top of page
  • Youtube
Search
  • Chairunnisa Camilia Yusuf
  • Aug 13, 2023
  • 7 min read

Narasi Perjuangan


Perkenalkan nama saya adalah Chairunnisa Camilia Yusuf, dipanggil Nisa. Saya dulu bersekolah di SMAN 3 Bandung dan saya adalah lulusan tahun 2023. Saya adalah mahasiswi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kelas International, saya diterima masuk lewat jalur SIMAK KKI.


Sejak saya SD, saya sudah bercita-cita untuk menjadi dokter karena terinspirasi dari lingkungan sekitar saya. Sejak itu pula saya tertarik dan mencari tahu bahwa Universitas Indonesia dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia dan memiliki Fakultas Kedokteran yang sangat dikenal. Saya pun semakin termotivasi untuk menjadi mahasiswa FKUI karena hal tersebut.


Selama saya SMP, saya sangat suka untuk mempelajari mata pelajaran biologi, teruatama apabila berkaitan dengan anatomi manusia. Saya selalu menemukan bahwa hal tersebut sangat menarik untuk dipelajari. Meski pada awal kelas 1 SMP saya menghadapi beberapa kesulitan dalam beradaptasi, akademik maupun sosial, tetapi saya terus berjuang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan sekitar saya. Untuk mengejar materi-materi yang saya kesulitan (matematika dan fisika), saya meluangkan waktu saya untuk memberi waktu ekstra kepada diri sendiri untuk fokus mempelajari kedua pelajaran yang saya anggap susah itu. Namun, sayang sekali hasil nilai saya tidak mengalami peningkatan yang signifikan selama saya kelas 1 SMP. Selama SMP, saya sering mengikuti seleksi peserta olimpiade Biologi dan Fisika tingkat sekolah untuk menguji kemajuan dan kemampuan saya. Meski gugur ditahap seleksi sekolah, saya cukup bangga dengan kemajuan saya selama itu. Menginjak kelas 2 SMP, saya mulai melihat peningkatan dalam hasil belajar saya terutama mata pelajaran fisika. Dengan memperbanyak latihan soal dan pendalaman konsep, saya mulai mahir dalam mata pelajaran tersebut. Berhubung selama kelas 2 SMP materi biologi didominasi oleh anatomi manusia, nilai saya juga mengalami peningkatan karena pada dasarnya saya memang menyukai topik tersebut. Menginjak kelas 3 SMP, saya mulai meluangkan lebih banyak waktu untuk belajar, bahkan terkadang sampai pukul 12 malam untuk meningkatkan nilai rapot. Tidak lupa, karena kelas 3 SMP adalah masa-masa penentuan untuk Ujian Nasional saya juga rajin mengikuti bimbingan belajar. Memang tidak mudah, terutama karena saya terpaksa untuk mengambil jadwal les malam. Saya berangkat untuk pergi sekolah pukul 6 pagi dan baru kembali ke rumah pukul 9 malam. Namun, melihat nilai saya mengalami kenaikan signifikan saya pun merasa bahwa semua itu sepadan. Ketika kegiatan pembelajaran mulai dilakukan secara luring akibat Covid-19, saya mulai mempelajari materi untuk Ujian Nasional melalui Youtube, buku-buku latihan soal, dan banyak sumber lain. Memang tidak mudah karena saya tidak biasa untuk menerima materi secara online tetapi saya tidak pernah menyerah. Saya pun lulus dengan nilai yang terbilang cukup baik.


Setelah lulus SMP, saya memulai perjalanan saya di SMAN 3 Bandung. Sayangnya karena banyaknya kasus Covid-19 yang berada di Indonesia, para murid sekolah saya diwajibkan untuk melakukan pembelajaran secara luring. Pada awal menjadi murid SMA, sama seperti saat saya masuk SMP, saya membutuhkan waktu untuk beradaptasi, terlebih lagi karena penyampaian materi dan ujian secara online. Meski itu, saya kembali menekuni dan mendedikasikan waktu saya untuk mempelajari materi-materi selama SMA. Saya membaca konsep-konsep dari buku-buku yang saya miliki, mengikuti bimbingan belajar, dan juga sering bertanya kepada teman agar semakin paham dengan materi yang dipelajari. Saya menghabiskan hari-hari saya dengan latihan soal, terutama pada mata pelajaran matematika peminatan dan juga fisika. Selama SMA kelas 1 dan 2, saya dapat menyimpulkan bahwa selain biologi saya juga sangat senang mempelajari mata pelajaran kimia. Saat menginjak kelas 3 SMA, sama seperti saat SMP, saya meluangkan lebih banyak lagi waktu untuk belajar, didasari karena materi yang dipelajari semakin sulit. Untuk mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi dan menghadapi ujian sekolah, saya mulai mengikuti bimbingan belajar lagi. Hari-hari kian terasa berat dikarenakan jadwal sekolah dan les yang padat. Saya selalu pulang pada pukul 8-9 malam dikarenakan jadwal les yang terbilang cukup padat, belum lagi meluangkan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Rasanya memang melelahkan sekali, tetapi saya selalu ingat tujuan dan motivasi saya untuk menjadi mahasiswi FKUI pada tahun 2023.


