top of page
  • Youtube
Search
  • Aqa Apenino Muhammad
  • Aug 13, 2023
  • 8 min read

Narasi Perjuangan


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pagi semuanya, nama saya Aqa Apenino Muhammad. Saya memiliki banyak panggilan seperti Aqa, paduka, apenino, buaya, dll. Akan tetapi, saya akrab dipanggil dengan sebutan Aqa. Saya dari kecil tinggal di Cibinong sehingga keseluruhan sekolah Saya berada di cibinong yakni, Sekolah dasar islam terpadu Al-Azhar 27, Sekolah menengah pertama negeri 3 Cibinong, Sekolah menengah atas negeri 4 Cibinong. Bahkan, Saya berada dan belajar di inten cibinong selama masa gap year untuk mempersiapkan ujian menuju Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.pada tanggal 20 juni 2023, Universitas Indonesia menerima Saya melalui jalur seleksi nasional berbasis tes (SNBT). Saya lulus dengan skor bulat sekitar 770. Maka dari itu, Saya menempati kelas reguler dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Bagi Saya FKUI adalah tujuan utama Saya dalam menempuh pendidikan untuk menjadi seorang dokter. Kampus ternama dengan fasilitas dan lingkungan yang kondusif. Saya yakin bisa menemukan orang-orang hebat lainnya jika Saya berkuliah di sini. Oleh karena itu, Saya tidak ingin tanggung-tanggung dalam pendidikan Saya sebagai seorang dokter ini. Fakultas kedokteran yang tertua dan sangat bersejarah. Namun, Saya bertujuan ke sini bukanlah untuk gengsi. Saya beranggapan bahwa Universitas Indonesia dan fakultas kedokterannya adalah kampus dan fakultas yang dapat menjadi tempat yang baik bagi Saya selama Saya menempuh pendidikan Saya sebagai seorang dokter. Sebenarnya tujuan utama Saya hanyalah lulus di fakultas kedokteran dari suatu kampus. Akan tetapi, karena berbagai hal seperti dukungan, kegagalan, dan keinginan untuk memberikan yang terbaik pada pendidikan Saya kali ini, Saya memutuskan untuk berusaha sekuat tenaga untuk memasuki kampus yang menjadi impian saya ini.


