- Ayesha Alya Yasmin Heru Putri
- Aug 12, 2023
- 7 min read
Updated: Aug 13, 2023
Narasi Perjuangan
Halo teman-teman semua ! Ada sebuah pepatah “tak kenal maka tak sayang”, maka dari itu perkenalkan nama saya Ayesha Alya Yasmin Heru Putri, biasa dipanggil Yesha. Saya adalah salah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Kelas Internasional Universitas Indonesia Angkatan 2023. Sebelum status saya berubah menjadi seorang mahasiswi, saya bersekolah di SMAS Insan Cendekia Madani Tangerang Selatan. Setelah perjuangan yang cukup lama dan berliku akhirnya doa saya terjawab dengan tulisan “Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru di Universitas Indonesia”. Sejak tanggal 31 Maret, saya telah memasuki keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia lewat jalur Talent Scouting.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah kampus impian mayoritas calon mahasiswa kedokteran. Sejak kecil, saya sering mendengarkan perkataan orang mengenai Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sering sekali saya mendengar kata “Bergengsi”, “Jenius”, “Terbaik”, dan kata-kata positif lainnya. Tentunya, kata-kata tersebut tidak luput dari benak saya saat memikirkan kampus ini. Dalam pandangan saya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah tempat berkumpulnya calon pemimpin di kemudian hari.
Jika saya mengatakan bahwa saya tidak pernah berpikir ingin bergabung dengan institusi kedokteran bergengsi ini, maka saya berbohong. Universitas Indonesia menempati urutan pertama kampus negeri terbaik di Indonesia dan peringkat 577 sedunia.[1] Jika melihat dari statistika, bagi saya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah cita-cita jauh yang tidak pernah saya yakini dapat dicapai. Saya tidak menyangka bahwa suatu hari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia akan menjadi lebih dari sekedar mimpi, tetapi sebuah kesempatan yang dapat saya raih.
Motivasi saya untuk menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berawal sejak kecil. Ketika masih muda, orang dewasa sering bertanya “Kamu ingin jadi apa kalau sudah besar?”. Jawaban teman-teman saya akan bervariasi, beberapa akan mengatakan sesuatu yang berbeda seperti astronot atau putri kerajaan, tetapi saya selalu mengatakan bahwa saya ingin menjadi seorang dokter. Sejak kecil saya selalu dikelilingi oleh orang-orang yang berlatar belakang di dunia kesehatan dimana orang tua saya merupakan dokter spesialis dan juga kakak perempuan saya yang sedang menjalani perjalanannya sebagai mahasiswa kedokteran. Dari situ tumbuhlah ketertarikan yang lebih untuk menempuh jalan yang sama.
Selama menjalani masa SMP, saya tidak pernah mempunyai target jangka panjang dan bercita-cita untuk memasuki universitas terbaik di Indonesia. Walau pada saat itu saya sudah mengetahui profesi apa yang ingin ditempuh di masa depan, namun yang terpikirkan di benak saya hanyalah mendapatkan nilai yang bagus dan bersenang-senang. Maka dari itu, masa-masa SMA saya hanya dipenuhi oleh belajar, mengikuti ekstrakurikuler sebagai hobi dan juga jalan-jalan bersama teman. Tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk mengumpulkan sertifikat dan mengikuti organisasi. Saya menghabiskan sebagian besar tahun sekolah menengah pertama saya untuk belajar yang membuat saya bisa dianggap siswi yang pasif. Saya tidak pernah tertarik untuk bergabung dengan suatu organisasi karena saya percaya bahwa bergabung dengan suatu organisasi hanya akan membuang waktu.
Dua kata untuk mendeskripsikan masa SMA saya adalah perubahan dan adaptif. Sejak kecil saya terbiasa bersekolah di sekolah internasional dimana sekolah sudah selesai pada jam 3 sore dan kita bisa pulang. Namun, takdir berkata lain dimana akhirnya saya disarankan oleh orang tua untuk menempuh SMA di sekolah boarding berlokasi di Tangerang Selatan. Tentunya, saya merasakan banyak sekali culture shock yang terjadi. Dimulai dengan bangun tiap hari pada jam 4 subuh lalu bergegas ke masjid, setiap malam ada kegiatan asrama, sangat minim akses menggunakan gadget, sampai menjalani hari-hari di asrama yang hanya diperbolehkan untuk pulang ke rumah setiap 3 bulan. Saya menjalani awal-awal bulan masa SMA saya dengan penuh kesal dan paksaan. Namun, dengan kehadiran teman-teman dan orang tua yang suportif akhirnya saya berhasil beradaptasi dengan lingkungan yang baru ini.
