top of page
  • Youtube
Search
  • Faradiba Syarifah
  • Aug 13, 2023
  • 7 min read

Narasi Perjuangan


Hai semua! Perkenalkan namaku Faradiba Syarifah atau akrab disapa Diba, aku adalah seorang mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2023 kelas reguler. Di sini aku akan bercerita sedikit tentang diriku dan perjuanganku untuk bisa menjadi bagian dari FKUI 2023.


Sedari kecil, entah mengapa keluargaku selalu mendoakanku agar ketika aku besar nanti, aku bisa menjadi seorang dokter. Sewaktu kecil aku iya iya saja dengan perlakuan tersebut, padahal saat itu cuma tahu bahwa dokter adalah orang yang bekerja di rumah sakit. Beranjak besar, aku mulai mencari tahu apa itu profesi dokter dan apakah profesi tersebeut cocok dengan kepribadianku? Setelah mencari tahu dan mengamati profesi dokter, persprektifku terkait dokter yang ideal adalah dokter bukan hanya seseorang yang mengobati pasien, melainkan juga pendamping dan konsultan pasien, bertanggug jawab kepada pasien secara fisik dan psikis, juga mengedukasi pasiennya. Menjadi dokter berarti juga harus siap untuk menjadi seorang lifelong learner yang harus mau untuk terus belajar memahami pasiennya.


Ketika sudah merasa cocok dan matang untuk menjadi dokter, aku mulai mencari tahu proses dan perjalanan untuk menjadi seorang dokter. Di sini keyakinanku untuk menjadi seorang dokter diuji ketika aku tahu bahwa untuk menjadi seorang dokter perjalanannya sangat panjang dan berat, harus menjalani pendidikan yang sangat lama, banyak tahapan dan ujian yang harus dilalui, terlebih lagi aku harus bersaing dengan banyak orang untuk bisa menjadi mahasiswa kedokteran, karena kedokteran adalah salah satu jurusan yang paling diminati oleh pelajar Indonesia setiap tahunnya. Namun akhirnya keyakinanku itu kembali teguh setelah aku


Akhirnya, tepat ketika aku berada di awal kelas 6 SD aku meneguhkan cita-citaku untuk menjadi seorang dokter. Langkah awalku saat itu adalah masuk dan diterima di SMP favorit, saat itu diterima di SMP Labschool Kebayoran menjadi tujuanku. Aku menghabiskan masa kelas 6 SD-ku belajar, belajar, dan belajar agar bisa lolos ujian masuk tes SMP Labschool Kebayoran yang saat itu keketatannya 1:6. Sungguh angka yang mengerikan bukan? Tetapi alhamdulillah dengan kerja keras dan juga doa aku berhasil diterima sebagai siswa SMP Labschool Kebayoran tahun 2017. Selama SMP, aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emasku bersekolah di SMP Labschool Kebayoran, aku mengikuti segala program yang diadakan sekolahku baik secara akademik maupun nonakademik, mulai dari OSIS, olimpiade, kepanitiaan, hingga menjajal berbagai macam ekstrakurikuler yang ada, tentunya sambil sempoyongan menjaga nilai rapotku agar tetap bagus dan stabil. Alhamdulillah aku bisa tetap menjaga rata-rata nilai rapotku (walaupun dengan grafik yang sedikit mendaki gunung dan menuruni lembah hehe), sehingga aku bisa diterima di SMA Labschool Kebayoran pada program MIPA melalui jalur undangan rapot.


