- Aurora Fervita
- Aug 12, 2023
- 10 min read
Updated: Aug 13, 2023
NARASI PERJUANGAN
Pernah saya baca dalam sebuah buku, sebuah kalimat yang sangat mulia, “Seorang dokter tidak saja profesional dan mahir dalam bidangnya tetapi lebih dari itu ‘melegenda dalam hidup pasien, keluarga dan masyarakat luas’(1). Kalimat yang sangat menginspirasi bagi hidup saya.
Perkenalkan nama saya Aurora Fervita. Teman-teman sering memanggil saya Aura, namun ada juga yang memanggil saya dengan nama depan lengkap yakni Aurora. Saat ini saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2023. Alhamdulillah, puji syukur saya dapat menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran UI melalui jalur SNBT 2023. Melepas pakaian putih abu dan memakai almamater kuning kebanggaan kita semua merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya. Bergabung sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah keputusan besar, dengan segala pertimbangan dan kerja keras yang telah dilalui. Mengingat dedikasi yang diberikan bisa dibilang hampir seumur hidup dan bertahun-tahun untuk mendapat sertifikasinya. Dukungan dan motivasi keluarga saya merupakan hal yang paling berarti sehingga saya yakin untuk mendaftar sekolah Kedokteran. Meskipun saya sempat merasa tidak yakin, namun pada akhirnya mereka yang selalu memberikan kata-kata penyemangat.
Semua dimulai sejak masa kanak-kanak tentunya. Setiap kali guru menanyakan “apa cita-citamu?” Serentak setiap anak menjawab ingin menjadi dokter atau polisi. Tak heran, dokter adalah profesi yang mulia dan luar biasa. Mata siapa yang tak berbinar saat mendengar kata “dokter”? Sejak kecil, saya selalu ingin menjadi dokter. Namun, seiring bertambahnya usia, sejujurnya saya mulai ragu, dalam benak selalu muncul pertanyaan “apakah bisa menggapai cita-cita ini?” atau “memangnya saya sanggup?” Akan tetapi, berkat dukungan dan motivasi dari orang-orang di sekitar saya, saya terus mencoba dan berusaha yakin akan kemampuan diri saya hingga akhirnya bisa mencapai momen ini, Aurora Fervita, mahasiswa Kedokteran Universitas Indonesia.
Saya anak yang ceria dan aktif pada masa sekolah. Menempuh pendidikan di SMP 193 Jakarta merupakan sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan bagi saya. Memori setiap harinya masih terekam jelas dalam ingatan. Terutama masa MPLS di tahun 2018. Pada hari ke-3 MPLS, tepatnya pada hari Rabu, saya menghadiri wawancara calon pengurus OSIS. Ini merupakan garis start dari perjalanan organisasi saya semasa sekolah. Menjalani wawancara pertama kali terasa gugup dan penuh kekhawatiran, tetapi dengan berusaha menjawab setiap pertanyaan dengan sebaik mungkin, saya rasa wawancara demi wawancara yang saya hadiri berjalan dengan lancar. Tiba suatu hari saya dipanggil ke podium saat apel harian, tentu saya terkejut, apa saya ada berbuat kesalahan? Ternyata saya terpilih menjadi salah satu kandidat calon ketua OSIS SMPN 193 Jakarta periode 2018/2019. Sayangnya, saya belum berhasil menjabat sebagai ketua OSIS, namun menjadi sekretaris utama. Di periode 2019/2020, saya meneruskan kegiatan organisasi saya dan menjadi bendahara. Selain itu, pada tahun yang sama, tahun 2019, saya juga tergabung dalam Badan Pengurus Harian Paskibra (BPHP) sebagai humas.
Selama masa SMP, saya cukup disibukkan dengan kegiatan organisasi serta les. Saya ingat sekali jadwal les saya cukup padat, dari Senin hingga Sabtu. Pada hari kerja (Senin-Jumat), sepulang sekolah pada pukul 5 sore ditambah kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS, saya langsung pergi ke tempat les menggunakan seragam sekolah. Sekitar pukul 9 malam biasanya, saya baru menginjakkan kaki di halaman rumah. Sesampainya di rumah, saya mandi, makan, serta mengerjakan tugas sekolah dan tugas les. Rumah bagaikan tempat persinggahan sementara untuk tidur selama 5-6 jam saja. Sedangkan untuk hari Sabtu, saya pergi les pukul 8 pagi hingga 12 siang. Meskipun kegiatan akademik dan non akademik saya selama SMP terbilang cukup padat dan melelahkan, tetapi saya merasamelaksanakannya dengan sepenuh hati dengan prinsip “enjoy and let it flow”. Mengingat bahwa saya bercita-cita tinggi untuk menjadi seorang dokter, saya tidak boleh mudah mengeluh dan harus bisa bertanggung jawab atas segala kegiatan yang memang sejak awal sudah saya pertimbangkan untuk diikuti.
