top of page
  • Youtube
Search
  • Amanda Andaryani
  • Aug 13, 2023
  • 10 min read

Updated: Aug 13, 2023

NARASI PERJUANGAN


Halo semuanya! Perkenalkan, nama saya Amanda Andaryani, biasa dipanggil Manda atau Andar. Saya berasal dari SMAN 2 Jakarta. Setelah segala perjuangan saya, akhirnya pada 28 Maret 2023 alhamdulillah saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Program S1 Reguler melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dengan demikian, hal ini bukanlah akhir dari perjuangan saya, melainkan awal perjuangan saya untuk dapat terus menggapai cita-cita yang tinggi.


Saya merupakan putri pertama dari Bapak Andi Putra dan Ibu Erniyati. Saya lahir pada tanggal 13 Oktober 2004. Saya memiliki tiga orang adik dimana mempunyai tanggung jawab lebih untuk menjadi panutan dan role model bagi adik-adik saya. Bapak dan Ibu saya sangat tegas dalam hal agama dan pendidikan kepada saya dan adik-adik saya. Maka dari itu, saya akan berusaha untuk membuktikan kepada kedua orang tua saya.


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan tempat terbaik untuk saya mewujudkan cita-cita dan meraih masa depan yang cerah. Semua orang pasti tahu, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia. Berdasarkan pada daftar pemeringkatan The Quacquarelli Symonds World University Rankings, FKUI merupakan satu-satunya fakultas kedokteran Indonesia yang menduduki peringkat 201-250 dunia.[1-2] Terbukti dengan banyaknya dokter-dokter hebat yang lulus dari Universitas Indonesia, salah satunya dr. Achmad Sujudi, SpB, MPH merupakan Alumni FKUI 1971, Menteri Kesehatan RI 1999-2001.[3] Itulah pandangan saya terhadap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.



Motivasi saya untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah tentunya sebagai gerbang awal saya untuk menjadi seorang dokter yang merupakan cita-cita saya sejak kecil. Ketika masih kecil, saya hanya ingin menjadi seorang dokter tanpa tahu bahwa menjadi seorang dokter harus bergabung dalam fakultas kedokteran di jenjang kuliah nanti. Namun dengan saya melewati jenjang pendidikan, saya mulai tahu adanya salah satu fakultas kedokteran yang banyak di bilang bahwa fakultas kedokteran di Universitas Indonesia ini yang terbaik di Indonesia. Dari situlah saya muncul keinginan untuk bisa menjadi bagian dari FKUI. Selain itu, saya juga memiliki orang tua yang selalu mendukung saya untuk bisa menggapai impian saya sejak kecil, karena ini saya lebih termotivasi untuk bisa menjadi putri dan cucu pertama di keluarga yang berprofesi sebagai dokter.


Pada saat saya berumur 5 tahun, saya sudah didaftarkan ke TK Islam yaitu TK Raudhatul Jannah. Sedari kecil saya memang sudah bisa dibilang mandiri seperti jika ada kegiatan lomba maupun rekreasi di TK saya hanya sendiri saja. Lalu, saat saya berumur kurang lebih 7 tahun, saya didaftarkan ke sekolah dasar swasta yang lokasinya di Jakarta Barat, tepatnya SDS Sumbangsih Grogol. Orang tua saya mendaftarkan ke sekolah swasta tersebut karena termasuk sekolah favorit dan tahu bahwa saya mampu untuk menjalaninya.


Saat kelas 1-4, saya hanya belajar sendiri saja. Sekolah saya mengadakan pemilihan dokter kecil yang bekerja di UKS. Pada saat itu saya sangat bersemangat untuk mengikutinya. Akhirnya, saya menjadi dokter kecil bisa membantu teman-teman yang sakit. Saya sangat bangga saat itu. Saya juga bersyukur karena bisa mendapat peringkat 3 besar di kelas. Saya terus berusaha untuk mempertahankan dan mendapatkan hasil yang terbaik. Di kelas 5, saya mengikuti les pelajaran untuk membantu saya menghadapi Ujian Nasional dan juga ujian-ujian lainnya. Ketika saya mengikuti dokter kecil munculah motivasi ingin menjadi dokter agar bisa lebih mudah untuk membantu masyarakat sekitar. Saya tahu bahwa cita-cita yang saya pilih sangat tinggi. Saya harus terus berjuang demi menggapai cita-cita untuk membanggakan kedua orang tua saya.

