top of page
  • Youtube
Search
  • Anisa Azzahra Salsabila
  • Aug 12, 2023
  • 9 min read

Narasi Perjuangan


Halo, Perkenalkan saya Anisa Azzahra Salsabila, biasa dipanggil Anisa, saya berasal dari Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Kota Mataram. Asal sekolah saya dari SMAN 01 MATARAM. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya dan saudara laki-laki saya. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini, saya dapat menjadi bagian dari Mahasiswa Universitas Indonesia S-1 Pendidikan Dokter kelas regular melalui jalur SNBP. Puja puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena telah memberikan rezeki serta nikmat-Nya sehingga saya dapat menempuh jenjang pendidikan saya selanjutnya di universitas terbaik dan ternama di Indonesia. Universitas Indonesia sudah banyak menghasilkan orang-orang hebat dan luar biasa yang tersebar di penjuru Negara Indonesia. Alumni nya yang sangat kompeten, inovatif, efektif serta Ikatan alumninya yang kuat, membuat banyak orang berlomba-lomba menuju univeristas ini. Universitas terfavorit di Indonesia, sehingga banyak orang ingin masuk dan berkuliah di universitas ini. Dari seluruh penjuru negara bersaing untuk mendapatkan kursi di universitas ini dengan kuota yang cukup terbatas.


Salah satu jurusan ataupun fakultas favorit di universitas ini adalah fakultas kedokteran, yang dimana memiliki persaingan yang cukup ketat untuk memasukinya. Pengajar-pengajar nya yang sangat berkompeten dan berkualitas. Fasilitasnya yang sangat memadai serta lingkungan belajar yang nyaman. Alumni-alumninya yang sudah terkenal akan inteligensi nya memotivasi saya untuk masuk ke dalam fakultas kedokteran universitas Indonesia ini.


