- Arensy Fadilah
- Aug 12, 2023
- 6 min read
Narasi Perjuangan
(The Power of Doa). Haloo semuanya !! perkenalkan nama saya Arensy biasa dipanggil Rensy. Saya tinggal di daerah Bengkulu tepatnya di kota Manna kabupaten Bengkulu Selatan. Saya berasal dari SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan dan sekarang saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Pendidikan Dokter.
Sebelum itu saya ingin mengucapkan puji syukur kehadiran tuhan atas segala rahmat serta karuniannya sehingga saya bisa menulis narasi perjuangan ini. Tidak lupa juga shalawat serta salam saya hanturkan kepada nabi kita nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalaam.
Sedari kecil, saya sudah mempunyai impian yaitu menjadi seorang dokter. Saya bersekolah di SMP Negeri 9 Bengkulu Selatan. Sewaktu saya menginjakan diri di jenjang lebih tinggi saya mulai sadar bahwa saya tidak akan bisa meraih apa yang saya inginkan jika tidak ada perubahan di dalam diri saya. Saya mulai memberanikan diri untuk berbicara dengan orang lain dan mengikuti banyak kegiatan organisasi seperti OSIS dan perlombaan Olimpiade. Saya juga berhasil meraih juara umum. Saya meyakini bahwa ketika saya benar-benar ingin menjadi seorang dokter maka saya harus melakukan banyak hal yang terbaik dalam hidup saya. Saya juga ikut berpatisipasi dalam kegiatan jambore daerah (JAMDA) tahun 2019. Saya berpatisipasi di dalam kegiatan tersebut karena dapat memberikan manfaat yang sangat besar di dalam diri saya. Mulai dari rasa keberanian (menumbukan rasa keberanian yang tinggi dalam melewati segala rintangan), tanggung jawab (menanamkan sikap rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang di emban), kejujuran (jujur dalam bersikap maupun berkata), dan kepemimpinan (melatih jiwa kepemimpinan yang tinggi).
Kemudian saya melanjutkan pendidikan saya di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan. Disinilah jati diri saya mulai terbentuk. Saya mulai aktif di dalam organisasi, meningkatkan skill yang saya miliki serta meraih juara umum. Akan tetapi ketika saya naik ke kelas XI-XII saya lebih berfokus ke bidang akademik. Saya mulai mempersiapkan diri saya untuk mengikuti tes snbt, agar bisa masuk ke sekolah kedokteran Universitas Indonesia. Masa SMA yang saya miliki hanya saya habiskan dengan meraih prestasi dan mengerjakan apa yang saya sukai. Di waktu luang pelajaran sekolah, saya selalu menyempatkan diri untuk mengikuti perlombaan olimpiade bidang biologi yang diadakan secara online. Karena saya perlu mengetahui kemampuan serta kemahiran saya di bidang tersebut. Jika menurut saya kemampuan saya belum mewadahi diri ini untuk menjadi seorang dokter, maka saya akan terus belajar sehingga bisa meraih impian tersebut. Belajar, belajar, dan terus belajar. Tidak pula lupa melibatkan Allah disetiap harinya. Tanpa ridho Allah diri ini bukanlah siapa-siapa, hanya seorang anak yang mempunyai impian diluar batas kemampuannya. Kata “tidak mungkin” sudah menjadi makanan sehari-hari. Kekurangan bukanlah tolak ukur dari kegagalan.
Dibalik semua yang saya dapatkan, tentunya hal tersebut tidak berjalan mulus. Banyak kegagalan, serta rasa kecewa, sedih, tidak percaya diri yang sudah berhasil saya lewati. Kegagalan sudah sering saya alami, akan tetapi bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah jalan untuk menuju keberhasilan. Selama berjuang saya juga sudah beberapa kali menderita sakit yang lumayan parah, bahkan membuat diri saya tidak mampu untuk berdiri lagi. Terkadang selama berjuang ada rasa ingin menyerah saja, karena harapan yang memang mustahil jika dilihat dengan mata kepala sendiri untuk diraih. Akan tetapi rasa tersebut kalah karena banyak harapan yang harus dipenuhi oleh diri ini.
