top of page
  • Youtube
Search
  • Adlina Adzani Ramadhani
  • Aug 12, 2023
  • 7 min read

Updated: Aug 13, 2023

NARASI PERJUANGAN


Halo semua! Perkenalkan nama aku Adlina Adzani Ramadhani, aku biasa dipanggil dengan Adlin. Aku lahir di Sukoharjo pada 18 Oktober 2006. Aku berasal dari SMA International Islamic High School yang berada di Cikarang, Bekasi. Aku dari Fakultas Kedokteran jurusan Ilmu Kedokteran Kelas Khusus Internasional angakatan 2023 dan aku diterima jalur Talent Scouting pada 31 Maret 2023. Keinginanku menjadi seorang dokter sudah tertanam dalam diriku sejak aku berusia sangat kecil. Begitu pula dengan UI, Universitas Indonesia merupakan salah satu universitas yang aku damba-dambakan sejak aku SMP. Dengan begitu pandangan aku terhadap FKUI bukanlah hal yang sepele. Menurut aku sendiri, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah salah satu fakultas kedokteran nomor satu di Indonesia yang terkenal dengan keunggulan sistem pembelajaran dan melahirkan dokter- dokter yang sukses. Oleh karena itu, aku memiliki keinginan yang begitu besar untuk bisa menempuh pendidikanku di FKUI 2023.


Tentu saja dapat diterima sebagai mahasiswa UI tidak segampang yang aku bayangkan pada awalnya, bahkan hampir saja aku memilih untuk tidak mencoba mendaftar di UI. Berkat dukungan orang tua dan orang-orang terdekatku, aku menjadi yakin untuk mendaftarkan diriku di UI. Harapanku yang besar terhadap FKUI menjadikan salah satu motivasiku untuk masuk FKUI. Harapan keluarga dan teman terhadapku juga menjadikan salah satu dorongan aku untuk menempuh pendidikan kedokteran di UI.


Sedikit cerita mengenai mimpi yang aku miliki sejak usiaku sangat kecil, mungkin sekitar 6 atau 7 tahun. Mimpi yang sampai saat ini selalu tertanam di diri aku sendiri dan masih aku perjuangkan. Saat masuk jenjang SMP, dari situ lah aku mulai memikirkan dimana aku akan melanjutkan pendidikanku. Disitu aku semakin takut dengan yang namanya memilih tempat belajar ataupun memilih jurusan yang aku inginkan. Disitu aku mulai ragu untuk mengambil kedokteran untuk berkuliah nantinya, tapi seiring berjalannya waktu, keinginanku bangkit lagi karena ketertarikanku terhadap ilmu kedokteran semakin besar. Saat SMP aku mengikuti ekstrakulikuler seperti PMR (Palang Merah Remaja) untuk sedikit demi sedikit meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap sekitarku. Karena aku adalah tipe remaja yang mudah sekali ter-distract, saat SMA aku memutuskan untuk masuk sekolah berasrama untuk fokus meningkatkan nilai. Aku juga mulai rajin untuk mengikuti kegiatan baik dalam asrama maupun sekolah, seperti mengikuti organisasi, menjadi panitia dalam acara sekolah, menari, dan paskibra. Kegiatan tersebut tentu saja meninggalkan kesan dan menaruh banyak sekali pengalaman. Dari situ aku banyak belajar tentang betapa pentingnya menjaga komitmen dan tanggung jawab yang besar dan juga untuk berani untuk mencoba hal-hal yang baru dalam hidup. Tentu saja aku tetap fokus untuk menstabilkan nilai. Dengan waktu yang sangat singkat, yaitu 2 tahun atau dibilang sebagi system akselerasi yang aku jalani semasan SMA, itu menjadikan dorongan yang sangat kuat untuk melatih skill-ku dalam me-manage waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak kewalahan dalam mengikuti kegiatan yang terjadwal.