Ketika Saya masih berada di jenjang sekolah dasar (SD), Saya masih belum memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter. Saya ingat bahwa Saya memiliki banyak keinginan seperti pemain bola, Profesor, polisi, dan presiden. Akan tetapi, dari kecil saya memang memiliki kelebihan dalam belajar. Saya mudah memahami materi dan memiliki ingatan yang cepat dan tahan lama sehingga saya memiliki nilai yang tergolong bagus ketika berada di sekolah dasar (SD). Selain itu, Saya juga sudah dibekali materi sekolah dasar (SD) oleh orang tua Saya sedari Saya kecil. Akan tetapi, Saya yang belum memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter tidak melakukan usaha yang keras dalam pendidikan Saya. Saya sering kali bermalas-malasan dan mengutamakan untuk bermain seharian. Akan tetapi, ketika saya sudah menyukai pelajaran tertentu, Saya menjadi jauh lebih bersemangat dalam mengerjakan hal tersebut kemudian Saya mulai menyukai pelajaran seperti matematika dan IPA. Ini menjadi dasar dari keinginan dan keberhasilan Saya mencapai Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saat jenjang sekolah menengah pertama, Saya masih belum memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter. Bahkan, Saya cenderung tidak memperhatikan pendidikan saya. Saya hanya bermain dan berteman. Namun, saya tidak menyesal, karena bagi saya tidak segalanya tentang pendidikan. Namun, saya masih menyukai beberapa mata pelajaran, seperti IPA, matematika, dan bahasa Inggris. Jadi, saya memang tidak memperhatikan pendidikan saya, tetapi saya menikmati pembelajaran-pembelajaran yang saya terima. Selain itu, saya adalah seseorang yang sangat mudah mempelajari dan memahami sesuatu sehingga saya mampu untuk mengamankan diri saya dari ketertinggalan dalam pendidikan. Walaupun demikian, Saya sempat mengalami kejatuhan nilai saat berada di jenjang SMP, yaitu ketika saya berada di kelas 7 dan 8. saat itu, Saya mengalami kesulitan dalam bergaul. Saya mengalami kesulitan karena perbedaan cara bergaul yang sangat jauh antara sekolah negeri dan swasta. Saya juga menjadi kurang percaya diri dan berani dalam menghadapi berbagai hal. Saya terlalu memperhatikan tanggapan orang lain sehingga tidak berani menyuarakan pendapat Saya sendiri. Namun, setelah beberapa waktu, saya bertemu dengan teman-teman yang bisa menemani saya. Saya kembali membangun kepercayaan diri saya sedikit demi sedikit. Dengan banyak dukungan, dari teman teman dan keluarga saya, saya bangkit dan kembali menjadi diri saya yang dahulu. Bahkan, saya menjadi lebih baik. Bisa dikatakan masa ini sebagai masa yang membangun keberanian dan pribadi saya. Setelah itu semua, saya beranjak ke jenjang sekolah menengah pertama (SMA). Saya bersekolah di SMA Negeri 4 Cibinong. Saya masuk melalui jalur zonasi-kombinasi dengan jarak rumah 6 km dan nilai ujian nasional 33,4. Pada masa SMA, saya belum memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter. Selama kelas 10 -- 11 Saya masih menginginkan hal yang bermacam-macam. Terkadang saya ingin menjadi seorang boxer terkadang juga seorang penyanyi bisa juga aktor, detektif, dll. Semua itu berdasarkan dari cerita atau film apa yang saya sedang nikmati. Pada saat saya menginjak kelas 10, saya masih bersekolah offline. Oleh karena itu, meskipun tidak aktif dalam mengejar pelajaran secara pribadi, saya masih aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, seperti presentasi, bertanya, menjawab, dan melakukan kerja kelompok. Hal ini membuat nilai saya berada dalam posisi yang cukup baik. Selain itu, kehidupan sosial saya pun cukup baik. Saya banyak bergaul dan bertemu dengan banyak orang. Saya memiliki banyak teman yang berperan besar dalam membantu saya mencapai impian saya untuk lulus di fakultas kedokteran universitas Indonesia (FKUI). Terimakasih saya ucapkan pada mereka dan saya doakan yang terbaik untuk mereka. Selanjutnya, saya beranjak ke kelas 11. Saya masih bersama teman teman saya. Namun, disebabkan munculnya dan masuknya virus korona tipe covid-19 ke Indonesia, kami mengalami lockdown dan tak bisa melakukan kegiatan sekolah seperti biasa. Hampir seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring menggunakan berbagai macam media, Google Classroom, Zoom, dan Gmeet. Menurut KBBI daring sendiri berarti dalam jaringan, terhubung mmelalui jejaring komputer, internet dan sebagainya.