Kisah perjuangan saya di mulai ketika saya duduk di bangku sekolah dasar, pada saat itu seorang guru bertanya kepada saya terkait cita-cita saya dan saya menjawab bahwa saya ingin menjadi seseorang yang berguna untuk orang banyak, yaitu berkontribusi menjadi seorang dokter. Sejak SD saya selalu belajar sesuai kemampuan saya, sehingga dari kelas 3 SD hingga kelas 6 SD saya selalu mendapat juara 1. Pada saat di bangku sekolah dasar saya mengikuti lomba olimpiade matematika, namun tidak berhasil lolos menuju ke tingkat selanjutnya. Beranjak SMP saya sempat mengalami penurunan di bangku kelas 7, namun penurunan itu tidak menjadi hambatan bagi saya, saya berusaha meningkatkan kembali nilai saya. sehingga ketika kelas 8 SMP, saya berhasil meraih peringkat 2, selama periode kelas 8 SMP hingga 9 SMP saya berada pada peringkat kedua atau tidak ketiga. Memasuki masa SMA saya kembali mengalami penurunan, namun kembali lagi saya berusaha meningkatkan kembali nilai saya dengan belajar yang giat hingga tak kenal waktu, sampai pada kelas sepuluh semester dua saya berhasil naik ke peringkat lima. Selama kelas 10 SMA, saya mulai mengikuti lomba seperti olimpiade kimia yang di adakan oleh media massa. Pada kelas 11 SMA saya harus pindah sekolah dikarenakan suatu alasan tertentu. Saya pindah ke sekolah favorit dan terkenal akan anak-anaknya yang pintar serta jiwa-jiwa kompetitif yang begitu tinggi. Mendengar nama sekolah tersebut sempat membuat saya merasa takut, takut karena tidak bisa ikut bersaing dengan orang-orang hebat di sekolah tersebut. Namun orang tua dan kakak saya meyakinkan bahwa saya bisa bersaing serta beradaptasi di sekolah itu. Dengan adanya dukungan tersebut saya kembali percaya diri bahwa saya bisa beradaptasi serta bersaing di sekolah tersebut. Awal mula saya di sekolah itu cukup membuat saya kaget akan lingkungan pertemanan serta belajarnya. Dimana sekolah sebelum nya hanya terdiri dari siswa perempuan dalam satu kelas namun di sekolah kali ini terdiri dari dua gender, dimana terdapat siswa laki-laki dan perempuan dalam satu kelas, serta beragam agama yang terdapat dalam kelas tersebut, membuat saya belajar untuk bertoleransi dengan mereka. Di awal-awal saya pindah saya tertarik dengan ekstrakurikuler Remush (remaja mushola) dan olimpiade. Olimpiade yang saya ikuti ialah olimpiade kimia dan biologi. Suatu hari saya mengikuti olimpiade yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dalam bidang kimia dan alhamdulillah saya mendapatkan juara regional V. Menjelang OSN saya memutuskan untuk mengikuti olimpiade kimia. Beberapa bulan sebelumnya dimulainya OSN, terdapat seleksi untuk menjadi perwakilan dalam lomba tersebut. Kuota yang tersedia hanya 5 orang, sehingga saya mulai belajar lebih giat lagi agar bisa masuk menjadi perwakilan lomba dan Alhamdulillah, saya lolos dalam seleksi tersebut. Selama tiga bulan digunakan untuk mempersiapkan diri menuju lomba OSN tersebut. Satu bulan pertama saya habiskan waktu persiapan saya dengan les dengan dosen, mempelajari materi-materi yang belum saya kuasai. Bulan ke dua saya habiskan dengan mulai latihan soal-soal olimpiade tahun lalu. Pada bulan ke dua ini saya sempat merasa putus asa, karena merasa tidak mampu mengikuti lomba tersebut, namun lagi-lagi orang tua dan kakak saya selalu memberikan dukungan kepada saya dengan mengatakan “jangan menyerah dulu, lombanya saja belum di mulai, masih ada satu bulan lagi gagal bukan berarti akhir dari segala perjuangan adek”, di saat itu saya berusaha menanamkan kepada diri saya gagal bukan lah hal yang salah, sehingga saya mulai bangkit kembali dan berusaha semaksimal yang saya bisa. Mulai masuk bulan ke tiga, bayang-bayang takut akan ketidak lolosan semakin meningkat, akibat dari itu membuat saya jatuh sakit menjelang lomba tersebut. Hari demi hari berlalu, lomba tersebut akan dimulai dua minggu lagi, namun menurut guru saya performa saya semakin hari semakin turun, hal ini membuat saya semakin tidak percaya diri akan lolos dalam lomba tersebut. Hari lomba pun tiba, saya berusaha mengerjakan soal-soal tersebut dengan tenang hingga waktu habis. Satu bulan setelah lomba itu, pengumuman pun keluar, ketika saya membukanya saya cukup merasa kecewa, karena merasa perjuangan saya selama ini sia-sia. Orang tua dan kakak saya selalu memberikan support kepada saya. Bangkit dari segala rasa kecewa saya dengan mengikuti ekstrakurikuler Ristek (Riset dan Teknologi). Pada kelas 12 SMA saya kembali mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram, yaitu Lomba Skill Lab, yang dimana lomba itu dilaksanakan dengan cara berkelompok, satu kelompok terdiri dari tiga orang. Pada lomba tersebut tim saya Alhamdulillah mendapatkan juara 1. Kelas 12 semester 2, akhirnya pengumuman eligiable pun keluar, dan lagi-lagi ucapan syukur yang tak pernah putus saya ucapkan, Alhamdulillah saya mendapatkan peringkat 1 paralel. Pada saat itu saya merasa yakin untuk mengambil Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai pilihan pertama saya dan menjadikan tempat untuk melanjutkan jenjang pendidikan saya selanjutnya. Banyak doa serta ikhtiar yang saya lakukan selama menunggu pengumuman SNBP keluar. Selama menunggu pengumuman keluar, saya belajar materi persiapan SNBT sebagai antisipasi akan kegagalan dalam lolos jalur SNBP ini. Hari pengumuman pun tiba, pagi nya saya masih mengikuti pengayaan persiapan SNBT di sekolah dan asyik berbicara dengan teman-teman saya. Sore nya, rasa khawatir, gugup, takut, intinya rasa kegelisahan yang begitu tinggi menyelimuti tubuh saya pada detik-detik pembukaan portal SNBP. Ketika portal tersebut di buka, saya memasuki nomor registrasi serta tanggal lahir saya, dan saya benar-benar tidak menyangka bahwa saya lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, universitas impian saya serta jurusan yang sudah saya inginkan sedari kecil. Bukan akhir dari perjuangan saya, melainkan ini lah awal cerita saya dalam menggapai cita-cita saya yang sejak kecil sudah saya impikan.