Dikarenakan wabah Covid-19 yang terjadi pada tahun 2021, angkatan 2023 menjalani masa kelas 10 dengan pembelajaran secara online. Namun, menurut saya ini adalah sebuah kesempatan besar untuk lebih rajin belajar di rumah. Disinilah saya mulai memotivasikan diri lebih untuk menggapai cita-cita masuk fakultas kedokteran di perguruan tinggi negeri dan untuk mengubah status saya menjadi siswa yang aktif. Namun, saya belum puas dengan hanya mendapatkan nilai terbaik. Dari sinilah saya mulai berpartisipasi dalam beberapa organisasi dan juga mengikuti olimpiade yang diselenggarakan secara online. Akhirnya, saya memutuskan untuk bergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah. Dengan ikut serta dalam organisasi ini telah membuka pandangan saya ke perspektif yang lebih baru. Dengan posisi menjabat sebagai Ketua Divisi Hubungan Masyarakat, disinilah saya belajar mengenai kepemimpinan, berpikir kritis, kolaborasi, dan kooperatif. Selain OSIS, saya juga diamanahkan sebagai ketua acara atau Secretary General ICEMUN yaitu sebuah acara simulasi konferensi MUN yang diadakan oleh sekolah. Terlepas dari berbagai organisasi, acara dan lomba yang saya ikuti, dari sinilah saya bisa mengubah status saya menjadi siswa yang aktif.
Tibalah waktu dimana para siswa-siswi kelas 12 yang termasuk peringkat eligible untuk menginput data pada akun SNBP masing-masing. Saya yang pada saat itu berada di peringkat eligible nomor dua masih bingung akan pilihan universitas untuk diinput. Saya sendiri merasa tidak percaya diri dikarenakan sertifikat yang dimiliki termasuk dikit. Namun, atas arahan dan dukungan dari orang tua, akhirnya saya memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai pilihan pertama. Di tengah masa-masa menunggu pengumuman SNBP, guru kaunseling saya menghampiri dan memberikan info mengenai ikut jalur Talent Scouting. Setelah riset lebih lanjut, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan diri untuk jalur Talent Scouting Fakultas Kedokteran. Dari sinilah saya mulai mencicil motivation letter sampai bolak-balik menghampiri guru bahasa inggris untuk bantu merevisi. Sesudah menyelesaikan motivation letter tersebut, saya mulai mengumpulkan berkas-berkas lain dan memfinalisasikan data.
Sampailah pada tanggal 28 Maret 2023, pengumuman SNBP. Saat membuka pengumuman SNBP bersama teman-teman, munculah kegagalan pertama untuk pendaftaran universitas saat melihat warna merah terpampang pada layar laptop. Akan tetapi, kegagalan saya tidak lolos SNBP tidak menghalangi motivasi saya untuk merebut cinta Universitas Indonesia di jalur Talent Scouting. Berkat ridho Allah SWT, akhirnya doa saya dijawab dengan tulisan “Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru di Universitas Indonesia”.
Dengan diterimanya saya dalam kekeluargaan besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya akan memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal untuk meningkatkan potensi dan keunggulan saya kedepannya. Saya akan memaksimalkan kesempatan ini untuk meneruskan status saya sebagai mahasiswa yang proaktif selama masa pendidikan saya. Saya ingin memiliki kepercayaan diri untuk melangkah keluar dari zona nyaman saya dan mencoba bergabung dengan kelompok atau organisasi yang bermanfaat dan tentunya membawa dampak yang positif bagi diri saya dan juga lingkungan saya. Saya berharap selama kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saya dapat mengikuti masa perkuliahan dengan baik dan lancar. Mendapatkan dan mempertahankan nilai yang memuaskan selama kuliah merupakan harapan terbesar saya.
Menurut saya, dokter ideal adalah dokter yang memiliki karakter sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Profesi dokter harus memiliki karakter 3K, yaitu Kesantunan, Kesejawatan, dan Kebersamaan dalam menjalankan tugasnya.[2] Walaupun kedepannya saya ingin menjadi dokter yang memiliki ketiga karakter tersebut; kesantunan, kesejawatan, dan kebersamaan, namun saya ingin menjadi dokter yang menjunjung tinggi nilai kesantunan di lingkup kerja. Soft skill yang paling krusial dimiliki seseorang adalah profesi adalah keterampilan untuk berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi akan mempengaruhi soft skill yang lain seperti manajemen konflik dan mengelola diskusi.[3] Dengan menjunjung tinggi sifat kesantunan, saya akan bisa berkomunikasi secara efektif dengan pasien, perawat, dan bahkan rekan kerja karena karakter ini merupakan soft skill penting untuk dimiliki seterusnya di masa depan. Kemampuan komunikasi tersebut akan merepresentasikan kepribadian seorang dokter untuk menjaga profesionalisme.