Saat sekolah sudah selesai pada Maret 2023, saya mulai memfokuskan diri untuk mempelajari materi persiapan SNBT. Saya selalu mencatat materi saat bimbingan belajar, tidak lupa juga mengikuti Tryout dari berbagai aplikasi maupun lembaga pendidikan. Tidak hanya itu, saya juga sering mendiskusikan materi ataupun soal latihan bersama teman-teman sekolah maupun teman bimbingan saya. Saya menghabiskan banyak sekali waktu untuk mempelajari materi-materi SNBT tetapi saya dinyatakan tidak lolos saat membuka pengumuman tersebut. Namun, saya tidak menyerah dan memusatkan seluruh energi dan waktu saya dalam mempersiapkan SIMAK UI. Saya mulai mengejar materi TKA yang sempat saya lupakan dan juga mulai rajin latihan soal-soal SIMAK dari tahun-tahun sebelumnya. Saya terus berusaha dengan dorongan moral dari orang-orang sekitar saya dan selalu saling menyemangati satu sama lain. Untuk mempersiapkan SIMAK KKI, saya juga mulai mempelajari bahan-bahan untuk TOEFL karena merupakan salah satu syarat untuk mendaftar tes SIMAK KKI. Pagi hingga sore saya selalu gunakan untuk menggaali materi TKA sedangkan pada malamnya saya mengerjakan simulasi tes TOEFL. Saat hasil tes TOEFL diumumkan dan nilai saya menunjukkan bahwa saya terkualifikasi untuk mendaftar sebagai peserta SIMAK KKI, saya langsung mendaftarkan diri hari itu juga. Saat hari SIMAK KKI dilaksanakan, saya merasa sangat gugup, terutama setelah SIMAK KKI dilaksanakan, masih banyak tahap seleksi yang harus diikuti. Setelah melewati seluruhh tahap tes, mulai dari SIMAK KKI, psikotes, dan interview, akhirnya pada tanggal 5 Juli saya mendapat kabar baik bahwa saya diterima menjadi mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kelas International.


Banyak sekali harapan yang saya miliki untuk diri saya sendiri, diantara lain adalah menjadi mahasiswi yang tekun dan giat belajar, giat mengamalkan perilaku-perilaku baik, dapat menjadi contoh yang baik bagi adik dan keluarga saya dan terakhir adalah menjadi anak yang dapat membanggakan keluarga besar dan juga Indonesia. Untuk angkatan saya, FKUI 2023, saya berharap kedepannya bahwa angkatan kami akan selalu menjaga keutuhan dan sifat kebersamaan yang kami miliki dan juga menjaga erat hubungan persaudaraan tersebut. Saya juga berharap kedepannya angkatan kami akan selalu menjadi angkatan yang memiliki ikatan kuat dan terus mengayomi satu sama lain di masa yang akan mendatang.


Selama masa perjuangan saya untuk diterima menjadi mahasiswi FKUI 2023, saya memiliki beberapa komitmen yang ingin saya terapkan jika diterima menjadi mahasiswi baru, diantara lain : menjadi mahasiswi yang aktif dan tekun dalam bersosialisasi maupun bidang akademik, melatih diri agar memiliki tingkat dedikasi dan kerajinan yang lebih baik dan juga lebih berani dalam menjelajahi tentang bakat dan minat yang mungkin saya miliki. Setelah diterima sebagai mahasiswi baru di FKUI 2023, komitmen yang saya miliki tidak berubah dan saya pun berharap kedepannya saya dapat memenuhi dan mewujudkan komitmen yang saya tulis tersebut.


Dari sisi pandang pasien, seorang dokter ‘ideal’ dapat didefinisikan sebagai dokter yang memiliki kualitas pribadi untuk hubungan interpersonal, keahlian teknik, dan juga seseorang yang memiliki niat baik [1]. Pada studi lain yang dilakukan secara kualitatif di Austria, dapat didefinisikan bahwa dokter ideal adalah seseorang yang dapat memberikan waktunya untuk mendengarkan dengan baik dan mendetail mengenai keluhan pasien, dapat merespon keluhan tersebut dengan empati dan ahli dalam bidang kesehatan[2]. Lalu, nilai luhur apa saja yang harus dimiliki atau dianut oleh dokter ‘ideal’?


Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan melalui media kuesioner yang disebarkan kepada para dokter bertujuan untuk menentukan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang dokter, para responden mengurutkan sifat yang harus dimiliki sebagai berikut : bertanggung jawab, berintegritas, berkomitmen, advokasi, kerahasiaan, kemampuan penyelidikan, kepedulian, dan terakhir adalah kasih sayang [3]. Menurut saya, hasil studi yang dihasilkan pada kesimpulan akhir sejalan dengan apa yang saya percayai. Namun, menurut saya, kasih sayang atau rasa ketulusan itu sendiri memiliki pengaruh yang berarti terhadap definisi seorang dokter ‘ideal’.


