top of page
  • Youtube
Search
  • Azzam Athallah Parlaungan Siregar
  • Aug 13, 2023
  • 7 min read

Narasi Perjuangan


Nama saya Azzam Athallah Parlaungan Siregar. Saya biasa dipanggil Azzam. Saya berasal dari Jakarta. Dahulu saya bersekolah di SMA Labschool Kebayoran dan memperdalam ilmu pengetahuan alam selama tiga tahun. Saya sekarang menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prodi Pendidikan Dokter. Saya masuk ke FKUI melewati jalur SIMAK KKI.


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tempat saya akan menimba ilmu nanti merupakan salah satu dari banyak fakultas di Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sendiri merupakan program Pendidikan dokter yang sudah ada sejak zaman belanda[1]. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dahulu diperuntukkan untuk calon dokter kalangan pribumi. STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen) diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1898 untuk dokter pribumi, melihat sejarah FKUI yang panjang saya tertarik untuk menjadi bagian dari program tersebut.


Saya menempuh karir akademik saya sebagai siswa Sekolah Dasar di SD Tugu Ibu Depok, tetapi saat kelas 2 SD saya pindah ke Jakarta ke SDN Rawa Barat 05 dan pindah lagi saat kelas 4 SD ke SDN Pulo 07 Pagi, di sanalah saya bertemu teman-teman yang baik dan juga sangat kompetitif dalam hal akademik, saya pun masih kerap berkontak dengan teman dari SDN Pulo 07 pagi hingga sekarang, walaupun hanya beberapa orang saja.


Keseharian saya di SDN Pulo 07 pagi masih merupakan salah satu pengalaman yang paling berkesan untuk saya, baik dari sisi lingkungannya yang kompetitif, tetapi ramah terhadap teman dan juga guru-guru saya yang sangat suportif. Saya sangat berterima kasih kepada guru saya Bu Dewi, Bu Ika, dan Pak Sus yang telah membimbing saya selama berada di sana. Selama berada di sana Saya dapat banyak kenangan yang masih saya ingat hingga sekarang, terutama pada kelas 4 dan kelas 5. Pada kelas 4 dan 5, saya banyak mengikuti aktivitas yang sangat seru, contohnya: Field Trip ke Kantor Pos Indonesia, mencoba berjualan di Market Day, tur di kota tua dan Pramuka. Saat Saya bersekolah di sekolah dasar saya juga sempat mengikuti berbagai lomba seperti O2SN bulutangkis, lomba akademik, dan lomba melukis. Beranjak ke kelas 6 SD saya mendapat program pendalaman materi untuk persiapan UN SD. Selama enam bulan di semester satu, saya mendapat banyak pengetahuan tambahan sebagai bekal saya nanti. Selain aktivitas akademik, saya juga berkesempatan berperan sebagai pemeran utama dalam Teater Musikal Petualangan Sherina yang diadakan di Pentas Seni sekolah saya. Pengalaman tersebut sangat berkesan untuk diri saya. Setelah diadakan pentas seni, hanya ada sisa beberapa bulan menuju Ujian Nasional (UN), saya pun menjadi lebih tekun dan serius dalam menghadapi tantangan tersebut. Saat Ujian Nasional sudah berada di depan mata, saya sudah tidak lagi belajar dan hanya bersenang-senang. Keadaan mental yang baik sangat dibutuhkan Ketika kita sedang menghadapi masalah yang ada. Oleh karena itu, persiapan yang baik secara akademis maupun mental dan doa yang cukup merupakan kunci saya meraih total nilai UN 282,5 dengan rata-rata 94,1. Seusai Ujian Nasional saya merasa tenang bagai semua masalah telah dilewati.


Setelah lulus dari SDN Pulo 07 pagi saya melanjutkan Pendidikan saya di SMP Labschool Kebayoran yang berada di Jln. K.H. Ahmad Dahlan, Kebayoran Baru. Selama berada di Sekolah Menengah Pertama Saya mendapatkan banyak pengalaman karena Labschool banyak menekankan di pendidikan karakter. Berbagai aktivitas kesiswaan Saya ikuti selama menjadi bagian dari SMP Labschool Kebayoran, contohnya BIMENSI (Bina Mental Siswa) dan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa). Selama menjadi peserta aktivitas tersebut saya dibina untuk menjadi lebih disiplin. Masuk ke kelas 9, aktivitas kesiswaan telah dibatasi sebagai persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang diselenggarakan pada semester 2. Persiapan ujian nasional tersebut merupakan hal yang paling berkesan, di sana saya berkesempatan untuk ikut pemantapan materi yang diselenggarakan oleh pihak sekolah SMP Labschool Kebayoran. Selain pemantapan dari sekolah, saya juga ikut bimbingan belajar di dekat sekolah, di sana saya semakin dekat dengan teman-teman saya yang juga bersekolah di SMP Labschool. Setelah masuk ke semester 2 saya mendapati, bahwa saya lulus penerimaan SMA Labschool Kebayoran melewati jalur khusus tanpa tes. Hal tersebut saya peroleh dengan mempertahankan nilai semester 1-5 saya di SMP Labschool Kebayoran. Setelah diterima di SMA Labschool Kebayoran, tekanan yang ada pada diri saya perlahan berkurang dan mungkin saja hal tersebut berkontribusi terhadap pencapaian saya pada UNBK 2019 dimana saya mendapat total nilai sebesar 391 dengan rata-rata 97,75. Saya tidak menyangka saya bisa mendapat skor sebesar itu. Saya pun menghabiskan waktu saya dari hari tes UNBK ke MPLS SMA dengan bersantai.


