top of page
  • Youtube
Search
  • Alicia Miracle Simorangkir
  • Aug 11, 2023
  • 7 min read

Updated: Aug 12, 2023

Narasi Perjuangan - Alicia Miracle Simorangkir


Halo! Perkenalkan, nama saya Alicia Miracle Simorangkir, atau lebih akrab dipanggil Alice. Nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya memiliki makna: Alicia yang artinya “kebenaran”, dan Miracle yang artinya “mukjizat/keajaiban”. Dengan doa dan pengharapan bahwa saya dapat menjalani kehidupan berlandaskan kebenaran dan mewujudkan keajaiban. Sebelumnya, saya berasal dari SMAN 68 Jakarta, yang terletak di Salemba, Jakarta Pusat. Berkat proses pembelajaran dan pengalaman berharga di bangku SMA, saya dapat melanjutkan studi saya sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program studi Pendidikan Dokter yang diterima lewat jalur masuk PPKB Reguler tahun 2023. Walau melalui perjuangan dan penantian yang cukup panjang dan tidaklah mudah, saya percaya semua itu adalah bagian dari rencana indah-Nya. Ketika melihat ke belakang perjalanan saya, saya hanya bisa bersyukur atas semua proses dan langkah yang telah saya lewati, disertai dukungan doa dari orang-orang yang saya cintai.


Menjadi seorang dokter yang tergabung ke dalam keluarga besar Universitas Indonesia merupakan impian saya sejak kecil. Saya termotivasi untuk melanjutkan studi saya di Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia ini, tidak hanya karena kualitas pendidikannya yang terbaik di Indonesia, tetapi juga karena reputasi universitasnya yang kuat dalam keunggulan akademik, pengabdian masyarakat, dan penelitiannya. Oleh karena itu, sejak di bangku sekolah dasar, saya senantiasa berusaha untuk meningkatkan potensi yang saya miliki, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Selain belajar, saya juga aktif dalam kegiatan paduan suara, ansambel (bermain biola), dan melukis. Pada masa-masa SD pula, saya mencoba menggali bidang yang saya minati dan menemukan bahwa mata pelajaran yang paling saya gemari adalah IPA, khususnya tentang biologi manusia. Untuk memperdalam akan hal itu, saya aktif mengikuti lomba cerdas cermat antarkelas dan berusaha mempertahankan peringkat teratas setiap tahunnya. Hingga pada tahun terakhir, saya berhasil menorehkan prestasi Juara 1 Umum Paralel serta Penghargaan Nilai Ijazah Tertinggi. Saya masih ingat perasaan bahagia dan bersyukur ketika membawa pulang 5 piala sepulang acara kelulusan. Saya juga tidak lupa akan raut muka orang tua serta keluarga yang dipenuhi rasa sukacita dan bangga.


Berangkat dari situ, saya lanjut belajar mempersiapkan untuk ujian masuk SMP Santa Ursula, salah satu sekolah swasta unggulan khusus putri di Jakarta Pusat. Walaupun kemampuan saya sempat diragukan oleh guru bimbingan belajar yang saya ikuti, saya tetap dengan percaya diri dan memohon doa restu kepada kedua orang tua agar setiap tahapan, psikotes, ujian tulis, hingga tes wawancara dapat berjalan dengan lancar. Sekiranya belum berkesempatan diterima, saya telah memberikan usaha yang terbaik. Tiba hasil pengumuman, saya diterima sebagai siswi SMP Santa Ursula Jakarta. Selama proses pembelajaran di sana, tidak hanya berfokus pada bidang akademik saja, tetapi saya juga mengasah keterampilan nonakademik saya dengan mengikuti beberapa ekstrakurikuler, seperti jurnalistik, Bahasa Prancis, serta orkestra. Di samping itu, saya juga menekuni pendidikan musik saya di bidang piano, yang bertempat di Sekolah Musik Yayasan Pendidikan Musik (SM YPM). Semasa duduk di bangku SMP, saya berusaha menyeimbangkan waktu belajar dan mengasah bakat serta talenta yang saya miliki. Kendatipun pada tahun terakhir harus menghadapi pembelajaran secara daring dan adanya kebijakan baru di mana Ujian Nasional ditiadakan, puji syukur saya berhasil mengikutinya dengan baik, bahkan mencapai prestasi peringkat pertama, lulus dengan nilai rapot dan Ujian Sekolah terbaik, serta berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke SMA Santa Ursula.


