibanding saya. Pada hari-h UTBK-SBMPTN saya merasakan ketidaknyamanan dalam pengerjaan tes, karena saya tidak mampu menjawab sebagian besar dari pertanyaan yang ada di layar pada saat itu. Saya pulang ke rumah tetap dalam keadaan hati yang tenang dan pikiran yang memikirkan hal-hal positif. Beberapa minggu kemudian tibalah saat untuk pengumuman SBMPTN. Saya masih berpikir positif bahwa bulan depan saya akan menjadi mahasiswa kedokteran salah satu universitas di Indonesia, dan ternyata kenyataan yang saya hadapi berbanding terbalik dengan apa yang saya harapkan. Saya mendapatkan ucapan semangat dan bukan selamat. Akhirnya tepat 15 menit setelah pengumuman saya mendaftarkan diri untuk mengikuti jalur mandiri di beberapa universitas dengan harapan kesempatan untuk di terima melalui ujian mandiri lebih besar dibanding jalur nasional.
Setelah mengikuti berbagai ujian dan seleksi di jalur mandiri saya juga tidak mendapat hasil yang saya harapkan. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan dengan dukungan penuh dari keluarga, akhirnya saya memutuskan untuk gap year dan mempersiapkan diri untuk mengikuti rangkaian penerimaan mahasiswa baru di tahun yang akan datang. Selama satu tahun saya mengisi waktu saya dengan kegiatan gereja, bekerja sebagai pemain musik paruh waktu untuk acara-acara pernikahan maupun acara keagamaan, dan tentunya terus belajar untuk dapat diterima di perguruan tinggi yang diinginkan. Sampai pada bulan maret 2023 saya berangkat ke DKI Jakarta untuk mengikuti bimbingan belajar intensif di salah satu kompleks di area Jakarta Selatan. Selama belajar di Jakarta saya seringkali mengunjungi kampus UI yang terletak di Depok, Jawa Barat. Melihat Universitas Indonesia yang sangat kaya akan reputasi kesuksesan membuat saya mengatakan pada diri saya sendiri “Aku harus masuk UI”. Pada saat pendaftaran UTBK-SNBT saya memiliki keinginan yang sangat besar untuk mendaftarkan diri di UI namun banyak orang yang menyarankan saya untuk menurunkan pilihan agar dapat diterima melalui jalur itu dan jika saya tetap ingin masuk UI saya masih dapat mencoba kembali di jalur SIMAK UI. Saya akhirnya mengikuti saran teman-teman dan pembimbing saya saat itu untuk menurunkan pilihan saya ke Fakultas Kedokteran Universitas lain. Walau di tahun ini materi yang diujikan hanya potensi skolastik, saya juga tetap mengejar materi kemampuan akademik, menyiapkan tes TOEFL, dengan harapan dapat lulus di UI melalui jalur SIMAK. Tibalah saat untuk UTBK-SNBT 2023, dengan penuh optimisme saya berangkat dan mengerjakan ujian saya. Saya berpikiran positif pada saat itu dan sempat mempertimbangkan apabila saya diterima di salah satu pilih SNBT saya tidak ingin belajar lagi karena saya merasa sudah lelah belajar.
Ketika tiba hari membuka pengumuman SNBT saya merasa sangat khawatir karena terbayang kegagalan berulang yang saya alami di tahun sebelumnya. Ternyata benar saja, hasil yang saya terima tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan lagi. Ketika gagal untuk yang kesekian kalinya ini saya mulai merefleksikan diri dan bertanya pada Tuhan melalui doa “Ya Tuhan tunjukkanlah jalan terbaikmu untuk hidupku”. Saya menyadari ucapan saya sebelumnya jika saya di terima saya tidak akan belajar lagi, dan saya meyakini bahwa Tuhan mengizinkan saya untuk gagal lagi kali ini karena Dia sudah menyiapkan rancangan yang terbaik dan ingin membuat saya sadar bahwa hidup adalah selalu tentang belajar.