Setiap langkah yang saya tempuh pastinya ada doa serta dukungan dari orang tua, keluarga, guru, dan teman-teman. Saya percaya bahwa Allah akan selalu mengijabah doa hambanya. Sebenarnya yang harus kita lakukan hanyalah berusaha, berdoa lalu bertawakal. Ketika menjelang hari pengumuman, alhamdullilah saya diterima pada jalur reguler (SNBP) jurusan pendidikan dokter di Universitas Indonesia pada tanggal 28 Maret 2023 pukul 16.00 Wib. Sebuah hadiah yang sangat luar biasa yang diberikan Allah kepada saya. Ada sebuah rasa kebahagiaan tersendiri ketika berhasil mencapai impian yang selama ini didambakan, sehingga tidak mampu mengeluarkan sepatah katapun. Hanya rasa syukur yang selalu terucap dihati maupun lisan.
Universitas Indonesia adalah universitas terbaik di Indonesia. Suatu kebanggaan bagi saya bisa lolos masuk di fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Saya mempunyai motivasi yang sangat tinggi kenapa saya harus di FKUI, karena Universitas Indonesia adalah universitas yang selalu menghasilkan lulusan dokter-dokter yang berkualitas. Fakultas kedokteran tertua dan salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Karena sesuai dengan visi dan misi yang saya miliki, yaitu menjadi seorang dokter yang bisa membantu dan menolong banyak orang. Maka dari itu saya memerlukan tempat pendidikan yang memadai untuk mencapai hal tersebut. Semoga dengan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah kepada saya bisa saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk menjadi versi terbaik di dalam hidup saya. Semoga dengan kesempatan yang diberikan kepada saya, saya bisa menjadi seorang dokter dengan wawasan dan kualitas global dengan menjunjung etika dan profesionalisme. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, penelitian dan pendidikan yang ada di Indonesia.
Dokter ideal adalah dokter yang mampu menyembuhkan pasiennya. Menjaga semua rahasia. Mampu memberikan pencerahan yang benar. Tidak membebankan biaya yang berlebihan. Ikhlas menolong karena Allah. Jadi dapat disimpulkan bahwa dokter ideal adalah dokter yang mampu beretika, kompeten, dan professional dalam menjalankan tugasnya. Seorang dokter harus tertanam nilai-nilai luhur di dalam dirinya. Mendahulukan kepentingan dan keselamatan seorang pasien. Menjaga hubungan antara satu dokter dengan dokter lain. Memahami informasi mana yang bisa diungkapkan dan tidak boleh diungkapkan. Memiliki sikap altruisme (mengabdikan seluruh hidupnya ke profesi yang mengedepankan kepentingan pasien). Tertanam di dalam diri nilai keikhlasan, kerelaan, pengorbanan, kasih sayang, upaya yang maksimal, mengutamakan keselamatan pasien, kejujuran, serta mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi. Dimana seorang dokter lebih mengedepankan keselamatan dan kesehatan seorang pasien dengan menerapkan 3K yakni kesatuan, kesejawatan, dan kebersamaan.
Ada bebarapa tahapan pendidikan untuk menjadi seorang dokter. Pre-klinik merupakan tahapan awal untuk menjadi seorang dokter. Dimana akan mempelajari keterampilan dan dasar dari pendidikan dokter berlangsung selama 3,5-4 tahun dengan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Selama preklinik saya harap saya bisa memahami semua materi tentang kedokteran mulai dari anatomi, biomolekuler, ilmu penyakit dalam, dll. Bisa medapatkan nilai/ipk yang terbaik serta menambah skill yang bisa berguna untuk kedepannya. Dengan belajar di Universitas Indonesia saya harap saya bisa meningkatkan dan memperbanyak prestasi saya sehingga saya bisa mengikuti perlombaan di tingkat nasional maupun internasional.
Setelah saya menyelesaikan tahap pendidikan pre-klinik tentunya akan melanjutkan pada tahapan koas/dokter muda. Pada tahapan ini tentunya saya akan kembali mengasah skill yang sudah dimiliki dan menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan selama pre-klinik dengan mengikuti sesuai arahan yang diberikan. Saya akan memberikan yang terbaik dan berusaha dengan semaksimal mungkin supaya bisa menjadi dokter yang kompeten, berkualitas, serta professional. Mencintai semua yang dilakukan dan iklhas dalam membantu orang lain. Setelah berhasil melalui tahapan Koas, saya akan mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) untuk mendapatkan gelar dokter/dr. Dilanjutkan dengan tahapan intership di rumah sakit untuk pematangan kompetensi yang saya miliki untuk menjadi seorang dokter.