Saya adalah seorang siswa dari salah satu SMA terbaik di Jakarta, SMAN 81 Jakarta. SMAN 81 Jakarta menggunakan sistem SKS (Sistem Kredit Semester)2. Saya mengikuti program yang diadakan di sekolah, program percepatan, sehingga saya berhasil berada pada titik ini untuk menyelesaikan sekolah menengah atas hanya dalam 2 tahun. Tentunya sebagai seorang siswa percepatan, saya dituntut untuk selalu aktif, sigap, cerdas, dan cermat dalam menyelesaikan studi sehingga saya memiliki ambisi yang kuat dan kemauan tinggi untuk belajar. Ditengah kesibukan dan padatnya jadwal pembelajaran sebagai siswa percepatan, saya tetap aktif dan tergabung dalam Musyawarah Perwakilan Kelas (CISTA NITI PRANAGATA Kabinet 20). Saya juga kerap mengikuti perlombaan atau olimpiade, seperti olimpiade di bidang MIPA, perlombaan ekonomi, bahkan olimpiade bahasa Jerman. Ajang perlombaan ini bukan hanya untuk mengumpulkan piala atau piagam semata, namun sebagai pondasi awal untuk terus mengasah dan mengembangkan segala potensi yang ada pada diri saya.
Semester 1-5 saya lalui dengan selalu berpindah-pindah kelas. Anak percepatan dituntut untuk belajar secara mandiri. Mulai dari mencari materi, mempresentasikan materi, hingga tugas kebanyakan berupa tugas pribadi meskipun umumnya dikerjakan berkelompok. Setiap rangkaian belajar dilaksanakan sesuai pola belajar kita masing-masing. Biasanya kami akan diberikan rangkaian kompetensi dasar materi yang harus kami pelajari. Kemudian, kami akan membuat materi presentasi sesuai kompetensi dasar yang sudah diberikan. Setelah merasa siap, kami akan menghubungi guru untuk presentasi dan ujian. Biasanya, kami belajar di perpustakaan atau ruang audio visual (terpisah dari siswa kelas reguler). Terhitung mulai semester 6, anak percepatan digabungkan dengan kelas 12 reguler. Sehingga kami bisa mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran di ruang kelas sesuai jadwal kelas 12 pada umumnya. Saya bergabung dengan kelas 12 MIPA 5. Di kelas ini saya mendapatkan banyak pengalaman yang sebelumnya tidak saya dapatkan di semester 1-5. Pada tanggal 25 Januari 2023, dikirimkan dokumen “Pengumuman Pemeringkatan Siswa Eligible Angkatan 2023”. Awalnya saya tidak berekspektasi sama sekali, ternyata setelah membuka dokumen tersebut, saya cukup terkejut ternyata nama “Aurora Fervita” berada di peringkat 4. Berada di peringkat yang terbilang cukup tinggi, tidak membuat hati saya tenang. Tujuan saya sejak awal memang Kedokteran UI, namun saat mendengar kabar bahwa peringkat 1 dan 2 eligible memilih jurusan yang sama (FK UI), mau tidak mau saya harus melepaskan pilihan tersebut. Pada bulan Februari 2023, ruang BK mulai penuh setiap harinya, kami dipanggil satu per satu untuk mengkonsultasikan jurusan yang akan didaftarkan pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Setelah konsultasi, saya diarahkan untuk mendaftar di jurusan kedokteran di salah satu universitas di Jawa Tengah. Setelah berbagai pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti saran dari BK. Saya terus berdoa dan meminta kepada Allah SWT agar diberikan hasil yang terbaik di saat pengumuman SNBP nanti. Sebulan berjalan dengan cepat, tanggal 28 Maret 2023 sudah tiba, hari pengumuman. Saya bersama seorang teman telah bersiap untuk membuka pengumuman tepat pukul 15.00 WIB. Bagaimana ya mendeskripsikan perasaan waktu itu? Rasanya ‘campur aduk’ dan sulit dideskripsikan. Perasaan gugup, takut, cemas menyelimuti tubuh. Saya memang tidak dapat berharap banyak pada seleksi ini. Bagaimana tidak? Banyak orang berkata bahwa track record alumni berperan penting dalam SNBP, sedangkan jurusan yang saya daftarkan tidak ada alumni yang lolos 5 tahun belakangan ini. Entah sesuai ekspektasi atau tidak, setelah menekan tombol lihat hasil seleksi, yang muncul adalah warna merah. Warna kegagalan katanya. Di satu sisi tentunya saya merasa kecewa karena kesempatan yang saya dapatkan dari perjuangan selama 5 semester sirna begitu saja. Namun, disisi lain saya merasa bersyukur karena artinya masih ada kesempatan
