- Alyssa Putri Inu
- Aug 12, 2023
- 7 min read
Updated: Aug 13, 2023
Narasi Perjuangan
Perkenalkan saya Alyssa Putri Inu, dipanggil Alyssa. Saya masuk FKUI lewat jalur SIMAK Reguler. Dan sekarang menduduki FKUI Angkatan 2023. Saya dari SMAN 54 di Jakarta Timur, walaupun begitu saya sekarang berada di Jakarta Selatan. Inilah perjuangan dan hampir seluruh hidup saya dalam 1691 kata.
Saya pertama kali mengetahui kedokteran dari kakek saya sendiri. Dari usia yang relatif muda, saya sudah mengerti bahwa menjadi dokter adalah salah satu pekerjaan yang sangat mulia. Walaupun saya bertumbuh dan berubah, keinginanku menjadi dokter tidak berubah. Keinginan ku semakin maju saat mengetahui bahwa Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang utama dokter. Saya ingin menolong negara dan masyarakatnya
Pandangan pertama saya terhadap FKUI adalah bahwa FKUI merupakan salah satu sekolah yang hebat. Saya tahu ini, karena jika ditanya pasti dijawab bahwa sekolahnya salah satu sekolah terbaik di Indonesia.
Dengan pandangan ini saya ingin sekali memasuki UI, belajar dengan dosen-dosen dan menggunakan fasilitas yang tersedia dengan maksimal.
Perjuangan saya, karena sudah mengetahui bahwa FKUI tempat yang saya inginkan, mulai dari SD. Tetapi karena usia saya terlalu muda, saya terpaksa memasuki sekolah internasional. Saya dengan bahasa Indonesia yang belum sempurna dimasukkan ke dalam sekolah internasional membuat bahasa pertama yang saya kuasai menjadi Bahasa Inggris.
Mengetahui jalan akhir perjalanan saya adalah FKUI, saya bekerja keras untuk mempelajari bahasa Indonesia dan mengikuti UN 2016. Hasil akhirnya adalah saya masuk SMP 115. Salah satu SMP terbaik di Jakarta saat itu. Di sana saya mengalami culture shock setelah sudah 6 tahun dalam sekolah internasional yang jarang menggunakan bahasa wajib negara ini. Bukan dari bahasanya tetapi dari tingkah laku yang saya sudah terbiasa berbeda sekali dengan yang ada di sekolah negeri. Tetapi walaupun begitu saya mampu mengikuti dan mengadaptasikan diri dengan situasi yang ada. Saya juga mengikuti beberapa ekstrakurikuler saat SMP, antaranya adalah Paduan Suara, Cheerleading dan PMR. Walaupun ketiga itu sangat berbeda tetapi yang ketiga ekstrakurikuler tersebut mengajar dengan sama adalah cara bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki latar belakang yang sama. Saya hingga meraih mengikuti lomba internasional saat Paduan Suara.
Saat waktunya SMA datang, datang pun corona. Dulu saya senang sekali mengetahui sekolah diliburkan selama 2 minggu. Tetapi setelah satu atau dua bulan sudah berlalu saya merasa kehilangan adanya sekolah. Karena pergantian sistem pemilihan siswa masuk SMA saya hamper saja tidak mendapatkan sekolah negeri, walaupun begitu saya pada akhirnya mendarat dalam SMAN 54.
Di SMA ini, dengan semangat baru saya memulai semester saya dengan penuh semangat. Nilaiku lumayan tinggi kecuali saat semester satu kelas 12, ini dikarenakan saya sering sakit hingga mendapatkan covid omnicron. Tetapi walaupun begitu semangat ku masuk FKUI tidak pernah berhenti. Selain akademis saya juga menang juara internasional dalam marching band.
Saya mulai berjuang masuk FKUI dari jalur talent scouting hingga mengikuti babak interview, sayangnya tidak berhasil memasuki UI. Selain talent scouting saya juga mencoba SNPMB, SNBT, PPKB dan jalur Olimpiade. Walaupun ditolak lima kali, akhirnya saya kepilih lewat jalur SIMAK UI Reguler. Saat melihat nama saya tercantum di website UI saya hampir menangis memberitahu semua orang yang saya ketahui bahwa saya akhirnya dapat FKUI.
Komitmen yang saya ingin memiliki adalah, time management, hal ini dikarenakan saya suka menganggap enteng terhadap waktu yang saya miliki. Hal lain yang saya ingin saya kembangkan adalah cara berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti tetapi menggunakan bahasa yang baik dan benar, agar dapat menyampaikan yang saya pikirkan dengan baik saat saya sudah menjadi dokter. Komunikasi adalah keahlian yang sangat penting menurut saya, tidak hanya dalam segi kedokteran tetapi dalam segi kehidupan secara keseluruhan. Dalam dapat berkomunikasi dengan baik kita dapat bekerja sama dengan baik dan dapat menyampaikan ilmu dan pengetahuan kita.