Saat Libur kenaikan SMP ke SMA telah usai, saya Kembali belajar di SMA Labschool Kebayoran. Selama berada di sana, saya kembali mengikuti berbagai kegiatan baik akademis maupun kesiswaan. Kegiatan yang pertama dilakukan langsung setelah Kembali masuk sekolah adalah MPLS yaitu masa pengenalan lingkungan sekolah. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah diwarnai euphoria back to school setelah selama tiga bulan saya bersantai. Saya mengambil jurusan IPA di sana dan saya mulai menggeluti hal-hal yang baru seperti adanya pemecahan pada mata pelajaran IPA terpadu yang semulanya satu menjadi tiga, yaitu: Fisika, Biologi, dan Kimia. Saya kesulitan mengatur ritme belajar saya selama di SMA karena banyaknya tugas dan aktivitas kesiswaan yang ada di SMA Labschool Kebayoran. Saya pun terkejut karena saya tidak bisa bersantai seperti saat saya berada di SMP dan SD terlebih dahulu yang semua pelajaran nya diberi langsung oleh guru seperti disuapi. Saya harus mulai mengembangkan kebiasaan saya sebagai siswa yang tekun belajar mandiri.


Kegiatan kesiswaan di SMA Labschool Kebayoran cukup banyak, seperti TO (training orientasi), BINTAMA, MPLS, dan BINTAK. Dari semua kegiatan tersebut, siswa tidak belajar secara akademis, tetapi diminta untuk menggunakan tenaganya pada kegiatan kesiswaan yang ada.


Intensitas dan Kompleksitas dari materi menuntut saya untuk menjadi lebih giat belajar. Walaupun, selama berada di SMA saya mengalami kesulitan dalam menemukan tempo yang tepat saya tetap lulus dengan keadaan yang baik dan juga nilai yang relatif baik.


Saya ingin masuk ke fakultas kedokteran utamanya karena ingin membantu orang dan membuat kontribusi terhadap Republik Indonesia dalam bidang kesehatan. Sewaktu saya kelas 12, saya bermimpi ingin masuk ke fakultas kedokteran, menurut saya masuk ke fakultas kedokteran merupakan pencapaian yang hebat. Pada tahun pertama mencoba, saya mengikuti Talent Scouting yang diadakan oleh Universitas Indonesia, tetapi pada saat pengumuman, saya tidak mendapatkannya. Setelah itu, saya mencoba Ujian Tulis Berbasis Komputer/Seleksi Bersama Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri 2022, tetapi tidak lulus juga. Sehabis itu, saya mencoba kedua seleksi mandiri yang ditawarkan oleh Universitas Indonesia yaitu Seleksi Masuk Reguler (SIMAK Reguler) dan Seleksi Masuk Kelas Khusus Internasional (SIMAK KKI), setelah mencoba keduanya, saya belum juga mendapatkannya.



Namun, saya tidak menyerah dan saya mencoba lagi pada tahun kedua melewati jalur SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Komputer) tadinya Bernama SBMPTN, tetapi kerja keras saya belum juga membuahkan hasil. Setelah belajar tes kemampuan ipa dari soal seleksi masuk UI dari tahun-tahun sebelumnya, saya memberanikan diri untuk mendaftar Kembali lewat jalur SIMAK KKI. Saya merasa berdebar saat menjalanai rangkai ujian SIMAK KKI karena saya mengira ini merupakan last chance saya dengan mempertimbangkan bahwa SIMAK Reguler hanya menawarkan kuota 12 orang. Kuota 12 orang tersebut nantinya akan diperebutkan ribuan orang. Dengan mengucapkan puji syukur, saya mendapatkan undangan untuk tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) dan juga undangan untuk melakukan MMI yang diadakan di Kampus RIK di Depok. Setelah menunggu satu tahun, impian saya tercapai.