Pada akhirnya, waktunya sekolahku mengumumkan siswa eligible. Pada awalnya aku tidak terlalu berharap tapi ternyata aku berada di urutan ke-7 dari 12 orang yang termasuk dalam siswa eligible. Senang? Tentu saja. Tapi ternyata aku terlalu banyak berharap pada SNBP yang bagi sekolahklu hanya 1 dari 100 yang bakal diterima nantinya. Sambal menunggu pengumuman, disitu juga aku sibuk dengan persiapan untuk daftar Talent Scouting di UI. Tidak begitu banyak persiapan pada awalnya, tetapi aku dan temanku berinisiatif daftar sendiri untuk bimbingan belajar TOEFL. Kami mengambil les untuk menargetkan nilai minimal untuk daftar ke universitas yang kita daftar. Untuk FKUI sendiri, minimal nial untuk TOEFL adalah 550. Disitu lah aku mulai masa-masa hectic. Jadwal ujian sekolah, ujian praktik dan les cukup bertabrakan. Awalnya cukup sulit sih untuk membagi waktu antara ketiga itu dan cukup keteteran dalam menyesuaikan jadwal. tapi dengan bantuan guru dan teman semua terjalan sangat mudah. Aku baru mulai menyusun motivational letter ku untuk UI seminggu sebelum pendaftaran ditutup. Alhamdulillah, banyak orang yang mensupport dan membantuku untuk mereview dan merevisi sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menulis motlet. Satu bulan dalam menyelesaikan kegiatan akhir sekolah dan sekarang kegiatanku di sekolah hanya tersisa mengumpulkan semua berkas untuk mendaftar talent scouting sembari menunggu pengumuman SNBP. Awalnya aku tidak terlalu berharap dalam penyeleksian TS tapi ternyata aku lolos di tahap 1 dan melanjutkan seleksi selanjutnya yaitu tes MMPI dan MMI (Multiple Mini Interview). Saat tes MMI berlangsung aku sangat merasa kurang dalam persiapan. Aku merasa tidak percaya diri. Tapi alhasil wawancaraku berjalan cukup lancar dan pulang dengan perasaan lega sekaligus takut. Selang 2 atau 3 hari setelah aku melakukan MMI di Gedung RIK, pengumuman SNBP tinggal didepan mata. Aku dan beberapa temanku sudah berencana untuk membuka hasil pengumuman bersama, dan.. belum rezekiku di SNBP. Sedih, tapi tidak berlarut di hari itu. Bagiku, SNBP hanyalah awal dari perjuangan. Disitu aku mulai berdoa dan cukup berharap pada percobaanku yang kedua, yaitu Talent Scouting. Di sisa-sisa hari menjelang pengumuman aku banyak berdoa dan berserah diri kepada yang berkuasa. Tidak lupa aku juga meminta doa dan dukungan keluarga dan teman-teman. Pada hari pengumuman Talent Scouting, aku memutuskan untuk tidur pada siang hari dan berharap bangun saat pengumuman sudah ada. Doaku tidak sia-sia, aku mendapatkan kata selamat dalam pengumuman Talent Scouting UI. Aku sangat berterimakasih untuk ibu yang selalu mendukungku dan meyakinkan aku untuk selalu berpikir optimis. Ibu yang selalu mendoakan yang terbaik dalam setiap Langkah yang aku tempuh.


Saat sudah menjadi mahasiswi di FKUI aku berkomitmen untuk selalu berfokus kepada tujuan utama mengapa aku berada di tempatku sekarang dan selalu rendah hati. Aku selalu menyimpan komitmen untuk selalu bertanggung jawab atas semua pilihan yang aku tuju. Selama menempuh Pendidikan di UI aku berharap agar dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan belajar dengan sungguh-sungguh. Aku juga berharap agar bisa memanfaatkan dan mengembangkan potensi akademik maupun non-akademik dan mendapatkan IPK yang memuaskan. Harapanku untuk Angkatan 2023 adalah semoga Angkatan 2023 bisa menjadi Angkatan yang saling mengokong satu sama lain, saling mengingatkan dan membantu antar murid. Semoga kita bisa lulus dalam waktu yang bersamaan.


Dokter ideal adalah seorang praktisi medis yang dianggap sebagai teladan dalam profesi medis (Rokom, 2019) . Mereka bukan hanya menguasai pengetahuan dan keterampilan medis yang tinggi, tetapi juga menerapkan nilai-nilai luhur dalam praktek sehari-hari mereka. Pandangan kita tentang dokter ideal melibatkan beberapa aspek, termasuk definisi mereka, nilai luhur yang mereka anut, dan kontribusi mereka terhadap masyarakat. Dokter ideal adalah seseorang yang memiliki pengetahuan medis yang mendalam dan terus-menerus mengembangkan keterampilan mereka agar tetap berada di garis depan kemajuan ilmu medis. Selain itu, mereka memiliki empati dan keprihatinan yang tinggi terhadap pasien mereka. Dokter ideal juga memiliki integritas yang kuat, menjunjung tinggi etika medis, serta mampu berkomunikasi dengan baik untuk menjelaskan kondisi kesehatan pasien dengan jelas dan bijaksana(Hartiningsih, 2020). Dokter ideal juga bersedia bekerja sama dengan tim medis dan menghargai pandangan dan pendapat dari anggota tim lainnya. Mereka berfokus pada pelayanan dan keselamatan pasien, dan selalu menjaga profesionalisme dalam setiap situasi. Selain itu, dokter ideal juga selalu mencari cara untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan medis dan mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia kesehatan.


Dokter ideal menganut beberapa nilai luhur yang membentuk karakter dan tindakan mereka dalam berpraktek. Pertama, integritas adalah nilai utama yang harus dimiliki oleh dokter ideal. Mereka harus selalu berpegang pada prinsip-prinsip etika medis, mengutamakan kejujuran, dan berkomitmen untuk bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik pasien(Afandi, 2017). Kedua, empati dan komitmen terhadap kemanusiaan adalah nilai penting lainnya. Dokter ideal harus mampu memahami perasaan dan kebutuhan emosional pasien mereka, serta berusaha untuk memberikan dukungan moral dan dukungan psikologis. Mereka harus menempatkan diri pada posisi pasien, melihat dunia dari perspektif mereka, dan merespons dengan belas kasih dan kepedulian. Selanjutnya, dokter ideal juga menganut nilai kerendahan hati dan rasa tanggung jawab(Samratulangi, 2004). Mereka tidak hanya fokus pada kemampuan dan prestasi pribadi mereka, tetapi juga mengakui pentingnya belajar dari pengalaman, menerima kritik dengan rendah hati, dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.


