Narasi Perjuangan

Halo semuanya! Perkenalkan, nama saya adalah Celina Patricia Ramli dan saya biasa dipanggil Celina walaupun banyak orang yang sering memanggil nama saya menjadi Celin ataupun Celine. Saya merupakan lulusan dari salah satu sekolah yang terletak di Jakarta Barat, yaitu SMAK 1 Penabur Jakarta. Saya lahir pada tanggal 20 Mei 2005, yang dimana tepat pada hari itu dinyatakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Saya bersyukur karena saya dapat menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Kelas Khusus Internasional melalui jalur SIMAK KKI.

Saya selalu memandang FK UI sebagai suatu universitas dan fakultas yang terbaik di Indonesia. Bukan hanya karena FK UI merupakan FK kedua tertua di Indonesia, namun juga karena FK UI menghadirkan berbagai lulusan yang sangat berprestasi dan juga unggul. Hal itulah yang juga menjadi salah satu alasan kenapa saya memutuskan untuk memilih FK UI sebagai universitas impian saya. Alasan lainya terkhusus nya untuk masuk ke kelas internasional adalah karena saya sangat tertarik untuk belajar mengenai dunia kedokteran di luar negeri. Saya berharap dengan ilmu yang saya dapatkan di luar negeri tersebut, dapat saya terapkan kembali di Indonesia. Hal tersebut pun disetujui oleh kedua orang tua saya yang pada akhirnya membuat saya pada akhirnya yakin untuk mendaftarkan diri saya.

Pada masa SMP, sebenarnya mimpi saya bukanlah untuk menjadi seorang dokter melainkan saya ingin bekerja dalam bidang teknologi pangan. Saya ingin memilih jurusan teknologi pangan karena saudara saya sendiri menempuh pendidikan di bidang tersebut. Hal tersebut membuat saya merasa minat untuk menempuh pendidikan di bidang yang sama karena saya merasa bahwa saya memiliki seorang mentor yang nantinya dapat menuntun dan membantu saya baik di masa perkuliahan maupun di dunia pekerjaan. Setelah berjalannya waktu, saya baru menyadari bahwa hal tersebut bukanlah minat saya. Saya hanya memilih bidang tersebut karena saya tidak ingin keluar dari zona nyaman saya. Setelah saya menyadari hal tersebut, saya pun akhirnya secara perlahan mulai mencari minat saya. Setelah ditelusuri lebih dalam, saya pun menyadari bahwa minat saya adalah untuk menjadi seorang dokter.

Setelah menentukan mimpi saya, sekarang adalah saatnya untuk saya menggapai mimpi saya untuk menjadi seorang mahasiswi kedokteran. Dimulai dari kelas 10, dimana saat itu sekolah dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi Covid-19. Sambil beradaptasi dengan masa SMA sekaligus sekolah yang dilaksanakan secara daring, saya juga mengikuti berbagai seminar mengenai kedokteran untuk memastikan bahwa minat saya memang betul berada di kedokteran. Selama dua tahun saya terus belajar secara daring yang diselingi dengan mengikuti berbagai campaign dan juga webinar mengenai kedokteran.

Sampai akhirnya tiba saat saya menduduki bangku kelas 12 dimana sekolah sudah kembali seperti semula. Saya pun mendaftarkan diri ke salah satu les bimbel yang berada di dekat sekolah saya yang bernama Inten. Inten merupakan suatu les bimbel yang dapat membantu kita untuk mempelajari materi mengenai tes UTBK dan juga berbagai macam tes dari berbagai universitas. Selama mengikuti les tersebut, saya terus mengikuti kelas dan juga beberapa tambahan agar persiapan saya untuk mengikuti tes kuliah menjadi matang. Pada saat itu, mimpi utama saya adalah untuk mengejar FK UI reguler karena ayah saya belum mengizinkan saya untuk masuk ke kelas khusus internasional. Setelah belajar selama kurang lebih satu tahun, saya akhirnya melaksanakan tes UTBK yang dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2023.