Setelah gagal SNBP, saya bertekad untuk belajar dengan lebih giat untuk mencapai impian saya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Sistem SNBT tahun ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya (5). Di mana pada tahun ini Tes Kemampuan Akademik dihilangkan dan diganti dengan tes literasi. Untuk persiapan SNBT, setidaknya terhitung mulai bulan Januari 2023 sudah mencapai sekitar 30%. Mulai tanggal 29 Maret 2023, saya mengikuti program super intensif di salah satu bimbel terkenal dan ternama, Prosus Inten. Saya datang ke Inten setiap hari Senin-Sabtu. Setiap harinya saya mengerjakan ratusan soal-soal latihan SNBT. Di awal hari, setiap kelas, membahas soal diskusi sebanyak 20-25 nomor, dilanjutkan dengan mengerjakan 15 soal kuis, dan terakhir kami akan diberikan soal mandiri untuk kami kerjakan di rumah 15-20 soal. Dalam satu hari ada 2 kelas utama yang harus saya ikuti. Kelas utama selesai pada pukul 12.00 WIB, apakah selesai kelas saya langsung pulang? Tentu jawabannya tidak. Setiap hari ada 1-3 kelas tambahan yang dapat saya ikuti. Untuk kelas tambahan bersifat opsional, artinya saya boleh hadir ataupun tidak. Saya berpikir daripada saya tidak ada kegiatan produktif di rumah, lebih baik saya menghabiskan waktu saya untuk persiapan SNBT di Inten. Inten bagaikan rumah kedua saat masa masa intensif seperti ini. Saya berangkat dari rumah pukul setengah 8 pagi dan kembali sampai di rumah pukul setengah 7 malam. Hampir 12 jam saya membaca dan mengerjakan soal. Meskipun merasa lelah dan kepala terasa penuh akan bank soal, saya tetap berusaha sebaik mungkin untuk beristirahat dengan cukup. Saya tahu pasti bahwa menjaga tubuh dan pikiran sangat penting untuk kinerja yang optimal di hari berikutnya. Sepulang dari Inten saya hanya akan mengerjakan soal mandiri yang akan dikumpulkan di hari berikutnya dan kemudian saya meluangkan waktu untuk diri saya sendiri. Saya memastikan untuk beristirahat secara teratur sepanjang hari dan memprioritaskan tidur yang cukup setiap malam. Saya juga berusaha untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak air dan makan makanan yang sehat dan seimbang untuk menjaga tingkat energi saya. Pola belajar seperti ini membuat saya enjoy dalam mempersiapkan SNBT 2023.
Sebelumnya, saat mendaftar SNBT saya mendapat jadwal tes di hari ke-4 gelombang 1, yaitu tanggal 11 Mei 2023 sesi siang. Saya melaksanakan tes di Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Gedung A. Meskipun ujian sesi siang baru dimulai sekitar pukul 12.30 WIB, saya sudah berangkat dari rumah pukul 07.30 WIB. Terkesan sangat bersemangat, namun sebenarnya bukan karena terlalu bersemangat. Papa ingin saya berangkat lebih awal karena khawatir jalanan akan macet. “Lebih baik terlalu awal daripada terlambat.” Kurang lebih begitulah kalimat yang beliau sampaikan saat itu. Saya tiba di UI sekitar pukul 08.30, masih 4 jam menuju ujian. Sejujurnya saya belum sarapan saat itu, akan tetapi dibandingkan makan, saat itu saya lebih menginginkan segelas kopi karena merasa cukup mengantuk. Saya memutuskan untuk membeli kopi dan duduk di coffee shop sampai jam 12 siang. Saya bertemu dengan teman-teman baru selama menunggu waktu mobilisasi menuju ruang ujian. Waktu ujian tiba, tentunya perasaan gugup muncul, tapi dengan serangkaian persiapan sebelumnya entah mengapa saya tidak terlalu gugup dan saya merasa mengerjakan ujian dengan cukup lancar walau ada beberapa soal yang bagi saya terlalu rumit. “Datang, kerjakan, lupakan.” Prinsip hampir setiap pelajar setelah selesai ujian. Setelah melaksanakan SNBT saya tetap belajar untuk persiapan mandiri sebagai cadangan, namun dengan pola yang lebih santai.