Komitmen saya selama di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjadi pribadi yang selalu tepat waktu, tidak suka mengulur-mengulur waktu lagi, lebih menghargai waktu agar bisa menjadi seorang dokter yang profesional nantinya. Selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah atau pun kegiatan nantinya agar bisa meminimalisir hal-hal yang tidak di inginkan, seperti jikalau nanti ada pertemuan melalui zoom online yang diadakan oleh dosen, professor, ataupun kegiatan-kegiatan perkuliahan lainnya, sebelum kegiatan itu dimulai hendaknya memeriksa alat-alat yang akan digunakan nantinya saat zoom online berlangsung. Menghadapi serta menyelesaikan suatu masalah dengan tenang atau pun tidak tergesa-gesa agar nantinya terbiasa dalam menghadapi kondisi atau situasi darurat di dunia kerja.


Harapan saya ialah dengan diberikannya kesempatan untuk menimba ilmu di Universitas Indonesia ini, saya ingin menggunakan fasilitas yang diberikan dengan sebaik-baiknya agar bisa menjadi seorang dokter yang tidak hanya cerdas, namun mampu membantu mengembangkan ilmu-ilmu kedokteran serta membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Saya berharap untuk angkatan saya ialah agar kita semua bisa lulus menjadi seorang dokter yang berdedikasi tinggi serta mampu mematahkan kepercayaan-kepercayaan terdahulu yang bertentangan dengan ilmu kedokteran.


Dokter ideal merupakan sosok yang memiliki kombinasi keterampilan medis yang kuat dan sikap empati yang tinggi. Peningkatan fokus pada pelatihan keterampilan interpersonal dan komunikasi dalam pendidikan medis dapat membantu menciptakan dokter-dokter yang lebih ideal sesuai dengan harapan masyrakat dan pasien. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan pasien dan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Dokter ideal adalah sosok yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, empati yang tinggi, dan sikap ramah terhadap pasien. Mereka diharapkan memiliki pengetahuan yang luas, kemampuan analisis yang tajam, serta berkomitmen untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan medis. Selain itu, dokter ideal dianggap sebagai pribadi yang jujur, etis, dan dapat dipercaya.


Nilai-nilai luhur yang dianut oleh seorang dokter ialah empati dan perhatian kepada seorang pasien, seorang dokter yang luhur akan berusaha memahami dan menghargai serta kebutuhan emosional pasien, memberi dukungan emosional dan kehangatan selama menjalani perawatan, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Etika dan keprofesionalan, menjunjung tinggi kode etik profesi dan bertindak dengan integritas tinggi, berusaha mementingkan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadi, menjalankan praktis medis dengan kejujuran. Rasa tanggung jawab, dokter yang luhur merasa tanggung jawab terhadap kesehatan dan kesejahteraan pasien, berkomitmen untuk memberikan perawatan yang terbaik dan memantau perkembangn pasien secara cermat. Keterbukaan dan tranparansi, dokter luhur berkomunikasi dengan jujur dan terbuka dengan pasien tentang kondisi kesehatan mereka, prognosis, serta opsi perawatan yang tersedia. Keterampilan dan komunikasi yang efektif, dokter yang luhur berusaha berkomunikasi dengan baik kepada pasien dan keluarganya, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta mendengarkan dengan cermat untuk memahami kekhawatiran dan pertanyaan yang mungkin dimiliki pasien. Keadilan dan kesetaraan, dokter yang luhur berlaku adil terhadapa semua pasien tanpa memandang latar belakang social, budaya, agama, atau keadaan finansial, berusaha memberikan perawatan yang setara dan berusaha untuk mengurangi disparitas kesehatan. Komitmen terhadap pembelajaran dan peningkatan diri, dokter yang luhur selalu berusaha meningkatkan pengetahuan medis mereka melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan tambahan, terbuka terhadap inovasi dan perkembangan medis terbaru. Kerja sama tim, dokter yang luhur bekerja dengan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan yang terintegritas dan holistic bagi pasien, menghargai peran dan kontribusi dari anggota tim medis lainnya.