Saat kelas 6, saya memaksimalkan belajar sebaik mungkin untuk bisa masuk ke SMP favorit. Enam tahun sudah berlalu saya mendapatkan nilai Ujian Nasional yang bisa dibilang cukup dan saya termasuk ke dalam 10 besar perolehan nilai yang tertinggi di sekolah.


Pada saat memilih SMP Favorit saya merasa bingung karena saya memiliki 2 pilihan SMP Favorit dan saya memilih SMPN 89 Jakarta. Setelah itu, saya melanjutkan daftar di SMPN 89 Jakarta termasuk SMP Negeri favorit. Saat SMP inipun cita-cita saya tidak berubah. Saya tetap berusaha untuk fokus dan belajar sungguh-sungguh karena saya sudah mempunyai tujuan untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saat kelas 7 seperti Manda yang biasanya saja, yaitu belajar yang terbaik dan membantu orang-orang sekitar. Saya mempunyai 4 sahabat di kelas 7 yang sampai sekarang masih terus bersama. Mereka keren banget selalu ada dan selalu support satu sama lain.


Lanjut di kelas 8 saya pernah berpengalaman mengikuti lomba Ki Hajar cabang IPA walau tidak menang. Kelas 7 sampai kelas 9 Alhamdulillah saya mendapatkan peringkat 1. Kelas 9 saya bersama teman-teman sudah menyiapkan untuk Ujian Nasional namun ternyata ditiadakan dan saat kelas 9 akhir terjadi wabah yang kita ketahui yaitu COVID-19 dimana kita semua harus belajar dari rumah. Singkat cerita, saya tidak pernah lupa untuk bersyukur Alhamdulillah bisa lulus dengan akumulasi nilai terbaik di angkatan dan mendapatkan peringkat 1 paralel.



Seperti pada saat saya memilih SMP, saya juga kebingungan saat memilih SMA favorit, di satu sisi saya ingin masuk SMAN 78 Jakarta tetapi ibu saya menyarankan untuk mendaftar saja di SMAN 2 Jakarta. Setelah saya mempertimbangkan, saya lebih baik mengikuti saran orang tua saya. Selanjutnya, saya daftar ke SMA Negeri favorit di Jakarta yaitu SMAN 2 Jakarta jurusan IPA. Kenapa saya memilih SMAN 2 Jakarta? Karena banyak alumni yang masuk ke PTN terbaik salah satunya Universitas Indonesia. Menurut saya dengan banyak alumni yang masuk ke Universitas Indonesia bisa menjadi gerbang untuk saya terus berjuang untuk menggapai cita-cita saya. SMAN 2 Jakarta juga sudah terkenal dan sangat bagus pada zaman ibu saya saat bersekolah disitu juga. Tiga tahun di SMA terasa sangat cepat. Impian saya tetap ingin menjadi dokter. Orang tua saya juga selalu mendukung impian saya itu.


Kelas 10 saya hanya PJJ dari rumah saja dan saya merasa kurang efektif dalam pembelajaran tetapi saya tidak mau tertinggal dari teman-teman yang lain. Akhirnya, saya kembali bersemangat dalam belajar karena saya harus bisa meningkatkan dan mempertahankan nilai supaya bisa masuk kuota eligible. Saya mengikuti ekstrakulikuler paskibra. “Kenapa pilih ekskul paskibra?” “Katanya pengen jadi dokter” “Kenapa ga PMR saja?” Karena saya ingin menambah pengalaman dan mencoba hal baru.


Selanjutnya, kelas 11 sudah mulai hybrid dimana sudah setengah pembelajaran tatap muka. Setelah pembelajaran tatap muka di mulai saya menjadi paham akan pembelajaran atau materi yang diberikan oleh guru yang bisa menjadikan saya menjadi lebih baik. Selain saya mengikuti ekstrakulikuler paskibra, saya mulai tertarik mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), saya pikir dengan bergabungnya saya di OSIS ini bisa mengganggu pembelajaran saya, ternyata dengan saya bergabung OSIS saya menjadi lebih aktif lagi dan menambah relasi saya di sekolah. Saya juga mengikuti Kompetisi Sains Nasional (KSN) dengan mata pelajaran Fisika karena ini adalah salah satu lomba pertama saya di mata pelajaran Fisika dan sangat disayangkan saya belum bisa mendapatkan hasil yang maksimal.