[1] Saya kehilangan semangat saya. Saya tidak pernah mendengarkan pembelajaran semasa daring. Selain itu, Saya juga melakukan pekerjaan rumah seadanya. Bahkan, Saya dan teman saya saling berbagi jawaban. Tak hanya itu, saya juga sering kali lalai dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Saat ini, mungkin jumlah tugas saya yang kosong selama kelas 11 sudah ada belasan tugas. Saya sendiri bingung bagaimana bisa saya naik kelas. Saya memang hanya bersemangat saat tugas kelompok yang mengharuskan bertemu secara offline di suatu tempat dengan protokol tertentu. Saya memang lebih menyukai suasana offline. Oleh karena itu, saya sangat tidak bersemangat ketika daring sehingga nilai-nilai saya turun drastis semasa kelas 11. Pada 2021, saya baru saja menginjakkan kaki di kelas 12 SMA Negeri 4 Cibinong. Saat itu adalah momen pertama saya bermimpi untuk menjadi seorang dokter. Alasan saya sangat sederhana. Saya ingin menjadi seseorang yang mampu menjaga orang lain, memperjuangkan orang lain, dan membantu orang lain. Saya ingin menghabiskan hidup saya dengan melakukan hal itu. Saya yakin bahwa kehidupan seseorang adalah anugerah dari Tuhan. Hal itu adalah hadiah yang diberikan bagi dirinya dan orang di sekitarnya. setiap menit ataupun detik adalah cerita yang berharga, kisah yang berharga, dan tak ternilai. Saat itu hati saya tesentak, kemudian berkata saya ingin menjaganya. Saya tahu banyak profesi lain yang juga berprofesi untuk menjaga orang lain. Namun, hati saya hanya menyuarakan kata "dokter". Saya ingin berdiri di garis utama dalam hal ini. Maka dari itu, saya menetapkan mimpi saya. Saya akan menjadi seorang dokter. Saya mulai mempersiapkan diri saya untuk memasuki fakultas kedokteran. Saya percaya tidak ada kata terlambat. Meskipun saya tau saya sudah membuang banyak waktu sebelumnya, saya tidak peduli. Saya adalah tipe orang yang memperjuangkan mimpi saya. Saya adalah orang yang memegang kata kata saya. Saya menolak mundur. Selain itu orang tua saya pun mendukung saya. Mereka memfasilitasi saya dengan mendaftarkan saya di sebuah tempat les. Tempat les itu bernama Prosus Inten. Saya pun mulai memperjuangkan mimpi secara intensif di sana. Secara ajaib, saya menjadi salah satu siswa yang menerima eligible. mengingat banyaknya tugas yang saya tinggalkan di waktu yang lalu. hal tersebut terasa mustahil bagi saya. Akan tetapi, saya tetap mendapatkan ranking 2 parallel dari bawah. Namun, saya tetap menjadi pemilih Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh takutnya teman-teman saya memilih opsi yang sama. Kejadian itu menjadi pertama kalinya saya menargetkan FKUI dalam hidup saya. Tentu saja, saya gagal. Namun, saya tidak putus asa. Saya memang lebih percaya dari dengan tes UTBK. Alasannya adalah saya bisa menutup nilai saya yang turun semasa kelas 12 karena UTBK ini menggunakan sistem tes. Saya pun belajar dengan giat di inten bersama dengan teman teman saya. Mereka orang orang yang hebat dan tekun dalam mengejar mimpi mereka. Saya beruntung bisa berjuang dan berdiri di antara mereka. Kita belajar berjam-jam di sana, berusaha sekuat tenaga demi mencapai impian kami masing-masing. Setelah itu semua, saya pun harus menghadapi UTBK pertama saya pada tahun 2022. Saya melaksanakan UTBK di IPB di bagian fateta. namun, meski sudah belajar lebih keras ternyata saya masih menerima hasil yang sama. Saya mengalami penolakan ke dua saya di UTBK 2022. Saya gugur dengan perolehan rata-rata skor UTBK 640. Namun, Saya saat itu tidak terpuruk sedikit pun. Saya siap menghadapi tantangan berikutnya. Bahkan, saya pernah mengatakan bahwa saya siap melakukan gap year sebanyak lima kali. Ternyata satu saja sudah berat. Saya pun bersiap menghadapi ujian mandiri. Saya hanya berniat mengambil fakultas kedokteran sehingga Saya tidak mengambil banyak mandiri. Hal tersebut disebabkan mahalnya biaya spi pada kampus tersebut. Maka dari itu, Saya hanya mendaftar di berbagai tempat saja, seperti UI, UNS, dll. Saya pun mempersiapkan ujian SIMAK, UIN, dan UNS. Saya hanya menyiapkan berkas untuk UNS. Hal itu karena, ujian UNS hanya mengguncang skor UTBK. Namun, setelah beberapa hari, ternyata takdir tidak berpihak pada saya. Tidak satu pun kampus berhasil saya tembus. Maka dari itu, saya pun memulai perjalanan saya sebagai seorang siswa gap year. Saya melakukan program gap year saya di prosus inten cabang cibinong. Di sana lah saya mengasah kemampuan saya untuk menembus fakultas kedokteran. Pertama kali saya datang ke inten, saya langsung mengerjakan sebuah try out. Saya yang mendapat kan nilai bagus di try out itu langsung mendapatkan kepercayaan diri. Hal ini sangat membantu saya dalam mencapai mimpi saya. Selain itu, saya memiliki teman teman seperjuangan yang sangat baik. Membuat saya mampu menghadapi masa-masa gap year saya yang sulit. Mereka membuat saya yang belajar seharian tidak merasa lelah. Mereka adalah orang-orang yang hebat. Hampir seluruh kisah perjuangan saya, saya lalui bersama mereka. Keberhasilan saya tidak lepas dari jasa mereka. Hari demi hari saya lewati bersama mereka. Kita belajar dan bermain. Setelah itu, tiba lah waktu untuk menghadapi seleksi nasional berbasis tes (SNBT). Berbekalkan dengan doa dari orang-orang di sekitar saya, kemampuan yang saya asah terus-menerus, dan rahmat Allah SWT. Saya berhasil. Menembus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur seleksi nasional berbasis komputer (SNBT). Saat itu hanya terdapat 223.217 peserta yang lulus dari SNBT.[2]