Masuk SMA, entah mengapa aku lebih ingin menikmati masa SMA-ku dengan bersenang-senang tanpa perlu memusingkan banyak hal, walaupun aku masih memiliki cita-cita menjadi dokter. Terlebih lagi dengan keadaan saat itu yang mengharuskan kami semua untuk sekolah secara daring, aku jadi makin santai dengan urusan sekolahku. Saat itu aku merasa kehilangan esensi dari sekolah dan belajar, sekolah saat itu bagiku hanyalah sebuah agenda harian yang lewat begitu saja. Akan tetapi, karena sekolah diadakan secara daring aku jadi memiliki banyak waktu luang yang akhirnya aku gunakan untuk mengexplore diriku lebih jauh. Mencoba hal-hal baru yang belum pernah aku jajal sebelumnya seperti, melukis, bergabung dalam drama musikal, menjadi moderator; MC; host acara, dan lain sebagainya. Saat itu aku merasa baru menemukan jati diriku dalam bidang seni lukis dan gambar, sempat terbesit olehku untuk pindah haluan dan meneruskan kesenanganku dalam bidang seni seperti menjadi arsitek atau desainer grafis. Tetapi setelah diskusi yang lumayan intens dengan orangtua dan juga diriku sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk menjadikan ketertarikanku tersebut hanya sebagai hobi dan kembali pada cita-cita awalku yaitu menjadi dokter. Aku mulai teringat lagi dengan cita-citaku dan akhirnya menjadikan FKUI sebagai impianku dengan alasan FKUI merupakan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia menurut QS World University Rangkings. Walaupun hanya dengan alasan seperti itu, aku kembali termotivasi untuk serius belajar dan menggapai cita-citaku. Untuk menggali informasi dan mencari tahu tentang FKUI aku beberapa kali mengikuti acara yang diselenggarakan oleh FKUI seperti NMGBC dan Open House FKUI. Dari pengalamanku mengikuti acara tersebut, menurutku acara yang diselenggarakan oleh FKUI memiliki persiapan yang matang dan sangat tertata, setiap agendanya memberiku pengalamn dan ilmu baru, serta memaksaku untuk ikut aktif berpartisipasi dan keluar dari zona nyamanku. Pada saat itulah aku merasa bahwa kehidupan di FKUI kelak akan sangat menantang, hal inilah yang menumbuhkan rasa penasaranku dan memperkuat keinginanku untuk menjadi bagian dari FKUI. Setelah hampir 2 tahun bersekolah secara daring, alhamdulillah akhirnya aku dan teman-temanku bisa kembali bersekolah secara tatap muka, pertama kali bertemu dengan teman-teman yang tadinya hanya kukenal dalam dunia maya dan akhirnya bisa bercengkrama secara langsung. Pada saat itu aku kembali menemukan esensi dari sekolah, bukan berarti sekolah secara daring tidak memiliki esensi, namun bagiku sekolah secara luring terasa lebih nyata, bonding antara guru dan murid juga murid dengan murid terbentuk dengan sangat baik, banyak hal nonmaterial yang didapat, bukan hanya sekadar materi dan tugas. Alhamdulillah semasa SMA aku dikelilingi teman-teman dan lingkungan belajar yang supportif, mendukung dan memacuku untuk terus semangat belajar, membantuku ketika aku kesusahan, dan pastinya membuat masa SMA-ku menjadi sangat menyenangkan. Kembali kepada motto “Aku ingin menikmati masa SMA-ku.” Maka jadilah selama masa SMA aku tidak pernah ingin tahu perihal rangking paralelku. Ketika teman-teman berbondong-bondong mendatangi guru BK untuk menanyakan rangking paralel mereka, aku hanya duduk di kursiku dengan tenang sambil berpura-pura tidak melihat kejadian yang ada di depan mataku saat itu, teman-temanku pun tidak aku perbolehkan untuk memberi tahu rangking paralelku, walaupun dalam hati kecilku sebenarnya aku sangat kepo dan sedikit cemas akan peringkatku. Tetapi semua rasa penasaran itu berakhir ketika aku mendapat selembaran kertas saat ambil rapot kelas 11 semester 2 yang berisi rincian nilai dan peringkatku dari semester satu berdasarkan 6 mata pelajaran yang diuji seperti pada SNMPTN tahun-tahun sebelumnya. Jujur saja saat itu aku agak kaget dengan peringkatku yang cukup bagus dan akhirnya menimbulkan harapanku untuk bisa diterima PTN melalui jalur undangan rapot. Namun sayangnya, pada saat pertengahan kelas 12, peraturan SNMPTN diubah, yang tadinya hanya menggunakan nilai 6 mata pelajaran inti mejadi 10 mata pelajaran, dimana memang aku kurang kuat untuk beberapa mata pelajaran pendukung seperti sejarah, olaharaga, dan seni budaya. Saat itu aku merasa sedikit pesimis tetapi tak apa, karena toh tujuanku adalah mendapatkan perguruan tinggi yang aku impikan, bukan diterima perguruan tinggi lewat jalur rapot. Hingga tibalah saat pengumuman rangking eligible dan aku mendapat peringkat ke-10, peringkat yang cukup bagus, tetapi nihil pastinya bisa diterima FKUI melalui jalur SNBP, namun tetap saat pendaftaran SNBP aku hanya memasukkan satu pilhan yaitu FKUI. Selanjutnya aku mulai serius belajar untuk SNBT, les hampir setiap hari, ikut berbagai try out, sambil juga mengimbangi belajar untuk ujian sekolah dan ujian praktik. Hingga tiba pada saat pengumuman SNBP pada tanggal 28 maret 2023, hasilnya tak heran lagi aku mendapat warna cinta alias warna merah alias aku tidak lolos, aku bersedih sebentar tetapi sehabis itu kembali lanjut untuk persiapan SNBT.