Saya kembali bertekad belajar lebih giat dalam persiapan SIMAK. Ketika dipertengahan bimbingan belajar salah satu pembimbing saya menyarankan saya untuk mendaftarkan diri melalui SIMAK Khusus Kelas Internasional. Melihat program yang ditawarkan dalam kelas ini saya menjadi tertarik untuk mengikuti ujian SIMAK KKI. Saya mendaftarkan diri dengan restu kedua orang tua saya, dan saya mengikuti ujian pada tanggal 25 Juni 2023. Selama berlangsungnya ujian saya merasa dimampukan dalam mengerjakan soal-soal SIMAK tersebut. Keesokan harinya saya mendapatkan notifikasi pemberitahuan bahwa saya berhak mengikuti tahap lanjutan SIMAK KKI yaitu MMPI dan MMI yang dilaksanakan di kampus RIK UI Depok. Selama satu minggu saya mulai menajamkan kembali kemampuan berkomunikasi verbal saya dalam bahasa inggris dan menyiapkan mental saya dalam menghadapi penguji di ruangan nantinya. Sebelum berangkat ke lokasi ujian saya meminta restu kedua orang tua saya, dan berdoa secara pribadi agar mendapat ketenangan selama proses wawancara. Sebelum wawancara dimulai saya merasa gugup dan berpikir terlalu berlebihan, hingga akhirnya saya memulai sesi wawancara dan mulai mendapat ketenangan tiap kali saya memasuki ruangan dengan topik berbeda. Sepulangnya dari wawancara saya memberi tahu kedua orang tua saya, bahwa saya merasa sangat nyaman selama wawancara, dan merasa mampu menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh pewawancara kepada saya.
Tepat pada tanggal 5 Juli 2023 adalah tanggal pengumuman hasil Seleksi Masuk UI jalur SIMAK KKI. Saya kembali terbayang segala kegagalan yang sudah saya alami kembali menerpa saya, tetapi beberapa saat sebelum membuka pengumuman saya merasakan suatu ketenangan yang tidak pernah saya rasakan dibandingkan dengan pengalaman membuka pengumuman lain. Saya ketika saya membuka dan melihat nama saya beserta ucapan “Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia” saya merasakan kelegaan yang luar biasa. Saya langsung mengabari kedua orang tua saya dan mendengar tangisan bahagia mereka. Saya langsung menangis dan menyadari bawa pertolongan Tuhan sangat dahsyat bagi orang-orang yang menaruh harapan pada-Nya. Saya sangat bersyukur karena dapat diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sebagai mahasiswa baru angkatan 2023 saya memiliki komitmen yang ingin saya penuhi selama saya menjadi bagian dari FKUI. Sebelumnya saya adalah seorang anak yang beranggapan bahwa belajar tidak harus dilakukan terus menerus. Ini menjadi salah satu bentuk komitmen perubahan diri saya dimana saya berharap dapat membangun kebiasaan belajar yang dapat memacu diri saya dalam menggapai hal-hal besar. Selain saya berharap dapat memacu diri menjadi pribadi yang lebih baik, saya juga berharap dapat meraih ilmu yang berarti untuk diri saya mencapai cita-cita saya menjadi seorang dokter. Juga saya berharap agar saya dapat lulus bersama-sama dengan teman-teman angkatan yang berjuang bersama dengan saya. Salah satu ucapan syukur saya dapat diterima di FKUI adalah bagaimana saya melihat solidaritas dan komitmen yang dimiliki teman-teman saya bahkan sebelum menempuh mas pre-klinik. Besar harapan saya di masa yang akan datang lulusan FKUI 2023 Gelora menjadi dokter-dokter yang membanggakan bangsa.
Tentu perjalanan menjadi seorang dokter yang baik menjadi tantangan bagi kami angkatan 2023. Ada sangat banyak tolak ukur yang harus dipenuhi oleh seorang dokter yang ideal. Predikat dokter yang ideal jatuh kepada individu yang memiliki memiliki beberapa atribut yaitu keinginan untuk meluangkan waktu, mendengarkan dan membuat diagnosa yang tepat. Tidak hanya menjadi harapan segelintir orang bahwa lulusan dokter Indonesia kelak memiliki atribut yang terukur, kemampuan yang memadai, serta hati yang rela melayani, tetapi menjadi harapan setiap warga yang memiliki harapan bagi masa depan dunia medis Indonesia. Kelak saya ingin menjadi dokter yang dapat membantu masyarakat secara utuh, dimulai dari langkah kecil yaitu berbagi mengenai pengetahuan medis dalam lingkungan keluarga hingga suatu saat dapat berdampak secara menyeluruh dalam lingkup yang lebih besar. Harapan saya selama masa preklinik adalah saya dapat meraih nilai yang baik dan memperoleh pengetahuan secara esensial. Saya berharap untuk mendapat indeks prestasi yang baik di tiap semester bukan sebagai pemanis laporan transkrip saya saja, tetapi sebagai bukti keberhasilan saya dalam memproses ilmu yang saya terima.