Dokter ideal memiliki peran penting dalam kontribusinya terhadap masyarakat. Mereka menjadi garda terdepan dalam mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit. Dengan memberikan pelayanan medis yang berkualitas, dokter ideal membantu mengurangi beban penyakit, meningkatkan harapan hidup, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, dokter ideal juga memiliki peran dalam mengedukasi masyarakat tentang kesehatan dan pentingnya menjaga gaya hidup sehat. Mereka dapat mengadakan program kesehatan masyarakat, memberikan ceramah, dan menulis artikel ilmiah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit dan cara pencegahannya.


Dokter ideal juga dapat berkontribusi pada penelitian medis dan inovasi dalam dunia kesehatan. Dengan berpartisipasi dalam penelitian, mereka dapat berkontribusi pada penemuan-penemuan baru dalam pengobatan dan teknologi medis yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat(Endang Kusumah Astuti, 2003). Dokter ideal juga dapat berperan sebagai advokat bagi kebijakan kesehatan yang lebih baik. Mereka dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan kesehatan dan menyuarakan aspirasi masyarakat terkait perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kesehatan.


Dokter ideal adalah sosok yang dihormati dan diandalkan oleh masyarakat. Mereka bukan hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan medis yang tinggi, tetapi juga menerapkan nilai-nilai luhur seperti integritas, empati, dan tanggung jawab dalam praktek sehari-hari mereka(KOMUNIKASI DOKTER DAN PASIEN, 2015). Kontribusi dokter ideal terhadap masyarakat sangat berharga, baik dalam memberikan pelayanan medis yang berkualitas tinggi, mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, berpartisipasi dalam penelitian, maupun menyuarakan aspirasi dan advokasi untuk kebijakan kesehatan yang lebih baik. Semua elemen ini membuat dokter ideal menjadi figur inspiratif dan panutan dalam dunia kesehatan.


Saya memiliki rencana dalam masa preklinik adalah untuk fokus memahami materi dengan sebaik-baiknya serta untuk mencapai hasil yang maksimal. Rencana saya saat ini dalam jangka panjang selama klinik atau dokter adalah menjadi spesialis anak. Saat ini kepedulian masyarajat terhadap kesehatan anak di Indonesia seperti masalah stunting, helmintiasis, dan sebagainya. saya harap dengan rencana jangka panjang yang saya miliki dapat membantu meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kesehatan anak di Indonesia yang otomatis dapat meningkatkan kesehatan anak.


Pesan untuk adik kelas yang ingin masuk FKUI adalah harus selalu semangat dan jangan menyerah untuk mencoba lagi setelah gagal karena kegagalan adalah langkah awal dari kesuksesan. Teruslah berdoa dan berjuang demi mimpi yang sudah kita tanamkan di dalam diri kita sejak dulu.








DAFTAR PUSTAKA


  1. Afandi D. Nilai-Nilai Luhur dalam Profesi Kedokteran: Suatu Studi Kualitatif. Jurnal Kesehatan Melayu. 2017 Sep 19;1(1):25–8.

  2. Astuti EK. Hubungan Hukum antara Dokter dan Pasien dalam Upaya Pelayanan Medis. Legality : Jurnal Ilmiah Hukum. 2022;33.

  3. Hartiningsih RH. POLA HUBUNGAN HUKUM ANTARA DOKTER DAN PASIEN. MAKSIGAMA. 2020 Jul 27;14(1):49–60.

  4. Rokom. Sehat Negeriku. 2013 [cited 2023 Aug 12]. Tenaga Kesehatan: Profesional dalam Tugas, Melayani dengan Hati. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20130927/408833/tenaga-kesehatan-profesional-dalam-tugas-melayani-dengan-hati/

  5. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEK). Kode etik kedokteran Indonesia dan pedoman pelaksanaan kode etik kedokteran Indonesia. Jakarta: Universitas Sumatera Utara; 2004.






 
 
 

Recent Posts

See All
Satria Dwi Nurcahya

NARASI PERJUANGAN Halo salam kenal semua! Perkenalkan nama saya Satria Dwi Nurcahya, biasa dipanggil Satria. Arti dari nama saya...

 
 
 
Algio Azriel Anwar

Narasi Perjuangan Halo perkenalkan, namaku Algio Azriel Anwar. saya adalah fakultas kedokteran program studi pendidikan kedokteran dari...

 
 
 
Tresna Winesa Eriska

Narasi Perjuangan “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah...

 
 
 

コメント


© 2023 FKUI Gelora

bottom of page