Tidak bisa digambarkan bagaimana jatuh bangunku selama 4 bulan belajar dan mempersiapan diri untuk SNBT. Sampai pada tangal 27 Mei 2023 tiba, hari dimana aku mengikuti SNBT. Aku mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan hati pasrah dan terus berfikir positif bahwa aku akan diterima. Walaupun demikian, setelah melewati SNBT aku langsung mempersiapkan diriku untuk mengikuti ujian mandiri serta memperisapkan nilai IELTS untuk jaga-jaga apabila aku perlu mendaftar di program kelas internasional. Tanggal 20 juni pun tiba, hari pengumuman SNBT, hasilnya aku tidak lolos, tidak diterima baik di pilihan satu maupun pilihan dua. Saat itu aku sangat kecewa, aku merasa usahaku mati-matian selama 4 bulan tidak ada artinya. Aku melanjutkan kembali perjalananku dengan fisik yang sudah capek dan hati yang sudah pasrah akan apapun yang aku terima, yang tadinya aku sangat bersikeras untuk masuk FKUI, kali ini tidak, apapun, apapun itu asalkan FK. Aku kembali mencoba peruntunganku di jalur mandiri, salah duanya adalah PPKB dan SIMAK KKI. Sembari menunggu pengumuman PPKB aku mengikuti serangkaian tes dari SIMAK KKI, alhamdulillah aku berhasil masuk ke tahap MMI. Pada tanggal 3 Juli 2023, aku mengikuti tes MMI di RIK dan hari itu pula merupakan hari pengumuman PPKB. Selesai tes MMI, aku berfoto-foto di depan gedung rektorat, sambil berucap dalam hati “Semoga nanti sore aku bisa jadi maba di sini.”. Alhamdulillah, sore harinya Allah menjawab semua doa dan usahaku, aku diterima di FKUI melalui jalur PPKB, rasa haru dan bahagia tak terbendung olehku saat itu.


Ini merupakan titik awal perjuanganku untuk menjadi seorang dokter yang memiliki empati tinggi, professional, dapat berkomunikasi dengan baik, dapat memahami pasien, dan terus mau belajar untuk mengembangkan diri lebih baik lagi. Dengan diterimanya aku menjadi bagian dari FKUI 23, aku harap FKUI bisa menjadi tempat dimana aku belajar dan berkembang menjadi individu yang lebih disiplin, kritis, kreatif, dan berani untuk menyuarakan pendapatku. Terkait dengan akademik dan bidang kesehatan, aku akan menjalani masa preklinik ini dengan sungguh-sungguh sehingga aku dapat memperoleh nilai yang bagus, ilmu yang bermanfaat, sehingga bisa lulus dengan predikat cumlaude, dan setelah lulus nanti aku ingin bisa membantu orang-orang yang membutuhkan secara cuma cuma, aku ingin membawa kebahagiaan kepada orang-orang yang aku tolong nanti, terlebih lagi karena populasi dokter di Indonesia masih kurang dan belu sesuai standar WHO yang menyebutkan setiap negara memiliki rasio dokter dan pasien 1:1000, karena menurut data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Indonesia memliki 54,1 ribu dokter spesialis dalam negeri, sementara penduduk Indonesia 270 juta jiwa. Aku juga berharap angkatanku, FKUI 2023 Gelora bisa menjadi angkatan yang solid, peduli dengan satu sama lain, tangguh, dan pastinya kami dapat lulus bersama-sama dan mengabdi sebagai dokter nantinya.


Dengan membagikan kisaku ini aku ingin berpesan bahwa sekecil apa pun usaha yang telah kamu lakukan itu tidak akan pernah mengkhianati hasil dan apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan, percayalah bahwa tuhan tahu apa yang kamu butuhkan dan apa yang terbaik untukmu.



Daftar Referensi


1. MKEK PB IDI. Kode etik kedokteran Indonesia [internet]. Jakarta: MKEK IDI. 2016 [cited 2023 Aug 4]. Available from: https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/


2. Siddiqui F, Malik A. A. Promoring self-regulated learning skills in medical students is the need of time. J Taibah Univ Med Sci [internet]. 2019 Jun [cited 2023 Aug 4] ;14(3): 277-281. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6694986/


3. What maks a good doctor? 7 surprisingly useful skills for physicians [internet]. Grenada: St. George’s University School of Medicine; 2018 April [updated 2021; cited 2023 Aug 4]. Available from : https://www.sgu.edu/blog/medical/what-makes-a-good-doctor/


4. Humas FKUI. Keeping its world ranking, FKUI is still the best in Indonesia [internet]. Jakarta Pusat: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2021 [cited 2021]. Available from: https://fk.ui.ac.id/news-2/keeping-its-world-ranking-fkui-is-still-the-best-in-indonesia.html


5. DAS/AS-BPMI Setwapres. Wapres pastikan pemerintah menambah jumlah dokter di Indonesia [internet]. Mamuju. Wakil Presiden Republik Indonesia. 24 Feb 2023 [cited 2023 Aug 4]. Available from: https://www.wapresri.go.id/wapres-pastikan-pemerintah-menambah-jumlah-dokter-di-indonesia/








 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page