Tiba saat akan memasuki jenjang SMA, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya ke SMA Negeri 68 Jakarta sebagai pilihan saya saat mendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), hingga akhirnya saya diterima melalui jalur prestasi. Selama di bangku SMA, saya terlibat aktif di dalam organisasi keagamaan Sie Rohani Protestan (SRP), serta mengikuti berbagai lomba dan kegiatan olimpiade bidang akademik, antara lain Kompetisi Sains Nasional (KSN) Biologi, Medical Olympiad, olimpiade matematika, fisika, dan kimia tingkat nasional. Melalui proses pembelajaran di bangku SMA tersebut, saya bersyukur dapat dipercayakan beberapa prestasi, seperti menjadi lulusan terbaik peringkat kedua SMAN 68 Jakarta, meraih medali emas di ASEAN Student Science Olympiad ke-5 bidang Medical Science, medali perak di Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) 2022, serta medali-medali emas olimpiade kedokteran dasar. Di luar pembelajaran di sekolah, saya juga tergerak untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris saya di institusi pendidikan Wall Street English (WSE) hingga tamat menjadi Diploma.


Tantangan saat memasuki kelas 12 adalah membagi waktu dalam berbagai kegiatan sekolah, antara lain, sebagai panitia divisi hubungan masyarakat untuk acara pentas seni sekolah (Bazkom Carasel), ulangan harian, tugas-tugas yang diberikan oleh guru, serta persiapan Ujian Akhir dan masuk PTN. Adanya perubahan lembaga dan sistem penerimaan PTN 2023 yang diumumkan pada bulan September 2022 tidak membuat saya gentar. Didukung persiapan yang cukup matang selama 3 tahun, saya meyakinkan pilihan saya sejak awal, yaitu program studi Pendidikan Dokter, Universitas Indonesia, sebagai pilihan pertama saya pada laman pendaftaran jalur undangan atau yang dikenal dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Usai finalisasi, saya hanya dapat berserah dan berdoa, serta menujukan konsentrasi saya pada Ujian Sekolah yang ada di depan mata.


Pengumuman SNBP jatuh pada tanggal 28 Maret 2023. Sulit rasanya menerima fakta bahwa yang terpampang di depan layar adalah warna merah bertuliskan “Anda Dinyatakan Tidak Lulus Seleksi SNBP 2023”. Hasil upaya 3 tahun seakan tidak membuahkan hasil. Akan tetapi, satu hal yang saya pegang adalah saya tidak pernah sendiri. Walau terkadang jalan menuju sesuatu yang kita inginkan terasa berat dan berlika-liku, Tuhan pasti melakukan jauh lebih besar daripada yang kita pikirkan dan doakan. Beberapa hari setelah itu, saya dapat kembali bangkit untuk belajar mempersiapkan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dengan didukung oleh keluarga dan teman-teman terdekat.


Menjalani hari-hari yang diisi dengan belajar, berlatih soal, dan mengikuti bimbingan belajar dari pagi sampai sore, sampai juga pada hari-H UTBK, di mana saya diberikan ketenangan dan keikhlasan dalam menjawab semua soal. Saat diumumkan tanggal 20 Juni, saya lolos UTBK di pilihan kedua, dengan program studi pendidikan dokter di salah satu PTN di Indonesia. Walau mimpi untuk bersekolah di FKUI hampir saja saya lepaskan, tetapi saya selalu teringat motivasi ayah saya yang merupakan seorang dokter lulusan FKUI. “Semangat, Bu Dokter FKUI! Tenang...Pasti FKUI! FKUI yes!”. Itulah kata-kata yang selalu ayah saya ucapkan setiap pagi. Berlandaskan semangat itulah, saya mendaftarkan diri di jalur PPKB (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) S1 Reguler 2023. Mulai dari verifikasi nilai rapot semester 1 sampai 5, hingga menulis surat pernyataan, semua saya lakukan meskipun sejujurnya masih ada terselip rasa ragu di dalam hati, karena daya tampungnya yang sangat sedikit, yakni 13 orang.


Saya tak pernah menyangka bahwa tanggal 3 Juli menjadi momen istimewa bagi saya dan keluarga saya yang tak henti-hentinya mendoakan saya. Saya hampir tidak percaya saat membaca kata Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia. Suatu keajaiban yang terwujud sekaligus hadiah dari Tuhan.


Menjadi mahasiswi FKUI adalah awal mula dari perjalanan yang baru, mempelajari ilmu kedokteran bersama-sama dengan rekan sejawat, mengemban tanggung jawab untuk mengabdi terhadap sesama. Sebagai calon dokter, harapan terbesar saya adalah melalui ilmu dan pengalaman yang saya beserta teman-teman angkatan 2023 peroleh di FKUI, kami dapat membawa kontribusi yang efektif dalam bidang medis bagi masyarakat luas di kemudian hari. Apapun suka duka yang akan dialami selama tahun-tahun ke depan, saya harap FKUI 2023 “GELORA” dapat saling peduli, menopang satu sama lain hingga suatu saat nanti kami semua dinyatakan lulus, menjadi individu sekaligus dokter yang berintegritas tinggi.