Diterimanya saya di FKUI membuat saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan Allah. Saya sudah bekerja dengan giat dan akhirnya diterima, saya tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja. Sebagai mahasiswa yang berkuliah di bidang kedokteran, mahasiswa dituntut menjadi active listener, dilligent, dan memberikan personal best. Kedepannya saya ingin menjadi manusia yang lebih disiplin, tekun, dan selalu memberikan yang terbaik dalam segala hal yang ditemuinya.


Orang yang senantiasa disiplin tentunya akan lebih sukses dibandingkan dengan yang tidak. Disiplin sebagai salah satu core competence merupakan alat yang luar biasa jika dipakai untuk meraih sesuatu. Saya berharap saya menjadi lebih disiplin, memberikan personal best, dan berintegritas selama dan setelah belajar di FKUI. Saya juga berharap teman-teman satu Angkatan dapat lulus Bersama-sama dan juga mempertahankan silaturahmi sebagai Angkatan yang solid.


Dokter merupakan salah satu profesi yang mengharuskan praktikannya untuk terus meng-update ilmunya. Menurut pandangan saya, dokter yang ideal adalah yang mengamalkan ilmunya, berpegang teguh pada undang-undang, KODEKI, sumpah dokter, menambah skillnya sesuai SKDI, dan senantiasa terus menimba ilmu agar tidak tertinggal zaman.



Kode Etik Kedokteran Indonesia merupakan pembukuan nilai-nilai tanggung jawab profesional profesi kedokteran yang nantinya akan dibagi lagi menjadi 21 pasal, masing-masing pasal aka nada penjelasan dan pemaparan tersendiri. Sebagai pekerjaan profesi yang tersumpah, seorang dokter idealnya harus mematuhi, menjunjung tinggi, mengamalkan sumpah dan atau janji dokter. Hal tersebut telah diatur dalam pasal 1 kewajiban umum yang berbunyi “Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, mengahayati, dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter”{2].


Seorang dokter idealnya juga harus menambah dan memperdalam ilmunya secara terus menerus agar tidak tertinggal informasi dan pengetahuan baru. Dokter sebagai ilmuwan harus senantiasa melakukan pengembangan dan melakukan riset di bidangnya. Dokter harus menuangkan pikirannya terhadap permasalahan di bidang risetnya. Penuangan pikiran tersebut tentu saja harus dilandasi oleh penelitian yang mumpuni terlebih dahulu dan tidak asal menyebut ataupun memplagiasi tulisan. Plagiarisme mempunyai hukuman yang berat seperti pencabutan gelar bagi sivitas akademika[3].

Upaya kesehatan harus dilakukan oleh seorang dokter yang baik dan tentu saja harus didasari kompetensi yang kuat{4]. Oleh karena itu, uji kompetensi dilakukan terhadapa calon tenaga kerja kesehatan agar kualitas tetap terjaga. Dokter idealnya juga harus menjaga kerahasiaan pasien(Hippocratic oath) dan melakukan informed consent terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan ke pasien.


Kedepannya saya ingin mengikuti jalan para pendahulu seperti Hippocrates, sebagai praktikan ilmu kedokteran yang memegang tinggi kode etik dan kerahasiaan. Saya juga ingin menjadi orang yang kompeten dalam bidangnya dan juga berprestasi dalam bidang akademik.


Seiring membaiknya akses masyarakat ke fasilitas kesehatan dan kenaikan jumlah tenaga kesehatan, saya berharap Indonesia akan semakin baik dalam bidang kesehatan. Informasi yang dahulu sulit didapat menjadi lebih mudah di zaman yang serba cepat informasinya ini.


Pesan saya untuk para adik kelas yang mempunyai keinginan untuk masuk ke FKUI ataupun kedokteran adalah bersungguh-sungguhlah dalam menyiapkan diri untuk tes ujian masuk karena barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.



DAFTAR PUSTAKA


  1. Hoesein R, Tanzil M. Sejarah FKUI [Internet]. Jakarta: FKUI; 2015 Aug 20 [updated 2023 Mar 23; cited 2023 Aug 11]. Available from https://fk.ui.ac.id/sejarah.html

  2. Ranakusuma T, Budiningsih Y, Soetedjo, Gunawan S, Purwadianto A, Prawiroharjo P, et al. Kode Etik Kedokteran Indonesia. 1st ed. 2012

  3. ‌Menteri Pendidikan Nasional. Pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi. Jakarta. Kementrian Pendidikan Nasional; 2010. 7 halaman. Report No. 17 tahun 2010

  4. Presiden Republik Indonesia. Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kepresidenan Republik Indonesia; 2014. 78 halaman. Report No. 36 tahun 2014

  5. Henderson J. Oath [Internet]. Loeb Classical Library. Available from: https://www.loebclassics.com/view/hippocrates_cos-oath/1923/pb_LCL147.299.xml



 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page