- Benedictus Evan
- Aug 12, 2023
- 7 min read
Updated: Aug 13, 2023
Narasi Perjuangan
Nama saya Benedictus Evan Wielando biasa dipanggil Evan. Saya adalah lulusan SMAK 3 PENABUR Jakarta. Saya masuk kelas FKUI reguler melewati jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes atau yang biasa disebut SNBT. Pandangan saya terhadap FKUI adalah Lembaga pendidikan bagi calon dokter terbaik di Indonesia. Hal tersebut yang memotivasi saya untuk berusaha masuk dalam FKUI agar saya dapat mengejar impian saya, yaitu menjadi dokter yang sukses. Perjuangan saya masuk FKUI dimulai saat saya kelas 10 SMA. Akan tetapi, mimpi saya masuk FKUI sudah tertanam sejak saya masih duduk di kelas SD. Saya pertama kali mengenal FKUI dari pelajaran sejarah dimana para pemuda dari FKUI ( dulu disebut STOVIA ) mempelopori gerakan kebangkitan nasional yang mengubah cara perjuangan kemerdekaan Indonesia dari kedaerahan menjadi nasionalis. Impian saya untuk menempuh pendidikan di FKUI pun dimulai. Saya belajar dengan giat sejak kelas 7 - 9 di SMP. Saat masuk kelas 10 SMA saya pun lebih rajin lagi belajar untuk menabung nilai, sehingga kelak saya dapat masuk FKUI melewati jalur rapor. Akan tetapi saya ditolak dalam jalur masuk rapor lewat Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau yang biasa disebut SNBP. Saya pun tidak putus asa dan mulai belajar dan mempersiapkan diri untuk masuk FKUI melewati jalur SNBT. Cara belajar saya pun berubah dan materi yang saya pelajari pun berubah. Awalnya saya sudah hampir menyerah karena harus mengulang belajar materi akibat pergantian sistem dan materi dari UTBK menjadi SNBT. Akan tetapi saya bertekad untuk belajar dan mengejar impian saya untuk masuk FKUI. Alhasil kerja keras saya membuahkan hasil dan saya pun diterima oleh FKUI. Setelah masuk FKUI, komitmen saya pun berubah yang sebelumnya berkomitmen untuk lolos seleksi masuk FKUI menjadi dapat menempuh pendidikan dan mengumpulkan ilmu sebanyak mungkin, serta lulus dengan nilai yang memuaskan dari masa pendidikan saya di FKUI. Saya berharap agar saya dapat menambah ilmu sebanyak mungkin selama saya menempuh pendidikan saya di FKUI. Saya juga berharap dapat lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan. Saya juga memiliki kemauan untuk melanjutkan studi saya ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengambil pendidikan spesialis. Impian saya tersebut muncul karena saya melihat bahwa Indonesia masih kekurangan dokter spesialis, terutama daerah yang jauh dari pusat kota, sehingga saya bertekad untuk menempuh pendidikan spesialis agar dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau. Angkatan saya pun juga berharap dapat lulus bersama dan tidak ada yang tertinggal, serta dapat mencapai impian masing-masing dan menjadi dokter yang sukses dalam membantu banyak orang yang membutuhkan pertolongan.