Menurut pandangan dari sebuah wawancara tentang profesi kedokteran sebagai karir yang mulia, profesi kedokteran adalah profesi yang mulia karena terkait langsung dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan profesionalisme. Kesimpulan ini sesuai dengan fakta bahwa tujuan utama profesi kedokteran adalah melayani pasien dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang dokter harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku etis dalam menjalankan profesinya.[4]
Rencana jangka pendek saya selama preklinik adalah untuk bisa beradaptasi baik dengan sistem pembelajaran di FKUI. Peralihan pembelajaran dari SMA menuju Universitas tentunya akan berat namun saya berharap dalam beberapa bulan kemudian saya sudah bisa beradaptasi dengan baik. Tentunya untuk bisa beradaptasi, saya perlu dukungan suportif dari teman teman FKUI 2023 untuk menyesuaikan bersama di lingkungan baru ini. Mengingat bahwa lingkungan pertemanan memainkan peran yang besar dalam pembelajaran, saya berharap bisa mendapatkan teman-teman yang positif dan suportif. Saya juga memiliki tujuan untuk bisa membagi waktu saya antara belajar, bersosialisasi, dan juga istirahat. Dengan adanya kemampuan untuk bisa membagi waktu saya, saya berharap bisa membantu diri saya untuk unggul dalam studi saya.
Saya ingin menjadi dokter yang berkompeten. Tentunya saat preklinik dan lanjut koass saya akan mendengarkan masukan dan kritik dari para dokter dan profesor yang membantu saya. Setelah lulus, saya berencana untuk melanjutkan pendidikan saya dan mengejar S2 spesialis. Saya berharap dengan menjadi dokter yang cakap, saya dapat menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat secara luas. “Digaris bawahi oleh Ketua umum DPP Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia bahwa masyarakat Indonesia harus berhati-hati dan terdidik untuk melawan hoaks, terutama yang menyangkut masalah kesehatan. Sebagaimana diketahui dari situs Diskominfo akan rawannya penyebaran informasi seputar dunia kesehatan dari sumber yang tidak jelas.[5] Di masa depan depan, saya ingin menjadi dokter yang meningkatkan kesadaran tentang isu seputar dunia kesehatan dan memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap berita terkait kesehatan yang sumbernya tidak diketahui.
Pesan saya untuk adik kelas yang ingin masuk UI adalah untuk bercita-citalah tinggi dan jangan menyerah. Mungkin bagi semua orang, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah sebuah universitas yang hampir mustahil dan susah sekali untuk ditembus. Namun, apa yang saya sendiri telah belajar dari perjalanan ini adalah untuk bekerja keras, berdoa, dan akhiri dengan bertawakal. Walaupun belajar dengan giat adalah salah satu kunci untuk menggapai tujuan, namun tetap penting menjaga kesehatan diri sendiri dan tahu kapan untuk beristirahat. Terakhir, jangan lupa untuk meminta ridho, doa, dan dukungan dari keluarga, guru, dan teman-teman sekitar selama berjuang.
Daftar Pustaka :
UPT TIK. 50 Universitas Terbaik Indonesia versi Webometrics periode Januari 2023, Undiksha Peringkat 1 di Bali [Internet]. Bali: upttik.undiksha; 2023 Feb 03; [cited 2023 August 8]. Available from: https://upttik.undiksha.ac.id/webometric-2023/
Rokom. 3 Karakter ini Harus Dimiliki Seorang Dokter [Internet]. Jakarta: Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku Kementerian Kesehatan; 2018 Des 16; [cited 2023 August 08]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20181215/4928833
Puspasari JA. Pembentukan Karakter dan Soft Skill Untuk Tenaga Kesehatan [Internet]. Telogorejo: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo; 2022 July 07; [cited 2023 August 07]. Available from: https://www.stikestelogorejo.ac.id/tag/pembentukan-karakter/
Afandi D. Nilai-Nilai Luhur dalam Profesi Kedokteran: Suatu Studi Kualitatif [Internet]. 2017 Sept [cited 2023 August 08] 1(1): 25-28. Available from: http://jkm.fk.unri.ac.id/index.php/jkm/article/view/22
3 Alasan Orang Suka Sebar Hoax Soal Kesehatan [Internet]. Sumatera Utara: Dinas Komunikasi & Informatika Kabupaten Batu Bara; 2020 Maret 09; [cited 2023 August 08]. Available from: https://diskominfo.batubarakab.go.id/post/3-alasan-orang-suka-sebar-hoax-soal- kesehatan
Comments