Seorang dokter memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap masyarakat. Peran seorang dokter bukan hanya sekadar meberikan perawatan medis kepada pasien individu, tetapi juga mencakup dampak yang lebih luas terhadap kesehatan dan kesejahteraan komunitas. Beberapa kontribusi seorang dokter berikan kepada masyarakat ialah pengabdian pada masyarakat, banyak dokter yang mengabdikan diri untuk bekerja di wilayah terpencil, masyarakat yang kurang mampu ataupun wilayah dengan akses yang terbatas terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, mereka juga membatun dalam meningkatkan aksebilitas dan kesetaraan dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan medis, memberikan perawatan, mengelola kondisi medis yang beragam, membantu mencegah, mengobati, dan mengendalikan penyakit untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat. Pendidikan kesehtan, dokter bertugas sebagai agen pendidikan kesehatan, memberikan informasi tentang pencegahan penyakit, gaya hidup sehat, vaksinasi, dan perawatan diri yang tepat, informasi ini membantu masyarakat untuk mengambil keputusan yang lebih baik tentang kesehatan mereka. Mencegah penyakit menular, dokter terlibat mengabdikan diri dalam program pencegahan penyakit menular, seperti kampanye imunisasi, pengobatan khusus untuk wabah penyakit, dan pengawasan epidemiologi, hal ini membantu melindungi masyarakat dari penyebaran penyakit yang berbahaya. Penelitian dan inovasi medis, dokter terlibat dalam penelitian ilmiah untuk memahami lebih dalam tentang penyakit, pengembangan teknologi medis, dan terapi baru, penemuan dan inovasi ini memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dunia kedokteran dan perawatan pasien di seluruh dunia. Mendukung krisis kesehatan masyarakat, pada saat terjadi wabah penyakit ataun bencana alam, dokter berperan penting dalam menyediakan perawatan medis darurat dan dukungan psikologis bagi korban, membantu dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit selama krisis kesehatan masyarakat terjadi. Membangun kesadaran masyarakat, seorang dokter berkontibusi dalam membangun kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan penting, seperti anemia, obesitas, HIV/AIDS, dan kesehatan mental, hal ini berupaya untuk mengubah perilaku masyarakat secara positif untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Secara keseluruhan peran dokter sangatlah vital untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Kontribusi seorang dokter membantu masyarakat dalam menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif serta mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.


Saya ingin menjadi seorang dokter yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang ilmu kedokteran serta keterampilan klinis yang unggul, memiliki rasa empati yang tinggi untuk memahami perasaan dan kebutuhan pasien, kemampuan komunikasi yang baik, etika professional yang kuat, mampu bekerja dalam tim, dan pengabdian pada kesehatan pasien.


Rencana saya selama berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ialah belajar dengan maksimal agar bisa mendapatkan IPK yang maksimal, lulus dengan predikat yang memuaskan, mengikuti seminar atau pun workshop agar melatih soft skill yang saya miliki. Rencana saya untuk kedepannya, saya ingin menjadi seorang dokter yang berdedikasi tinggi serta berkontribusi membantu masyarakat yang kekurangan akses dalam pelayanan kesehatan, dengan cara mengabdi kepada masyrakat melalui penyuluhan-penyuluhan di wilayah yang kekurangan mobilitas dan mengabdi di wilayah-wilayah yang masih tertinggal akan pelayanan kesehatan. Harapan saya kepada masyarakat dari rencana jangka panjang saya ialah masyarakat memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan yang berkualitas, tanpa memandang latar belakang serta mendapatkan informasi dan dukungan yang diperlukan untuk mencegah penyakit dan membangun gaya hidup sehat.


Pesan saya untuk adik-adik saya yang ingin masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ialah belajar lah dengan lebih giat, percaya dengan potensi yang kamu miliki, kamu memiliki kemampuan untuk mencapai apapun yang kamu inginkan jika kamu bekerja keras dan tidak pernah menyerah, dan jangan lupa sama Sang Pencipta, karena setiap proses yang kamu lewati itu berada pada garis takdir yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta. La tahzan innallaha ma'ana (Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita).


Referensi:

  1. Rokom. 3 karakter ini harus dimiliki seorang dokter. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. 2018 Des 15 [updated 2018 Des 16; cited 2023 Aug 11]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20181215/4928833/3-karakter-harus-dimiliki-seorang-dokter/ .

  2. Utami SN. Sikap yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Kompas; 2021 Oct 12 [cited 2023 Aug 11]. Available from: https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/12/110000269/sikap-yang-harus-dimiliki-seorang-dokter?page=all.

  3. Khawar A, Frederiks F, Nasori M, Mak M, Visser M, van Etten-Jamaludin F, et al. What are the characteristics of excellent physicians and residents in the clinical workplace? A systematic review. BMJ Open. 2022;12(9). Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36127103/.

  4. Darwin E, Hardisman. Etika profesi kesehatan [Internet]. 1st ed. Yogyakarta: Deepublish; 2018 Mar. [cited 2023 Aug 11]. Available from:http://repo.unand.ac.id/28951/1/Buku%20Etika%20Hardisman-Chapter-1.pdf.

  5. Liow D, Himpong M, Waleleng G. Peran komunikasi antara dokter dan pasien dalam pelayanan medis di klinik reci desa sinisir kecamatan modoinding [Internet]. 2020 [cited 2023 Aug 11]. Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/download/27074/26666.





 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page