Ketika saya menyelesaikan semua tahapan pendidikan saya harap saya bisa menjadi dokter kompeten dan profesional yang dapat mengayomi, menolong masyarakat, serta memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia. Dikarenakan masih banyak kasus seorang masyarakat yang tidak mampu membayar biaya pengobatan lalu hanya bisa menerima rasa sakit dengan lapang. Bahkan lebih parahnya meninggal di tempat rumah sakit karena tidak mampu membayar biaya pengobatan. Meningkatnya kasus Human Immunodeficiency Virus atau lebih dikenal dengan HIV. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, yang paling banyak menularkan karena terinfeksi HIV adalah ibu rumah tangga mencapai 35% di Indonesia. Bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya. Karena kurangnya pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah. Selain itu masih banyak lagi kasus yang terjadi di Indonesia. Jika kita lihat, hal itu terjadi hanya karena satu hal yaitu kurangnya pemahaman dan pengetahuan akan pencegahan dan dampak yang terjadi di masa yang akan mendatang oleh masyarakat Indonesia. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mereka kurangnya pengetahuan yaitu kurangnya tenaga kesehatan di daerah sehingga hanya minimnya penyuluhan yang terjadi, wilayah yang sulit untuk di akses, ketidaksanggupan untuk membayar biaya rumah sakit, malu berkonsultasi, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu saya ingin menjadi seorang dokter dan bisa membangun rumah sakit dengan membuat program sendiri dengan slogan Hand For Hand. Dengan tujuan bisa mengatasi masalah biaya dalam pengobatan. Dimana akan menggunakan cara subsidi silang yaitu orang yang mampu akan membantu orang kurang mampu. Harapan saya semoga saya bisa mengamalkan ilmu yang saya peroleh nanti supaya berguna untuk masyarakat Indonesia dan bisa membantu serta menolong orang banyak. Bisa menurunkan kasus yang terjadi di Indonesia baik di masa depan maupun masa lalu. Untuk mencapai semua itu saya harus belajar lebih keras dan lebih giat lagi, karena tanggung jawab yang diemban sangatlah tinggi yaitu bersangkutan dengan nyawa seseorang. Dengan belajarnya saya di Universitas Indonesia saya harap saya bisa mencapai semua yang saya cita-citakan. Semoga Universitas Indonesia bisa menjadi jembatan networking bagi saya untuk meraih semua impian. Menjadikan saya beserta teman-teman sejawat saya menjadi lulusan para dokter yang mempunyai kualitas terbaik, profesional, dan bermanfaat serta sanggup menolong masyarakat di Indonesia. Melayani dan mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati. Ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamin ya rabbal alamin…
Pesan untuk teman-teman yang akan masuk ke fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Tetaplah semangat, jangan mudah menyerah, jangan jadikan kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Tetaplah berdoa, karena tiada usaha tanpa hasil dan tiada hasil tanpa doa. Usaha tidak akan menghianati hasil. Tunjukkan versi terbaikmu jangan lihat siapa lawanmu tapi lihatlah sudah berapa baik dirimu dari hari kemarin.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, A., Susilo, A. P., Pribadi, A. S., & Aditya, D. M. N. (2022). Progress Test pada Pendidikan Dokter: Sebuah Refleksi Kemampulaksanaan dan Manfaat bagi Mahasiswa Kedokteran Piloting A Feasible and Beneficial Progress Test: An Experience from A Young Faculty of Medicine in Indonesia. 10(1), 3. https://doi.org/10.23886/ejki.10.103.46
Darwin E. Etika Profesi Kesehatan [Internet]. In Hardisman, editors. Etika Kesehatan. 1nd ed. Yogyakarta; 2014 Maret. Diakses pada 10 Agustus 2023 melalui: http://repo.unand.ac.id/28951/1/Buku%20Etika%20Hardisman-Chapter-1.pdf
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Kasus HIV dan Sifilis Meningkat Penularan Didominasi Ibu Rumah Tangga [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2023 Mei 9. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230508/5742944/kasus-hiv-dan-sifilis-meningkat-penularan-didominasi-ibu-rumah-tangga/
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa [Internet]. NTB: Dinas Kesehatan Provinsi; 2023 Maret 24. Available from: https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/ayo-bersama-akhiri-tbc-indonesia-bisa/
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK IDI). Kode Etik Kedokteran Indonesia. Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia; 2012. 80 Halaman. Report No.:111 tahun 2013.
Comments