Setelah selesai mengerjakan tes tersebut, saya merasa lega namun juga tidak tenang karena saya tidak yakin akan hasil yang akan saya dapat nantinya. Maka dari itu, setelah selesai ujian UTBK, saya langsung bergegas untuk kembali mempelajari materi SIMAK reguler dan juga internasional. Pada saat itu, ayah saya tetap tidak setuju akan minat saya untuk memasuki kelas internasional sehingga saya hanya bisa belajar tanpa mengambil tes IELTS. Ternyata seminggu sebelum pengumuman UTBK, ayah saya tiba-tiba menyuruh saya untuk mengambil tes IELTS dan saya merasa sangat senang namun juga sangat khawatir karena saya tidak memiliki persiapan sebelumnya. Saya akhirnya bergegas untuk mengambil tes IELTS tanpa adanya persiapan karena waktu yang saya miliki sangat singkat. Beruntungnya adalah hasil tes IELTS yang saya miliki masih cukup memenuhi syarat untuk saya mendaftarkan diri ke kelas internasional. Tepat pada 20 Juni 2023, pengumuman UTBK pun keluar dan saya dinyatakan tidak lolos. Disitu perasaan saya campur aduk karena di satu sisi saya merasa sedih karena perjuangan saya untuk mempelajari materi UTBK terbuang begitu saja, namun di sisi lainya saya merasa sedikit lega karena saya memiliki kesempatan untuk mengambil tes SIMAK KKI.

Sehari setelah saya melakukan tes SIMAK KKI, saya mendapatkan informasi dari UI bahwa saya akan lanjut ke tahap selanjutnya yaitu tes MMPI dan tes MMI. Setelah mengikuti tes dan wawancara tersebut, pada tanggal 5 Juli 2023 saya resmi dinyatakan diterima sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia. Setelah merasakan perjuangan yang panjang, saya pun mengatakan kepada diri saya untuk berkomitmen agar saya dapat menjadi diri yang lebih positif lagi kedepannya dan dapat membawa berkat bagi orang lain. Sebelumnya, selama satu tahun saya menjalani perjuangan saya dengan cemas dan penuh dengan kekhawatiran karena saya takut akan kegagalan. Saya harus menyadari bahwa hal tersebut adalah hal yang harus saya jauhkan karena kedepannya, untuk berkuliah di dunia kedokteran saya akan menghadapi berbagai macam rintangan yang tentunya lebih sulit.

Untuk menjadi seorang dokter baik, kita membutuhkan sikap maupun sifat yang dimiliki oleh dokter ideal. Seorang dokter dapat dikatakan sebagai dokter yang ideal apabila ia memiliki kemampuan yang baik dalam menginterpretasikan kemampuanya kepada pasien, memiliki niat serta keterampilan yang baik[1]. Saat kita menjadi dokter yang memiliki karakter yang baik dan berdedikasi tinggi terhadap profesinya, tentu kita akan sangat digemari dan disukai oleh pasien khususnya dan masyarakat pada umumnya[2]. Untuk menjadi seorang dokter yang ideal, kita juga perlu memegang nilai- nilai luhur agar tetap sesuai dengan pedoman yang kita pegang teguh. Kita perlu menjaga hubungan kepercayaan antara dokter dan pasien yang tadinya sudah cukup diatur dengan kaidah-kaidah moral, yakni melalui etika profesi atau kode etik[3].

Kode etik kedokteran sudah dibuat sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat membahayakan siapapun. Dengan begitu, maka kita bisa menjadi dokter yang baik dimana kita dapat menggunakan ilmu yang kita dapatkan untuk membantu masyarakat. Dokter seperti itulah yang saya ingin terapkan bila kelak nanti saya telah menjadi seorang dokter. Dokter yang menjalankan karakter 3K yakni Kesatuan, Kesejawatan, dan Kebersamaan. Karakter Kesantunan artinya dokter yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik terhadap pasien, sejawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang menjadi mitra kerja. Pada karakter ini dokter juga harus bertutur kata baik, sikap, dan bahasa tubuh yang baik. Terdapat juga nilai Karakter Kesejawatan diartikan dokter yang menjunjung tinggi etika profesi, dan meningkatkan kemampuan serta kompetensi bidang kedokteran. Terakhir, terdapat karakter Kebersamaan yang artinya interkonektivitas dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat[4]. Dengan berpegang pada karakter diatas, diharapkan kita dapat menjadi dokter yang bijaksana serta berguna bagi masyarakat. Bila dijabarkan, tentu ada banyak hal yang harus kita penuhi untuk menjadi seorang dokter mulai dari pembelajaran hingga sikap kita pribadi. Bila dilihat dari datanya, Menkes merinci ketersediaan dokter di Indonesia saat ini hanya 101.476 dokter, dengan jumlah populasi sekitar 273,984,400 jiwa[5]. Hal tersebut membuktikan bahwa untuk menjadi seorang dokter, dibutuhkan pengorbanan yang besar dalam hidup kita.