Selain itu, saya ingin berkomitmen untuk menjadi orang yang berpegang teguh dengan prinsip yang saya pilih. Sebelum saya memasuki FKUI saya sangat sekali mudah untuk dipengaruhi untuk mengganti pemikiran, dengan pengetahuan hal negatif ini saya ingin menggantikan secara perlahan agar dapat menjadi salah satu prinsip yang saya pegang hingga akhir kehidupan saya.
Harapan yang saya miliki untuk FKUI adalah network yang solid dengan arti bahwa kita dapat bergantung dan menolong sesama antara lain. Dengan network yang kuat ini saya berharap dapat mendapatkan pertolongan saat saya sudah bekerja dan dapat menolong sesama saat bekerja. Walaupun saya mengatakan bekerja saya juga menginginkan hal ini saat kita belajar agar dapat mencapai harapan tertinggi kita semua.
Selain itu secara angkatan saya juga berharap saya mendapatkan teman yang saya dapat mempunyai hingga saya sudah tua.
Dokter ideal adalah dokter yang semua orang inginkan. Dokter yang tepat waktu dan flexible, yang dapat datang kapan aja saat ada kecelakaan. Dengan image ini, sebagai pasien pasti akan memilih dokter yang memiliki kualitas yang ideal.
Pandangan saya terhadap dokter yang ideal adalah seseorang yang mengambil keputusan dengan rasional dan bukan seseorang yang mementingkan keuangan sebagai salah satu tenaga penggerak saya untuk menolong orang yang sedang cedera. Juga dapat menghargai pasien yang sudah berobat olehnya. Tanpa menghargai kita tidak memiliki rasa empati sebagai dokter.
Saya juga sebagai dokter bersikap profesional dalam seluruh langkah penyembuhan, dari berpikir kritis saat waktu yang sengit.
Untuk menjadi dokter ideal kita harus mengikuti nilai-nilai luhur profesi kedokteran yang ditentukan.
Menurut jurnal Kesehatan melayu,
Nilai-nilai Luhur Profesi Kedokteran :
Nilai-nilai yang menjadi ciri luhur profesi kedokteran dapat kita ketahui dari jawaban-jawaban informan sebagai berikut:
“…ada warna yang jelas sekali bahwa profesi kedokteran itu sangat mengutamakan kepentingan keselamatan pasiennya… sesuatu yang luhur adalah hubungan antara satu dokter dengan dokter lain, itu
juga dijunjung tinggi….”
“…karena bagaimanapun juga ada kewajiban dokter untuk menjaga citra teman seprofesinya. Tetapi di lain pihak juga suatu keterusterangan itu diperlukan, dalam hal ini diperlukan wisdom untuk menakar sampai di mana informasi-informasi yang boleh diungkapkan keluar itu bisa dikerjakan dan mana harus ditahan untuk di dalam, tetapi satu hal yang tidak boleh kita lakukan adalah informasi keluar itu adalah informasi yang tidak benar, jadi misalnya, demi melindungi kepentingan profesi, lalu ada teman sejawat yang melakukan sesuatu kesalahan, kita mengatakan
“Oh, tidak kok! itu nggak benar”, padahal itu benar, dan mungkin kita membohongi masyarakat…”
“…berarti bisa dikatakan bahwa kita menjaga korps kita bukan berarti menjaga dalam konteks yang mendesain rasa menyenangkan tapi adalah justru bagaimana upaya, mungkin preventifnya yang lebih dikedepankan, sehingga nanti antar kita sendiri kalau kita berbuat salah seolah ada yang mengawasi kita.”
“…sikap altruisme itu dalam profesi kedokteran sangat jelas, sehingga profesi kedokteran merupakan profesi yang luhur. Seorang dokter itu harus secara sadar ketika dia sudah memilih menjadi profesi dokter itu artinya sudah mengabdikan seluruh hidupnya ke profesi itu untuk kepentingan pasiennya…”
“…nilai keikhlasannya, kerelaanku, pengorbanannya, kasih sayangnya, upayanya yang semaksimal mungkin, semuanya ditujukan untuk pasien, nomor satu pertimbangannya adalah kepentingan pasien. Itu merupakan nilai-nilai utama, kejujurannya, dengan menggunakan ilmu yang sebaik-baiknya, pokoknya semua yang terbaik, semua dicurahkan untuk semata-mata kepentingan pasien…”
“…lebih menekankan kepada kebaikan, kemudian kewajiban-kewajiban dan larangan, tanpa dia berpikir hak-haknya dia terlebih dahulu. Dia mengedepankan kewajiban, yang penting memberikan langkah yang terbaik dengan empati yang tinggi dan kepedulian yang tinggi…”
Dari pernyataan informan di atas terlihat bahwa profesi kedokteran tersebut mengutamakan kepentingan/keselamatan dari pasien, melalui keikhlasan, kerelaan, pengorbanan, kasih sayang, dan upaya maksimal serta mengabdikan seluruh hidupnya demi kepentingan pasien. Selain itu informan juga berpendapat bahwa dokter saling menjaga hubungan antar sejawatnya untuk menjaga citra profesi kedokteran dengan tujuan akhir adalah kepentingan pasien.