Sejak hadirnya Covid-19, kontribusi dokter diseluruh penjuru dunia mulai mengalami perubah. Bahkan, peran dan kontribusi seorang dokter berubah seiring berjalannya waktu, dipengaruhi oleh bagaimana keadaan pasien, pengetahuan dan teknologi yang mengalami perubahan secara terus-menerus [4]. Namun, tetap saja pada hakikat dasar tugas seorang dokter adalah menolong masyarakat. Terutama pada saat genting, pasien dan masyarakat publik akan terus berpikir agar dokter mengambil alih dan memimpin mereka melalui masa sulit tersebut, seperti yang terjadi saat Covid-19 [5].


Seperti yang sudah dipaparkan diatas, saya memilik cita-cita untuk menjadi dokter yang selalu menjunjung tinggi Kode Etika Kedokteran Indonesia, dimana saya akan selalu berusaha untuk memenuhi kriteria nilai yang diperlukan seorang dokter. Saya ingin menjadi dokter yang bertanggung jawab, berempati, professional, dan juga berintegritas dalam menangani pasien saya kelak.

Rencana saya selama masa preklinik, sama seperti komitmen saya setelah menjadi mahasiswi FKUI 2023, saya ingin menjadi mahasiswi yang memiliki karakteristik seorang calon dokter yang baik, tentunya dengan menguasai materi-materi yang diberikan agar saya pun menjadi calon dokter yang ‘ideal’. Rencana saya untuk memperoleh hal tersebut adalah tentunya dengan belajar giat dan juga menambah wawasan saya dengan mencari pengalaman-pengalaman baru.

Rencana saya setelah lulus menjadi dokter umum adalah saya ingin menambah wawasan dan pengalaman bekerja saya. Sebagai seorang mahasiswi, saya memiliki kepercayaan bahwa kita tidak akan pernah berhenti dalam menuntut ilmu karena itu saya tertarik untuk terus mengembangkan wawasan saya selama saya bisa. Cara saya untuk mencapai hal tersebut tentunya adalah dengan mendaftarkan diri saya untuk bekerja sebagai dokter di daerah-daerah yang membutuhkan dokter, bukan hanya di kota besar saja. Saya juga berniat untuk aktif dalam mengikuti seminar umum dan workshop lainnya untuk mengasah keterampilan yang saya miliki maupun mempelajari keterampilan baru.

Harapan saya bagi seluruh lapian masyarakat Indonesia, bahwa semoga kelak masyarakat kita akan lebih membuka matanya dan lebih memperhatikan kesehatan diri masing-masing maupun sebagai suatu komunitas. Harapan saya juga adalah agar pemerintah lebih banyak mengeluarkan kebijakan atau program yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, tidak hanya pada kota-kota besar saja. Kedepannya, saya berencana untuk menjadi dokter yang aktif berinteraksi dengan lapisan masyarakat dengan memperbanyak penyuluhan mengenai isu kesehatan, juga aktif menyediakan media penyuluhan yang mudah diakses oleh masyarakat.

Pesan yang ingin saya sampaikan kepada adik-adik kelas yang ingin menjadi bagian dari FKUI adalah jangan pernah menyerah. Memang perjalanan menuju FKUI tidak mudah, tetapi jika memang itu impian Anda maka kejarlah terus meski sulit. Bagi saya, menjadi bagian dari FKUI merupakan salah satu perjuangan yang paling sulit di hidup saya, tetapi saya tidak pernah menyerah meski sempat tidak lolos seleksi. Pengorbanan waktu dan air mata yang diberikan tidak akan tersia-siakan selama kita gigih dan terus berjuang menggapai mimpi kita. Kuatkan hati dan pikiran kalian, jangan menjadi orang yang malas dan jadilah orang yang giat menuntut ilmu.


DAFTAR PUSTAKA


  1. Borracci RA, Gallesio JMA, Ciambrone G, Matayoshi C, Rossi F, Cabrera S. What patients consider to be a 'good' doctor, and what doctors consider to be a 'good' patient. Rev Med Chil. 2020;148(7):930-938. doi:10.4067/S0034-98872020000700930

  2. Grundnig JS, Steiner-Hofbauer V, Katz H, Holzinger A. 'Good' and 'bad' doctors - a qualitative study of the Austrian public on the elements of professional medical identity. Med Educ Online. 2022;27(1):2114133. doi:10.1080/10872981.2022.2114133

  3. Minicuci N, Giorato C, Rocco I, Lloyd-Sherlock P, Avruscio G, Cardin F. Survey of doctors' perception of professional values. PLoS One. 2020;15(12):e0244303. Published 2020 Dec 28. doi:10.1371/journal.pone.0244303

  4. Fernandes L, FitzPatrick ME, Roycroft M. The role of the future physician: building on shifting sands [published online ahead of print, 2020 Apr 17]. Clin Med (Lond). 2020;20(3):285-289. doi:10.7861/clinmed.2020-0030

  5. Fernandes L, FitzPatrick ME, Roycroft M. The role of the future physician: building on shifting. Clin Med (Lond). 2020;20(3):285-289. doi:10.7861/clinmed.2020-0030


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page