Dalam masa klinik atau pengabdian saya sebagai dokter nantinya saya berharap dapat mempertahankan komitmen pelayanan saya, sehingga saya dapat dipertimbangkan oleh masyarakat sebagai dokter yang relevan dalam menangani keluhan yang dialami oleh pasien. Sebagai seorang dokter yang akan mengabdi di masyarakat yang sangat beragam, saya harus belajar mengendalikan diri saya dalam menghadapi segala situasi. Saya memiliki keyakinan yang besar bahwa masyarakat di masa mendatang adalah masyarakat yang dapat menghargai tenaga kesehatan yang melayani di tempat mereka tinggal. Seluruh aspek inilah yang mendukung terwujudnya “Indonesia Sehat” yang sudah dikenal bahkan hingga kancah Internasional dalam mencapai tingkat kesehatan tertinggi.
Tentunya keberhasilan suatu institusi juga ditentukan oleh penerus yang dapat melanjutkan gelora yang telah dibangun oleh angkatan sebelumnya. Dalam hal ini FKUI 2023 Gelora berharap dapat bertemu dengan insan-insan cemerlang bangsa yang juga memiliki kepedulian yang sama besarnya untuk dapat mengabdi bagi negara di tahun yang akan datang. Bagi semua orang yang sedang berjuang dalam mengejar cita-citanya menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tetap semangat dan teruslah mengejar mimpi yang mulia ini karena tongkat estafet perjuangan tidak boleh berhenti disini saja. Jangan lupa untuk terus mengandalkan Yang Maha Kuasa dalam segala hal, karena kita hidup hanya karena kemurahan Tuhan. Saya bukanlah seorang yang sempurna, banyak hal yang membuat saya menjadi diri saya yang sekarang. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah percaya kepada saya, teman-teman saya, keluarga saya, kakak saya, dan kedua orang tua saya, tanpa kehadiran mereka saya yang sekarang bukanlah siapa-siapa, Tuhan menghadirkan mereka agar saya dapat menghargai setiap bagian dalam kehidupan, terutama lembaran baru yang akan saya hadapi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Terima kasih atas kesempatan yang berharga ini, kiranya Tuhan menolong saya dan teman-teman saya dalam setiap detik perjuangan di FKUI. Izinkan saya menutup narasi saya dengan sebuah ayat Alkitab. Mazmur 126: 5-6 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Referensi
Humas FKUI. Keeping its world ranking, fkui is still the best in Indonesia [Internet]. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2021 [cited 2023 Aug 12]. Available from: https://fk.ui.ac.id/news-2/keeping-its-world-ranking-fkui-is-still-the-best-in-indonesia.html#:~:text=FKUI's%20joining%20into%20the%20251,Indonesia%20and%20respected%20in%20ASEAN.
Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pemerintah Pusat; 2016. 26 halaman. Report No.:47 tahun 2016
Djalante R, Lassa J, Setiamarga D, Sudjatma A, Indrawan M, Haryanto B, et al. Review and analysis of current responses to covid-19 in indonesia: period of january to march 2020 [Internet]. Jakarta: Elsevier; 2020 Apr 4; [cited 2023 Aug 10]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7149002/
Grudnig JS, Steiner-Hofbauer V, Drexler V, Holzinger A. You are exactly my type! the traits of a good doctor: a factor analysis study on public’s perspective [Internet]. Austria: BMC Health Serv Res; 2022 Jul 8; [cited 2023 Aug 7]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9270819/
Rokom. Program indonesia sehat untuk capai tingkat kesehatan tertinggi [Internet]. Jenewa: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019 May 21; cited 2023 Aug 7]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190521/5530314/program-indonesia-sehat-capai-tingkat-kesehatan-tertinggi/
Comments