Dan akhirnya saya sampai di kelas 12 dimana saya harus lebih berusaha lagi untuk bisa mendapatkan kuota eligible. Dimulai dengan saya mendaftarkan diri saya untuk mengikuti bimbingan belajar di Ganesha Operation agar bisa terus mengikuti pembelajaran di kelas 12 dan bisa mempersiapkan untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Setelah itu saya memulai semester ganjil di kelas 12 yang dimana semester ini menjadi penentu untuk kuota eligible di sekolah. Saya mengikuti pembelajaran di kelas 12 dengan terus berusaha agar bisa menjadi yang terbaik. Saya juga mencoba mengikuti beberapa lomba online yang saya pikir bisa mendapatkan sertifikat untuk dapat dikumpulkan. Hari-hari saya di kelas 12, saya mengikuti pembelajaran SMA pada umumnya dan sepulang sekolah saya harus mengikuti bimbel di GO, belum lagi sering belajar bareng teman-teman untuk menyelesaikan tugas. Pastinya di bimbel saya juga mengikuti beberapa tryout UTBK dengan skor yang masih lumayan jauh dari rata-rata untuk masuk FKUI. Saya merasa apakah saya bisa untuk terus memilih FKUI sebagai fakultas dan PTN impian saya.


Yaps! hari yang ditunggu-tunggu pengumuman siswa eligible. Dengan segala perjuangan saya di kelas 10 sampai kelas 12 Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan peringkat 1 eligible. Sebelumnya saya sempat ragu untuk terus memilih FKUI karena nilai tryout saya yang belum bisa mencapai passing grade FKUI tetapi orang tua dan orang-orang terdekat saya selalu meyakinkan bahwa saya pasti bisa untuk masuk FKUI.



Pendaftaran SNBP pun dibuka, saya segera mendaftar diri saya untuk mengikuti jalur SNBP. Sebenarnya saya masih khawatir dengan pilihan saya karena tidak adanya alumni yang pernah masuk FKUI jalur SNBP. Dengan banyak pertimbangan dan saran dari orang tua maupun guru, saya akhirnya meyakinkan diri saya untuk hanya memilih FKUI sebagai fakultas dan universitas yang bisa menjadi jalan awal cita-cita saya. Tidak hanya sampai disini, saya juga tetap melakukan tryout pada tiap minggunya.


Kebetulan sekali ketika mendekati hari-hari pengumuman berada pada bulan Ramadhan. Saya memanfaatkan kesempatan ini dengan terus berdoa dan memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar dapat dimudahkan untuk bisa keterima di FKUI jalur SNBP. Ooh iya! Saya juga mempunyai teman dekat yang selalu mensupport dari saya kelas 8. Selalu meyakinkan bahwa saya pasti bisa keterima FKUI. Banyak cara yang diberikan untuk mendukung saya, salah satunya memberikan amalan-amalan jalur langit yang bisa saya lakukan selama menunggu pengumuman. Hari hari sebelum pengumuman saya merasa khawatir dengan hasil pengumuman nanti apakah bisa membanggakan kedua orang tua saya atau malah bisa mengecewakan mereka tetapi dengan support dan tekad yang terus didapatkan dari orang-orang sekitar saya merasa lebih percaya diri dengan hasil pengumuman nanti. Ibu saya terus berusaha untuk meyakinkan bahwa saya pasti bisa apapun jalannya.


Hari pengumuman pun tiba. Pada tanggal 28 Maret 2023, di hari itu saya terus berdoa dan berserah diri kepada Allah. Apapun hasil yang saya dapat nanti adalah jalan terbaik yang diberikan Allah. Jam menunjukan pukul 15.00 saya bersama orang tua dan adik-adik saya tidak sabar untuk membuka hasil pengumuman tersebut dengan perasaan cemas dan takut tetapi ibu saya terus berusaha untuk bisa memberikan ketenangan pada diri saya. Saya perlahan mencoba untuk berani membuka hasil pengumuman. Ketika melihat hasil pengumuman, saya tidak pernah terpikirkan bahwa saya akan diterima di FKUI. Saat itu saya langsung menangis dan terharu atas pencapaian saya, saya sangat bersyukur bisa diterima di FKUI melalui jalur SNBP. Orang tua saya langsung memeluk saya dengan rasa bangga dan terharu karena putri pertamanya berhasil diterima di FKUI. Saya akan terus bersemangat memulai kembali awal perjuangan saya, menikmati prosesnya dan selalu ikhlas dalam menjalani apapun yang akan terjadi kedepannya.