Dalam menjadi dokter tentunya saya ingin melaksanakan tugas saya sebaik mungkin, sehingga dapat dikatakan bahwa saya berkomitmen untuk menjadi dokter yang ideal. Dokter ideal adalah dokter yang mempunyai aspek-aspek yang menjadikan dirinya ideal dihadapan sesama rekan kerja ataupun di hadapan pasien. Menurut saya pribadi bentuk dokter ideal berbeda-beda tergantung pribadi masing-masing, baik menurut pandangan diri sendiri, maupun menurut pandangan orang lain. Akan tetapi ada beberapa aspek umum yang dapat mendukung seseorang untuk menjadi dokter yang mendekati standar ideal secara umum. Aspek pertama terkait dengan sifat dari dalam diri sendiri. Nilai luhur yang pertama adalah percaya diri dan optimis. Dalam merawat pasien seorang dokter harus memiliki kepercayaan diri dan optimis bahwa ia dapat menyembuhkan pasien yang dirawatnya. optimisme dan kepercayaan diri yang ditunjukkan dapat memberikan ketenangan kepada pasien, karena pasien menjadi lebih percaya akan kemampuan dokter dalam menyembuhkannya. Selain memberikan ketenangan, kepercayaan diri dari dokter akan menyebar kepada pasien, sehingga pasien ikut percaya bahwa dirinya akan dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya. Nilai luhur yang kedua adalah berempati dan manusiawi. Jika kedua sifat tersebut diterapkan dengan benar, seorang dokter dapat lebih mudah berkomunikasi dengan pasiennya, karena ia juga dapat merasakan apa yang sedang dilalui pasiennya. Dokter yang manusiawi juga tidak segan untuk memberikan penjelasan terkait penyakit dan cara-cara perawatan yang akan diberikan kepada pasien. Pasien yang dirawat akan merasa lebih dihargai, sehingga akan semakin memercayai dokter yang merawatnya. Nilai luhur yang ketiga adalah seorang dokter harus memiliki kesantunan dan bersikap sopan terhadap sesama rekan kerja dan pasien yang dirawatnya. Seorang dokter harus bertutur kata yang baik, bersikap baik, dan memiliki bahasa tubuh yang baik. Seorang dokter yang santun juga mendengarkan keluhan pasien yang dirawatnya dengan serius dan tidak mengabaikannya. Jika sudah memiliki ketiga sifat tersebut, seorang dokter dapat dikatakan sudah mendekati tingkat dokter ideal di mata masyarakat umum. Dokter yang ideal dapat membantu dan berperan penting di dalam masyarakat. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh dokter ideal untuk memajukan ilmu kesehatan dan meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan kesehatan di sekitarnya. Pertama seorang dokter ideal dapat menjadi contoh bagi sesama rekan dokter dan tenaga medis di sekitarnya. Seorang dokter yang ideal dapat menjadi ujung mata tombak dalam membangun kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi. Nilai-nilai luhur yang dimiliki dan diterapkan dalam hidupnya sehari-hari dapat dicontoh dan diimplementasikan oleh rekan-rekan kerjanya. Kedua dokter yang ideal dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan di sekitarnya. Contohnya saja seorang warga yang dirawat dan disembuhkan oleh dokter ideal akan menjadi percaya dan lebih mengutamakan pertolongan medis dalam menyembuhkan penyakitnya. Saya pribadi ingin mencontoh dan menjadi layaknya dokter ideal di mata masyarakat umum. Saya ingin menjadi dokter yang percaya akan kemampuan saya dan memiliki optimisme dalam menolong pasien yang membutuhkan pertolongan saya. Saya juga akan menjadi dokter yang berempati dan humanis, sehingga saya dapat merasakan apa yang sedang dilalui pasien agar dapat membangun komunikasi yang baik dengan pasien yang saya rawat. Dan yang terakhir saya akan bertekad menjadi dokter yang sopan dan santun dalam berbicara dan bertutur kata agar saya dapat menjadi contoh bagi tenaga kesehatan lain dalam merawat pasien dan masyarakat yang butuh pertolongan.
Sebelum menjadi dokter tentunya ada kewajiban yang harus dipenuhi yaitu mengikuti masa preklinik. Masa preklinik akan saya tempuh dengan mengenyam pendidikan di FKUI. Saya akan mengumpulkan informasi dan pengetahuan sehingga menambah ilmu saya lewat berbagai sumber. Selain menambah ilmu saya, saya juga berencana untuk mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan dalam kampus. Mengembangkan skill sosial saya, serta menambah teman adalah tujuan saya dalam mengikuti berbagai UKM di kampus. Tujuan saya menambah skill sosial dan teman adalah karena dalam menjadi dokter kita tentunya akan berinteraksi dengan beragam orang, mulai dari sesama rekan dokter, petugas medis lainnya, dan yang terutama pasien yang butuh pertolongan. Oleh karena itu, dalam menjadi dokter juga diperlukan skill sosial disamping ilmu. Setelah menamatkan pendidikan saya di FKUI, saya berencana untuk menjalani masa CoAs. Saya berencana untuk mengikuti masa CoAs di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau yang biasa disebut RSCM, jika memungkinkan atau di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Banyak hal yang saya rencanakan dalam mengikuti masa preklinik, yaitu saya bertekad untuk mengumpulkan informasi dan pengetahuan sebanyak mungkin dari dokter-dokter yang sudah berpengalaman dan rekan seperjuangan saya. Saya ingin belajar untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat secara teoritis di FKUI menjadi praktik secara langsung ke pasien. Dalam mengikuti kegiatan preklinik saya juga memiliki kemauan untuk membantu masyarakat sekitar yang butuh pertolongan medis dasar, seperti mengecek tensi atau pemeriksaan umum secara gratis lewat kegiatan bakti sosial di lingkungan rumah ataupun bersama teman seangkatan di sekitar UI dan daerah Depok. Setelah lulus masa preklinik, saya berencana untuk melanjutkan studi saya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu dengan mengambil pendidikan spesialis. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan beasiswa agar dapat melanjutkan studi di luar negri dengan bantuan beasiswa LPDP. Saya berencana untuk menempuh pendidikan dan kembali ke Indonesia, sehingga dapat membagi ilmu yang saya dapat kepada rekan-rekan medis saya dan juga generasi dokter selanjutnya agar dapat memajukan dunia medis Indonesia.