Tanggal 20 Juni 2023 adalah hari pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023. Saya membuka pengumuman bersama 3 orang teman saya. Pengumuman dapat diakses mulai pukul 15.00 WIB, tetapi saya tidak langsung membuka pengumuman. Saya ragu dan takut apakah akan ditolak oleh kedua universitas pilihan saya pada SNBT. Mengingat bahwa daya tampung SNBT FKUI 2023 hanya 75 dari hampir 3 ribu pendaftar (6). Sepenuhnya sudah saya serahkan kepada Tuhan dan takdir apapun hasilnya. Hal yang cukup mengejutkan, saat membuka pengumuman terlihat sebuah barcode yang menandakan bahwa saya lolos SNBT. Perasaan senang dan bangga seketika membuat merinding, sungguh momen yang mendebarkan, bahkan lebih mendebarkan daripada sebelum melihat hasilnya. Saya melihat kembali laman pengumuman tersebut untuk memeriksa apakah saya lolos pada pilihan pertama atau pilihan kedua. Segala puji bagi Allah, ternyata saya lolos di pilihan pertama yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya merasa haru karena seolah semua perjuangan saya selama masa sekolah terbayarkan.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan fakultas kedokteran yang sangat terkenal di Indonesia bahkan di dunia, dengan reputasi yang baik dalam hal keunggulan akademis dan menghasilkan tenaga medis yang berkualitas. Berdasarkan The Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) by Subject, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berada di peringkat 201-250 di dunia untuk bidang Kedokteran tahun 2023 (4). Selain itu, menurut University Monitor oleh Lembaga Pengelola Pendidikan Tinggi Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berada di peringkat pertama di antara fakultas-fakultas kedokteran di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa fakultas kedokteran UI dianggap sebagai pusat keunggulan untuk pendidikan dan penelitian kedokteran. Fakultas Kedokteran UI memiliki fokus penelitian yang kuat dan telah melahirkan ribuan peneliti dan dokter yang terkemuka.
Tentunya selama menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, saya berharap untuk mendapatkan banyak pelajaran baru yang bisa menjadikan saya dokter yang baik di masa depan, dokter yang ideal katanya. Dari sudut pandang saya, dokter yang ideal adalah seseorang yang penuh kasih dan perhatian. Dokter yang selalu mengutamakan kesejahteraan pasiennya. Dokter ideal adalah orang yang dengan penuh kepedulian mendengarkan dengan seksama gejala-gejala pasien mereka. Dokter tidak hanya memiliki pengetahuan tentang pengobatan dan prosedur tetapi juga harus dapat mendidik pasien tentang cara mengelola kondisi kesehatan mereka. Dokter harus memberikan dukungan emosional dan kenyamanan kepada pasien (7).
Masa preklinik adalah masa yang sangat penting, mengingat bahwa masa ini akan memberikan kerangka cara kerja saya sebagai dokter di masa depan. Maka dari itu penting bagi saya untuk membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang selama saya melaksanakan masa preklinik. Pastinya, saya akan selalu membuat jadwal belajar yang sesuai dengan pola belajar saya. Sehingga setiap tugas nantinya dapat terorganisir dan efektif. Pada masa ini saya akan mencoba untuk terus aktif dalam mengikuti organisasi dan kepanitiaan kedokteran sehingga dapat menambah pengalaman saya dalam bidang ini. Sejak masa sekolah dasar, kita sudah mengenal dan menjelajahi bagaimana sistem yang ada di tubuh manusia. Hal yang paling menarik bagi saya saat itu adalah bagaimana sistem pernapasan kita yang terus bekerja tanpa hentinya. Dalam hal ini saya memiliki keinginan untuk melanjutkan Studi Spesialis (Sp1) Ilmu Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular pada masa yang akan datang. Ketika saya melanjutkan studi, saya akan berusaha untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang sistem pernapasan, fisiologi penyakit paru-paru, serta mereka yang memiliki kondisi langka dan kompleks seperti kanker paru, sarkoidosis, dan fibrosis paru.