Dari data diatas saya sangat setuju dengan informan jurnal kesehatan melayu kita sebagai dokter harus menjaga informasi yang kita dapatkan, jika informasi yang kita sampaikan berbeda dengan kenyataan, hal ini dapat menjadi katastropik. Kita sangat diandalkan oleh masyarakat dengan kepercayaan ini, kita harus menggunakan pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan benar.
Untuk menjaminkan informasi kita disampaikan dengan benar, kita harus memiliki skill komunikasi yang cukup bagus. Dengan dapat mengorientasikan masalah dan mengontrol situasi kita dapat menolong situasi dengan baik dan benar sebagai dokter.
Dokter ideal berkontribusi terhadap Masyarakat adalah dokter yang bersifat terbuka, terus dan terang terhadap pasiennya. Kita juga sebagai dokter harus membuat pasien kita merasa terlayani dengan baik dengan membuat mereka nyaman dan merasa aman.
Sifat dan karakteristik yang saya inginkan sebagai dokter adalah dokter yang mudah untuk diminta tolongnya dan dokter yang dapat dipercayai.
Karena saya sudah sedikit lagi memulai pembelajaran FKUI, rencana saya preklinik adalah, mungkin saja mengikuti panitia dan semua event yang disediakan oleh UI untuk semester mula-mula. Semester Tengah-tengah saya akan lebih ke lomba dan belajar ditingkatkan. Untuk semester akhir menurut saya lebih mengutamakan belajar diatas yang lain.
Untuk rencana jangka panjang saya adalah untuk menolong daerah terpencil di seluruh Indonesia antara dengan memasuki kementerian kesehatan atau menjadi spesialis penyakit dalam di rumah sakit tempat terpencil di Indonesia. Hal ini dikarenakan saya ingin kesehatan masyarakat Indonesia untuk meningkat, dan menurut saya peningkatan masyarakat kita mulai dari Kesehatan. Saya berpikir seperti ini karena kesehatan adalah langkah pertama untuk meningkatnya masyarakat kita.
Selain itu, saya juga ingin menolong perusahaan rumah sakit keluarga kita. Rumah sakit ini dibuat oleh kakek saya dan berada di Purwokerto. Maka dari itu saya juga pertimbangkan jika saya ingin menjadi MMR daripada mengambil spesialis atau masuk dalam kementerian kesehatan.
Saya juga percaya sebagai dokter kita harus berpikir ke arah preventif lebih daripada kuratif.
Saya berharap masyarakat dengan ini, meningkat setelah saya memasuki dunia kerja. Saya akan bekerja sehebat mungkin untuk menyampaikan ini. Saya sangat mempercayai bahwa Indonesia dapat menjadi negara yang unggul. Dari Kesehatan saya ingin sekali melihat peningkatan ini.
Menurut saya jika angkatan dibawah saya ingin masuk FKUI hal yang harus dilakukan adalah, kita harus menikmati waktu yang kita punya saat SMA. Jangan belajar hingga tidak mengetahui waktu dan time management digunakan dengan baik.
Daftar Pustaka :
Afandi D. Nilai-Nilai Luhur dalam Profesi Kedokteran: Suatu Studi Kualitatif. Jurnal Kesehatan Melayu.2017 September 1(1):25
Admin. Peran Dokter Layanan Primer, Menyehatkan Penduduk Indonesia[Internet]. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan; 2017 April 4. Available from : https://fkkmk.ugm.ac.id/peran-dokter-layanan-primer-menyehatkan-penduduk-indonesia/
Admin. MULAI TAHUN DEPAN, 10 PERSEN APBD WAJIB DIALOKASIKAN UNTUK KESEHATAN [Internet]. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2022 Juli 22. Available from : https://www.kemkes.go.id/article/print/22072300001/mulai-tahun-depan-10-persen-apbd-wajib-dialokasikan-untuk-kesehatan.html
Rokom. 3 Karakter ini Harus Dimiliki Seorang Dokter [Internet]. Jakarta : Sehat Negriku Kemenkes; 2018 Desember 16. Available from:https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20181215/4928833/3-karakter-harus-dimiliki-seorang-dokter/
M. Belum Memenuhi Jumlah Standar WHO, Menkes: Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Dokter [Internet]. Jakarta : Belum Memenuhi Jumlah Standar WHO, Menkes: Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Dokter; 2022 Juni 13. Available from : https://www.yarsi.ac.id/2022/06/13/belum-memenuhi-jumlah-standar-who-menkes-indonesia-masih-kekurangan-tenaga-dokter/
Sekian terimakasih sudah baca, jangan lupa minum air.
Commentaires