Setelah menyelesaikan semua studi saya, saya akan mulai bekerja menjadi dokter. Saya akan berusaha untuk menjadi dokter yang dapat membantu banyak orang dengan berbagai cara. Mulai dari memberikan pengobatan gratis serta mengadakan berbagai kegiatan bakti sosial. Saya berencana untuk keliling ke berbagai rumah sakit di Indonesia agar dapat menemui dan mengenal keberagaman masyarakat Indonesia secara langsung. Saya memiliki tekad untuk membagikan ilmu yang saya dapat ke seluruh Indonesia secara langsung. Setelah selesai mengelilingi Indonesia, saya berencana untuk tinggal menetap dan melanjutkan profesi saya sebagai dokter dengan menempati salah satu rumah sakit di Jakarta dan membuka praktek pribadi. Saya juga memiliki keinginan untuk menolong masyarakat yang membutuhkan dengan mengadakan berbagai bakti sosial dan memberikan bantuan sumbangan dalam bentuk obat dan peralatan medis ke daerah yang masih jauh dari pusat kota. Saya harap kegiatan saya dapat menarik hati banyak kalangan, sehingga dapat membantu dalam mengumpulkan sumbangan untuk daerah yang membutuhkan. Saya juga berharap kesehatan masyarakat Indonesia dapat meningkat, tidak hanya di kota besar saja, melainkan juga di daerah terpencil. Pembenahan dan pemerataan dalam pemberian fasilitas kesehatan di Indonesia masih perlu dilakukan. Saya harap jika diberi kesempatan nantinya, saya akan berusaha untuk memeratakan pemberian fasilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, serta melakukan pembenahan sistem kesehatan di Indonesia agar lebih baik lagi, sehingga dapat meningkatkan dan memperbaiki kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Sekian narasi perjuangan saya dalam mencapai FKUI, pandangan saya terhadap dokter ideal, dan rencana saya selama masa preklinik dan klinik, serta harapan saya bagi peningkatan kesehatan masyarakat secara jangka panjang. Pesan saya bagi adik kelas yang ingin masuk FKUI adalah jangan menyerah dan berhenti belajar, tetap berusaha dalam menggapai mimpi menempuh pendidikan di FKUI. Jangan putus asa jika ditolak dari jalur-jalur masuk, selalu coba jalur lain karena tidak ada yang mustahil jika ingin terus mencoba.
Berikut sumber refrensi terkait narasi perjuangan saya :
Widyawati. 3 Karakter ini harus dimiliki seorang dokter [Internet]. Jakarta: Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI; 2018 Des 15; cited 2023 Aug 8]. Available from: 3 Karakter ini Harus Dimiliki Seorang Dokter – Sehat Negeriku (kemkes.go.id)
Rosa, E. Y. & Sugandi, M. S. (2023). The Ideal Doctor Image in Asian Countries: A Qualitative Study of Gen Z Patient's Perspective. Journal Eduvest. 2023 Jul 20;3 (7): 1347-1366
Pascual-Ramos V, Contreras-Yáñez I, Ortiz-Haro AB, Molewijk AC, Obrador GT, Agazzi E. Concordance among patients and physicians about their ideal of autonomy impacts the patient-doctor relationship: A cross-sectional study of Mexican patients with rheumatic diseases. J Clin Rheumatol. 17 Dec 2021;28(4):183-189.
Bendapudi, N. M., Berry, L. L., Frey, K. A., Parish, J. T., Rayburn W. L. Patients’ Perspectives on Ideal Physician Behaviors. Mayo Clin Proc. 2006;81(3):338-344.
Supiyanti, I., Muhardi. Seven Stars Moslem Doctor Sebagai Aplikasi Internalisasi Nilai nilai Islam dalam Nilai Kerja Tenaga Medis di Indonesia. Paradigma Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Pascasarjana, Vol. 1 No. 1 (2020):36-45.
Comments