Kim Junhwan, satu tokoh yang sangat menarik perhatian saya dalam K-Drama Hospital Playlist. Junhwan selalu menjadi inspirasi besar bagi saya sejak pertama kali menonton Hospital Playlist. Saya termotivasi untuk mengejar karir di bidang kedokteran toraks karena saya ingin mengikuti jejak seorang Kim Junhwan dan memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien saya. Sama seperti Junhwan, saya ingin berusaha untuk menjadi dokter yang terampil dan penuh kasih yang selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sambil membina hubungan yang erat dengan pasien dan rekan kerja saya.Saya berdedikasi untuk menjadi dokter yang baik dan memberikan perawatan terbaik bagi pasien saya. Saya akan terus memperbarui dan mengasah pengetahuan dan keterampilan saya dengan mengikuti perkembangan medis dan penelitian terbaru. Saya juga akan bekerja keras untuk membina hubungan yang kuat dengan pasien dan kolega saya, dengan tetap menjaga kasih sayang dan empati. Saya akan berusaha untuk tetap profesional dan beretika, serta memberikan perawatan dan pengobatan yang saya inginkan untuk diri saya sendiri atau mereka yang dekat dengan saya.
Untuk teman-teman dan adik kelas yang bercita-cita untuk masuk ke fakultas kedokteran di Universitas di Indonesia, jangan menyerah pada impianmu. Meskipun ada tantangan di sepanjang jalan, jangan pernah melupakan apa yang ingin kamu capai. Belajarlah dengan giat, tetap fokus dan berdedikasi, dan pastikan untuk menjaga diri sendiri. Ingatlah, kerja keras dan ketekunan selalu membuahkan hasil pada akhirnya. Percaya bahwa kamu dapat mencapai apapun yang kamu inginkan, jadi jangan pernah puas dengan apa yang sudah didapatkan. Berusahalah untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Percayalah pada diri sendiri!
DAFTAR PUSTAKA
Suyono H. SAHABAT SEHAT: Pola komunikasi ideal dan dokter dambaan pasien [Internet]. Surabaya: Airlangga University Press; 2021 Jan 11. [cited 2023 Aug 6]. Available from:https://play.google.com/books/reader?id=ORI3EAAAQBAJ&pg=GBS.PA1&hl=id
Wijaya A, Sulton, Susilaningsih. Penyelenggaraan sistem kredit semester di sma negeri 2 kota blitar. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan [Internet]. 2019 Aug 31 [cited 2023 Aug 7];2(3):231-235. Available from: http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article/view/8484/4367
Hafidz. UI masuk 30 besar dunia versi qs world university ranking [Internet]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2023 Jun 9 [cited 2023 Aug 9]. Available from: https://www.ui.ac.id/ui-masuk-300-besar-dunia-versi-qs-world-universty-ranking/
Dmytro F. QS world university rankings by subject 2023 [Internet]. United Kingdom:Quacquarelli Symonds; 2023 Mar 22 [cited 2023 Aug 9]. Available from: https://www.topuniversities.com/university-rankings/university-subject-rankings/2023/medicine?&page=4&tab=indicators
Hidayat RA, Nuryani R, Lindasari SW. Kecemasan siswa sma terhadap perubahan seleksi sbmptn menjadi snbt 2023. JKJ; Jurnal Keperawatan Jiwa [Internet]. 2023 May (cited 2023 Aug 9];11(2):309-311. Available from: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/download/12020/pdf
Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan. Daftar prodi seleksi nasional berdasarkan tes (snbt) universitas indonesia. 2023 May 22 [cited 2023 Aug 11]. Available from: https://sidata-ptn-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ptn_sb.php?ptn=321&prodi=321001&jenis=0
Grundnig JS, Hofbauer VS, Drexler V, Holzinger A. You are exactly my type! the traits of a good doctor: a factor analysis study on public’s perspectives [Internet]. Vienna: BMC Health Services Research; 2022 Jul 8 [cited 2023 Aug 9]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6223733/
Comments