Alhamdulillah saya bisa menjadi bagian dari FKUI, saya berkomitmen untuk menepati nazar saya kepada Allah. Saya juga berkomitmen untuk melakukan perubahan setelah saya diterima di FKUI. Saat SMA, saya tidak terlalu aktif dalam perlombaan. Maka setelah saya diterima di FKUI saya akan mencoba untuk mengikuti beberapa perlombaan dengan tujuan menambah pemahaman dan pengalaman. Saya berkomitmen akan meningkatkan kualitas diri saya dan menjadi pribadi yang lebih baik. Saya berkomitmen akan menjadi mahasiswa yang jauh lebih aktif, semakin bersungguh-sungguh dalam belajar, memperbanyak relasi dengan mencari hubungan pertemanan yang dapat membuat saya bisa bersama-sama berkembang dan pastinya sukses.


Harapan untuk diri saya sendiri selama di FKUI adalah semoga saya bisa survive dalam segala hal yang dihadapi kedepannya. Saya ingin menjadi mahasiswa kedokteran yang profesionalisme, seperti nilai yang ada pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang menyarankan bahwa adanya pendidikan kedokteran bertujuan melahirkan dokter yang profesional dalam proses yang terstandarisasi sesuai kebutuhan pelayan kesehatan masyarakat.[4] Saya berharap agar bisa menjadi mahasiswa yang patuh akan segala peraturan yang ada, dapat ikut serta dalam beberapa organisasi yang bisa memperluas relasi, serta bisa terus berkarya maupun mengukir prestasi sebagai langkah awal saya menjadi dokter yang kompeten dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar.


Lalu, harapan saya untuk FKUI 2023 Gelora adalah semoga menjadi angkatan yang terus merangkul satu sama lain, menjunjung tinggi toleransi maupun solidaritas, dan dapat terus mengharumkan nama baik FKUI dengan berbagai prestasi. Saya berharap kita semua bisa terus bersemangat dan saling membantu satu sama lain. Saya berharap kita semua dapat melewati lika-liku perjalanan sampai menjadi dokter tanpa meninggalkan satu orang pun. Saya juga berharap bahwa kita bisa lulus dengan tepat waktu.

Menurut pandangan saya, dokter ideal adalah tentunya dokter harus bersikap profesional dan dokter yang memiliki kompetensi tinggi dan baik dalam pengetahuan ilmiah karena menjadi seorang dokter adalah pekerjaan yang sangat berbahaya jika dokter tersebut tidak mempunyai kompetensi yang tinggi dan baik.


Selain itu, inilah pandangan beberapa kontribusi dokter ideal terhadap masyarakat dimana harus bisa memberikan pelayanan secara kompeten serta kebebasan moral yang sepenuhnya dengan rasa kasih dan sayang. Dokter ideal juga harus memiliki responsif, bisa menangani kebutuhan pasien, bisa memberikan pertolongan pertama pada kesehatan yang berprikemanusaian. Dokter juga mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dan jujur terhadap semua pasiennya dengan rasa hormat.


Dengan ini, saya ingin menjadi dokter yang baik menurut kriteria dokter ideal dan saya ingin menjadi dokter yang menanamkan nilai-nilai kerja antara lain care provider, decision-maker, communicator, community leader, manager, researcher, dan faithful piety yang merupakan Konsep Seven Stars Doctor yang digagas oleh WHO dan FKUI.[5] Dan tentunya sebagai seorang muslim, saya harus bisa mengamalkan sikap-sikap nilai kerja islami yaitu tawassuth (tidak berlebihan), tawazun (keseimbangan antara dunia dan akhirat), i’tidal (bersikap adil), dan tasamuh (bersikap saling menghargai).[5] Semoga harapan saya ini dapat terwujud di kemudian hari.


Rencana jangka pendek saya selama preklinik yang pertama saya akan berusaha untuk cepat menyesuaikan diri saya dengan lingkungan yang baru. Setelah saya bisa menyesuaikan diri, yang pastinya dan yang paling utama adalah saya harus bisa menjalani dan memaksimalkan pembelajaran yang nantinya akan saya dapat selama berkuliah di FKUI. Selain itu, saya berharap dengan belajar secara maksimal saya bisa mendapatkan IPK yang tinggi dan dapat dipertahankan kedepannya. Saya tahu perjalanan menjadi seorang dokter yang kompeten sangat panjang dan tidak mudah, maka dari itu saya akan terus berusaha dengan bersungguh-sungguh dan tidak terjadi pengulangan semester apapun alasannya. Saya juga memiliki rencana untuk tergabung dalam organisasi seperti Center for Indonesian Medical Student (CIMSA) ataupun Asian Medical Student Association (AMSA). Nantinya selama saya menjadi mahasiswa FKUI, saya memiliki rencana lainnya seperti bergabung atau membuat event yang berkecimpung dalam kesehatan masyarakat.