Pandangan saya mengenai dokter yang ideal bersumber dari hadist “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”[3] (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Shahihul Jami’, No. 3289). Dari hadist itu saya menyimpulkan bahwa dokter yang baik adalah dokter yang bermanfaat bagi orang lain dan sekitarnya. Selain itu, nilai luhur yang dianut adalah ikhlas dalam memberikan manfaat bagi semua makhluk sebagai mana yang dikatakan dalam al-Quran "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri."[4] Ayat tersebut adalah potongan dari ayat Al-Quran pada surat al-isra ayat 7. Adapun ayat yang mengatakan “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,”[5]. Hal itu memberikan saya kesimpulan selain memberikan manfaat dan berbuat baik kita juga tidak boleh sombong akan apa yang saya miliki kedepannya.


Maka dari itu, saya berkomitmen kepada diri saya sendiri untuk menjadi lebih bermanfaat lebih baik dan lebih rendah hati selama berasa di FKUI. Saya harap saya dan angkatan saya mampu menjadi dokter yang baik sesuai keterangan yang saya sebutkan di atas. Saya ingin menjadi dokter yang bertanggung jawab bermanfaat baik dan rendah hati, tetapi tetap memiliki kemajuan dalam bidang akademik. Saya ingin menjadi dokter yang mampu berkontribusi pada masyarakat dengan menjadi dokter yang memiliki performa terbaik, tetapi tetap sederhana dan rendah hati.


Rencana saya dalam jangka panjang dan pendek tidak jauh berbeda. Rencana saya sangat sederhana. Saya hanya ingin memberikan yang terbaik bagi pendidikan saya dan tanggung jawab saya sebagai seorang dokter. Tidak hanya saya, tetapi juga saya juga ingin memberikan pengaruh baik pada teman teman saya. Dengan begitu, saya harap masyarakat lebih terbantu dalam hal kesehatan dengan adanya dokter dokter muda yang berkualitas dan berdedikasi. Teruntuk adik kelas saya, saya ucapkan semangat. Keinginan kalian adalah suatu hal yang mulia. Kalian rela mendedikasikan keringat dan air mata kalian untuk sesama. Bahkan, hanya dengan keinginan kalian, kalian adalah orang-orang yang hebat. Bismillah Allah mengabulkan mimpi kalian Aamiin. Sekian dari saya terimakasih


Catatan Kaki:

1. Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa.KBBI Daring[internet].indonesia:Kemendikbud;april 2023; 10 aug 2023] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Daring

2. Tim Pelaksana SNPMB. SNBT Diumumkan, 223.217 Peserta Dinyatakan Lolos Seleksi, ini Rinciannya. Republika. 20 June 2023. cited 2023 Aug 9] https://news.republika.co.id/berita/rwjmhp330/snbt-diumumkan-223217-peserta-dinyatakan-lolos-seleksi-ini rinciannya#:~:text=REPUBLIKA.CO.ID%2C%20JAKARTA,pendaftar%20dengan%20Kartu%20Indonesia%20Pintar%20(

3. (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Shahihul Jami’, No. 3289).

4. Al-Quran. (Q.S. al-isra [17]: 7)

5. Al-Quran. (Q.S. an-nisa [4]: 36)


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page