Seorang dokter yang ideal dapat dicapai dengan menggabungkan pengetahuan yang kuat dalam bidang medis dengan kemampuan komunikasi yang baik, empati terhadap pasien, etika kerja yang tinggi, dan komitmen untuk berkontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Mengapa kemampuan komunikasi memegang peranan yang sangat penting? Komunikasi yang baik meningkatkan konsistensi dan kepuasan pasien.[1] Keterampilan interpersonal dokter seperti menyapa pasien, bersikap sopan, ramah, dan hormat dihargai oleh pasien, sehingga pasien merasa puas dengan konsultasi dan pengobatan yang diberikan.[2] Tidak hanya terhadap pasien, menjalin hubungan yang saling menghargai dan menghormati martabat rekan sejawat, tenaga kesehatan, serta seluruh makhluk hidup sebagai ciptaan Tuhan juga sangat penting.


Seorang dokter mempunyai peran sentral dalam memberikan pelayanan kesehatan. Maka dalam melaksanakan tugas keprofesiannya, seorang dokter harus mempunyai karakter 3 K, yakni Kesantunan, Kesejawatan, dan Kebersamaan.[3] Kontribusi positif lainnya yang dapat diberikan oleh seorang dokter adalah dengan berperan menjadi promotor kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kontrol atas kesehatan mereka dan determinannya melalui upaya literasi kesehatan dan tindakan multisektoral untuk meningkatkan perilaku sehat.[4] Dokter yang ideal juga diharapkan bersikap jujur tentang kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri seperti halnya dengan kesehatan dan kesejahteraan pasien mereka.[5]


Adanya perubahan sistem belajar, disiplin ilmu, dan lingkungan yang berbeda, saya akan berusaha untuk mampu beradaptasi dan melalui masa transisi SMA ke kuliah dengan baik. Tentunya, hal tersebut tidak akan bisa tercapai tanpa sebuah komitmen dan konsistensi yang tinggi. Adapun rencana jangka pendek saya selama pre-klinik adalah turut menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran yang positif, menguasai setiap mata kuliah dengan penuh tanggung jawab, serta memperoleh nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang memuaskan. Untuk itu, saya harus belajar dengan sungguh-sungguh, membangun relasi interpersonal yang baik dengan dosen atau pengajar, staf, teman-teman seangkatan, memiliki manajemen waktu dan pola hidup yang teratur, terbuka terhadap kegiatan atau organisasi yang membantu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya secara maksimal selama berkuliah di FKUI.


Rencana jangka panjang saya selama klinik atau dokter adalah menjadi sosok dokter yang tulus dan rendah hati dalam mengabdi dan melayani teman, keluarga, hingga masyarakat yang membutuhkan pertolongan dalam bidang medis dan kesehatan. Harapan saya ke depannya adalah adanya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan secara adil dan merata, baik kota-kota besar maupun daerah, serta pengembangan program digitalisasi kesehatan di Indonesia melalui seminar ataupun penyuluhan kesehatan.


Faith and knowledge lean largely upon each other in the practice of medicine.” – Peter Mere Latham. Pesan saya untuk adik kelas yang ingin menjadi bagian dari FKUI adalah selalu giat dalam belajar dan berdoa, terus melangkah dengan penuh tekad, dedikasi, dan pengharapan. Nikmati semua prosesnya, susah dan senangnya. Perjuangan kita di masa sulit adalah untuk mempersiapkan diri kita di tahap hidup selanjutnya. Suatu hari nanti jika Tuhan menghendaki, Dia akan memberikan yang terbaik dan indah pada waktu-Nya!


Referensi:


  1. Jahan F, Siddiqui H. Good Communication between Doctor-Patient Improves Health Outcome. EJMED [Internet]. 2019 Oct. 13 [cited 2023 Aug. 10];1(4). Available from: https://www.ejmed.org/index.php/ejmed/article/view/84

  2. Chandra S, Mohammadnezhad M. Doctor–Patient Communication in Primary Health Care: A Mixed-Method Study in Fiji. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2021 Jul 15;18(14):7548.

  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. www.kemkes.go.id. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/18121700001/3-karakter-ini-harus-dimiliki-seorang-dokter.html

  4. WHO. Health promotion and disease prevention through population-based interventions, including action to address social determinants and health inequity [Internet]. www.emro.who.int. 2022. Available from: https://www.emro.who.int/about-who/public-health-functions/health-promotion-disease-prevention.html

  5. Skills That Make A Good Physician [Internet]. AUC School of Medicine. Available from: https://www.aucmed.edu/about/blog/skills-that-make-a-good-physician


 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

Comments


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page