Untuk rencana jangka panjang saya selama klinik atau dokter adalah saya berharap akan selalu dipermudah sampai mendapat gelar dokter. Saya akan mewujudkan impian saya untuk dapat membantu banyak orang yang membutuhkan seorang dokter secara tulus dan ikhlas. Saya berencana untuk dapat menjalin hubungan baik dengan beberapa dokter yang akan memberikan banyak ilmu yang luar biasa berguna. Saya insha Allah akan menjadi dokter yang bermanfaat dalam segala hal kebaikan bagi lingkungan sekitar, bangsa dan negara. Salah satunya, dapat mengajak masyarakat untuk bisa hidup lebih peduli dengan kesehatan. Saya juga ingin mendirikan klinik di daerah yang sangat membutuhkan fasilitas kesehatan.


Saya berharap masyarakat dapat menambahkan rasa peduli terhadap kesehatan dan memiliki rasa waspada terhadap penyakit-penyakit yang akan terjadi kedepannya, dengan adanya rasa seperti itu kesehatan masyarakat Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi. Saya berharap untuk fasilitas kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan lagi dan bisa dijangkau oleh masyarakat di Indonesia terutama di kota-kota kecil yang pada umumnya fasilitas di kota tersebut masih minim atau bisa dibilang kurangnya kualitas dari fasilitas kesehatan. Semua masyarakat harus mendapatkan kesehatan yang layak. Dan saya juga sebagai mahasiswa Indonesia yang nantinya akan bekerja di instansi kesehatan dapat ikut serta dalam memberikan kontribusi, edukasi, dan bantuan terhadap masyarakat sekitar yang membutuhkan.


Pesan saya untuk adik-adik yang ingin masuk FKUI, terus semangat dan berjuang dengan sungguh-sungguh, selalu percaya bahwa kamu pasti bisa, kalau ada yang bilang sama kamu “tidak mungkin bisa masuk FKUI” jangan langsung menyerah, buktikan bahwa diri kamu mampu dan bisa. Bulatkan tekadmu sesuai dengan kemauan diri kamu sendiri. Konsisten dengan apa yang sudah kalian pilih. Raih impianmu dengan segala cara yang terbaik. Selalu ingat motivasi kamu kenapa ingin menjadi dokter. Jangan putus dari doa ataupun restu orang tua, beribadah yang rajin sesuai agama masing-masing, jangan takut untuk bertanya, jangan takut untuk gagal, lakukan apapun yang terbaik dari diri kalian dan terakhir berserah diri kepada Allah. Itulah perjalanan saya untuk bisa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan harapan-harapan saya untuk kedepannya.



Daftar Pustaka


  1. Humas FKUI. Keeping its world ranking, FKUI is still the best in Indonesia [Internet]. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2022 [cited 2023 Aug 7]. Available from : https://fk.ui.ac.id/news-2/keeping-its-world-ranking-fkui-is-still-the-best-in-indonesia.html

  2. Admin Quacquarelli Symonds. QS World University Rankings Medicine [Internet]. London: Quacquarelli Symonds; 2022 [cited 2023 Aug 7]. Available from : https://www.topuniversities.com/university-rankings/university-subject-rankings/2021/medicine?&tab=indicators

  3. Humas UI. Prestasi Alumni UI di Dunia Kerja dan Masyarakat merupakan Kontribusi & Kebanggaan bagi Almamater Tercinta [Internet]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2022 [cited 2023 Aug 7]. Available from : https://alumni.ui.ac.id/alumni-berprestasi/

  4. Ketua Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia; 2019. 84 halaman. Report No: XIV

  5. Supriyati I, Muhardi. Seven stars moslem doctor sebagai aplikasi internalisasi nilai-nilai islam dalam nilai kerja tenaga medis di Indonesia. J Paradigma [Internet]. 2020 [cited 2023 Aug 7];1(1):36-45. Available from : https://jurnal.ugm.ac.id/paradigma/article/download/59573/pdf



 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page