Tidak hanya ingin menjadi seorang dokter yang baik, saya berharap bahwa saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya serta dapat membantu teman seangkatan saya baik dalam belajar maupun hal diluar perkuliahan sebisa mungkin. Selama masa preklinik, saya berencana untuk tentunya giat dalam belajar agar saya bisa mendapat nilai yang maksimal. Tidak hanya itu, saya juga ingin berpartisipasi dalam beberapa organisasi yang sekiranya sesuai dengan kemampuan saya sehingga saya dapat menyeimbangkan dengan pembelajaran saya. Dalam organisasi tersebut, saya akan berusaha berkontribusi semaksimal mungkin agar dapat menguntungkan bagi organisasi itu sendiri. Saya akan mencapai hal tersebut dengan cara mencari tahu berbagai organisasi yang terdapat di universitas, lalu melihat dan mencocokan dengan minat saya. Setelah lulus dari perkuliahan dan pada akhirnya menjadi dokter, saya berharap untuk dapat menjalankan praktek di rumah sakit dan setelah itu dapat melanjutkan pendidikan saya di bidang spesialis. Saya akan mencapai hal tersebut dengan belajar dengan giat selama masa preklinik sehingga nantinya saya bisa mendapatkan nilai yang maksimal dan dapat membantu saya dalam pencarian kerja. Saya berharap dengan ilmu yang saya dapatkan baik dalam negeri maupun luar negeri dapat saya terapkan kepada masyarakat dan pada akhirnya dapat berguna bagi masyarakat. Berbagai ilmu tersebutlah yang saya harap akan menambah pengetahuan pada masyarakat dan pada akhirnya dapat meningkatkan pengetahuan dan ilmu bagi masyarakat. Ilmu tersebut dapat bagikan baik melalui media sosial, maupun secara tatap muka kepada pasien saya saat berkonsultasi.

Untuk adik kelas yang nantinya akan menjadi seorang mahasiswa kedokteran di Universitas Indonesia saya berharap agar mereka dapat tetap semangat selama proses meraih mimpinya untuk menjadi seorang mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia. Mereka harus tetap mengingat bahwa jika mereka gagal untuk lulus melalui suatu jalur, masih terdapat berbagai jalur lainya yang dapat menjadi pintu untuk mereka masuk ke FK UI. Setelah mereka berhasil dinyatakan diterima saya berharap mereka bisa tetap semangat untuk menjalani masa perkuliahan mereka. Selain itu, akan lebih baik bila mereka tidak merasa terlalu puas dengan pencapaian yang mereka dapat yaitu dengan diterima di universitas impian mereka karena itu hanyalah permulaan awal dari jalan mereka untuk menjadi seorang dokter. Dengan berpikiran seperti itu, mereka dapat lebih giat lagi dalam masa pembelajaran mereka sehingga kedepannya dapat mendapat nilai yang maksimal dan perkuliahanya mereka dapat berjalan dengan baik.

Daftar Pustaka:

1. Borracci RA, Álvarez Gallesio JM, Ciambrone G, Matayoshi C, Rossi F, Cabrera S. What patients consider to be a 'good' doctor, and what doctors consider to be a 'good' patient. Rev Med Chil [Internet]l. 2020 Jul [cited 2023 Aug 5];148(7):930-938. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33399677/

2. Rasi’in. Integrasi Keilmuan Untuk Pendidikan Karakter Dokter Muslim. Fikrah: Journal of Islamic Education [Internet]. 2019 Dec 2[cited 2023 Aug 7];3 (2), Vol. 3 No. 2, 99-100. Available from: https://www.jurnalfai-uikabogor.org/index.php/fikrah/article/download/579/pdf

3. Wahyuwono DD, Saryono, Tri Utami NA. Doctor's Legal Awareness Of The Code Of Ethics Indonesian Medicine In An Effort To Improve Health (Hermina Purwokerto Hospital Study). S.L.R [Internet]. 2021 [cited 2023 Aug 7];Vol.3 (No.2) : 305-318. Available from: http://journal.fh.unsoed.ac.id/index.php/SLR/article/download/146/124

4. Widyawati. 3 Karakter ini Harus Dimiliki Seorang Dokter [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2018 Dec 16 [cited 2023 Aug 7]. Available from: 3-karakter-harus-dimiliki-seorang-dokter

5. Mulai Tahun Depan, 10 Persen APBD Wajib Dialokasikan Untuk Kesehatan [Internet]. 2022 Juli 22 [cited 2023 Aug 8]. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/print/22072300001/mulai-tahun-depan-10-persen-apbd-wajib-dialokasikan-untuk-kesehatan.html